yung tertutup tak akan lama bertahan alasannya perkembangan keterangan sudah mampu menerobos aneka macam ketertutupan yg disembunyikan pemerintah. Pemerintahan yg tertutup jugadianggap tak demokratis karena tak ada pertanggungjawaban publik & tak mengikutsertakan rakyat dlm bernegara. Hal ini bertentangan dgn pesan demokrasi. Penyelenggaraan negara dikehendaki berlaku terbuka & transparan terhadap rakyatnya.
Dalam masyarakat global, hubungan antar insan akan kian intensif & tak cuma insan sebangsa, tetapi insan yg berbeda ras agama, nilai budaya & adat. Sikap menghargai keberanekaan & perbedaan (pluralisme) sungguh dibutuhkan. Apabila suatu bangsa memaksakan nilai budayanya & tak menghargai budaya lain maka korelasi global akan rusak.
4. Pengaruh Globalisasi Ekonomi di Indonesia
Pengaruh globalisasi dlm bidang ekonomi, antara lain timbulnya krisis moneter yg dialami oleh banyak negara, termasuk Indonesia sehingga mengundang: peran IMF untuk turut menentukan nasib bangsa & negara, Keadaan yg demikian menjinjing efek bagi terbukanya pasar dlm negeri & ekonomi nasional terhadap ekonomi internasional. Akibatnya, kebijakan ekonomi nasional harus menyesuaikan dgn tujuan & tekanan ekonomi internasional. Misalnya, kandidat penerima dukungan IMF harus memenuhi beberapa standar, yakni membatasi ekspansi kredit, memangkas belanja publik, menghemat subsidi untuk kesejahteraan biasa .
Salah satu bentuk implementasi globalisasi dlm bidang ekonomi yakni realisasi pasar bebas dgn banyak sekali perabotan pendukungnya, yakni selaku berikut.
- Hilangnya sekat penghalang bagi transaksi jual beli bebas di bawah naungan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
- Berlangsungnya perdagangan bebas bagi negara-negara industri maju pada tahun 2010, & bagi negara-negara berkembang pada tahun 2030 yg bermakna memperlihatkan sejuta barang & jasa.
- Dibukanya jual beli tanpa proteksi.
- Menjamurnya konglomerasi perekonomian raksasa yg banyak dikuasai oleh negara-negara maju.
- Merebaknya perusahaan-perusahaan patungan antarnegara yg mampu mencengkeram perekonomian dunia (transnasional).
- Tumbuhnya investasi aneh di negara-negara beikembang yg menguasai sumber kekayaan alamnya.
Indonesia merupakan salah satu negara pendiri dr World Trade Organization (WTO). Perjanjian WTO ditandatangani pada bulan April 1994 & diratifikasi oleh DPR pada bulan November 1994. Hakikat dr perjanjian itu merupakan dunia akan menuju pada pasar bebas paling lambat sebelum tahun 2020. Isi perjanjian itu berisi kesepakatan antara lain selaku berikut.
- Bebas keluar masuk segala macam barang yg melalui tapal batas negara.
- Bebas keluar masuk jasa-jasa melalui tapal batas negara.
- Bebas keluar masuk uang & modal lewat tapal batas negara.
- Hak atas kekayaan intelektual (HAKI) atau intelectual property right diakui oleh seluruh anggota negara anggota WTO.
Dampak negatif & positif terhadap dilema yg serius tanggapan adanya jual beli bebas yg dirasakan oleh negara-negara meningkat , khususnya Indonesia, yaitu selaku berikut.
a. Dampak Positif Globalisasi Bidang Ekonomi
1. Produksi global mampu ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dgn teori ‘Keuntungan Komparatif’ dr David Ricardo. Melalui spesialisasi & jual beli faktor-faktor buatan dunia mampu dipakai dgn lebih efesien, output dunia bertambah & penduduk akan memperoleh laba dr keutamaan & perdagangan dlm bentuk pemasukan yg meningkat, yg selanjutnya mampu meningkatkan pembelanjaan & simpanan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yg lebih bebas memungkinkan penduduk dr banyak sekali negara mengimpor lebih banyak barang dr mancanegara. Hal ini menimbulkan pelanggan mempunyai pilihan barang yg lebih banyak. Selain itu, pelanggan pula mampu menikmati barang yg lebih baik dgn harga yg lebih rendah.
3. Meluaskan pasar untuk produk dlm negeri
Perdagangan mancanegara yg lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yg jauh lebih luas dr pasar dlm negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal & teknologi yg lebih baik
Modal mampu diperoleh dr investasi aneh & khususnya dicicipi oleh negara-negara meningkat alasannya adalah urusan kelemahan modal & tenaga cakap serta tenaga terdidik yg terlatih kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5. Menyediakan dana aksesori untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri & berbagai sektor yang lain bukan saja dikembangkan oleh perusahaan abnormal, namun terutamanya lewat investasi yg dilaksanakan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini terkadang memerlukan modal dr bank atau pasar saham. dana dr mancanegara utamanya dr negara-negara maju yg memasuki pasar uang & pasar modal di dlm negeri mampu menolong menyediakan modal yg diperlukan tersebut.
b. Dampak Negatif Globalisasi Bidang Ekonomi
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dr globalisasi yaitu perkembangan sistem perdagangan mancanegara yg lebih bebas. Perkembangan ini menimbulkan negara-negara meningkat tak mampu lagi memakai tarif yg tingi untuk menyodorkan proteksi pada industri yg gres meningkat (infant industry). Dengan demikian, jual beli mancanegara yg lebih bebas menimbulkan hambatan pada negara meningkat untuk meningkatkan sektor industri domestik yg lebih cepat. Selain itu, ketergantungan pada industri-industri yg dimiliki perusahaan multinasional kian meningkat.
2. Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila sebuah negara tak bisa berkompetisi, maka ekspor tak meningkat . Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dr globaliassi terhadap neraca pembayaran yakni pembayaran neto pemasukan faktor buatan dr mancanegara condong mengalami defisit. Investasi gila yg bertambah banyak mengakibatkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke mancanegara kian meningkat. Tidak berkembangnya ekspor bisa berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tak stabil
Salah satu efek penting dr globalisasi ialah pengaliran investasi (modal) portofolio yg makin besar. Investasi ini utamanya mencakup partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Tatkala pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah kolam & nilai duit akan bertambah baik. Sebaliknya, tatkala harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dlm negeri akan mengalir ke mancanegara, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk & nilai mata duit domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini mampu memunculkan efek jelek pada kestabilan kesibukan ekonomi dengan-cara keseluruhan.
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yg dinyatakan di atas berlaku dlm suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yg mirip ini akan menghemat lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional & potensi kerja akan kian lambat pertumbuhannya & problem pengangguran tak mampu tertuntaskan atau malah semakin memburuk. Pada risikonya, apabila globalisasi memunculkan efek buruk pada keinginan pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebuah negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tak adil & kasus sosial-ekonomi masyarakat makin bertambah buruk.
Melihat efek negatif tersebut, Indonesia harus menyatukan langkah untuk mengimbangi globalisasi dunia dgn jalan sebagai berikut.
- Membangun konglomerasi ekonomi syariah yg dengan-cara proaktif turut meramaikan percaturan zona ekonomi tingkat regional & internasional.
- Meningkatkan mutu buatan yg akan mendorong negara yg menganut ekonomi syariah mampu bersaing dlm kompetisi di kurun globalisasi.
- Peningkatan & penyem- purnaan mutu buatan internal negara-negara yg menganut ekonomi syariah.
- Mampu meningkatkan frekuensi perdagangan bilateral antar negara- negara yg menganut ekonomi syariah.
Bila negara Indonesia bisa merealisasikan acara-jadwal tersebut, paling tak bangsa Indonesia tak terlalu terpengaruh atas efek atau efek negatif globalisasi dlm bidang ekonomi. Bumi Indonesia mengandung & memiliki kekayaan alam yg luar biasa, posisi geografis yg sungguh strategis, SDM yg melimpah, & faktor-faktor penunjang perekonomian yang lain yg mencukupi. Bila potensi-potensi sumber daya yg ada di Indonesia tersebut dikelola dengan-cara profesional & efisien, niscaya Indonesia bisa mengimbangi arus globalisasi ekonomi yg sepadan.
D. Menyikapi Adanya Pengaruh Globalisasi
Dalam kehidupan berbangsa & bernegara, Anda mesti bisa menerima hadirnya globalisasi selaku suatu realita. Globalisasi merupakan tahap perkembangan dr kenyataan tahapan sejarah insan. Jadi, bila Anda mengelak dr sebuah realita tersebut merupakan perbuatan yg tak tepat. Hal ini dikarenakan, pilihan itu justru akan berlawanan dgn semangat modernisasi yg menuju ke arah kedinamisan & perubahan.
Negara perlu turun tangan menuntaskan urusan-problem internasional & peduli terhadap permasalahan internasional. Kepedulian ini merupakan bukti bahwa suatu bangsa yaitu kepingan tak terpisahkan dr bangsa lain dlm pergaulan internasional.
Bentuk-bentuk kepedulian suatu bangsa mampu dinyatakan dgn cara-cara berikut ini.
- Pemerintah mengutuk atau mengecam segala bentuk tindak penindasan & eksploitasi sebuah bangsa terhadap bangsa lain. Misalnya, mengecam Israel yg sudah melakukan tindakan semena-mena pada bangsa Palestina tanpa mengiraukan undangan-seruan internasional.
- Pemerintah membentuk forum-forum bareng , baik berskala regional atau internasional, guna memperkokoh posisi dlm memberi resolusi, tekanan, & tuntutan terhadap urusan-problem internasional. Misalnya, Indonesia masuk dlm ASEAN & AFTA.
- Pemerintah menampilkan & memberikan rasa simpati terhadap usaha melawan penindasan hak asasi manusia. Misalnya, pemerintah Indonesia memperlihatkan simpati & pertolongan moril terhadap usaha rakyat Tibet dlm menentang pendudukan China atas wilayah Tibet.
- Pemerintah melakukan langkah kebijakan yg mengarah pada pemenuhan asas- asas demokrasi, hak asasi insan, keterbukaan, pelestarian lingkungan hidup, & pasar global.
- Pemerintah mengirimkan tenaga sukarelawan & tenaga medis ke tempat-kawasan pertentangan di mancanegara. Misalnya, pengantaran tenaga medis ke Afganistan pasca perang tahun 2002.
- Pengiriman pasukan perdamaian atau pemeliharaan keamanan (Pasukan Garuda) dlm kordinasi Dewan Keamanan PBB ke wilayah-wilayah pertentangan.
- Pemerintah mengantarkan sumbangan kuliner & obat-obatan ke wilayah yg dilanda kelaparan & kekeringan ke tempat-wilayah konflik atau bekas pertentangan.
