√ Kalimat Opini: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan, dan Contoh Lengkap

Dalam teks atau naskah dgn bahasa Indonesia, Anda pasti sudah mengenal atau paling tak mengetahui apa itu kalimat fakta & apa itu kalimat opini. Tapi beberapa orang masih resah membedakan & pula mengerti pengertian dr kalimat fakta & kalimat opini.

Terlebih pada kalimat opini. Meski banyak digunakan, tak banyak orang yg mengenali apa pengertian kalimat opini & bagaimana ciri-ciri, perbedaan, & bahkan pola kalimat opini yg dipakai dlm bahasa, baik itu bahasa tulis maupun bahasa lisan.

Oleh sebab itu, di bawah ini akan diterangkan mengenai banyak sekali hal tentang kalimat opini. Mulai dr pengertian kalimat opini, ciri-ciri kalimat opini, bagaimana perbedaan kalimat opini & kalimat fakta, sampai pola dr kalimat opini tersebut.

Pengertian Kalimat Opini

Kalimat opini merupakan salah satu jenis kalimat. Seperti yg kita tahu, pengertian dr kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yg mengungkapkan pikiran yg utuh, baik dgn cara atau bahasa yg mulut maupun bahasa tulisan.

Kalimat yg baik & benar tentunya mempunyai ciri-ciri tertentu. Kalimat tersebut biasanya mengandung beberapa komponen yakni mengandung komponen-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), & K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.

Secara lazim, kalimat tersebut dibagi menjadi beberapa macam jenis kalimat, tergantung bagaimana kalimat tersebut dipakai. Salah satu jenis kalimatnya yaitu kalimat opini. Kalimat opini ini lazimnya dipakai baik untuk bahasa dengan-cara verbal maupun bahasa tulis atau goresan pena.

Kalimat opini berasal dr kata kalimat & opini. Seperti yg sudah diterangkan bahwa kalimat merupakan bentuk satuan bahasa terkecil yg mengungkapkan pikiran yg utuh. Sementara itu, opini mempunyai arti suatu perilaku atau pertimbangan seseorang mengenai suatu insiden yg pernah atau belum pernah terjadi.

Biasanya, opini ini pula dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengamalan, pengertian, atau kepercayaan setiap individu. Sehingga kalimat opini belum tentu merupakan pendapat yg benar atau tepat adanya karena sifatnya subjektif. 

Akan tetapi lebih pada pendapat eksklusif yg bisa saja benar atau bisa saja salah. Kalimat opini ini lazimnya salah satu penggunaannya dipakai pada teks editorial. Di situ, kalimat ini menjadi tanggapan, usulan, & perilaku penulis terhadap suatu peristiwa.

Selain itu, kalimat opini biasanya pula menanggapi info yg sedang dibahas, berdasarkan bagaimana persepsi penulis tersebut atau berdasarkan subjektivitas penulis tersebut. Sehingga umumnya, opini antara satu orang dgn orang yg yg lain belum tentu sama atau bahkan berbeda.

Hal ini tergantung bagaimana orang tersebut menerima pengaruh dr perasaan, ajaran, perspektif, harapan, perilaku, pengamalan, pengertian, atau kepercayaan mereka masing-masing dlm merespon suatu masalah yg sedang dihadapi.

Selain itu, opini pada kalimat opini pula bisa diartikan selaku persatuan usulan yg disokong oleh banyak orang. Sehingga, pertimbangan tersebut bisa berubah-ubah, tergantung bagaimana perasaan atau emosi & diskusi dr seseorang tersebut. Sehingga opini di dlm kalimat merupakan pertimbangan pribadi dr penulis atau penutur.

Baca Juga:

Makna Perluasan Kata:Pengertian Menurut Ahi, Bentuk, & Contoh Lengkap

Penyempitan Makna Kata: Pengertian,Penyebab, & Contoh Lengkap

15 Jenis Majas Beserta Contoh Lengkapnya 

Kata Turunan: Pengertian, Perbedaan, Cara Menulis, & Contoh Lengkap

Ciri-ciri Kalimat Opini

Untuk membedakan kalimat opini dgn fakta, pastinya ada karakteristik atau ciri-ciri pembedanya. Oleh karena itu, akan diterangkan mengenai apa saja karakteristik atau ciri-ciri yg membedakan kalimat opini dgn kalimat fakta pada suatu tulisan atau ujaran.

1. Tidak Membuktikan Kebenaran

Kalimat opini tak dapat menandakan kebenaran informasi yg ada di dalamnya. Hal ini lantaran kalimat yg berisi opini ini menurut atau mempunyai efek dr perasaan, pemikiran, perspektif, harapan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau kepercayaan.

