serta tombol-tombol khusus yang lain yang jumlah semuanya yaitu 104 tombol. Sedangkan pada Mesin ketik jumlah tombolnya yakni 52 tombol.Bentuk keyboard biasanya persegi panjang, tetapi saat ini model keyboard sangat variatif. Keyboard yang paling populer yakni keyboard QWERTY yang memiliki 101 buah key (tombol).
√ Jenis-Jenis Keyboard Komputer
Kebanyakan keyboard memiliki key yang disusun ke dalam serpihan selaku berikut (Putra, 2012):
1. Alphanumeric Key
2. Numerik Keypad
3. Function Key
4. Modifier Key
5. Cursor Movement Key.
Secara fisik, keyboard terbagi atas 4 jenis, ialah (Putra, 2012):
1. Keyboard Serial
Menggunakan DIN 5 male dan lazimnya dipakai pada komputer tipe AT.
2. Keyboard PS/2
Biasanya dipakai pada komputer ATX dan ketika ini yang paling banyak dipergunakan.Pemasangan keyboard tipe ini harus dilakukan dengan cermat, karena port yang dimiliki sama dengan port untuk mouse.
3. Keyboard Wireless
Sesuai dengan namanya, keyboard tipe ini tidak menggunakan kabel sebagai penghubung antara keyboard dengan komputer. Jenis koneksi yang dipakai adalah infra red, wifi atau bluetooth. Untuk menghubungkan keyboard dengankomputer, diperlukan unit pemancar dan akseptor. Unit pemancar lazimnya terdapat pada keyboard itu sendiri, sedangkan peserta umumnya dipasang pada port USB atau serial pada CPU.
4. Keyboard USB
Komputer modern dikala ini telah banyak yang memanfaatkan jenis konektor USB yang menjamin transfer data lebih singkat.
Secara bentuk dan tombol, keyboard terbagi atas 7 jenis, ialah (Putra, 2012) :
1. Keyboard QWERTY
Tata letak keyboard QWERTY ini didapatkan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi tolok ukur mesin tik komersial pada tahun 1905. QWERTY diambil dari 6 huruf berurutan pada baris kedua dari tombol alfanumerik tersebut. Keyboard QWERTY didesain sedemikian rupa sehingga key yang paling kerap ditekan terpisah letaknya sejauh mungkin, sehingga mampu menghemat kemacetan pada dikala mengetik (pada mesin ketik mekanik). Meskipun tata letak QWERTY sungguh luas pemakaiannya, namun memiliki beberapa kekurangan dan ketidakefisienan. Misalnya, 48 persen dari gerakan diantara abjad yang berurutan harus dilakukan dengan suatu tangan. Hanya 32 persen ketukan yang dilakukan pada home row (baris awal dari posisi jari pada keyboard). Beban tangan kiri lebih besar dari tangan kanan (56 persen). Contoh paling faktual dari ketidakefisienan tata letak QWERTY ialah pengetikan huruf ‘a’ yang cukup sering dipakai, tetapi harus dilakukan oleh jari kelingking yang paling lemah. (Putra, 2012)
2. Keyboard DVORAK
Keyboard DVORAK (1932), dimana susunan hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan kanan dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding dengan tangan kiri. Selain itu, tata letak Dvorak dirancang supaya 70 persen dari ketukan jatuh pada home row, sehingga bisa meminimalkan capek karena pengetikan (lebih ergonomik). Sejumlah percobaan menawarkan bahwa tata letak Dvorak lebih efisien 10 – 15 persen dibanding dengan tata letak QWERTY (Putra, 2012).
1. Keyboard KLOCKENBERG
Keyboard ini dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, ialah dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bab kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah.Selain itu, keyboard KLOCKENBERG mempunyai tombol- tombol yang dibentuk lebih bersahabat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman. Tata letak ini, selain menghemat beban otot pada jari jemari dan pergelangan tangan juga dirancang untuk meminimalkan beban otot pada tangan dan pundak. Terpisahnya bab kiri dan kanannya menjadikannya relatif lebih banyak memakan ruang (Putra, 2012).
2. Keyboard Maltron
Tidak mirip keyboard pada biasanya yang datar, keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam. Dengan pertimbangan bahwa pada ketika jari-jari ditempatkan akan mengetik, maka jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus. Produsen Maltronberkeyakinan bahwapada dasarnya, cuma dipakai 8 jari dari sepuluh jari yang tersedia dikala manusia mengetik dengan keyboard biasa. Dengan mengetik di keyboard biasa, maka jari tangan harus menyesuaikan diri dengan bentuk keyboard. Hal ini diklaim oleh mereka mampu menimbulkan RSI (Repetitive Stress Injuries). Sementara, dengan menggunakan Maltron, keyboardnya-lah yang mau menyesuaikan dengan tangan. Dengan bentuk yang unik mirip ini, Maltron menjamin ketentraman jari tangan di ketika mengetik sehingga tidak menjadikan RSI bahkan bisa jadi akan meningkatkan kecepatan mengetik lantaran yang digunakan yakni 10 jari bukannya 8 jari (Putra, 2012).
3. Keyboard Chord
Hanya memiliki beberapa tombol antara 4 hingga 5.Untuk memasukkan sebuah huruf harus menekan beberapa tombol secara bersama-sama. Ukurannya kompak, sangat cocok untuk aplikasi yang portabel. Waktu pembinaan singkat, aksentuasi tombo-tombol mencerminkan bentuk abjad yang dikehendaki Kecepatannya tinggi tetapi kurang terkenal, karena pada pemakaian yang lama akan menimbulkan kelelahan pada tangan. Berikut ini
jenis-jenis keyboard chord (Putra, 2012).
a. Keyboard Palantype
Tata letak palantypemempunyai 3 kalangan abjad. Kelompok pada bab kiri memperlihatkan konsonan awal sebuah kata, kepingan tengah menawarkan kalangan vokal dan bagiankanan menunjukkan kalangan konsonan terakhir dari sebuah kata atau suku kata.Pada gambar terlihat bahwa tidak seluruh konsonan ada disana, konsonan tsb mampu disajikan dengan memakai variasi beberapa tombol yang ada (Putra, 2012).
b. Keyboard Stenotype
Steno yakni jenis goresan pena singkat yang sering digunakan untuk mencatat ucapan seorang. Jenis goresan pena ini paling banyak digunakan oleh para wartawan untuk mencatat hasil wawancaranya dengan lebih cepat. Papan ketik Stenotype memiliki kelebihan yang nyaris sama dengan papan ketik Palantype(Putra, 2012).
c. Keyboard Alphabetik
Tombol-tombol yang ada pada keyboard alphabetik disusun persis menyerupai pada tata letak QWERTY maupun DVORAK, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet. Keyboard alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letakQWERTY, namun biasanya banyak ditemui pada mainan belum dewasa, sehingga belum cukup umur diajar mengenal aksara alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak ibarat ini Untuk memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih senang menggunakan tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak tombol-tombolnya mampu dijangkau dengan tangan (Putra, 2012).
Demikian jenis-jenis keyboard komputer.
Sumber http://www.tomatalikuang.com