√ Ciri RNA

Pengertian RNA

RNA yakni kependekan dr Ribonukleatid Acid atau Asam ribonukleat. RNA merupakan substansi genetik yg berperan selaku mediator dlm proses pengkodean protein dr gen yg terdapat di dlm DNA.


Selain itu dimengerti pula, bahwa pada beberapa golongan virus, seperti TMV & virus influensa, RNA menjadi materi genetik utama, dikarenakan kalangan virus tersebut tak mempunyai DNA selaku materi genetiknya. Pada golongan virus tersebut, RNA menjadi kmponen utama materi genetik yg berperan dlm mengontrol seluruh aktifitasnya & menantukan sifat-sifatnnya, RNA yg mirip ini dinamakan selaku RNA genom.

 


Molekul RNA dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda yg lurus & tak membentuk spiral. Komponen RNA terdiri atas gula ribosa, basa nitrogen, & satu (mono), dua (di), atau tiga (tri) gugus fosfat yg akan membentuk ribonukleotida. Basa nitrogen yg terkandung dlm RNA, yaitu pasangan adenin dgn guanin (A-G), serta pasangan sitosin dgn urasil (C-U).

Ciri-RNA


Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) yakni satu dr tiga makromolekul utama (bareng dgn DNA & protein) yg berperan penting dlm segala bentuk kehidupan.

Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik & memainkan tugas utama dlm ekspresi genetik. Dalam doktrin pokok (central kepercayaan) genetika molekular, RNA menjadi mediator antara keterangan yg dibawa DNA & ekspresi fenotipik yg diwujudkan dlm bentuk protein.


Baca Juga :Jaringan Pada Manusia


RNA merupakan singkatan dr Ribonukleatid Acid atau Asam ribonukleat. RNA merupakan substansi genetik yg berperan selaku perantara dlm proses pengkodean protein dr gen yg terdapat di dlm DNA. Selain itu diketahui pula, bahwa pada beberapa kelompok virus, mirip TMV & virus influensa, RNA menjadi materi genetik utama, dikarenakan kalangan virus tersebut tak mempunyai DNA sebagai materi genetiknya. Pada golongan virus tersebut, RNA menjadi kmponen utama materi genetik yg berperan dlm mengontrol seluruh aktifitasnya & menantukan sifat-sifatnnya, RNA yg mirip ini dinamakan sebagai RNA genom.


Struktur RNA

Pada dasarnya struktur RNA sungguh menyerupai dgn struktur DNA. RNA pula merupakan suatu polinukleotida, nukleotioda pada RNA pula tersusun dr komponen gula, gugus fosfat, & basa nitrogen. Basa nitrogen pada RNA pula ada 4 jenis. Namun Gula pentosa pada RNA ialah gula ribose, bukan deoksiribosa sebagaimana DNA. Pada RNA tak terdapat basa timin, sebagai gantinya terdapat basa urasil, basa ini pula dr golongan pirimidin sebagaimana timin.

Struktur-RNA


Dalam sel eukariot, RNA merupakan rantai polinukleotida tunggal, bukan rantai heliks ganda sebagaimana DNA. Terdapat beberapa hal yg perlu diamati dlm memahami struktur RNA, antara lain :


Baca Juga :Struktur Tubuh Katak


  • Gula Ribosa
  • Urasil & Timin
  • Polinukleotida

Ribosa memiliki struktur sama dgn deoksiribosa, perbedaannya yakni pada atom C-2’ terdapat gugus OH. Pada deoksiribosa oksigen pada gugus OH hilang oleh karena itu disebut deoksiribosa. Komponen & urutan atom lain dlm gula ribosa ini sama dgn gula deoksiribosa, bahkan tempat perlekatan gugus fosfat & basa nitrogen pun sama.


Struktur urasil pula sungguh ibarat dgn timin, karena keduanya termasuk basa pirimidin. Perbedaannya bila C-5 pada timin memiliki gugus CH3 maka pada urasil cuma ada satu H. seperti pada sitosin. Tetapi urasil & timin berlainan dgn sitosin pada N-3. Urasil sehabis berikatan dgn gula menjadi nukleosida disebut uridin. Sebagaimana timin uridin hanya mampu berpasangan dgn adenin.


Rantai polinukleotida RNA dlm keadaan wajar bukan merupakan untaian pita ganda sebagaimana DNA. Tetapi hal ini tak bermakna basa nitrogennya kehilangan sifat untuk senantiasa berpasangan. Bila pita RNA bertemu dgn pita RNA lain yg urutan basanya cocok maka pula akan membentuk pasangan pita. Bahkan dlm keadaan tertentu rantai RNA ini dapat menekuk & membentuk pita ganda. Semua RNA asalnya merupakan pita suplemen DNA, lewat sebuah proses yg disebut transkripsi tersusunlah urutan nukleotida yg akan menjadi pita RNA.


