√ Ingin Menulis Buku? Persiapkan 4 Konsep Dasar Menulis

Membangun konsistensi menulis buku membutuhkan kedisiplinan waktu. Memang banyak penulis yg mempunyai cita-cita menulis, tetapi tak banyak orang mampu konsisten menulis hingga simpulan. Ada banyak alasannya kenapa demikian. Dalam ulasan kali ini akan mengulas langkah menulis buku.

Setidaknya ada beberapa hal yg perlu mendapatkan perhatian khusus tatkala hendak menulis buku. Yaitu membuat persiapan yg meliputi beberapa hal, seperti membuat rancangan, melakukan riset, berbagi desain sampai memikirkan segmentasi pembaca. Berikut ulasannya.

Melakukan riset

Hampir setiap penulis yg laris di pasar ditulis lewat tahap & proses yg panjang. Salah satunya ialah melaksanakan riset. Tidak dapat dibantah bahwa riset mempunyai banyak manfaat, diantarannya menolong memetakan problem, menolong mengidentifikasikan duduk perkara & memudahkan untuk mengambil tindakan serta mengambil penyelesaian.

Riset dengan-cara mendalam pula akan menolong menentukan isi goresan pena Anda. Semakin mendalam kian berbobot isi buku yg Anda tulis. Buku Anda pun menjadi lebih eksklusif lantaran isi buku yg Anda buat berdasarkan kajian. Tidak jarang, berkat kajian & riset yg dikerjakan akan memunculkan ilham/ide gres.

Membuat rancangan

Upaya menyingkir dr terjadinya kemandekan pandangan baru, maka Anda dapat memulainya dgn membuat konsep. Konsep ini menolong Anda tatkala hendak menyelesaikan goresan pena yg Anda buat hingga selesai. Bagi seorang penulis buku desain itu sangat penting, lantaran membantu Anda mengingat & membuat pola proses penulisan Anda. Tanpa sebuah pola, maka karya Anda akan dingin & terkesan terpencar-pencar pesan yg hendak disampaikan.

  √ Tips Membuat Buku dari Hobi Nulis nge-Blog

Hal paling penting sebelum membuat rancangan ialah memilih wangsit. Ide menjadi PR utama sebelum Anda membuat rancangan. Bagaimana Anda bisa membuat desain jikalau tak ada ide sama sekali. Ibarat, ide itu selaku kepala rumah tangga (Bapak), & konsep itu ibarat ibu. Penggabungan pandangan baru & rancangan lahirlah turunan yg lain. Perkawinan antara pandangan baru & rancangan menolong Anda untuk menerangkan hal-hal yg lebih spesifik & terkonsentrasi, tak jarang memunculkan sudut pandang gres.

Apa yg terjadi kalau tak mempunyai ide & tak memiliki desain? Jawabnya yakni menciptakan & meng-ada-kan dua hal tersebut. Banyak yg berpendapat bahwa membuat wangsit itu susah lantaran sering datang & pergi tanpa diundang. Memang benar ilham itu datang & pergi, bukan memiliki arti keberadaan wangsit & desain itu tak bisa diburu. Anda tetap bisa mencari dgn cara-cara simple & sederhana. Misalnya jalan-jalan keluar rumah, melakukan hal-hal yg membuatmu bahagia & masih banyak cara yg bisa Anda kerjakan.

Mengembangkan desain

Langkah berikutnya sehabis melakukan riset, mendapatkan wangsit, & bikin konsep ialah membuatkan desain. Upaya mempermudah dlm menulis, Anda cukup bikin pokok garis besar menjadi beberapa bab. Tatkala semua sudah ditulis, maka bab satu bisa di breakdown menjadi sub bab. Berlaku untuk berikutnya.

Apakah Anda merasa kesusahan tatkala membreakdown? Tenang bantu-membantu banyak orang mengalaminya. Ada siasat yg bisa Anda coba tatkala berbagi konsep. Misal Anda mengangkat perihal kepemimpin, pastinya Anda memiliki banyak bab. Misal salah satu bab mengulas ihwal self leadership maka Anda mampu menyebarkan ke sub bab, misal diisi sub bab terdiri beberapa yg mengulas pengertian self leadership, desain leadership, cara membangun leadership dsb.

  √ Ketakutan yang Berbahaya Ketika Menulis Buku

Masih binggung bagaimana caranya menulis buku? Anda memang mesti banyak membaca & melaksanakan riset. Dengan riset & membaca, akan dgn gampang Anda akan memperoleh turunan & mengembangkan rancangan-desain yg sudah Anda buat. Sekali lagi, banyaklah membaca & melakukan riset. Kunci menulis cuma membaca & praktek, kalau berteori saja tak akan pernah selesai. Mengingat teori & praktek itu ada perbedaan yg cukup jauh.

Menargetkan segmentasi pembaca

Cara menulis buku yg kedua adalah menargetkan segmentasi pembaca. Bagi yg belum paham, segmentasi pembaca tak terlalu penting, tetapi bagi seorang penulis professional menargetkan segmentasi pembaca itu sama pentingnya dgn menemukan ilham yg cemerlang. Hal ini terkait dgn bagaimana Anda memilih gaya bahasa yg akan digunakan.

Sebagai acuan, segmentasi buku Anda untuk dosen, maka gaya penulisan yg digunakan menggunakan bahasa yg baku & lebih formal. Sebaliknya, tatkala segmentasi buku diperuntukan untuk masyarakat umum, maka gaya bahasa yg Anda tulis pun dikemas dgn renyah, memakai bahasa yg mudah dimengerti. Bagi penulis pemula, melaksanakan satu pekerjaan ini memang terasa sulit, namun seiring jam melayang, Anda akan sudah biasa & mudah menjalaninya.

Itulah empat antisipasi yg Anda siapkan sebelum menulis buku. Jika Anda masih tak yakin & binggung memulainya, Anda cuma cukup tinggalkan proses sulit itu. Tetap jalankan, & nikmati prosesnya. Akan tiba waktu dimana Anda akan terbiasa & bisa menulis lewat kesalahan yg Anda lakukan. Jangan takut salah, lebih baik salah daripada tak pernah mengetahui kebenaran yg sesungguhnya. (Elisa)