Sebagai serpihan dr bangsa Indonesia, hendaknya Anda bersikap pilih-pilih terhadap arus globalisasi dgn mengambil unsur-unsur yg baik & membuang unsur-unsur yg tak baik. Bangsa Indonesia mesti dapat bersikap pilih-pilih terhadap dampak masuknya budaya gila yg tak sesuai dgn kepribadian & persepsi hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut mampu bersifat positif atau negatif di dlm kehidupan berbangsa & bernegara, utamanya bangsa & negara Indonesia. Sebagai contoh, perbuatan-perbuatan yg menyimpang/ melanggar moralitas, etika, & kepatutan. Misalnya, merebaknya penyakit sosial, pemakaian obat terlarang, kriminalitas internasional, pornografidan dekadensi moral, imbaskrisis perekonomian & moneter, & membanjirnya produk- produk mancanegara.
Pada prinsipnya nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan insan Indonesia terhadap bangsa & tanah airnya yg didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai- nilai Pancasila yg diarahkan mudah-mudahan bangsa Indonesia senantiasa :
- menempatkan persatuan & kesatuan serta kepentingan & keamanan bangsa & negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
- menampilkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa & negara;
- gembira selaku bangsa Indonesia & bertanah air Indonesia serta tak merasa rendah diri;
- mengakui persamaan derajat, persamaan hak & kewajiban antara sesama insan & sesama bangsa;
- menumbuhkan sikap saling menyayangi sesama manusia;
- membuatkan sikap empati;
- tidak semena-mena terhadap orang lain;
- gemar melaksanakan kesibukan kemanusiaan;
- senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;
- berani membela kebenaran & keadilan;
- merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan belahan dr seluruh umat manusia; dan
- menilai pentingnya sikap saling menghormati & melakukan pekerjaan sama dgn bangsa lain.
Tata nilai & budaya asing yg masuk dgn deras ke Indonesia, sebaiknya mampu diambil faedah atau manfaatnya. Apabila tak memiliki ideologi yg kuat, kewaspadaan nasional yg handal, sumber daya insan yg baik, maka bangsa Indonesia tak mampu memperoleh faedah & keuntungan dr globalisasi. Globalisasi merupakan tantangan yg mesti diantisipasi lewat peningkatan mutu sumber daya manusianya
- Pendidikan Nasional diharapkan mampu menciptakan sumber daya insan yg berkualitas guna dibutuhkan untuk memasuki kehidupan penduduk yg sarat dgn persaingan. Manusia yg berkualitas ialah insan yg bisa menguasai ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK), bisa berbagi potensi diri, mampu berkompetisi sesama insan di masyarakat dengan-cara terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif & negatif dr arus globalisasi serta mempunyai daya tahan yg tangguh dgn suatu identitas budaya yg kuat dlm menghadapi dampak negatif globalisasi.
- Mewujudkan perangkat & program proteksi serta padat karya. Dalam setiap kompetisi selalu ada yg menang & ada yg kalah. Untuk mengantisipasi yg kalah mesti disediakan acara proteksi & padat karya supaya tak terjadi jurang kemiskinan.
- Nilai-nilai kepribadian luhur persepsi hidup, & ideologi bangsa Indonesia yg sudah ditetapkan menjadi dasar negara, yakni Pancasila. Dengan demikian, Pancasila mempunyai potensi memebentuk iklim yg kondusif, baik dengan-cara pribadi maupun tak pribadi sehingga menenteng pertumbuhan serta kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
Kewajiban kita selaku sebuah bangsa merupakan bagaimana kita bisa berinteraksi di masa globalisasi ini dengan-cara positif. Kita pula wajib menanggapi globalisasi lewat aneka sikap & perbuatan dengan-cara pandai & proporsional. Tindakan-tindakan yg harus kita laksanakan selaku bangsa guna menghadapi dampak globalisasi, ialah :
- Melakukan Lokalisasi (otonomi setempat dr tingkat rumah tangga, kalangan, dusun, hingga dgn wilayah) untuk mandiri (berdiri di atas kaki sendiri)
- Melakukan gerakan stop jual beli bebas (pro-fair trade & proteksi produk harkat orang banyak) pada tingkatan Lokal & Regional.
- Melakukan stop privatisasi (pro-BUMN basis rakyat yg dikontrol buruh & komunitas, bukan preman).
Sekarang kalian sudah tahu bahwa, Globalisasi berpengaruh pada hampir semua faktor tata kehidupan penduduk . Dalam mensikapi Globalisasi ini ternyata ada penduduk yg dengan-cara lazim bisa mendapatkan Globalisasi, ibarat generasi muda, penduduk dgn status sosial yg tinggi, & penduduk perkotaaan (ekonomi sedang ke atas). Namun, ada pula masyarakat yg sulit menemukan atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di wilayah terpencil, generasi renta yg kehidupannya stagnan, & penduduk yg belum siap baik fisik maupun mental.
Unsur globalisasi yg sukar diterima penduduk adalah sebagai berikut.
- Teknologi yg rumit & mahal (tidak terjangkau).
- Unsur budaya luar yg bersifat ideologi & religi.
- Unsur budaya yg sukar disesuaikan dgn kondisi penduduk .
Unsur globalisasi yg gampang diterima masyarakat yakni sebagai berikut.
- Unsur yg mudah disesuaikan dgn kebutuhan & kondisi masyarakat.
- Teknologi sempurna guna, yaitu teknologi yg eksklusif dapat diterima oleh penduduk .
- Pendidikan formal di sekolah.
Jadi, jelaslah bahwa modernisasi & globalisasi akan menenteng efek positif ataupun negatif terhadap perubahan sosial & budaya suatu penduduk .
