√ Hukum Permintaan

Dalam ekonomi terdapat undangan & penawaran yg saling berjumpa & membentuk satu titik konferensi dlm satuan harga & kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan niscaya ada usul, penawaran, harga & kuantitas yg saling mensugesti satu sama lain.


Pengertian Permintaan

Permintaan ialah sejumlah barang yg dibeli atau diminta di dlm suatu harga & sewaktu tertentu. Permintaan berhubungan dgn impian pelanggan akan suatu barang & jasa yg ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang & jasa tak terbatas.

Hukum-Permintaan


Hukum Permintaan

Hukum seruan yakni hukum yg menandakan ihwal adanya korelasi yg bersifat negatif antara fase harga dgn jumlah barang yg diminta. Apabila & naik jumlah barang yg diminta sedikit & jikalau harga murah jumlah barang yg diminta meningkat.


Baca Juga : Pengertian, Jenis Dan Undang-Undang Dasar Dan Pasal Mengenai Arbitrase di Indonesia


Dengan demikian aturan undangan berbunyi :

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yg tersedia diminta, & sebaliknya makin naik tingkat harga makin sedikit jumlah barang yg bersedia diminta.”

Pada aturan permintaan berlaku perkiraan ceteris paribus. Artinya aturan ajakan tersebut berlaku jika situasi atau aspek-aspek selain & tak berubah (dianggap tetap).


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fase Permintaan (Demand)

  • Harga barang itu sendiri

Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yg diminta. Jika & naik jumlah seruan barang tersebut akan menurun, sedangkan kalau harga turun hingga jumlah seruan barang tetao meningkat.


  • Harga barang substitusi (pengganti)

Harga barang kemudian jasa pengganti (substitusi) turut memengaruhi jumlah barang kemudian jasa yg diminta. Bila harga dr barang substitusi lebih hemat biaya maka jamaah akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan walaupun bila harga barang substitusi naik maka orang jadi tetap memakai barang yg semula. Contohnya kaus merupakan pengganti kemeja. Jika dlm pasar harga kaus jauh murah dibandingkan kemeja, kemudian seruan akan kaus jauh banyak bila dibandingkan usul kepada kemeja.


Baca Juga : 7 Macam Indeks Harga Di Bursa Efek


  • Harga barang komplementer (pelengkap)

Barang pelengkap pula mampu memengaruhi ajakan barang/jasa. Misalnya sepeda engine, barang komplementernya bensin. Jika harga bensin naik, jadi kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu pula sebaliknya.


  • Kuantitas Pendapatan

Besar kecilnya pemasukan yg diperoleh seseorang turut memilih besarnya permintaan jadi barang & jasa. Bila pendapatan yg diperoleh banyak maka seruan akan barang & jasa pula makin tinggi. Sebaliknya kalau pendapatannya turun, maka kemampuan utk berbelanja barang pula tetao turun.


Akibatnya jumlah barang akan makin turun. Umpama pemasukan Ibu Tia untuk hasil dagang minggu mulailah Rp200. 000, 00 cuma mampu untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400. 000, 00, Ibu Tia mampu berbelanja kopi sebanyak 40 kg.


  • Selera konsumen

Selera konsumen pada barang & jasa menjangkau memengaruhi jumlah barang yg diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu naik maka ajakan kepada barang tersebut akan berkembangjua. Misalnya, sekarang ini tidak sedikit orang yg mencari side phone yg dilengkapi servis musik & game, sebab selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka usul akan palm telephone yg dilengkapi musik & game akan meningkat.


Baca Juga : Jenis-Jenis Badan Usaha Dalam Bidang Sektor Ekonomi


  • Intensitas keperluan pelanggan

Intensitas kebutuhan konsumen kuat kepada jumlah barang yg diminta. Kebutuhan pada suatu barang atau service yg tak mendesak, jadi mengakibatkan usul masyarakat pada barang atau jasa ini rendah.


Sebaliknya kalau kepentingan kepada barang atau service sungguh mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang ataupun jasa tersebut menjadi naik, contohnya dgn meningkatnya curah hujan maka intensitas keperluan akan jas hujan makin meningkat. Konsumen akan bersedia berbelanja jas hujan maka Rp25. 000, 00 meskipun kenyataannya harga jas hujan Rp15. 000, 00.


  • Perkiraan harga pada masa hadapan

Apabila konsumen memperkirakan yakni harga akan naik jadi konsumen condong menambah besarnya barang yg dibeli karena ada kekhawatiran harga tetao makin mahal. Sebaliknya bila konsumen memperkirakan bahwa & akan turun, maka pelanggan cenderung mengurangi jumlah barang yg dibeli. Misalnya positif praduga peningkatan isyarat harga materi bakar minyak menimbulkan melimpah pelanggan antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk menerima bränsle atau solar yg berlimpah banyak.


  • Jumlah masyarakat

Pertambahan penduduk akan memengaruhi kuantitas barang yg diminta. Andai jumlah penduduk dlm salahsatu kawasan bertambah banyak, jadi barang yg diminta tetao meningkat.


