√ Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu

Buku didik merupakan buku didik yg paling banyak dimanfaatkan selama proses belajar. Mulai dr pembelajaran di dingklik SD (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Dengan kata lain, buku bimbing dapat diartikan sebagai media pengajaran suatu bidang studi. Secara fungsinya, buku jenis ini sebagai media pengajaran, sedangkan dengan-cara isi, menekankan pada konten pembahasan yg disampaikan.

Dua Tipe Buku Ajar

Pembahasan dengan-cara umum buku ajar tergantung dr studi ilmu & dilihat menurut jenjang pendidikan, jurusan & mata pelajaran. Sebagai buku pelajaran formal, buku ini diterbitkan menurut kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional & Kementerian Agama, selaku pemerintah.

Menurut Tarigan, jenis buku bimbing merupakan pemikiran rasioal yg disusun berdasarkan tujuan instruksional. Buku yg dibuat dengan-cara terstandar. Terdapat dua tipe.

1. Tipe Buku Utama

Buku utama, merupakan buku ajar yg diutamakan. Sederhananya, buku yg bersifat wajib dipakai untuk pembelajaran. Buku wajib biasannya buku yg terstandarisasi oleh pihak pemerintah & kurikulum. Dalam satu kabupaten atau bahkan dengan-cara nasional, wajib memakai buku wajib yg sudah ditunjuk oleh pemerintah.

Buku utama yg dipakai bersifat baku. Materi yg ditulis lebih penting. Di sekolah jenjang Dasar, Sekolah Menengah Pertama & SMA contohnya, mereka biasannya memiliki buku asuh yang dijadikan sebagai pola pokok utama. Misalnya buku paket matematika. Atau kalau itu diperguruan tinggi jurusan hukum, buku pedoman yg wajib dimiliki yakni buku undang-undang atau kode etik calon seorang aturan. Maka buku antara satu Perguruan tinggi satu dgn yg lain isinya pula sama.

2. Tipe Suplemen

Buku suplemen yakni buku penunjang. Sebagai buku penunjang, sifatnya tak wajib. Karena sifatnya pendukung, setiap lembaga pendidikan satu dgn yg lain bisa berlawanan-beda. Buku ini sifatnya selaku wacana, pengayaanm, & sebagai suplemen. Meskipun demikian, isi dr buku pendukung pula ditulis berdasarkan kisi-kisi atau kurikulum yg berlaku.

  √ Cara Mendapatkan ISBN Agar Terhindar dari Agen Penipuan!

 

Mengidentifikasi Buku Ajar Di Toko Buku

Buku didik utama disusun oleh para pakar dibidangnya. Buku yg dikeluarkan pun atas kesepakatan & sepengetahuan pihak pemerintah. Seiring berkembangnya waktu, kini buku pedoman tetap bisa diterbitkan dibawah payung swasta. Meskipun demikian, pemerintah tetap memiliki peran selaku penentu standard selaku satuan pendidikan yg dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, atau BSNP.

Perkembangan jaman, sekarang buku-buku bimbing dapat diterbitkan oleh penerbit swasta. Masyarakat dipermudah memilih pedoman sesuai dgn keinginannya. Sisi lain, menimbulkan suatu pertanyaan. Banyak penduduk yg kesulitan membedakan buku asuh yg terstandar ataupun bukan. Berikut yaitu catatan yg tergolong ke dlm buku didik.

Pertama, buku disusun menurut alur & logika. Penyusunan berdasarkan rencana pembelajaran yg diubahsuaikan dgn kurikulum. Dimana, penyusunan buku didik diadaptasi dgn kebutuhan belajar siswa, yaitu meraih kompetensi yg telah disesuaikan.

Kedua, buku didik disusun berdasarkan pada kurikulum. Adapun isinya yg paling terpenting. Yaitu, memenuhi keperluan akan ilmu pengetahuan, menunjukkan pemahaman & terakhir yaitu menunjukkan kebutuhan umpan balik terhadap penerima didik.

Ketiga, buku pedoman mesti ditulis oleh pakar mahir. Misalnya, bila jenis buku teks matematika, maka penulisnya pula ditulis oleh seorang pakar atau yg menguasai tentang permatematikaan. Kemudian, buku tersebut diterbitkan dengan-cara resmi. Buku yg resmi yakni buku yg tercatat atau mempunyai ISBN.

Buku Ajar yg Baik

Buku didik sebagai media penafsir pertama visi misi pendidikan yg kompleks. Lahirnya buku teks, membantu pemerintah untuk memajukan mutu & mengeksplorasi pendidikan lewat pembahasan lewat buku-buku yg lahir. Sayangnya, tak semua buku mempunyai tolok ukur yg baik.