Dampak Globalisasi 726 Bahasa Daerah Terancam Punah
Sebanyak 726 bahasa tempat di Indonesia terancam punah akibat globalisasi & perkembangan teknologi. Karena itu, tanpa ada upaya memperbanyak kosa kata sesuai dgn perkembangan zaman & teknologi sesuai tuntutan penduduk penuturnya, bahasa-bahasa wilayah tersebut, sulit meningkat . Agar bahasa wilayah tak kian karam di tengah arus perubahan kehidupan penduduk penuturnya, kosa katanya mesti diperbanyak. Indonesia dikala ini terdapat 726 bahasa tempat, tetapi dlm perkembangan perikehidupan bermasyarakat, sudah terjadi banyak sekali perubahan, utamanya akhir perkembangan tatanan gres kehidupan dunia & teknologi informasi yg makin sarat dgn tuntutan & tantangan globalisasi.
Kondisi ini sudah menempatkan bahasa asing pada posisi strategis yg memungkinkan memasuki banyak sekali sendi kehidupan bangsa sekaligus mempengaruhi perkembangan sikap asyarakat dlm bertindak & berbahasa. Penggunaan bahasa gila makin mendapat tempat dlm kehidupan masa sekarang, sementara penggunaan bahasa wilayah kian tersedak. “Sebagai lambang kedaerahan bahasa kawasan inipun kian pudar. Dalam kehidupan penduduk , bahasa kawasan telah mengalami banyak sekali perubahan balasan perkembangan teknologi keterangan yg bisa menembus batas-batas ruang”. Berbagai kata & ungkapan dlm bidang iptek tak tersedia dlm kosa kata bahasa tempat. Di samping itu, kosa kata dlm pergaulan masa kini pula amat dipengaruhi oleh keilmuan & pertumbuhan teknologi.
Demikian pula media massa berbahasa wilayah mirip surat kabar, majalah, radio bahkan televisi memberikan informasi perihal kehidupan penduduk Jawa, Indonesia bahkan internasional pula tak disampaikan dgn kosa kata bahasa daerah. Jika tanda-tanda perubahan yg terjadi ini bila tak secepatnya ditangani, akan memunculkan dampak yg luar biasa, terhadap perikehidupan penduduk Indonesia. Terutama di golongan generasi muda. Karena itu, laju kosa kata bahasa wilayah pun mesti dipacu sesuai dgn pertumbuhan bidang tersebut.
Pengakuan terhadap bahasa wilayah diakui konstitusi, yakni pasal 32 UUD 1945 yg menegaskan bahwa negara menghormati & memelihara bahasa tempat sebagai penggalan dr kebudayaan nasional.
Bahkan mempunyai landasan politis & sosiologis berupa Sumpah Pemuda 1928 yg menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Hal ini berarti bahasa wilayah mempunyai hak hidup dlm tataran masyarakat Indonesia. Upaya yg mesti dilaksanakan yakni mengembalikan kewibawaan bahasa kawasan dgn penutur paling besar, tergolong bahasa Jawa yg kini digunakan lebih dr 80 juta orang di dunia. Pemeliharaan bahasa kawasan bermakna melindungi bahasa kawasan semoga tetap memainkan kiprah dlm kehidupan masyarakat, pada tatanan kehidupan masa kini & masa mendatang. Pemeliharaan ini berupa pengembangan bahasa wilayah biar mampu menyanggupi tuntutan penduduk pendukungnya, diantaranya meliputi pemekaran kosa kata & kodifikasi berupa penyusunan pedoman ejaan, kamus, & tata bahasa.
Sedangkan pelatihan mencakup upaya menjaga ranah penggunaan bahasa wilayah & penerusan penggunaan bahasa tersebut untuk generasi berikut. Dengan demikian, pembinaan menyangkut upaya pemantapan kiprah bahasa dlm penduduk & pemutakhiran pengajaran bahasa kawasan bagi generasi penerus yg lebih ditekankan pada pengembangan kurikulum, materi kajian, media mencar ilmu, pengejar, & lingkungan berguru yg diubahsuaikan dgn tata cara pendidikan bahasa masa kini. Untuk melindungi bahasa tempat ini, pemerintah kini telah menyiapkan regulasi untuk mendorong upaya evakuasi & pelestarian bahasa.
E. Implikasi Globalisasi terhadap Indonesia
Pada kurun globalisasi sampaumur ini, tak ada satu negara pun yg dapat berdiri sendiri tanpa bekerja sama & hubungan dgn negara lain. Amerika Serikat yg dikatakan selaku negara “Adidaya” pun tetap membutuhkan negara-negara lain guna menyanggupi segala keperluan hidup negaranya. Jika ada sikap ketidakpedulian dr sebuah negara terhadap info-berita internasional, justru mempersulit negara tersebut dlm meraih pertumbuhan & kemakmuran bangsanya.
Sekarang ini sudah terjadi dinamika yg cukup drastis dlm kehidupan penduduk Indonesia serempak dgn masuknya teknologi modern. Hal ini pula dirasakan oleh negara-negara sedang berkembang lainnya. Kondisi ibarat itu akan berpengaruh dlm kesanggupan untuk berjuang menjaga kelangsungan hidup negara tersebut di tengah-tengah pergumulan negara-negara besar di dunia. Untuk bisa mengikuti proses alih teknologi tidaklah mudah, diperlukan perjuangan untuk merencanakan sumber daya manusia, kondisi sosial, & kondisi fisik alamiah Indonesia. Tujuannya mudah-mudahan tak kehilangan kepribadian di tengah-tengah kemajuan yg sudah tercapai. Di sinilah perlunya dibangun tatanan kehidupan yg tetap berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Posisi geografis Indonesia terletak pada posisi silang antara Benua Asia dgn Benua Australia, Samudera Hindia dgn Samudera Pasifik, & antara paham/ideologi komunis dgn paham/ideologi liberal. Posisi Indonesia mirip ini sungguh rentan terhadap efek-efek globalisasi yg sedang berjalan. Untuk menghadapi hal tersebut, bangsa Indonesia mesti memantapkan sumber daya insan, ideologi Pancasila selaku filter, sosial budaya, ekonomi, politik, & hankam yg kuat.