Struktur dasar RNA mirip dgn DNA. RNA merupakan polimer yg tersusun dr sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, & satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dr ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dr satu nukleotida dgn gugus pentosa dr nukleotida yg lain.


Perbedaan RNA dgn DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA sama dgn DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti dgn urasil pada RNA. Kaprikornus tetap ada empat pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk suatu nukleotida.


Selain itu, bentuk konformasi RNA tak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi beraneka ragam sesuai dgn tipe & fungsinya.

RNA merupakan molekul terdampar tunggal yg mengandung ribosa gula. Ini mempunyai struktur yg khas dan, tak seperti DNA, ada variasi & banyak sekali jenis struktur RNA.


  • Struktur dasar dr RNA

Struktur dasar dr RNA, namun, mampu dijelaskan sebagai ribosa gula, yg ialah nomor dr 1′ lewat 5′, dengan:

Struktur-dasar-RNA


Baca Juga :Klasifikasi Enzim


  1. basis yg melekat pada posisi 1′
  2. gugus hidroksil pada posisi 2′
  3. fosfat yg menempel pada 3′ posisi satu ribosa & 5′ posisi selanjutnya

Asam ribonukleat (RNA) memiliki basis adenin (A), sitosina (C), guanina (G), & urasil (U). Gambar kredit: Nat
ional Institute of umum Medical Sciences.


  • RNA pangkalan

Basis yg menempel 1′ posisi, lazimnya adenin (A), sitosina (C), guanina (G) atau urasil (U).

Adenina & guanina merupakan purina; sitosina & urasil adalah merupakan pirimidina. Dasar mampu membentuk ikatan hidrogen antara sitosina, & guanina, adenina & urasil & guanina-urasil.


Tidak mirip DNA yg berisi cuma empat basa A, T, G & C, RNA matang dapat mengandung basa yg dimodifikasi & gula.

Pseudouridina (Ψ), di mana hubungan antara urasil & ribosa berganti dr ikatan C–N C–C bond, & ribotimidina (T), yg ditemukan di berbagai tempat. Lain populer yakni Hipoxantina, basa adenina deaminated nukleosida yg disebut inosina (I).


  • Gugus hidroksil RNA

Ada kedatangan gugus hidroksil pada posisi 2′ ribosa gula. Hal ini menciptakan RNA berlainan dr DNA & RNA menciptakan mengadopsi A-bentuk geometri daripada B-bentuk paling kerap diamati dlm DNA. Ini mempunyai arti ada alur utama yg sangat dlm & sempit & alur yg dangkal & lebar kecil.

Gugus hidroksil pada 2′ bermakna bahwa di daerah fleksibel molekul RNA materi kimia dapat menyerang ikatan berdekatan phosphodiester untuk membelah tulang punggung.


  • Gugus fosfat RNA

Gugus fosfat menempel 3′ posisi satu ribosa & 5′ posisi selanjutnya.

Gugus fosfat memiliki muatan negatif. Hal ini membuat RNA molekul bermuatan (polyanion).


  • Struktur tersier RNA

Setelah RNA terbentuk, mirip protein membutuhkan untuk mengalami pergantian untuk membentuk struktur tersier tertentu. Perancah untuk struktur ini disediakan oleh sekunder struktural unsur-unsur yg ikatan hidrogen dlm molekul. The strand membentuk jepit rambut loop, tonjolan, & internal loop. Karena RNA dikenai, ion-ion logam mirip Mg2+ yg diperlukan untuk menstabilkan struktur sekunder & tersier yg banyak.


RNA tersier struktur ditentukan dgn menggunakan pemetaan gangguan menyelidik & modifikasi kimia, resonansi magnetik nuklir (NMR), Kristalografi sinar-x & mikroskop elektron cryo.


Baca Juga :Adaptasi Morfologi

 


Jenis & Fungsi RNA

RNA terdiri dr atas dua macam, yaitu RNA genetik & RNA nongenetik.

  • RNA genetik

RNA genetik hanya dimiliki oleh organisme tertentu yg tak mempunyai DNA, misalnya virus. Fungsi RNA genetik sama dgn DNA, yakni selaku pewaris sifat & mampu menyintesis protein.


  • RNA nongenetik

RNA ini terdapat pada organisme yg memiliki DNA sebagai pewaris sifat. Jadi, baik DNA maupun RNA keduanya terdapat dlm sel-sel organisme. Fungsi RNA nongenetik tak sama dgn fungsi RNA. Ada tiga macam RNA nongenetik, yaitu messenger RNA (mRNA) , transfer RNA (tRNA), & RNA ribosom (rRNA).