2. Bersifat Subjektif

Kalimat tersebut sifatnya subjektif, sehingga biasanya dilengkapi dgn pertimbangan , saran, atau karena & akhir atas kejadian yg terjadi, menurut perspektif atau usulan orang tersebut. Sehingga mampu saja karenanya berlawanan dgn kalimat yg dibuat atau ditulis oleh orang lain.

3. Sumbernya Tidak Valid

Selain itu, kalimat ini pula lazimnya tak memiliki sumber yg valid, baik data, narasumber, & lain sebagainya lantaran pertimbangan atau ungkapan di dlm kalimat opini berdasarkan hasil anutan penulis dengan-cara eksklusif.

4. Informasi Tidak Akurat

Oleh karena itu, data & informasi di dlm kalimat tersebut tak akurat & kurang bisa dipertanggungjawabkan, mengenang data & informasinya berdasarkan perspektif individu atau perspektif eksklusif.

5. Berupa Rencana

Peristiwa yg terdapat di dlm kalimat tersebut umumnya pula belum terjadi atau bahkan gres akan terjadi di masa mendatang atau baru merupakan planning, karena memang belum pernah terjadi sebelumnya.

6. Mengandung Kata Pelengkap

Kata embel-embel yg terkandung di dlm kalimat tersebut dapat ditambahkan dgn kata pelengkap, contohnya: “menurut saya”, “saya rasa”, “tampaknya”, “mungkin”, “bagi saya”, “mustahil”, & masih banyak lagi kata tambahan yg dipakai.

7. Berisi Pendapat/Argumen

Selanjutnya, ciri-ciri atau karakteristik dr kalimat opini pula umumnya kalimat tersebut cuma berisi usulan atau argumen dr seseorang.

8. Tidak Bisa Dibuktikan Kebenarannya

Kalimat tersebut memiliki atau berisi keterangan yg belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.

9. Perspektif Pribadi

Kalimat ini pula mampu berisi ihwal jawaban dr pertanyaan wacana “mengapa”, “bagaimana”, “apa”, & lain sebagainya namun tetap menurut perspektif eksklusif masing-masing.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat opini ini merupakan kalimat yg dibentuk menurut pendapat atau perspektif seseorang, tergantung bagaimana efek dr perasaan, aliran, perspektif, harapan, sikap, pengamalan, pemahaman, atau kepercayaan mereka masing-masing.

Sementara itu, kalimat ini pula tak mempunyai data atau keterangan yg berpengaruh & akurat lantaran menurut pendapat masing-masing, baik penulis maupun penutur dr kalimat tersebut.

Baca Juga:

Pengertian Kalimat, Unsur, & , Lengkap dgn Contohnya SPOK-nya 

Pengertian Kata Buku & Contoh Lengkapnya

Kata Serapan: Pengertian, Cara Penulisan, & Contoh Lengkap

Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Klasifikasi, & Contoh Lengkap

Perbedaan Kalimat Opini & Kalimat Fakta

Setelah mengetahui pengertian dr kalimat opini beserta karakteristik atau ciri-cirinya, tentu masih ada yg bingung bagaimana mengetahui perbedaan atau bagaimana cara membedakan kalimat opini & pula kalimat fakta, bukan?

Oleh alasannya adalah itu di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perbedaan dua jenis kalimat tersebut, yakni kalimat yg berisi opini & kalimat yg berisi fakta.

1. Kebenaran Fakta

Perbedaan yg paling terlihat dr kalimat opini & kalimat fakta adalah perihal fakta yg tertuang atau fakta yg ada di kalimat tersebut. Di dlm kalimat yg berisi opini, kerap kali pembaca masih resah membedakan kalimat tersebut merupakan fakta atau merupakan opini.

Agar mampu membedakan dgn mudah, kalimat yg berisi opini ini lazimnya cuma memberikan tentang kemungkinan atau perasaan penulis tersebut. Sehingga biasanya tak diikuti data yg valid & akurat. Sementara itu, kalimat fakta umumnya mengandung data atau informasi yg akurat.

Data atau informasi yg akurat pada kalimat fakta ini diikuti dgn sumber yg valid & dapat dipertanggungjawabkan. Baik dr buku literatur, dr wawancara dgn narasumber, observasi, & lain sebagainya.

2. Subjektivitas & Objektivitas

Setelah mengenali apakah fakta berbentukdata atau keterangan disajikan di dlm kalimat atau tidak, umumnya pula mampu dibedakan menurut isinya, apakah isi di dlm kalimat tersebut bersifat subjektif atau bersifat objektif.

