√ Fungsi Jaringan Meristem – Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Fungsi Jaringan Meristem – Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya WargaMasyarakat.Org – Untuk kali ini kami akan membahas mengenai teks ulasan yg dimana dlm hal ini akan mengulas fungsi, pemahaman, ciri, jenis & contohnya, nah untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.

Fungsi Jaringan Meristem - Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya

Pengertian Jaringan Meristem

Jaringan meristem yaitu jaringan yg terus menerus membelah dengan-cara mitosis. Pada lazimnya berdinding tipis, berukuran kecil, memiliki nukleus berskala besar, selnya kaya akan sitoplasma & berbentuk mirip kubus (kuboid) atau prisma.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : “Sitoplasma” Pengertian & ( Fungsi – Struktur – Bagian )


Ciri-Ciri Jaringan Maristem

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri jaringan maristem, antara lain:

  1. Bentuk & ukurannya selnya sama (kubus)
  2. Dinding Selnya Tipis
  3. Selnya sarat dgn protoplasma
  4. Isi sel tak mengandung zat makanan
  5. Sel muda & belum mengalami diferensiasi & spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang & berbentuk sama ke segala arah.


Fungsi Jaringan Maristem

Berikut ini terdapat beberapa fungsi jaringan maristem, antara lain:

  • Menambah tinggi & panjang flora
  • Memperbesar & melebarkan batang
  • Menyimpan cadangan makanan
  • Pada akar menolong mencari nutrisi
  • Membentuk cabang
  • Membantu bertumbuhnya sel-sel


Jenis-Jenis Jaringan Maristem

Berikut ini terdapa dua jenis-jenis jaringan maristem, antara lain:


Jenis Meristem Berdasarkan Asalnya

Bila dilihat berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem mampu dibedakan menjadi tiga belahan, antara lain:


1. Promeristem

Pada permulaan kemajuan tumbuhan, semua sel melaksanakan pembelahan diri. Pada fase embrio tanaman telah mempunyai sel-sel yg aktif membelah yg berupa promeristem atau meristem primordial. Promeristem merupakan belahan awal dr meristem yg sudah ada berupa daerah kecil pada ujung akar & ujung batang.


2. Meristem Primer

Merupakan jaringan lanjutan dr promeristem yg sel-selnya masih aktif membelah. Meristem aplikal mempunyai sel-sel yg berkembang pribadi dr sel-sel embrionik yg terdapat diujung pucuk utama & pucuk lateral serta ujung akar.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : Sel Tumbuhan – Pengertian, Organel, Fungsi & Struktur


Berdasarkan fungsinya, meristem pada ujung akar pada tempat differensiasi dibagi menjadi tiga sistem jaringan yaitu protoderm yg akan menjadi epidermis, meristem dasar yg akan berubah menjadi jaringan dasar & prokambium yg akan menjelma silinder sentra.


Pada meristem primer  yg terletak pada ujung  batang tumbuhan, terdapat beberapa teori yg disebut dgn teori titik berkembang, yakni sebagai berikut:


1) Teori Sel Apikal–Hofmeister & Nageli

Tidak ada perbedaan khusus pada asal-ajakan jaringan apikal pada pucuk flora. Karena seluruh sel pada pucuk batang berawal dr satu sel tunggal.


2) Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880)

Teori Histogen klasik yg diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, kondisi yg bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tanaman angiospermae. Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tumbuhan yg diselimuti oleh beberapa lapisan yg tersusun rapi, yg saling menyelubungi dgn ketebalan yg konstan (kamsud gw, kalo contohnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan & hanya akan setebal itu di seluruh penggalan meristem apikal).


Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dr beberapa sel meristematis yg saling bertumpukan, yg terletak pada penggalan paling pucuk dr batang. Beberapa tahun kemudian, interpretasi teori Hanstein terhadap peran masing-masing lapisan telah tak digunakan lagi, tapi desain dasar wacana adanya lapisan meristem yg bertingkat pada ujung batang tetap dipakai.


Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein:

Meristem primer terdiri dr 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu:

  • Dermatogen (pembentukan epidermis),
  • Periblem (pembentukan korteks), dan
  • Plerom (pembentukan silinder sentra).


3) Teori Tunika Korpus–Schmidt

Sebagai kelanjutan dr desain yg dikemukakan Hanstein, Buder & para muridnya berbagi teori Tunika-Korpus.