Beberapa pola yg mampu dijadikan materi analisis dlm membahas implikasi globalisasi terhadap bangsa Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1. Implikasi Globalisasi di Bidang Ekonomi
Akibat Globalisasi dewasa ini, bangsa Indonesia mengalami kesulitan untuk menjaga logika ekonomi yang. independen & otonom. Campur tangan pemerintah dlm bidang ekonomi kian sulit dijalankan karena lambannya penanganan. Semua itu menjadikan segala kebijakan ekonomi dr pemerintah menjadi kurang mempesona.
Program yg dilaksanakan oleh IMF merupakan teladan kasus yg terang. Calon akseptor pemberian IMF harus memenuhi beberapa kriteria, yakni ekspansi kredit memangkas belanja publik & penghematan acara subsidi untuk kemakmuran lazim. Hal ini memiliki arti mengaitkan derma ekonomi dgn politik dlm negeri yakni prinsip-prinsip demokrasi & kebijakan dr negara yg diberi santunan.
Dalam penetapan kriteria politik & ekonomi yg diminta IMF seperti itu, banyak negara, termasuk Indonesia, harus mengadakan perubahan-perubahan kebijakan di bidang ekonomi ataupun politik. Investasi gila yg dulu dipandang sebagai kekuatan ekonomi harus ditinjau ulang.
Globalisasi ekonomi & pasar bebas bahu-membahu mampu menunjukkan peluang lebih besar bagi konsumen untuk memakai produk-produk global yg berkualitas, di samping produk nasional. Hal ini pula dapat bikin daya kompetitif di bidang usaha dlm mengejar keuntungan. Namun, konsekuensinya bila produk nasional tak mampu berkompetisi dgn produk-produk import, akan mati. Perusahaan yg memproduksinya pun akan bangkrut & hasil balasannya ialah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran para karyawannya.
Kini Indonesia telah menjalin hubungan ekonomi dgn negara-negara yang lain, baik dlm bentuk kerja sama bilateral maupun multilateral (AFTA, NAFTA, & APEC). Jalinan hubungan itu sudah mulai meningkat & berpengaruh bagi perkembangan ekonomi masing-masing negara. Jika hubungan itu tidak boleh dgn argumentasi Indonesia tak bersedia mengikuti tuntutan IMF, pasti akan terjadi kesemrawutan ekonomi pada beberapa negara. Misalnya, dlm menghadapi AFTA & kondisi kompetisi yg makin meningkat, kesadaran bangsa Indonesia di bidang ini berdiri untuk mencintai hasil produk Indonesia.
Globalisasi di bidang ekonomi akan menimbulkan makin besar tantangan atau problem kehidupan dgn kenaikan permasalahan kemiskinan yg makin tinggi. Mengapa demikian? Hal ini lantaran globalisasi merupakan lanjutan kapitalisme yg memunculkan neoliberalisme. Pasar akan dikuasai oleh komoditas- komoditas dr negara maju sehingga meminggirkan negara-negara miskin & berkembang.
Berikut ini teladan-teladan pengaruh adanya globalisasi ekonomi terhadap Indonesia.
- Meskipun ekonomi Indonesia menjadi potongan ekonomi glo-bal, yg mencicipi kegunaannya hanya para golongan ekomomi atas.
- Hutang mancanegara kian membengkak, sehingga memaksa negara untuk memasarkan BUMN-BUMN guna membayar hutang. Selain itu, pelayanan-pelayanan publik ibarat pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih/irigasi, & komunikasi akan makin mahal. Sementara itu, segala sesuatu mesti disertai bayar pajak.
- Hutan, barang-barang hasil pertambangan, air, lahan-lahan memiliki peluang, yg makin habis masih tetap akan dikaplingkan pada usahawan nasional maupun internasional.
- Tenaga kerja garang (nonahli) & pembantu rumah tangga diekspor, namun tenaga kerja otak & terampil (cakap) justru diimpor.
- Korupsi duit rakyat kian merajalela & kurang adanya penegakan hukum yg sepadan terhadap para koruptor.
- Ekonomi pasar gelap & premanisme makin marak & menjadi kekuatan yg angker & menindas rakyat.
2. Implikasi Globalisasi di Bidang Politik
Globalisasi di bidang ekonomi membawa imbas terhadap Indonesia untuk melaksanakan penyesuaian-penyesuaian kebijakan politik sehingga mempunyai dampak pada bidang yang lain. Pengaruh globalisasi dlm bidang politik di Indonesia berpengaruh terhadap masuknya nilai-nilai demokrasi dr luar yg universal tersebut, diterima sebagian golongan dgn sikap curiga & apriori. Sikap ini wajar bagi In-donesia alasannya dikhawatirkan lama-kelamaan akan mensugesti kedaulatan negara. Ditengarai adanya maksud-maksud negatif negara-negara besar untuk menekan arah politik negara Indonesia & negara-negara meningkat lainnya dgn memakai pinjaman ekonomi.
Globalisasi di bidang politik menimbulkan kasus politik nasional suatu negara dapat meningkat menjadi problem internasional. Dengan demikian, negara lain turut campur terhadap kasus dlm negeri yg berakibat terancamnya integritas suatu negara.