Banyak buku diterbitkan. Secara teks, memang sesuai standard. Namun sedikit akseptor didik yg bisa mencerna. Banyak akseptor didik yg terlalu fokus pada pencapaian nilai. Sebagian dr akseptor didik, demi pencapaian nilai & tuntutan, menghalalkan segala cara, tergolong cara curang agar mampu meraih nilai manis.

  √ 5 Hal Penting Seputar Penyebar-Ilmu Buku

Melihat fenomena semacam itu, mengambarkan bahwa terbitnya suatu buku terkadang hanya mementingkan dr segi teks saja, tak memperhatikan konteks & pembentukan persepsi. Hanya bertujuan pada titik ‘terpelajar’, tak sampai pada titik mencerdaskan.

buku asuh selain memintarkan peserta didik, pula mencerdaskan & menggugah akal. Baik itu dengan-cara spiritual ataupun non spiritual. Sehingga penerima tak hanya pandai dengan-cara teks, namun pula menjadi peserta didik yg kreatif, inovatif & bergairah. Dengan kata lain, buku latih yg baik yakni, buku yg mindful textbook.

Mindful merupakan upaya memperlihatkan perspektif baru bagi penerima didik untuk berfikir kritis. Tentu saja, dikemas sesuai dgn pertumbuhan penerima didik, sesuai dgn jenjang usia yg pas. Dimana akseptor didik pula diajak untuk out of the box, peduli dgn lingkungan sekitarnya, & mengetahui situasi yg ada dikanan kirinya. Berikut ialah cirri-ciri buku asuh yang baik

  • Textbook yang meaningful, buku ajar yg mampu menawarkan sense pada peserta didik di permulaan bahasan, supaya penerima didik termotivasi untuk mencar ilmu lebih lanjut.
  • Motivational to learn and motivational to unlearn, dimana penerima didik memiliki motivasi berguru dr buku didik sebab dorongan sendiri, bukan alasannya tuntutan dank arena oranglain. Buku pedoman yg baik adalah buku yg memperlihatkan fakta. Katakana salah jikalau salah, begitupun sebaliknya.
  • Keep attentive, ulasan buku yg mampu melahirkan penerima didik yg memiliki perhatian & atensi apa yg tengah dipelajarinya.
  • Self study, kekurangan berguru di ruang kelas & berjumpa dgn guru/dosen, buku didik yg baik setidaknya sebagai media untuk membantu penerima didik mencar ilmu dengan-cara berdikari.
  • Beretika, buku latih dibungkus sesederhana mungkin. Agar gampang dipahami & tak menimbulkan kontradiktif & agar tetap berkaitan.
  • Jika perlu terdapat gambaran yg menawan didalamnya. Mengingat, banyak tipe berguru setiap siswa. Ilustrasi memudahkan bagi siswa yg memiliki tipe visual, mudah menangkap materi cuma melalui visual.
  • Materi yg disampaikan mempunyai sudut pandang yg jelas, tegas. Sehingga tak membingungkan peserta didik dlm memahaminya.
  • Isi materi relevan sesuai dgn kurikulum
  • Memperhatikan Idiom Tabu Kedaerahan. Sifat buku pedoman dipakai dengan-cara nasional. Maka, hindari idiom tabu kedaerahan. Idiom merupakan dialek yg dimiliki suatu tempat yg tak boleh dipermainkan atau digunakan untuk lelucon. Bagi daerah lain, idiom ini pula menyusahkan beberapa kawasan di luar sana. Misalnya, idiom orang jawa, akan sulit ditangkap atau dimengerti oleh akseptor didik yg berasal dr Sumatra & Kalimantan.

Baca juga: Cara Membuat Buku: Membangun Kebiasaan Menulis Naskah Ramah Penyebar Ilmu Buku

Itulah beberapa ciri buku asuh yang baik. Adapun ciri buku teks yg baik berdasarkan Syamsul Arifin & Adi Kusrianto. Pertama, format buku sesuai dgn ketentuan UNESCO, mempunyai ISBN, penggunaan bahasa harus semi formal, menggunakan kalimat baku (SPOK), mencantumkan TIU, disusun berdasarkan Rencana pembelajaran, adanya daftar pustaka, diterbitkan oleh penerbit kredibel, & tak menyimpang dr NKRI. [Elisa]

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak perihal teknik menulis anda mampu menyaksikan Artikel-postingan berikut:

  1. Inilah 3 Sumber Belajar Selain Buku Teks
  2. Ancaman Penyebar Ilmu Buku Jika Tidak Memperhatikan 4 Hal Berikut
  3. Penyebar Ilmu Buku & Teknik Menulis Buku Secara Indie
  4. 9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS di sini!

Jika Anda menghendaki EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

Referensi :

  1. Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung : Angkasa 1993), hlm. 20. Lihat pula Greene and Petty, Developing Language Skills in The Elementary Schools, (Boston: Allyn and Bacon, Inc.), hlm. 545-8.
  2. Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Melalui Penanaman