Baca Juga : Pengertian Inflasi Dan Deflasi “ Dalam Ekonomi ”


Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan

Berdasarkan nilainya, elastisitas usul dapat dibedakan menjadi lima, yaitu seruan inelastis sempurna, inelastis, lentur uniter, lentur, & elastis tepat.

  • Elastisitas Silang (Cross Elasticity)

 Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yg diminta terhadap perubahan harga barang lain yg mempunyai relasi dgn barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons prubahan usul suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yakni: positif, negatif, & nol.


  1. Elastisitas silang Peningkatan harga barang A mengakibatkan peningkatan jumlah ajakan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan ajakan kepada teh. Kopi & teh merupakan dua barang yg dapat saling mengambil alih (barang substitutif).
  2. Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya usul barang B. Sebagai pola, peningkatan harga bensin menyebabkan penurunan seruan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).
  3. Elastisitas silang Peningkatan harga barang A tak akan menjadikan perubahan seruan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tak saling berhubungan. Sebagai teladan, peningkatan harga kopi tak akan besar lengan berkuasa kepada permintaan kendaraan bermotor.


Permintaan-adalah

Dari data Tabel di atas mengenai daftar ajakan jeruk oleh Desi. Dapat di simpulkan Tatkala harga jeruk Rp4.500,00/kg undangan Desi sebesar 140 kg. Namun tatkala harga jeruk Rp6.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, seruan akan turun. Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum undangan.


Hukum usul ialah aturan yg menjelaskan tentang adanya relasi yg bersifat negatif antara tingkat harga dgn jumlah barang yg diminta. Apabila harga naik jumlah barang yg diminta sedikit & apabila harga rendah jumlah barang yg diminta meningkat. Dengan demikian aturan permintaan berbunyi: Pada aturan seruan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya aturan undangan tersebut berlaku jikalau kondisi atau aspek-faktor selain harga tak berubah (dianggap tetap).

hukum-permintaanhukum-permintaan


Baca Juga : Pengertian Dan Tahapan Strategi Dalam Menjalankan Sebuah Bisnis


Penawaran

Penawaran-adalah

Dari table di atas aturan penawaran dr jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yg ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg. Pada dikala harga Rp4.750,00. Pak Heri memperlihatkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yg ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yg mampu kalian simpulkan dr tabel di atas?


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa makin tinggi harga, jumlah barang yg disediakan semakin banyak. Sebaliknya makin rendah harga barang, jumlah barang yg ditawarkan kian sedikit. Inilah yg disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yg ditawarkan dgn tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

Hukum-penawaranHukum penawaran akan berlaku apabila aspek-faktor lain yg memengaruhi penawaran tak berubah (ceteris paribus).


Penentuan Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah hargan yg terbentuk pada titik konferensi kurva permintaan & kurva penawaran. Terbentuknya harga & kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil janji antara pembeli & pedagang di mana kuantitas yg diminta & yg ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini sudah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama & menjadi patokan pihak pembeli & pihak pedagang dlm menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual & pembeli.


Pergeseran Kurva

  • Permintaan

Pergeseran kurva seruan menunjukkan adanya perubahan seruan yg ditimbulkan oleh aspek-aspek selain harga. Pergeseran kurva ajakan ditunjukkan dgn bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada acuan di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada acuan di depan memperlihatkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yg diminta Desi akibat dr perubahan harga jeruk itu sendiri.


Bagaimana jika faktor yang lain mirip pemasukan Desi memengaruhi jumlah jeruk yg diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yg diminta pun pula akan meningkat. Namun tatkala pemasukan Desi mengalami penurunan maka jumlah jeruk yg diminta akan turun. Untuk lebih jelasnya amati Tabel dibawah ini & bentuk kurva berikut ini.

Daftar Jumlah Jeruk yg Diminta Akibat Perubahan PendapatanDaftar Jumlah Jeruk yg Diminta Akibat Perubahan Pendapatan


Baca Juga : Pengertian Dan Bunyi Hukum Permintaan Serta Faktor Yang Mempengaruhinya


Apabila dr tabel di atas diubah dlm bentuk grafik, maka akan tampak mirip di bawah ini.

tabel di atas diubah dlm bentuk grafik

Pe
rhatikan kurva ajakan di atas. Kurva undangan mengalami pergeseran ke kanan dr D ke D1 & bergeser ke kiri dr D ke D2. Pergeseran ke kanan dr kurva permintaan memperlihatkan pertambahan jumlah ajakan lantaran adanya peningkatan pendapatan. Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah ajakan karena penurunan pemasukan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta mampu menggeser kurva permintaan.


Hukum Penawaran

Dalam aturan penawaran kita akan melihat relasi antara harga dgn jumlah barang atau jasa yg ditawarkan. Hukum penawaran berbunyi: “Bila harga naik maka jumlah barang atau jasa yg disediakan akan naik, & bila harga turun maka jumlah barang atau jasa yg ditawarkan ikut turun, dgn syarat ceteris paribus (aspek-faktor lain dianggap tak berubah/tetap/konstan).