Berikut ini merupakan implikasi globalisasi di bidang politik.
- Dampak globalisasi dlm tata cara politik Indonesia yakni bergesernya metode politik dr pemerintahan yg sentralistik (terpusat) pada masa pemerintahan Orde Lama & Orde Baru menjadi metode desentralisasi pada masa reformasi, sekalipun tak semata-mata selaku imbas eksternal.
- Pengaruh gobalisasi terhadap politik Indonesia terlihat dlm privatisasi. Privatisasi merupakan gagasan kapitalisme beraroma politik yg terkait dgn imperialisme kapitalisme untuk mencari keuntungan di negara-negara lain. Caranya, dgn menggunakan lembaga-lembaga internasional, mirip Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), Bank Dunia (In-ternational Bank of Reconstruction and Development/IBRD), & Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
- Pasca perang hambar antara Blok Barat (Amerika Serikat & para sekutunya) & Blok Timur (Uni Sovyet & para sekutunya) ternyata menjinjing implikasi terhadap kebijakan politik mancanegara negara-negara Barat terhadap Indonesia. Faktanya, akan berujung pada keguncangan integritas nasional Indonesia. Sebagai acuan, lepasnya Timor Timur dr pangkuan Ibu Pertiwi (1999) & timbulnya pertentangan horizontal, menyerupai masalah Poso, Sambas, Ambon, & pertentangan vertikal, mirip GAM, OPM, & RMS, tak terlepas dr akhir terjadinya embargo militer oleh Amerika Serikat terhadap militer Indonesia.
3. Implikasi Globalisasi di Bidang Teknologi & Ilmu Pengetahuan
IPTEK yg berkembang pesat di abad globalisasi menghidupkan kesadaran para ilmuwan & penduduk lazim bahwa penguasaan IPTEK merupakan keharusan penduduk . Artinya, maju mundurnya suatu masyarakat di masa mendatang sangat ditentukan oleh penguasaan IPTEK. Sifat interdependensi globalisasi, terobosan teknologi & keberanian inovasi dr negara-negara industri meningkatkan daya saing dlm mencari konsumen (user). Contohnya, dgn penemuan teknologi di bidang elektronik, televisi, komputer, audio-visual, ataupun broadcasting dr produk budaya global mampu menyodorkan manfaat pada dunia pendidikan, perekonomian, interaksi sosial, kebudayaan,dan Hankam.
Perubahan & pengembangan IPTEK di kala globalisasi terjadi pada bidang- bidang berikut.
- Ilmu kedokteran yg sudah mengalami perkembangan sungguh pesat, memandang bahwa lingkungan (area) tak cuma sebagai salah satu aspek yg dapat menimbulkan penyakit, namun pula menolong penyembuhan (therapy) penyakit.
- Kemajuan IPTEK berakibat lahirnya disiplin-disiplin ilmu gres. Contohnya, dlm ilmu Geografi .melahirkan ilmu Inderaja (Penginderaan Jauh), dlm ilmu Biologi melahirkan ilmu Biologi Molekuler.
- Komunikasi yg berkembang dengan-cara pesat telah menembus batas-batas negara, tradisi, & pendidikan yg bersifat dinamis. Alat-alat teknologi mutakhir selaku produk global, mirip komputer, internet, & Compac Disk (CD) menghipnotis para pemikir pendidikan. Bahkan tak cuma dipraktekkan dengan-cara efektif sebagai media & metode pembelajaran dlm dunia pendidikan, tetapi pula dlm dunia bisnis & perbankan.
- Kemajuan bioteknologi bikin perubahan yg memukau, ibarat teknologi bayi tabung, tansplantasi organ, penemuan serum atau vaksin-vaksin gres & kloning.
Adapun teladan implikasi globalisasi terhadap bidang teknologi & ilmu wawasan di Indonesia yakni sebagai berikut.
- Saat periode komputerisasi gres hadir, telepon & faksimile banyak digunakan orang. Perkembangan itu mempengaruhi PT Pos Indonesia selaku perusahaan jasa layan-antar.
- Pada awal tahun 2000, volume pengantaran surat lewat pos menurun hingga 70%. Hal ini diakibatkan diketemukannya & dimanfaatkannya hand phone oleh sebagian besar insan di dunia. Mereka melakukan komunikasi langsung atau melaksanakan SMS (Short Message Service). Menghadapi hal tersebut, PT. Pos Indonesia (Posindo) membuat terobosan gres dgn memperlihatkan layanan lewat program OPTIMA, di antaranya jaminan asuransi bagi surat atau paket yg hilang atau rusak dikala yg dikirim dengan-cara door to door & part to part, baik di dlm negeri maupun ke mancanegara. Perusahaan Western Union (WU) pun digandeng untuk mendongkrak layanan pengantaran wesel ke mancanegara. Jaringannya bisa mencakup 136 negara & 76 ribu cabang di dunia.
Jika bangsa Indonesia tak mempedulikan permasalahan- urusan internasional maka bisa mempengaruhi pula terhadap perkembangan teknologi & komunikasi di Indonesia. Bahkan mirip sudah dijelaskan pada cuilan depan, pengaruhnya mampu hingga pada perkembangan pemikiran para individu, kebudayaan, bahkan agama. Pada hasilnya, kita harus mendapatkan perubahan-perubahan yg diakibatkan oleh adanya globalisasi. Tidak cuma oleh negara Indonesia & negara- negara meningkat yang lain melainkan pula oleh seluruh dunia. Kedaulatan nasional cuma akan memberi makna apabila menunjukkan keadilan pada penduduk .