Berbeda dgn Hanstein yg mengemukakan tiga lapisan, Buder hanya megemukakan dua lapisan jaringan dlm teorinya, yakni “tunika” yg terdiri dr satu atau lebih lapisan sel yg menyelimuti “korpus” atau jaringan pusat.


Schmidt, muridnya Buder, membuatkan kembali teori ini. ia menitikberatkan pada perbedaan dua lapisan ini. ia memberikan inspirasi bahwa perbedaan utama dr tunika & korpus adalah perbedaan antara pertumbuhan & pembelahan sel.


Pertumbuhan pada tunika, yg terjadi bersama-sama dgn pertumbuhan melengkung batang, menimbulkan perluasan permukaan tanaman, namun tak besar lengan berkuasa pada ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat pad
a gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak mengakibatkan cuilan ujung (paling atas) menjadi tipis & belahan tepi jadi tebal.


Model Tunika-Korpus dr “meristem apikal” (=pucuk tumbuhan–belahan atas–yang mengalami pertumbuhan ke atas). Lapisan epidermis [L1] & subepidermis [L2] disebut tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 & L2 membelah dengan-cara melengkung untuk mempertahankan lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu sama lain. Sedangkan sel-sel L3 membelah dgn arah yg lebih random lagi.


Sedangkan, pertumbuhan silinder sentra (korpus) bertitik berat pada pertambahan massa tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tak reguler, yg mengakibatkan pertambahan massa tumbuhan tak konstan. Kadang cepat, kadang pelan.


Kerjasama yg baik antara pertambahan luas permukaan oleh tunika & pertambahan volume tanaman oleh korpus menghasilkan keselarasan pertumbuhan pada tumbuhan.


3. Meristem Sekunder

Merupakan jaringan yg sel-selnya meningkat dr jaringan remaja yg sudah mengalami differensiasi misalnya kambium & kambium gabus yg terletak di tepi lat flora.


Aktivitas meristem sekunder dlm proses pertumbuhan mempunyai efek pada beberapa hal yakni :

  • Terbentuknya lingkaran tahun pada batang tumbuhan
  • Bertambahnya diameter batang tanaman
  • Terbentuknya jaringan berkas angkut sekunder
  • Terbentuknya jari-jari empelur

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : Penjelasan Organ Pada Tumbuhan Beserta Fungsi Dan Strukturnya


Jenis Meristem Berdasarkan Letaknya

Bila dilihat menurut letaknya pada flora, jaringan meristem bisa dibedakan menjadi tiga golongan, antara lain:


1. Meristem Apikal (ujung)

Meristem apikal ini terletak pada titik berkembang primer yakni diujung pucuk utama, ujung batang & ujung akar. Meristem apikal berupa kubah yg dibuat oleh sel-sel yg membelah pada ujung tunas atau kuncup.


Meristem apikal yg berada pada ujung akar memungkinkan akar untuk menciptakan sel-sel gres agar akar tumbuhan kian panjang sehingga mampu menembus tanah & menemukan air & mineral yg diperlukan dr dlm tanah. Meristem apikal merupakan kawasan pusat pembelahan sel yg akan menghasilkan sel-sel meristem primer untuk mengambil alih sel-sel tudung akar yg tanggal. Meristem apikal yg terdapat diujung batang memungkinkan dihasilkannya sel-sel pembentuk daun.


2. Meristem Lateral (samping)

Merupakan jaringan muda yg terletak ditepi alat-alat tumbuhan, posisi meristem samping sejajar dgn permukaan organ yg dimana jaringan ini didapatkan. Jaringan meristem apikal yg paling diketahui merupakan kambium & kambium gabus yg berperan dlm pertumbuhan sekunder tumbuhan, pembentukan cabang akar atau tunas batang.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan Beserta Tahap Dan Faktornya


3. Meristem Interkalar (antara)

Jaringan muda ini terletak diantara jaringan cukup umur, interkalar berada diantara pecahan-bagian dr alat-alat tumbuhan misalnya meristem pada pangkal ruas rumput-rumputan, tebu & sebagainya.


Demikianlah pembahasan mengenai Fungsi Jaringan Meristem – Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya semoga dgn adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan & pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

  Chytridiomycota: Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Contoh dan Peranannya