  1. mRNA merupakan RNA terpanjang yg berbentuk pita tunggal. Fungsi mRNA ialah sebagai pola cetakan pembentuk polinukleotida atau protein. mRNA pula disebut dgn ungkapan kodon karena fungsinya selaku pembawa aba-aba-kode genetik dr DNA ke ribosom.

  2. rRNA merupakan RNA dgn jumlah terbanyak, hampir 80% dr seluruh jumlah RNA. Strukturnya berupa pita tunggal yg tak bercabang & fleksibel. tRNA diduga mempunyai fungsi menyusun ribosom & menolong dlm proses sintesis protein.

  3. tRNA merupakan RNA terpendek & berperan selaku penerjemah kodon yg dibawa oleh mRNA. Fungsi lainnya yakni menjinjing asam-asam amino ke ribosom untuk disusun menjadi protein. Bagian tRNA yg mampu bekerjasama dgn kodon yg dibawa oleh mRNA disebut antikodon.


Pada sekelompok virus (contohnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan keterangan genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Tatkala virus ini menyerang sel hidup, RNA yg dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yg kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.


Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai mediator antara DNA & protein dlm proses ekspresi genetik lantaran ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam tugas ini, RNA diproduksi sebagai salinan isyarat urutan basa nitrogen DNA dlm proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dlm bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yg dikenal dgn nama kodon. Setiap kodon berelasi dgn satu asam amino (atau instruksi untuk berhenti), monomer yg menyusun protein. Lihat lisan genetik untuk keterangan lebih lanjut.


Penelitian canggih atas fungsi RNA memperlihatkan bukti yg mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yg menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan materi genetik universal sebelum organisme hidup menggunakan DNA.


Baca Juga :Pembelahan Meiosis


Virus RNA

RNA genom virus dapat dianggap mRNA virus, & dapat secepatnya diterjemahkan oleh sel inang. Tidak mirip negatif sense-RNA, positif-sense RNA ialah pemahaman yg sama dgn mRNA. Beberapa virus (misalnya Coronaviridae) memiliki genom positif-sense yg mampu bertindak selaku mRNA & digunakan pribadi untuk mensintesis protein tanpa santunan RNA komplementer komplementer. Karena itu, virus ini tak perlu memiliki RNA transkriptase yg dibungkus ke dlm virion.


  • PICORNA VIRIDAE

Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dgn polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dlm klasifikasi Baltimore. Virus dlm famili ini bisa menyebabkan banyak penyakit pada insan, di antaranya yaitu penyakit polio yg disebabkan oleh Poliovirus & flu ringan yg disebabkan oleh Rhinovirus.


Sifat penting :

  1. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan RNA komplementer yg bertindak sebagai cetakan sintesis RNA genom.

  2. Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein utama. Diameter virion 28-30 nm.

  3. Replikasi & morfogenesis virus terjadi di
    sitoplasma.

  4. Spektrum hospes sempit.

Contoh : virus polio


  • CALCI VIRIDAE

Sifat penting :

  1. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal.

  2. Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein utama.

  3. Diameter virion 35-45 nm.

  4. Replikasi & morfogenesis di sitoplasma.

  5. Spektrum hospes sempit.

Contoh : virus Sapporo


Baca Juga :Pteridophyta


  • FLAVI VIRIDAE

Sifat penting :

  1. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui RNA komplementer yg kemudian bertindak sebagai cetakan bagi sintesis RNA genom.

  2. Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum terang, tersusun atas empat jenis protein utama. Protein selubung mempunyai acara hemaglutinasi. Diameter virion 40-50 nm.

  3. Replikasi di sitoplasma & morfogenesisnya melalui proses budding di membran sel.

  4. Spektrum hospes luas.

Contoh : virus demam kuning


  • TOGA VIRIDAE

Sifat penting :

  1. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA lewat pembentukan RNA komplementer, yg bertindak selaku cetakan RNA genom.

  2. Virion : berselubung, nukleokapsid ikosahedral, tersusun atas 3-4 jenis protein utama. Protein selubung mempunyai kegiatan hemaglutinasi. Diameter virion 60-70 nm.

  3. Replikasi di sitoplasma & morfogenesis lewat proses budding di membran sel.

  4. Spektrum hospes luas.

Contoh : virus Chikungunya, virus rubella


  • CORONA VIRIDAE

Sifat penting :

  1. RNA : rantai tunggal, terdiri dr satu segmen. Replikasi RNA genom melaluipembentukan rantai RNA negatif yg kemudian bertindak selaku cetakan bagi RNA genom. Sintesis RNA negatif diikuti sintesis enam jenis mRNA.