4. Implikasi Globalisasi di Bidang Budaya
Budaya materialistis pada kala globalisasi sungguh kontra produktif dgn budaya religius di penduduk . Hal ini bikin hadirnya kecenderungan menguatnya tradisi agama. Pertarungan kebudayan global berimplikasi pada perubahan budaya, baik budaya spiritual maupun material. Implikasi dr budaya global tersebut terlihat pada hal-hal berikut.
- Kecenderungan (informasi terkini) dr masyarakat untuk mengantarkan putra-putrinya mencar ilmu di lembaga pendidikan mewah & bergengsi.
- Kecenderungan penduduk yg lebih menghargai materialistis, yg mengukur kehidupan hanya berdasarkan nilai-nilai yg bisa diukur dgn uang atau materi. Hal ini bikin moralitas & nilai-nilai luhur sebuah bangsa menjadi menipis selaku final dr tata cara ekonomi global yg bebas nilai.
- Terjadinya kemungkinan konflik dlm nilai-nilai sosial & terjadinya polarisasi budaya. Sebagian orang condong mengadopsi budaya luar yg disenangi, sebagian lagi tetap menjaga budaya lokal.
- Menguatnya keinginan berlebihan untuk berkuasa (the will to power), bersenang- senang mencari kenikmatan (the will to pleasure) yg melahirkan sikap hidup Hedonisme. Hedonisme merupakan pandangan hidup yg cuma mengutamakan mencari kesenangan hidup belaka. Orang penganut Hedonisme, biasanya tercermin dlm sikap yg berlebihan untuk mengumpulkan duit (the will to money), melakukan pekerjaan (the will to work), & mencari kenikmatan seksual (the will to sex).
- Menjalarnya budaya Permisif (serba boleh) yg mengkibatkan orang melaksanakan hal-hal gres yg dianggap terbaru & meninggalkan norma-norma & adat istiadat yg sudah bertahan usang. Seperti, minum-minuman keras, narkoba, seks bebas.
- Norma-norma sosial lama yg sudah relatif mapan tercemari oleh budaya global yg condong mekanis & efisien yg sudah merubah tenaga insan dgn perlengkapan mekanis.
- Lembaga-lembaga yg memproduksi tenaga kerja yg tak bermutu akan kurang mendapat respons dr masyarakat.
- Munculnya sikap individualisme & terjadinya krisis moral. Sikap ini akan melahirkan sebuah pandangan bahwa sebuah tindakan sosial yg tak mempunyai implikasi materi atau tak produktif dianggap selaku langkah-langkah yg tak rasional.
5. Implikasi Globalisasi di Bidang Hukum & Pertahanan
Dalam era globalisasi, aturan nasional tak mampu mengelak diri dr efek global, konvensi-konvensi internasional & perubahan sosial (penduduk internasional) yg terjadi. Kondisi menyerupai ini akan menyodorkan wangsit bagi aturan nasional untuk mengintegrasikan kepentingan nasional dgn kepentingan internasional & menjadi cermin utama bagi kehidupan yg beradab.
Dengan berkembangnya kejahatan internasional, seperti terorisme, genosida, perampok/bajak laut di jalur-jalur jual beli dunia, jual beli manusia, jual beli obat bius, atau kejahatan lintas batas yang lain, ASEAN termasuk di dalamnya negara Indonesia berusaha membuka diri negara lain untuk menumpas atau memerangi kejahatan-kejahatan internasional itu. Misalnya sebagai berikut.
- Penandatanganan perjanjian memerangi terorisme pada akhir Juli 2002. Tindakan ini yakni selaku bukti kesungguhan negrara-negara ASEAN dlm mewujudkan “perang terhadap teroris” tanpa melibatkan pasukan AS di tempat ASEAN. Namun demikian, AS bersedia memberi perlindungan teknis pasukan keselamatan dlm melacak para tersangka.
- Hukum nasional tak cuma berisi materi aturan yg bersumber pada aturan lokal, melainkan mampu mengikuti keadaan dgn kecenderungan global dgn cara meratifikasi konvensi-konvensi internasional menjadi aturan nasional.
- Kecendurungan politik di kurun globalisasi yakni Desentralisasi Plitik. Desentralisasi Politik akan menyediakan ruang gerak yg cukup bagi pemerintah kawasan untuk lebih menyodorkan pelayanan yg sesuai & sebanding dlm upaya meningkatkan kemakmuran rakyat sesuai dgn karakteristik daerahnya masing-masing. Pemerintah pusat kemudian cuma menertibkan kepentingan- kepentingan yg sifatnya mendasar yg dikontrol oleh konstitusi, mirip politik mancanegara, hankam, ekonomi makro, peradilan, & agama sebagaimana dikontrol dlm UU No. 32 Tahun 2004 wacana Pemerintahan Daerah.
- Lahan operasi kerja para pekerja aturan (pengacara /Lawyer) sudah mengglobal. Para pengacara tak lagi dibatasi oleh negara. Peranan mereka selaku konsultan aturan yg profesional bisa memindah & mengungguli legislator & para hakim dlm tata cara aturan nasional.
- Pelayanan aturan selaku produk yg dijual. Tim pengacara mesti dibayar menurut hitungan jam. Para pengacara yg bisa menangani masalah- perkara besar & bertaraf internasional kemudian kan dikenal publik & akan lebih diandalkan mengatasi banyak masalah.
6. Implikasi Globalisasi di Bidang Agama
Implikasi globatisasi terhadap agama nampak dlm beberapa hal berikut.