Untuk membedakannya, perlu dikenali bahwa kalimat yg bersifat objektif ini merupakan kalimat fakta, yg mana di dalamnya menampung rangkaian peristiwa, nama orang, waktu terjadinya kejadian, tanggal, & data yg lain yg akurat. Selain itu, komponen objektif pula tak dipengaruhi oleh argumen pribadi penulis.

Sementara kalimat yg sifatnya subjektif atau yg terdapat di dlm kalimat opini, lazimnya dipengaruhi atas ide atau sudut pandang penulis yg menurut pada perasaan, pengalaman eksklusif, usulan, & lain sebagainya yg bisa berlawanan antara pendapat yg satu dgn usulan lainnya.

3. Menjawab Pertanyaan

Perbedaan berikutnya yakni terkait bagaimana kalimat tersebut dapat menjawab pertanyaan atas peristiwa yg terjadi. Jika kalimat fakta akan menjawab pertanyaan, berbentukpertanyaan “apa”, “siapa”, “di mana”, & “kapan”, kalimat yg berisi opini umumnya menjawab pertanyaan yakni berupa “mengapa”, & “bagaimana”.

Meski demikian, kalimat opini ini pula mampu ditandai dgn menjawab pertanyaan memakai kata kemungkinan atau ketidakpastian. Misalnya “berdasarkan saya”, “sepertinya”, & lain sebagainya.

4. Kata Awalan

Perbedaan yg berikutnya yakni mengenai kata awalan yg dipakai baik pada kalimat yg berisi opini maupun kalimat yg berisi fakta. Di dlm kalimat yg berisi opini, lazimnya memakai aneka macam kata sifat. Misalnya “yummy”, “tinggi”, “bagus”, “buruk”, “elok”, & lain sebagainya.

Selain itu, kalimat opini pula biasanya menggunakan kata yg sifatnya relatif, contohnya “sungguh”, “mampu”, “sebaiknya”, “menurut”, “barangkali”, & lain-lain.

38 Contoh Kalimat Opini

Agar Anda bisa lebih tercerahkan & lebih mengerti bagaimana kalimat opini, berikut ini adalah pola dr kalimat yg mengandung opini:

  • Dia sungguh senang hari ini
  • Menurutku, mestinya pekerjaan itu tak ia kerjakan sendiri
  • Pergi ke mall pasti lebih menggembirakan daripada pergi ke pasar
  • Kue tersebut rasanya tak lezat
  • Mandi air hangat sepertinya lebih segar
  • Pakaian itu bagus jika digunakan wanita yg tinggi
  • Pakai baju warna pink membuat kulitku gelap
  • Sepertinya aturannya akan berganti lagi
  • Menurutku hujannya akan secepatnya berhenti
  • Serial Indonesia sekarang tak kalah dr drama Korea karena laris di pasaran
  • Nasi goreng buatan kakak pinggir jalan memang paling yummy
  • Rumah yg kosong lebih dr 3 bulan pasti isinya hantu
  • Cocok sekali minum teh hangat & makan kudapan manis di sore yg dingin ini
  • Sebaiknya rapatnya ditunda dahulu, sepertinya pembawa acaranya akan terlambat
  • Mobilmu mogok mungkin lantaran bensinnya habis
  • Novel karya Tere Liye niscaya bagus
  • Kucing itu binatang yg paling lucu
  • Sebaiknya masyarakat menaati aturan saja mudah-mudahan masalahnya cepat selesai
  • Mahalnya harga minyak pasti disebabkan karena materi bakunya yg susah
  • Sepertinya tim asuhan pelatih itu kalah lantaran terlalu lelah
  • Mandi terlalu malam katanya membuat tulang rematik
  • Lemon dipercaya menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan imun tubuh
  • Kemajuan zaman mirip ini yg membuat orang boros karena sering belanja online
  • Kemacetan di Kota Jakarta kian parah karena banyak hadirin
  • Sepatu yg warna hitam itu sepertinya cocok untuk kakakku.
  • Berwisata di Lombok lebih hemat biaya dibandingkan berwisata di Bali
  • Membeli barang mancanegara ternyata lebih murah ketimbang di Indonesia
  • Kamu terlihat gendut pasti lantaran celanamu motifnya salah pilih
  • Warna baju yg gelap sangat cocok di kulitmu
  • Bakso di bersahabat lapangan itu ternyata yummy juga
  • Tulisan yg di papan tulis itu sulit dibaca
  • Suara kontestan itu lebih bagus hari ini
  • Seharusnya tak akan terjadi perdebatan bila ananda menyerah
  • Kekasihku yaitu orang paling baik di dunia
  • Sepertinya besok pagi akan gerimis
  • Rencana lari pagiku tampaknya akan terganggu lantaran banyaknya pekerjaan akhir-akhir ini
  • Pohon tua itu tampaknya akan dirobohkan karena membahayakan
  • Sepertinya ia tak pulang lagi malam ini
Bagaimana acuan kalimat opini?

