√ Empat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku Ajar

Teknik menulis buku pada dasarnya tak hanya membutuhkan kemampuan dlm bidang merangkai kata, tetapi pula dlm hal merangkai pemahaman melalui gambaran.

Apabila mengatakan mengenai buku & pembaca, maka kita akan sering mendengar perumpamaan kebosanan & ketidakpahaman pembaca dlm mengerti buku yg kita tulis. Asumsi tersebut setidaknya menguatkan kita bahwa teknik menulis tidak cuma berkutat pada kata-kata, tetapi lebih dr hal tersebut. Menjadi penting bagi seorang penulis untuk memastikan bahwa tulisannya patut & mudah untuk dipahami oleh para pembacanya. Dengan demikian, bukanlah menjadi sesuatu yg gres tatkala kita pula dituntut untuk mampu memposisikan diri selaku seorang pembaca. Kondisi tersebut penting untuk dilakukan mudah-mudahan kita tak terlalu egois tatkala menulis buku. Artinya kita pula harus mengamati kondisi pembaca yg nantinya akan menikmati goresan pena kita. Tidak jarang kita senantiasa meminta rekan kita untuk membaca beberapa serpihan dr goresan pena yg telah kita buat untuk menganggap mutu goresan pena kita di mata pembaca. Tatkala mereka sudah merasa tenteram, maka goresan pena kita mampu dikatakan pantas untuk diterbitkan & friendly bagi pembaca.

Selanjutnya, selama pembaca mampu menangkap & mengetahui gagasan yg kita sampaikan melalui goresan pena, maka bisa dikatakan buku yg kita buat memang sudah memiliki kualitas yg mencukupi. Teknik menulis buku bukan perihal saya atau anda, namun lebih pada kita. Artinya buku yg dibentuk memang mesti mencerminkan gagasan atau posisi penulis. Di sisi lain, buku tersebut pula mesti bersifat mudah dipahami oleh pembaca sehingga buku tersebut milik kedua belah pihak tersebut dengan-cara bersama-sama tanpa mesti ada pihak yg dirugikan. Dirugikan dlm artian bahwa penulis tak laris tulisannya karena bahasanya tak mudah diketahui oleh pembaca. Di segi lain, pembaca pula dirugikan sudah membeli buku yg tatkala dibaca justru tak dipahami dgn gampang. Berangkat dr kondisi tersebut, tentu mesti ada beberapa hal yg harus diamati dlm teknik menulis. Mulai dr hal yg sepele hingga hal yg besar terkait dgn penjualan. Hal itu semua dilaksanakan biar tulisan yg kita buat memang berkualitas & pantas untuk dinikmati oleh masyarakat.

  √ Merasa Tidak Bakat Menulis? Kuasai 7 Langkah Penulisan Buku Ajar

Apabila berbicara terkait dgn tingkat pengertian pembaca pada goresan pena kita, maka ada salah satu cara yg mampu kita selipkan tatkala sedang menulis buku. Cara tersebut sejatinya pula bisa dilaksanakan pada proses penyuntingan tatkala goresan pena yg kita buat telah jadi dengan-cara keseluruhan (draft). Adapun cara yg dimaksud yakni ilustrasi. Ilustrasi intinya dipakai untuk memperjelas pesan atau info yg disampaikan. Selain itu, ilustrasi pula bisa kita gunakan selaku bahan variasi terhadap tulisan yg kita buat. Dengan kata lain, buku yg kita buat tak hanya terdiri dr kalimat atau paragraf semata, namun pula ada kombinasi gambaran yg menjadi pemecah kejenuhan pembaca tatkala mereka sedang membaca goresan pena kita. Artinya ilustrasi tersebut nantinya bisa dijadikan alat untuk memotivasi pembaca dlm mengetahui goresan pena kita. Oleh karena itu, gambaran yg kita buat setidaknya mesti bersifat komunikatif & kreatif sehingga dapat menjadi sarana bagi pembaca untuk mengetahui tulisan kita. Tentu selaku penulis kita akan merasa gembira & senang tatkala goresan pena kita mampu dipahami dgn sempurna oleh pembaca. Berikut beberapa fungsi dr ilustrasi.

  1. Fungsi Deskriptif

Fungsi ini dengan-cara tak eksklusif menerangkan bahwa gambaran bisa kita gunakan selaku pengganti uraian ihwal sesuatu dengan-cara verbal & naratif dgn menggunakan kalimat yg panjang. Dalam teknik menulis, kita acap kali terjebak pada penjelasan dgn penggunaan kata-kata. Sebagai umpamanya tatkala kita ingin menjelaskan sebuah teori fisika, termasuk kaitannya dgn penggunaan rumus. Tentu hal tersebut membutuhkan kalimat yg relatif panjang untuk dijabarkan. Kondisi tersebut tentu dinilai cukup tak efisien. Pada segi yg lain, pembaca pula belum tentu memahami dengan-cara niscaya gagasan yg kita sampaikan melalui kata-kata tersebut. Bahkan pembaca akan cenderung merasa kesusahan untuk mencerna teori yg sedang kita jelaskan tersebut. Apabila kondisinya telah demikian, maka yg bisa dikerjakan oleh pembaca biasanya yaitu membuat imajinasi atau khayalan sendiri untuk mengintepretasikan pemikiran yg sudah kita sampaikan.