- Munculnya pola hidup materialistis yg mendorong orang mengejar kekayaan materi saja & melemahkan nilai-nilai spiritual & agama. Dalam hal ini, harkat insan diukur dgn jumlah materi yg dimiliki, bukan dilihat dr kebaikan, kejujuran, & nilai-nilai rohaniannya.
- Faham sekulerisme sudah menyodorkan perubahan yg signifikan pada agama & masyarakat. Doktrin agama dianggap bertentangan dgn persepsi ilmiah yg mempunyai banyak kelebihan & menjadi dasar teknologi & ekonomi modern. Sehingga perlu dipisahkan antara Negara & Agama.
- Munculnya gerakan-gerakan spiritual sempalan dr Agama-agama besar sebagai respons terhadap lemahnya struktur sosial & tradisi agama yg diajarkan, ditafsirkan, & ditegakkan dgn bermacam-macam cara. Gerakan ini berpusat pada ketokohan seorang pribadi yg menarik, budaya pikat retorik yg memukau, & dgn kesederhanaan namun penuh ketekunan serta prospektif keselamatan & kebahagiaan.
- Banyaknya kontradiksi internal dlm badan umat beragama yg dipicu oleh cita-cita memperoleh status sosial & material. Agama tak lagi mempunyai kekuatan pemersatu pada situasi & kondisi ideologis penduduk kosmopolitan.
- Munculnya fundamentalisme (radikalisme dlm suatu agama) yg anonim (tak berupa & berjulukan) & tumbuhdi atastradisi, selaku anggapanterhadapglobalisasi yg berujung pada tindakan kekerasan (terorisme ataupun agresi Bom Bunuh diri yg mengatas namakan sebuah agama).
F. Presentasi perihal Pengaruh Globalisasi bagi Indonesia
Dampak globalisasi yg bersifat positif banyak ditemukan pada aneka macam bentuk sistem kenegaraan, antara lain: perkembangan IPTEK yg mutakhir & pesat, perkembangan di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, & hankam akan mendorong & meningkatkan pertumbuhan di segala bidang, serta akan secepatnya menyejajarkan bangsa Indonesia dgn bangsa-bangsa maju yang lain di dunia. Bangsa Indonesia mesti sudah siap menghadapi kala keterbukaan & globalisasi ini. Hidup di jaman ini yaitu suatu kehidupan dlm situasi penuh kompetisi (kompetitif), hubungan antarbangsa & negara makin terbuka.
Wilayah negara Indonesia yg terletak pada posisi silang antara Benua Asia & Benua Australia, antara Samudera Pasifik & Samudera Hindia, & antara paham komunis di utara & paham liberal di selatan serta kemajuan iptek yg cepat & mutakhir. Dengan demikian, terang bahwa globalisasi akan menenteng efek yg cukup besar dlm kehidupan penduduk Indonesia.
Menghadapi Globalisasi di segala bidang kehidupan, bangsa Indonesia harus secepatnya meningkatkan sumber daya manusianya, meningkatkan keimanan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mengamalkan Pancasila selaku persepsi hidup & kepribadian bangsa. Dengan demikian, pengaruh yg bersifat negatif dr kala globalisasi terhadap pola kehidupan bangsa Indonesia bisa dicegah ataupun mampu diminimalisir.
Saat ini, bangsa & negara Indonesia sedang menghadapi urusan-problem utama yg mengganggu stabilitas negara. Permasalahan itu antara lain selaku berikut.
Aspek Kenegaraan
|
Dampak & Pengaruh Globalisasi
|
1. Bidang Politik
|
a. Makin besarnya efek paham liberalisme.
b. Makin melemahnya ideologi komunis dalam kehidupan sosial politik.
c. Makin menguatnya tuntutan rakyat untuk merealisasikan metode pemerintahan demokratis, higienis dan berwibawa.
d. Makin menguatnya jaminan dan tuntutan penegakan HAM (hak asasi manusia) terhadap pemerintah.
e. Makin menguatnya tuntutan penyelesaian pertentangan pada wilayah perbatasan yang mensugesti stabilitas publik
|
2. Bidang Ekonomi
|
a. Munculnya pasar global, AFTA (Asean Free Trade Area)
b. Makin menguatnya mata duit Eropa, euro.
c. Adanya kompetisi pasar yang cukup tinggi baik tingkat Nasional, Regional dan Internasional.
d. Makin berkurangnya peranan pemerintah dalam aktivitas ekonomi negara.
|
3. Bidang Sosial & Budaya
|
a. Makin cepatnya perubahan pola kehidupan sebuah bangsa.
b. Makin cepatnya pergantian nilai-nilai dalam kehidupan penduduk .
c. Makin cepatnya perkembangan alat-alat Komunikasi dan transportasi menjadi semakin canggih.
|
4. Bidang Hankam
|
a. Adanya hubungan kerja sama yg bersahabat antar negara dlm menghadapi kejahatan & gangguan keamanan internasional.
b. Kerjasama dlm hal penjagaan zona teritorial dr bajak laut, arus perpindahan imigran gelap, atau perdagangan senjata. Misalnya, di Selat Malaka (RI, Malaysia, & Singapura), di Selat Cina Selatan (RI, Malaysia, Indo-Cina, & Thailand)
c. Kerjasama dibidang pertahanan & keamanan negara
|
Demikianlah postingan & klarifikasi postingan yg admin bagikan pada kali ini, ihwal Dampak GIobaIisasi. Semoga berfaedah & pengaruh globalisasi di negara tersayang kita yaitu Indonesia, seluruhnya mempunyai dampak positif & efek positifnya pun kian bisa dihilangkan sedikit demi sedikit.