Akibat Adanya Konflik Sosial (Positif dan Negatif) – Konflik bersifat destruktif kepada keutuhan suatu golongan serta integrasi sosial dalam penduduk pada skala yang lebih luas. Apabila intensitas konflik melampaui batas toleransi serta kapasitas banyak sekali pihak yang terlibat dan tidak segera teratasi dengan solusi, maka pertentangan bisa berubah menjadi sesuatu hal yang lebih besar lagi adalah disintegrasi sosial.
Terjadinya konflik banyak memunculkan bentuk-bentuk negatif dalam relasi serta interaksi sosial. Namun, konflik juga memiliki fungsi nyata bagi kehidupan penduduk dalam skala yang lebih luas. Berikut ini yakni penjelasan tentang dampak serta simpulan yang mampu terjadi dari konflik!
Daftar Isi
1. Akibat Negatif dari Adanya Konflik
a. Merengganggnya persatuan serta keutuhan dari suatu kalangan. Hal ini mampu terjadi jika pertengkaran / kontradiksi antaranggota semakin meluas dan tak kunjung berjumpa solusi terhadap sebuah permasalah yang menyebakan pertentangan tersebut.
b. Perubahan kepribadian individu. Perselisishan yang terjadi di dalam sebuah kalangan atau antarkelompok mampu berportensi menimbulkan setiap individu tertentu mengalami aneka macam tekanan sehingga secara psikis mentalnya akan terusik.
c. Mendominasinya salah satu kelompok kepada golongan lainnya serta bertekuk lututnya salah satu pihak. Hal tersebut sanggup terjadi kalau kekuatan kedua belah pihak yang saling berseteru tidak sebanding. Hal ini pasti akan menyebabkan terjadinya dominasi oleh pihak kelompok kepada pihak kelompok yang yang lain. Kelompok pihak yang kalah menjadi takluk dengan terpaksa, bahkan kadang kala memunculkan kekuasaan yang bersifat diktatorial secara politis dan monopoli secara ekonomi.
d. Timbulnya banyak kerugian, baik secara materil ataupun korban jiwa, yang diakibatkan
oleh konflik kekerasan yang digunkaan kepada solusi suatu konflik. Di bidang politik, telah ialah suatu kelumrahan bahwa kelompok pihak yang kalah menjadi bawahan yang harus tunduk dan patuh kepada pihak lawan yang memenangkan perseretuan.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
2. Akibat Positif dari Adanya Konflik
a. Konflik mampu menumbuhkan solidaritas antara anggota komunitas / kelompok, contohnya kalau terjadi perseteruan antarkelompok, individu-individu dari tiap-tiap komunitas / kalangan tersebut secara naluriah akan menyaatu untuk melawan kalangan lainnnya yang berseteru dengan kelompoknya.
b. Konflik memiliki fungsi sebagai media perubahan sosial, misalnya individu-individu komunitas / kelompok atau penduduk yang berselisih akan melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri dan mungkin akan terjadi pergantian terhadap dirinya. Interaksi / Hubungan antara pertentangan dan juga deskripsi program golongan, pertentangan yang bersifat konstruktif dan juga bersifat destruktif.
c. Lahirnya kepribadian dan mental masyarakat yang besar lengan berkuasa serta tahan uji dalam rangka menghadapi semua rintangan serta problematika yang ada depan mata sehingga hal tersebut secara tidak eksklusif bisa lebih mendewasakan warga masyarakat yang terlibat pertentangan.
d. Dalam sebuah diskusi ilmiah, adanya perbedaan akan usulan biasanya justru diharapkan guna identifikasi suatu kekuarangan / kekurangan kepada teori / rancangan dalam diskusi pendapat sehingga bisa didapati akar persoalan dari bahasan yang sedang didiskusikan. Selain itu usulan yang lebih baik condong akan digunakan selaku bahan pembelajaran serta materi diskusi berikutnya.
Konflik yang memiliki sifat konstruktif akan berpengaruh aktual bagi kenaikan etos kerja kalau daripada konflik yang mempunyai sifat destruktif atau negatif. Demikian hal nya dengan tingkatan intensitas konflik yang seharusnya berimbang. Makin rendah atau tingginya sebuah konflik maka akan lebih bisa bersifat destruktif. Penilaian serta paradigma warga penduduk kepada pertentangan yang senderung negatif perlahan-lahan harus dibenahi. Konflik yakni bab dari proses sosial dan pendewasaan warga masyarakat yang bersifat masuk akal dan tidak sebaiknya untuk terus dikesampingkan.
Sumber :
Waluya, Bagja. 2009, Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk kela XI Sekolah Menengan Atas dan MA, Jakarta, CV. PT. Setia Purna Inves.
Sumber https://www.kakakpintar.id