√ Faktor Penyebab Adanya Stratifikasi Sosial

Apa sih aspek penyebab adanya stratifikasi sosial di kehidupan penduduk ?

Nah, sebelum menjawab pertanyaan di atas, bagi sahabat-sahabat yg mungkin belum memahami ihwal definisi stratifikasi sosial bisa dibaca halaman berjudul pemahaman stratifikasi sosial.

Stratifikasi sosial atau metode kasta bisa terbentuk dengan-cara sengaja & dengan-cara tak sengaja. Stratifikasi yg dibentuk dengan-cara sengaja terjadi menurut janji penduduk guna mencapai suatu tujuan bareng .

Contoh stratifikasi sosial yg dibentuk dengan-cara sengaja contohnya menyangkut wewenang & kekuasaan seseorang dlm organisasi formal, militer, pemerintahan, jabatan seorang karyawan perusahaan dsb.

Gambar Ilustrasi.
Keluarga yg memiliki barang glamor biasanya akan menempati lapisan kehidupan masyarakat yg tinggi (Foto: siswapedia.com)

Coba bayangkan, andaikan dlm sebuah organisasi atau perusahaan kalau tak ada stratifikasi, apa yg akan terjadi?, maka jangankan perusahaan tersebut akan menjadi suskses, yg ada justru gulung tikar lantaran akan terjadi polemik antar karyawan.

Stratifikasi sosial yg terbentuk dengan-cara tak sengaja, contohnya menyangkut usia dimana ada usia senior (sesepuh) yg dinilai lebih bijak & terlatih sehingga petuahnya patut dijadikan usulan bagi yg usianya lebih muda.

Selain itu pula bisa menyangkut kepandaian seseorang contohnya pemuka agama, guru dll. Bisa pula menyangkut harta kekayaan dimana pada kehidupan penduduk pada umumnya orang yg kaya akan lebih dihormati.

Apa sih aspek pembentuk stratifikasi sosial itu?

Dalam bukunya Sosiologi 2 karya Budiyono & buku berjudul Sosiologi 2: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya Bagja Waluya diterangkan bahwa pembentuk stratifikasi sosial itu dapat berupa duit, kehormatan, ilmu, kepemilikan barang yg bernilai hemat, kekuasaan, keturunan, pekerjaan & kesalehan dlm beragama.

1. Uang, contohnya pembagian duit untuk anggota organisasi dimana besarnya berlawanan-beda tergantung jabatannya.

2. Kehormatan, contohnya orang yg dihormati di masyarakat biasanya akan menempati lapisan tertinggi dlm masyarakat.

3. ilmu, misalnya orang yg punya ilmu lebih dihormati dibandingkan dengan orang yg tak cerdik. Atau orang yg lebih terlatih lebih disertai nasehatnya ketimbang orang yg belum berpengalaman.

4. Barang bernilai hemat, contohnya orang yg memiliki tanah yg luas akan menjadi orang terpandang.

5. Kekuasaan, misalnya keluarga kepala suku atau pejabat akan lebih dihormati.

6. Keturunan, contohnya keturunan kerajaan akan dianggap selaku darah biru yg ekslusif atau isitiahnya kaluarga darah biru.

Dalam buku berjudul Sosiologi karya Bondet Wrahatnala pula diterangkan bahwa berdasarkan Koentjaraningrat, stratifikasi sosial mampu disebabkan oleh tujuh hal yakni mutu (kepandaian), kekuasaan (beserta pengaruhnya), pangkat (jabatan), kekayaan, tingkat umur, sifat keaslian & status keanggotaan keluarga di masyarakat.

Apakah stratisikasi sosial senantiasa sama di setiap masyarakatnya? Apa perbedaan stratifikasi di kehidupan tradisional & terbaru?

Stratifikasi sosial terjadi karena adanya sifat kebanggaan terhadap sesuatu dlm benak penduduk . Selama sifat ini ada, maka di kehidupan sosial manapun pasti ada yg namanya stratifikasi. Hanya saja wujudnya berlainan. Mengapa? lantaran yg dibanggakan oleh penduduk tiap zaman & tiap tempat bisa berbeda.

Stratifikasi di masyarakat perkotaan tentu berbeda dgn masyarakat di desa dimana di kota stratifikasi sosialnya lebih kompleks & banyak sedangkan stratifikasi sosial di desa (kehidupan tradisional) lebih sederhana, sedikit & terbatas perbedaannya.

Begitupun antara kota yg satu dgn yg lainnya atau desa yg satu dgn yg yang lain tentu berlainan stratifikasi sosialnya.

Misalnya kehidupan tradisional masyarakat yg mata pencahariannya dgn cara berburu, maka keluarga atau orang yg terampil dlm berburu akan lebih disegani atau menempati lapisan yg tinggi dlm masyarakat.

  √ Pengaruh Adanya Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial

Contoh lainnya, pada zaman dimana kehidupan penduduk masih hidup berpindah-pindah, maka pada saat itu orang yg mampu membuka lahan baru untuk pemukiman (menetap) & persawahan akan menempati stratifikasi sosial yg lebih tinggi. Keluarga orang tersebut akan dianggap selaku sesepuh kampung yg dihormati.