√ Fungsi Uterus atau Rahim Pada Sistem Reproduksi Wanita

Fungsi Uterus atau Rahim Pada Sistem Reproduksi Wanita – Makhluk hidup memiliki banyak sekali ciri-ciri salah satunya yakni dapat melakukan perbanyakan diri atau melaksanakan reproduksi. Ternyata sebagian besar wanita masih banyak yg belum mengetahui apa saja alat reproduksi yg ada pada perempuan selain vagina.

Uterus atau rahim pula merupakan salah satu organ dlm reproduksi wanita. Dalam pembahasan kali ini akan membahas fungsi uterus.

Uterus sendiri merupakan salah satu saluran reproduksi perempuan selain oviduk & vagina. Reproduksi sendiri merupakan kemampuan yg dimiliki makhluk hidup untuk menciptakan keturunan.

Pada manusia proses menciptakan keturunan diawali dgn insiden fertilisasi yg nantinya uterus atau yg sering dikenal dgn perumpamaan rahim mempunyai peran & fungsi yg sangat penting.

Fungsi Uterus atau Rahim Pada Sistem Reproduksi Wanita

Fungsi Uterus atau Rahim Pada Sistem Reproduksi Wanita

1. Sebagai Saluran Gamet (Spermatozoa)

Pada ketika pembuahan atau ejakulasi, spermatozoa berjalan ke atas lewat servik melalui uterus menuju tuba falopi atau oviduk. Umumnya pembuahan serta kehamilan terjadi segmen distal tuba falopi pada akrab ovarium. Sehingga fungsi lain dr uterus merupakan tempat akses gamet (spermatozoa).

2. Menahan Ovum yg Dibuahi

Apabila tak terjadi pembuahan, maka sel telur (ovum) akan keluar. Tetapi apabila sel telur (ovum) telah dibuahi oleh sperma maka ovum yg telah dibuahi tadi perlu ditahan semoga dapat tumbuh & menjelma janin. Dengan pertolongan susukan tuba uterine ovum yg sudah dibuahi diantarkan menuju uterus.

  √ Gametogenesis: Pembentukan Sel Kelamin Spermatogenesis dan Oogenesis

3. Tempat Implantasi

Fungsi berikutnya dr uterus yakni selaku daerah implantasi yg terjadi pada saat awal terjadinya kehamilan. Implantasi sendiri merupakan kondisi ovum yg telah dibuahi, kemudian jaringan yg berada di sekitar sel telur mengalami kerusakan pembuluh darah, sehingga darah akan keluar & terdapat bercak darah. Ini bukanlah haid, akan namun tanda permulaan kehamilan.

Artikel terkait: Sistem reproduksi laki-laki

4. Tempat Janin untuk Tumbuh & Berkembang

Saat sudah terjadinya pembuahan antara sperma & ovum. Dan ovum yg sudah dibuahi pasti akan memerlukan kawasan untuk janin dapat tumbuh & berkembang. Ini merupakan fungsi uterus yg paling utama. Janin akan berkembang & berkembang pada perempuan apabila uterus mendukung pertumbuhan & perkembangan janin.

Dinding uterus selaku daerah untuk berkembang & tumbuhnya janin memiliki tiga lapisan yaitu perimetrium yg merupakan lapisan terluar yg disebut pula selaput dinding rahim, myometrium yg merupakan lapisan tengah yg sangat tebal & kaya akan jaringan jaringan otot, & endometrium yg merupakan lapisan paling dlm yg terdiri atas banyak lendir & pembuluh darah.

5. Tempat Berlindung serta Memberi Nutrisi untuk Janin

Fungsi uterus atau rahim selain selaku daerah tumbuh & berkembang pula memiliki fungsi lain yakni untuk kawasan berlindung & pula memberikan nutrisi untuk janin. Lamanya janin di dlm uterus atau rahim akan berlangsung selama janin mencapai masa maturisasi yaitu keadaan tatkala janin sudah mengalami pematangan & pertumbuhan.

Baca juga: Gametogenesis: Pembentukan Sel Kelamin Spermatogenesis & Oogenesis

6. Mendorong Janin & Plasenta Keluar

Janin & pula plasenta akan keluar pada dikala terjadinya proses persalinan. Uterus akan mendorong janin & plasenta sehingga mudah untuk keluar. Pada beberapa perempuan yg melahirkan ada yg mengalami kesusahan untuk mengeluarkan plasenta & ada yg mudah.

  √ Alat Reproduksi Wanita Beserta Gambar dan Penjelasannya

7. Mengendalikan Pendarahan

Apabila uterus mengalami pendarahan maka otot-otot uterus akan berkontraksi untuk mengontrol pendarahan. Pendarah yg terjadi pada uterus terjadi pada dikala menstruasi & awal kehamilan atau implantasi. Hormon yg memengaruhi kontraksi pada uterus yaitu hormon ADH (Anti-diuretik hormon).

Pendarahan yg terjadi ketika menstruasi & implantasi yaitu pada banyaknya darah yg dikeluarkan & waktu keluarnya darah. Darah yg keluar alasannya adalah implantasi lebih sedikit dibanding dgn darah menstruasi.

Daftar Pustaka

Amirin, Siti et all. (2016). Biologi. Cilacap: MGMP.

Pujianto, Sri. (2014). Menjelajah Dunia Biologi. Surakarta: Tiga Serangkai.

Suharsono, & Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.