close

√ Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Dalam Sosiologis

Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Dalam Sosiologis – Pada halaman yg lalu kita telah membahas bahwa proses terjadinya perilaku menyimpang pada diri seseorang itu disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor biologis, psikologis & sosiologis.

Akan tetapi kita belum merinci aspek sosiologisnya. Untuk itu, artikel berjudul faktor penyebab sikap menyimpang dlm sosiologis ini kita buat untuk melengkapinya.

Faktor penyebab perilaku
menyimpang dlm sosiologi sangatlah banyak sekali lantaran pada dasarnya manusia
merupakan makhluk sosial yg besar kesempatannya seorang individu akan
terpengaruh oleh lingkungannya.

Beberapa teori sudah dikemukakan oleh para jago sosiologi untuk menjelaskan ihwal duduk perkara ini. Berikut penjelasan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang yg dilihat dr faktor sosiologis.

Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Dalam Sosiologis

Sosialisasi yg tak sempurna merupakan salah satu faktor penyebab perilaku menyimpang dlm sosiologis yg dapat menghasilkan perkelahian

1. Perilaku menyimpang yg diakibatkan adanya sosialisasi yg tak tepat

Menurut teori apabila sosialisasi
yang dijalankan tak sempurna, maka akan menyebabkan perilaku menyimpang
lantaran nilai-nilai yg disampaikan dlm sosialisasi tak diketahui dengan
baik oleh orang yg disosialisasi.

Misalnya film yg menampilkan aneka macam adegan dlm alur ceritanya. Di film tersebut terselip usulan-usulan yg baik. Jika penontonnya tak bisa mengetahui hikmahnya, maka akan terjadi salah faham sehingga yg dicontoh & dipraktekkan di kehidupan positif justru adegan yg tak benar misalnya mencuri, tawuran, berkendara ugal-ugalan dsb.

Baca juga: Teori & pola perilaku menyimpang

2. Perilaku menyimpang yg diakibatkan adanya hasil sosialisasi dr nilai subkebudayaan yg menyimpang

Shaw & Mc. Kay berpendapat
bahwa tempat yg tak terencana & tak memiliki organisasi yg baik akan
mempunyai kecenderungan menjadi tempat yg sarat kejahatan. Jika sudah
demikian, maka perilaku menyimpang akan dianggap biasa saja alias wajar-wajar
aja karena sikap menyimpang sudah tertanam di benak eksklusif penduduk .

  √ Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang

Misalnya kompleks perumahan yang
lebih banyak didominasi penghuninya bergaya hidup mewah, maka perilaku menyimpang mirip
pamer, boros, hidup berfoya-foya, hidup berlebihan akan menjadi hal yg masuk akal
walaupun sikap tersebut sungguh berlawanan dgn nilai & norma
kebudayaan penduduk lokal.

Jika dibiarkan berlarut-larut,
maka ini akan menjadi penyakit mental yg sangat jelek & memunculkan
perilaku menyimpang yg yang lain. Misalnya lantaran tak memiliki biaya untuk
mengikuti gaya hidup glamor kesannya melaksanakan langkah-langkah korupsi, penipuan,
pencurian dsb.

Emile Durkheim mengemukakan perihal penyakit mental ini. Ia
mengenalkan desain anomie yaitu kondisi kontras antara subkebudayaan dengan
kenyataan kehidupan penduduk sehari-hari. Indikasi adanya penyakit ini yaitu
penduduk dlm kehidupannya seolah-olah tak memiliki tutorial & anutan
hidup.

Antara kebenaran & kebatilan, sopan & tak sopan, etis & tak etis, patut atau tak patut menjadi samar di kehidupan penduduk . Keberadaan hukum yg ada didalam norma-norma penduduk menjadi bubuk-bubuk yakni ada atau tiada.

Jika keadaan ini dibiarkan
berlarut-larut, maka akan menimbulkan proses sosialisasi menjadi terusik.
Masyarakat akan sulit dlm mendapatkan pedoman hidupnya sehingga mereka akan
berperilaku sesuai keinginannya sendiri-sendiri sehingga tak jarang akan timbul
sikap menyimpang.

3. Perilaku menyimpang yg diakibatkan dr kesalahan dlm proses belajar

Pernah menyaksikan info terorisme?
mereka tak segan membunuh orang yg berlainan faham dgn mereka meskipun
agamanya mengajarkan cinta kasih. Coba pertimbangkan, kenapa bisa terjadi?.

Para anggota terorisme melaksanakan
sikap menyimpang diakibatkan dr kesalahan dlm proses mencar ilmu. Setidaknya
ada dua kemungkinan yakni salah mencari guru atau gurunya sudah benar namun ia
salah faham dlm mengetahui maksud si guru.

  √ Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Atau acuan lainnya misalnya,
seorang anak yg suka mencuri masakan di kantin sekolah bisa saja kelak dia
akan mencuri hal yg lebih besar & rumit yakni membobol rumah, mencuri motor
dsb. Ia mampu saja mencar ilmu mencuri dr pelaku pencurian yg lebih senior.

4. Perilaku menyimpang yg diakibatkan dr ikatan sosial yg berlainan

Seseorang mampu berperilaku
sesuai dgn perilaku ikatan sosial yg berlainan dengannya dimana (ikatan
sosial yg berlainan tersebut) sungguh ia utamakan. Misalnya, seorang
pecinta Korea Pop akan bergaya mirip idolanya contohnya gaya rambutnya,
aksesoris yg dipakai dsb.

Contoh yang lain yakni seorang yang
gemar berteman dgn orang yg suka kebut-kebutan sepeda motor di jalan, maka
tidak menutup kemungkinan ia akan terpengaruh ikut kebut-kebutan.

Proses belajar untuk perbuatan
menyimpang ini disebabkan adanya interaksi sosial yg pengaruhnya ke orang
lain tergantung dr frekuensi, intensitas & prioritas. Semakin besar ketiga
aspek tersebut, maka makin besar kemungkinan seseorang akan mempunyai
perilaku yg sama-sama dianggap menyimpang.

5. Perilaku menyimpang yg diakibatkan dr ketegangan antar struktur sosial dgn kebudayaan

Setiap penduduk memiliki
kebudayaan yg membolehkan adanya suatu tujuan & cara untuk menjangkau tujuan
yang telah ditetapkan. Akan tetapi, jikalau (penduduk ) tak diberi kesempatan
atau peluang untuk melakukan cara tersebut, maka dapat terjadi sikap
menyimpang.

Contohnya, dlm suatu struktur sosial misalnya pabrik, ada yg menjadi karyawan dgn aturan imbalan upah kerja sesuai UMK (Upah Minimum Karyawan). Namun tatkala upah kerjanya di bawah kriteria UMK, maka karyawan dapat melaksanakan perilaku menyimpang misalnya mogok kerja & demonstrasi.

Nah, demikianlah lima faktor penyebab sikap menyimpang dlm sosiologis yg kita diskusikan dengan-cara lazim. Bila ada pertanyaan mampu ditulis di kotak komentar.

  √ Macam-Macam Bentuk Perilaku Menyimpang

Daftar Pustaka

Waluya, Bagya. 2009. Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wrahatnala, Bondet. 2009.
Sosiologi 1 untuk Sekolah Menengan Atas & MA kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.