Dengan memakai ilustrasi, maka setidaknya beberapa kalimat yg bergotong-royong tak efektif untuk dibaca oleh pembaca bisa dihapus & digantikan dgn ilustrasi tertentu. Ilustrasi tersebut mampu menunjukkan rupa atau wujud dr suatu benda dengan-cara konkrit sesuai aslinya, misalnya foto atau lukisan. Dengan demikian, khayalan yg sudah dibuat oleh pembaca akan diarahkan pada gambaran yg telah kita paparkan. Dalam teknik menulis, kita harus mencermati serpihan-penggalan mana yg dirasa sulit untuk dicerna & mampu diubah dgn menggunakan ilustrasi. Apabila kita bisa melakukan hal tersebut, maka kondisi tersebut akan menjadi nilai lebih bagi kita alasannya akan memudahkan pekerjaan pembaca dlm mengetahui tulisan kita. Pada segi yg lain, kita pula mampu dikenal sebagai seorang penulis yg peka terhadap suasana pembaca alasannya kita mengenali keperluan & kondisi pembaca.

  1. Fungsi Ekspresif

Selanjutnya, ilustrasi pula bisa berfungsi sebagai fasilitas ekspresi. Dengan kata lain, gambaran mampu memperlihatkan & menyatakan suatu maksud, gagasan, perasaan, suasana, atau rancangan yg abstrak menjadi positif dengan-cara tepat & mengena. Kondisi ini bergotong-royong nyaris serupa dgn fungsi yg sebelumnya, cuma saja fungsi ini lebih menekankan untuk mendikte pola pikir & imajinasi pembaca. Dalam teknik menulis, kita bisa menggambarkan suasana atau mimik melalui gambaran ketimbang narasi. Tentu selaku penulis kita harus cerdas menentukan gambaran yg tepat untuk menggambarkan sesuatu yg ingin kita sampaikan pada pembaca. Jangan sampai gagasan yg kita sampaikan justru dilengkapi oleh suatu ilustrasi yg bisa jadi tak ada kaitannya sama sekali. Kondisi tersebut nantinya pasti akan mengusik ketentraman pembaca tatkala mereka telah mulai masuk ke dlm alur pikir yg ingin kita sampaikan.

  1. Fungsi Analitis atau Struktural

Hal lain yg tak kalah pentingnya dr fungsi ilustrasi ialah perannya sebagai alat analitis atau struktural. Dengan kata lain, gambaran mampu memberikan rincian pecahan demi cuilan dr suatu benda atau tata cara dengan-cara lebih terperinci sehingga nantinya hal tersebut akan gampang dipahami oleh pembaca. Tahapan-tahapan dlm suatu proses pula akan dapat lebih jelas diperlihatkan melalui ilustrasi daripada narasi. Sebagai misalnya tatkala kita ingin menggambarkan proses fotosintesis dr sebuah flora. Tentu akan merasa kesusahan tatkala kita mesti menerangkan dgn kalimat yg panjang. Akan lebih efisien & efektif tatkala kita menjelaskan dgn gambar tumbuhan yg kemudian dilengkapi dgn bagan-sketsa tertentu yg menjelaskan setiap proses yg dialaminya. Kondisi tersebut pasti akan membuat lebih mudah ingatan pembaca terkait dgn proses fotosintesis.

  1. Fungsi Kualitatif

Dalam teknik menulis, sulit bagi penulis untuk tak memakai data atau materi yg terkait dgn angka ataupun hal lain. Hal tersebut dijalankan untuk memperkuat argumen yg ingin kita berdiri dihadapan pembaca. Dalam bahan asuh, ilustrasi mampu berperan penting untuk menjalankan fungsi kualitatif. Ilustrasi yg dimaksud tersebut mampu dlm bentuk grafik, diagram, kartun, foto, gambar, sketsa, simbol, atau skema yg menerangkan argumen yg sedang kita bangkit. Dengan kata lain, jenis-jenis gambaran tersebut bisa kita sisipi dgn data, baik berbentukangka ataupun non-angka. Berangkat dr hal tersebut, sekali lagi kita perlu memiliki ketelitian untuk menempatkan gambaran yg sesuai dgn klarifikasi yg ingin kita sampaikan. Jangan sampai klarifikasi & ilustrasi yg kita gunakan berlawanan maknanya alasannya adalah akan mengganggu kenyamanan pembaca dlm menikmati tulisan kita.

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda pula mampu KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap menolong Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk secepatnya MENDAFTAR.

SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁

Silakan ISI FORM di laman ini.  🙂

*****BONUS*****

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS disini!

Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

 

 

Referensi

Arifin, Syamsul & Kusrianto, Adi, 2009, Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi, Jakarta: PT Grasindo.

[Bastian Widyatama]