Dengan syarat ceteris paribus berarti hukum penawaran cuma berlaku bila faktor lain yg memengaruhi naik turunnya penawaran tak berubah. Apabila faktor-aspek lain yg berubah (syarat ceteris paribus tak terpenuhi) maka aturan penawaran tak berlaku lagi. Contoh: bila harga naik, seharusnya menurut aturan penawaran, jumlah barang atau jasa yg disediakan akan naik, tetapi karena ada aspek lain yg berganti yakni meningkatnya ongkos bikinan kesannya kenaikan harga justru diikuti oleh penurunan penawaran. Mengapa demikian? Karena kenaikan harga yg terjadi tak sepadan dgn peningkatan ongkos produksi yg begitu membesar sehingga produsen merugi bila memperbesar penawarannya.


Selanjutnya, bila kita mencermati bunyi aturan penawaran di atas maka terdapat relasi positif antara harga dgn jumlah barang atau jasa yg disediakan. Atau dgn istilah lain, harga berbanding lurus dgn jumlah barang/jasa yg ditawarkan, & penurunan harga akan dibarengi oleh menurunnya jumlah barang atau jasa yg ditawarkan.


Penawaran

Sama halnya pada perubahan kurva usul, kurva penawaran pula mampu mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yg memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dgn bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami peningkatan.


Namun, tatkala kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk mengakibatkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga tatkala diperkirakan harga di masa depan naik, maka pedagang akan meminimalisir jumlah barang yg dijualnya. Tabel berikut ini yg akan memperlihatkan jumlah jeruk yg ditawarkan Pak Heri sebelum & sehabis kenaikan harga.

kenaikan-hargaDaftar Jumlah Jeruk yg Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga


Tabel di atas jikalau dibentuk grafik akan terlihat mirip berikut ini.

Tabel-di-atas-jika-dibuat-grafik Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut selaku akhir dr meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dr salah satu atau lebih aspek-aspek yg dahulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.


Fungsi Penawaran

Berdasarkan bunyi hukum penawaran, terlihat adanya korelasi antara harga dgn jumlah barang atau jasa yg ditawarkan. Hubungan tersebut mampu dinyatakan dlm bentuk fungsi yg disebut dgn fungsi penawaran. Makara, yg dimaksud dgn fungsi penawaran adalah fungsi yg menunjukkan hubungan antara tingkat harga (P) dgn jumlah barang atau jasa yg disediakan (Q), yg dirumuskan selaku berikut:

bunyi hukum penawaran


Qs P (jumlah barang atau jasa yg disediakan) merupakan fungsi dr P (harga). Artinya, banyak sedikitnya Qs bergantung pada besar kecilnya P (harga). Fungsi tersebut di atas bila ditulis dlm bentuk persamaan linear sederhana akan tampak sebagai berikut:

barang atau jasa


Keterangan:

Qs= jumlah barang atas jasa yg ditawarkan

P = harga

a = konstanta

b = koefisien (b bertanda positif karena harga & jumlah barang atau jasa yg ditawarkan mempunyai korelasi positif).


Contoh fungsi penawaran yaitu Q = –3 + 20P.

Fungsi ini bisa ditulis menjadi Q = 20P –3 atau bisa pula ditulis menjadi -20P = –Q-3


Berikutnya akan diuraikan cara menggambar kurva penawaran menurut fungsi penawaran yg sudah dikenali. Cara menggambarnya sama dgn cara menggambar kurva seruan. Misalnya, kita diminta menggambarkan fungsi penawaran Qs = – 10, 10P, maka langkahnya adalah:

Diketahui Qs = –10 + 10P

Contoh-fungsi-penawaran

fungsi-penawaran-Qs


Kadang-kadang kita mesti mencari terlebih dahulu fungsi penawaran dr suatu kumpulan data penawaran. Berdasarkan data penawaran itulah kita mencari bagaimana fungsi penawarannya. Untuk mencarinya, kita memakai rumus persamaan garis lurus melalui dua titik yg pula digunakan dlm mencari fungsi undangan, sebagai berikut.

rumus persamaan garis lurus


Carilah:

  1. Fungsi penawarannya.
  2. Berdasarkan fungsi penawaran tersebut, pastikan berapa Q (jumlah yg ditawarkan) bila P = Rp1.000,-?

Jawab :

Untuk mencari fungsi penawaran, seleksilah dua pasang data dr tabel di atas, misalnya kita pilih P = 100, Q = 10 & P = 250, Q = 20.

Dengan demikian P1 = 150 & Q1 = 10

P2 = 250 & Q2 = 20

rumus-fungsi-penawaranrumus-fungsi-penawaran


Sekian penjelasan artikel diatas tentang Hukum Permintaan gampang-mudahan mampu ber,anfaatpat berguna bagi pembaca setia DosenPendidikan.Co.Id

  Pembangunan Ekonomi