Untuk dapat memahami bagaimana kalimat yg berisi opini, maka simak beberapa teladan kalimat tersebut di bawah ini:

– Makan malam hari mampu menjadikan berat badan meningkat.
– Kandungan pada durian sering disebut menjadikan kolesterol tinggi.
– Bunga mawar sangat indah jikalau dipasang di ruang tamu.
– Perempuan itu terlihat gemuk jikalau menggunakan baju bergaris.
– Virus Covid-19 pertengahan tahun nanti akan menurun kembali.
– Menjadi seorang pebisnis bukan hal yg gampang.
– Orang kaya itu pasti hidupnya bahagia.
– Anak yg pandai pasti karena lahir dr ibu yg cerdas.
– Indonesia akan makmur jikalau utangnya tak membesar.

Apa pengertian kalimat opini?

Kalimat opini mempunyai arti ihwal suatu sikap atau pertimbangan seseorang mengenai suatu peristiwa yg pernah atau belum pernah terjadi. Biasanya, kalimat opini ini pula dipengaruhi oleh perasaan, fatwa, perspektif, impian, perilaku, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan setiap individu.

Sehingga kalimat opini belum tentu merupakan usulan yg benar atau sempurna adanya lantaran sifatnya subjektif & data atau keterangan tak tersaji di dalamnya, sehingga cuma berdasarkan pengalaman atau persepsi penulis.

Apa saja ciri-ciri kalimat opini?

– Kalimat opini tak mampu mengambarkan kebenaran keterangan yg ada di dalamnya. Hal ini lantaran kalimat yg berisi opini ini menurut atau mempunyai efek dr perasaan, fatwa, perspektif, cita-cita, sikap, pengamalan, pemahaman, atau keyakinan.

– Kalimat tersebut sifatnya subjektif, sehingga lazimnya dilengkapi dgn usulan, usulan, atau alasannya adalah & akibat atas kejadian yg terjadi, menurut perspektif atau pertimbangan orang tersebut. Sehingga bisa saja alhasil berlainan dgn kalimat yg dibentuk atau ditulis oleh orang lain.

– Selain itu, kalimat ini pula umumnya tak mempunyai sumber yg valid, baik data, narasumber, & lain sebagainya lantaran pertimbangan atau istilah di dlm kalimat opini berdasarkan hasil pedoman penulis dengan-cara eksklusif.

– Oleh alasannya adalah itu, data & keterangan di dlm kalimat tersebut tak akurat & kurang mampu dipertanggungjawabkan, mengingat data & informasinya menurut perspektif individu atau perspektif langsung.

– Peristiwa yg terdapat di dlm kalimat tersebut umumnya pula belum terjadi atau bahkan gres akan terjadi di masa mendatang atau gres merupakan rencana, lantaran memang belum pernah terjadi sebelumnya.

– Kata perhiasan yg terkandung di dlm kalimat tersebut mampu disertakan dgn kata perhiasan, contohnya: “menurut saya”, “saya rasa”, “tampaknya”, “mungkin”, “bagi saya”, “mustahil”, & masih banyak lagi kata pemanis yg dipakai.

– Selanjutnya, ciri-ciri atau karakteristik dr kalimat opini pula biasanya kalimat tersebut hanya berisi usulan atau argumen dr seseorang.

– Kalimat tersebut mempunyai atau berisi keterangan yg belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.

– Kalimat ini pula mampu berisi ihwal jawaban dr pertanyaan wacana “mengapa”, “bagaimana”, “apa”, & lain sebagainya namun tetap menurut perspektif eksklusif masing-masing.

– Meski demikian, kalimat opini ini pula memiliki banyak pendukung atau tak mungkin ditulis tanpa adanya penunjang atau pendapat lain yg serupa.
Kata apa saja yg termasuk opini?

Kalimat opini lazimnya mengandung kalimat yg sifatnya relatif. Misalnya yaitu:
– sungguh,
– bisa jadi,
– agak,
– paling,
– menurut,
– sebaiknya,
– lebih,
– contohnya,
– mungkin,
– tak mungkin,
– & lain sebagainya.

Artikel Terkait:

Kalimat: Pengertian, Unsur, & Contoh SPOK nya

Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, & Contoh

Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Cirinya

Contoh Kalimat Tidak Efektif & Perbedaannya dgn Kalimat Efektif

Ciri Kalimat Efektif yg Perlu Diperhatikan Penulis

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yg Sering Terjadi

  √ 8 Tata Cara Menyingkat Nama yang Benar Menurut PUEBI