√ Contoh Resensi Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo

Contoh Resensi Film Soekarno Karya Hanung Bramantyo – Di bawah ini, terdapat sebuah resensi dari film populer Indonesia, adalah Soekarno.

Daftar Isi

Identitas Resensi

Sutradara : Hanung Bramantyo

Produser : Raam Punjabi

Pemeran :

– Ario Bayu : Soekarno

– Lukman Sardi : Moh. Hatta

– Tanta Ginting : Sutan Syahrir

– Tika Bravani : Fatmawati

– Maudy Koesnaedi : Inggit Ganarsih

– Sujiwo Tejo : Soekemi Sosrodiharjo (Ayah Soekarno)

– Mathias Muchus : Ayah Fatmawati

– Rully Kertaredjasa : ibu Fatmawati

– Ferry Salim : Jenderal Sakaguchi

– Stefanus Wahyu : Sayuti Melik

– Agus Kuncoro : Gatot Mangkuprojo

– Elang : Karto Suwiryo

– Agus Mahesa : Ki Hajar Dewantara

– Hamid Salad : Ahmad Soebardjo

– Hengky Solaiman : Koh Ah Tjun

– Emir Mahira : Soekarno muda

– Aji Santosa : Soekarno kanak-kanak

– Ria Irawan ; Mucikari

Studio : Dapur Film

Distributor : MVP Pictures

Tanggal rilis : 11 Desember 2013

Durasi : 137 menit

Negara Bahasa : Bahasa Indonesia

Film ini terdiri dari tentang pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang mengambil cerita tokoh sejarah sang proklamator yang juga ialah presiden RI yang pertama ialah Soekarno. Kebesaran namanya dikenal sampai mancanegara dimulai ketika kemerdekaan Indonesia dan menggagas konferensi Asia Afrika yang melatarbelakangi pembebasan negara terjajah dari kolonialisme. Pada ketika itu juga Indonesia menegaskan untuk tidak memihak Blok barat maupun Blok timur dengan mendeklarasikan gerakan Non Blok.

Sinopsis

Soekarno terlahir dengan nama kecil Kusno, ayahnya mengubah nama Kusno menjadi Soekarno yang terinspirasi dari nama tokoh ksatria dalam pewayangan yaitu adipati Karno. Ayah Soekarno mempunyai impian supaya Soekarno mampu menjadi orang besar berjiwa ksatria. Pada usia Soekarno yang ke-24, ia dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda karena meneriakkan kata-kata “Kita Harus Merdeka” di atas podium Sarekat Islam. Selanjutnya Soekarno diasingkan ke Ende, kemudian di buang ke Bengkulu.

Di Bengkulu Soekarno aktif dalam organisasi massa Muhammadiyah namun beliau istirahat sejenak dalam acara politiknya. Dipengasingan beliau bertemu dengan seorang gadis berjulukan Fatmawati, Soekarno pun jatuh cinta pada Fatmawati.Pada dikala itu Soekarno masih beristrikan Inggit Ganarsih. Dengan berat hati Inggit merelakan suaminya menikahi Fatmawati. Ditengah-tengah kemelut rumah tangga Soekarno, Jepang datang ke Indonesia dengan mengampanyekan perang Asia Timur Raya. Soekarno pun terpanggil untuk merencanakan srategi poloitiknya.

Mohh. Hatta dan Syahrir mengingatkan Soekarno bahwa Jepang memiliki niatan yang sama menyerupai Belanda yaitu menjajah Indonesia. Rakyat Indonesia hendak dimanfaatkan untuk kepentingan perang Jepang. Syahrir dengan tegas menolak kehadiran Jepang, namun Soekarno mempunyai pedoman lain. Jika kita pintar, kita yang akan memanfaatkan jepang. Bukan kita yang dimanfaatkan. Hatta mengikuti kepercayaan Soekarno sedangkan Syahrir dan kalangan pemudanya menolak proposal Soekarno, bahkan dengan terperinci-terangan Syahrir mencemooh Soekarno dan Hatta.

Ketika Jepang mengunjungi Indonesia, Belanda dalam keadaan kocar kacir. Banyak diantara petinggi Belanda yang mati dihukum oleh Jepang. Namun Jepang tidak semena-mena menghadapi Soekarno, Ketika itu Soekarno masih berada di Bengkulu dan Jepang berencana untuk membawa Soekarno ke Jawa dengan tujuan semoga soekarno mau membujuk rakyat Indonesia biar mendukung Jepang dalam pertempuran Asia Timur Raya. Dengan propaganda Jepang yang disebut dengan 3A, adalah Jepang Cahaya Asia, Jepang sahabat Asia, dan Jepang pelindung Asia, Jepang berusaha untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Soekarno merasa pemanfaatan situasi saat ini sanggup dilakukan dengan berilmu untuk memberi potensi terhadap bangsa Indonesia biar memeroleh kemerdekaannya. Namun Syahrir dengan keras menolak anutan Soekarno dan menuduh Soekarno selaku antek-antek Jepang. Mohh. Hatta dengan tegas menjadi penengah diantara keduanya. Pada alhasil mereka bersepakat untuk membagi Tugas, Soekarno dan Hatta mencari celah untuk memanfaatkan Jepang, sedangkan Syahrir menghimpun massa pemuda sebanyak-banyaknya untuk mendukung usaha.

Di saat yang sama, Amerika Serikat mengalami kekalahan di Pearl Harbour. Dengan kalap amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang untuk menuntaskan perang. Jepang menyerah terhadap prajurit Amerika. Kejadian ini diketahui oleh Syahrir dan kemudian menyampaikannya pada Soekarno dan Hatta. Syahrir memaksa Soekarno dan Hatta untuk tidak lagi mengikuti kesepakatan jepang atas kemerdekaan Indonesia yang rencananya akan diproklamirkan pada tanggal 22 agustus 1945.

Disaat soekarno sedang memikirkan beberapa hal untuk mengambil langkah-langkah menuju kemerdekaan, kalangan cowok mulai bergerak. Mereka melaksanakan penculikan kepada Soekarno dan Hatta serta fatmawati ke Rengasdengklok pada tanggal 15 Agustus 1945. Syahrir yang tidak mengetahui akan kejadian ini begitu mengetahuinya, dia murka besar. Meski dalam beberapa hal dia bertentangan dengan Soekarno, tetapi ia begitu menghormati Soekarno. Ia menyatakan bahwa Soekarno dan Hatta ialah tokoh yang penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Syahrir mendesak semoga para cowok mengembalikan Soekarno dan Hatta ke Jakarta. Sampai pada akhirnya kemerdekaan Indonesia pun terwujud dengan lewat beberapa tahap . Soekarno membacakan naskah teks proklamasi, selanjutnya pengibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Kelebihan yang terdapat dalam Film soekarno ini terletak pada tugas dan fungsi film berlatar belakang sejarah yang mampu menjadi media pembelajaran sejarah yang termasuk efektif. Melalui film banyak generasi muda yang condong lebih tertarik mempelajari sejarah bangsa, ketimbang membaca buku sejarah yang condong membosankan. Melalui isi dongeng dalam film, Bangsa Indonesia saat ini sanggup mengetahui bahwa kemerdekaan negara Indonesia yang sekarang ini merupakan hasil perjuangan keras tokoh-tokoh bangsa terdahulu. Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berkarya dn mengabdi pada bangsa Indonesia.

Sumber https://www.kakakpintar.id