  2. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm.

  3. Replikasi di sitoplasma & morfogenesisnya lewat proses budding di membran intrasitoplasma.

Contoh : coronavirus manusia 229-E & OC43


  • RETRO VIRIDAE

Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini mempunyai genom RNA berjumlah dua buah yg keduanya identik & mempunyai polaritas positif yg nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yg unik yakni reverse traskriptase yg memiliki kegunaan untuk mengubah RNA menjadi DNA.


DNA yg dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dlm DNA sel inang selaku provirus. Virus ini tergolong ke dlm virus yg ganas, mampu menimbulkan penitikberatan tata cara kekebalan badan & pula tumor. Sifatnya yg ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.

Salah satu genus dr famili ini yg paling terkenal adalah genus Lentivirus, yg pola spesiesnya yaitu HIV 1 & 2.


Baca Juga :Plastida


Sifat penting :

  • RNA : rantai tunggal, terdiri dr dua molekul polaritas negatif yg identik. Replikasi dimulai dgn pemisahan kedua molekul RNA & pembuatan rantai DNA dgn cetakan RNA tersebutdengan santunan reverse transcriptase virion. Setelah molekul RNA-DNA terpisah, dibentuk rantai DNA komplementer terhadap pasangan DNA yg sudah ada. DNA serat ganda kemudian mengalami sirkularisasi & berintegrasi dgn kromosom hospes. Selanjutnya RNA genom dibuat dgn cetakan DNa yg sudah terintegrasi pada kromosom hospes.

  • Virion : berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Virion tersusun atas 7 jenis protein utama. Diametr virion 80-130 nm. Morfogenesis virus lewat proses budding di membran plasma.

Contoh : HIV 1 & 2


Interferensi RNA

Suatu gejala yg baru didapatkan pada penghujung periode ke-20 ialah adanya prosedur peredaman (silencing) dlm lisan genetik. Kode genetik yg dibawa RNA tak diterjemahkan (translasi) menjadi protein oleh tRNA. Ini terjadi lantaran sebelum sempat ditranslasi, mRNA dicerna/dihancurkan oleh sebuah mekanisme yg disebut sebagai “interferensi RNA”. Mekanisme ini melibatkan paling sedikit tiga substansi (enzim & protein lain). Gejala ini pertama kali ditemukan pada nematoda Caenorhabditis elegans tetapi selanjutnya ditemukan pada nyaris semua kelompok organisme hidup.


Interferensi RNA (RNAi, dr RNA interference) merupakan salah satu prosedur pada sel hidup untuk mengendalikan acara gen. Karena pertama kali ia dikenali sebagai suatu proses untuk “mementahkan” hasil transkripsi sehingga translasi tak mampu berlangsung, ia pernah dikenal selaku prosedur peredaman gen pascatranskripsi (post-transcriptional gene silencing, PTGS).


Dalam RNAi terlibat dua jenis RNA berskala kecil – miRNA & siRNA – yg berperan penting. Kedua RNA berskala kecil ini mampu berikatan dgn RNA lain (yang komplementer dgn urutan basa
nya) sehingga “mengusik” (meng-interferensi) proses yg melibatkan RNA tersebut, contohnya dgn mencegah terbentuknya protein/enzim. Peran penting interferensi RNA mencakup tata cara pertahanan terhadap informasi genetik ajaib (dari virus & transposon), mengontrol proses perkembangan, & dlm sejumlah faktor mulut gen lainnya.


Dalam sejarahnya, mekanisme proses ini pertama kali didapatkan pada tumbuhan hias Petunia & kemudian dipublikasi oleh tim peneliti di bawah pimpinan R.A. Jorgensen (1990)[1] & dianggap selaku satu-satunya mekanisme peredaman gen pascatranskripsi dlm proses pertumbuhan. Dari hasil observasi inilah timbul ungkapan PTGS. Penelitian-penelitian kepada mekanisme pertahanan sel menghadapi virus dgn mekanisme serupa bantu-membantu bahkan sudah dikenali sebelumnya, tetapi belum ada yg mengaitkan mekanisme itu dgn fungsi lebih luas.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_ribonukleat

http://www.news-medical.net/health/RNA-Structure-(Indonesian).aspx

http://ceritabiologi.wordpress.com/2012/07/19/tipe-rna/

http://chlorofilunhalu.blogspot.com/2012/03/materi-latih-struktur-dna-dan-rna.html

http://laaspecta.blogspot.com/2012/03/macam-virus-dna-rna.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensi_RNA

Hidayati, Sri. 2007. Sains Biologi. Jakarta : PT. Bumi Aksara

  Rangkuman Materi Metode Peredaran Darah Insan Kelas 8