√ Cara Menulis Footnote: Ketentuan dan Contoh

Cara Menulis Footnote. Catatan kaki atau footnote salah satu bagian penting dlm suatu karya tulis, yg berbeda dgn daftar pustaka. Seorang penulis harus mengetahui fungsi & cara menulis footnote untuk memberitahukan pada pembaca sumber referensi & kutipan Anda dlm membuat karya tulis.

Sehingga penulisan footnote atau catatan kaki mesti singkat, detail & jelas. Sebelum Anda belajar cara menulis footnote, alangkah lebih baiknya mengerti maksud, fungsi & unsur-unsur penulisan footnote.

Pengertian Footnote

Footnote yakni catatan kaki, yakni catatan yg berada di bagian paling bawah halaman untuk mencantumkan sumber rujukan dr pengutipan informasi di bagian tubuh teks atau paragraf. Footnote atau catatan kaki pula dipakai selaku keterangan komplemen untuk keterangan, perumpamaan-perumpamaan atau nama tertentu.

Cara menulis footnote lazimnya menggunakan simbol angka, aksara maupun tanda kurung yg ditulis berurutan dr awal hingga seterusnya. Selain itu, teks atau kutipan yg akan dijelaskan sumber rujukannya dlm catatan kaki akan ditandai dgn nomor. Nomor tersebut akan berkaitan pribadi dgn keterangan di catatan kaki bab bawah halaman.

Penomoran ini menolong pembaca mengerti sumber-sumber rujukan atau kutipan dengan-cara terperinci, tak tertukar antara teks satu dgn lainnya. Karena, footnote berfungsi menolong pembaca menelusuri sumber rujukan dlm karya tulis Anda sehingga perlu ditulis rinci & mudah dipahami.

Cara menulis footnote atau catatan kaki tentu berbeda dgn daftar pustaka. Daftar pustaka berisi sumber kutipan yg ditulis dengan-cara pribadi & tak langsung. Daftar pustaka pula berisi semua sumber rujukan & referensi yg dijelaskan dengan-cara rinci, baik sumbernya berupa buku, laporan karya ilmiah atau internet.

Sedangkan, cara menulis footnote atau catatan kaki hanya menulis sumber kutipan dr teks yg tertulis dlm satu halaman itu saja & footnote akan ditulis di bagian paling bawah halaman dgn ukuran font lebih kecil serta penomoran.

1. Gorys Keraf (1994 : 143)

Seorang Gorys Keraf menyampaikan bahwa footnote atau catatan kaki yaitu keterangan dr teks karangan yg ditempatkan pada kaki halaman karangan yg bersangkutan.

Catatan kaki ini mampu ditemukan pada semua karya ilmiah, seperti tesis, skripsi atau tugas tamat, makalah tawaran & beberapa karya tulis yg lain.

Baca Juga: Cara Menulis Kutipan Langsung & Tidak Langsung dr Buku, Jurnal & Internet

Fungsi Footnote

Penulisan footnote atau catatan kaki tentu saja mempunyai fungsi yg penting untuk sebuah jurnal atau karya tulis sebelum dipublikasikan ke khalayak. Footnote bukan cuma sekadar menawarkan keterangan, namun pula penguat bukti dr isi tulisan Anda. Berikut ini, beberapa fungsi menulis footnote yg harus Anda pahami.

1. Memberi keterangan

Footnote atau catatan kaki memiliki fungsi utama untuk menawarkan informasi lengkap perihal sumber rujukan atau kutipan yg dipakai penulis dlm karya tulisnya. Sehingga pembaca mampu membedakan hasil anutan pribadi penulis & seorang ahli.

Adanya footnote pula akan membantu mereka mencari & membaca sumber aslinya untuk mendapatkan informasi yg lebih mendalam. Karena itu, memberi informasi tergolong fungsi dr footnote atau catatan kaki.

 2. Memberikan keterangan & petunjuk

Footnote atau catatan kaki mempunyai fungsi untuk memperlihatkan keterangan & petunjuk pada pembacanya. Maksudnya, isyarat & keterangan yg berupa lampiran catatan terkait dgn data, pernyataan & fakta-fakta yg dijabarkan dlm isi goresan pena.

Supaya, pembaca bisa mempelajari permasalahan yg dibahas dlm karya tulis atau jurnal dr sumber-sumber yg dijadikan rujukan dengan-cara mendalam.

3. Menguatkan bukti

Footnote atau catatan kaki pula berfungsi untuk menguatkan pernyataan & data yg dijabarkan dlm jurnal atau karya tulis yg lain. Adanya footnote untuk memperlihatkan informasi mengenai sumber rujukan akan menolong pembaca mengerti bahwa data yg penulis sampaikan memang sesuai fakta & bisa dipertanggungjawabkan.

Footnote atau catatan kaki ini pula menawarkan bukti & penjelasan pada pembaca mengenai sumber kutipan pernyataan & data tersebut diambil. Artinya, footnote mampu digunakan sebagai bentuk validasi atau penguat informasi.

4. Memperluas pembahasan

Footnote atau catatan kaki berfungsi memperluas pembahasan sebuah jurnal atau karya tulis. Maksudnya, footnote akan membantu permasalahan yg dibahas dlm suatu jurnal makin meningkat lebih luas.

Di segi lain, pembaca pula akan mengetahui & mempelajari pembahasan dlm karya tulis tersebut dgn melihat footnote atau catatan kaki. Hal ini pula membantu mereka tatkala menghadapi studi masalah yg sama.

Baca Juga: Cara Menulis Kutipan dr Berita Online

Unsur-unsur Footnote

Cara menulis footnote atau catatan kaki pula tak sembarang pilih. Karena, ini menyangkut dgn goresan pena orang lain maupun pernyataan seorang ahli.

Sehingga penulis perlu memperhatikan unsur-unsur yg harus dipenuhi dlm penulisan footnote, biar informasinya jelas, detail sekaligus terhindar dr penjiplakan. Berikut ini, unsur-unsur penulisan footnote atau catatan kaki.

1. Nama penulis

Penulisan footnote atau catatan kaki harus menambahkan nama penulis dr buku, jurnal atau karya tulis yg telah dijadikan selaku sumber rujukan. Anda bisa menuliskan nama lengkapnya tanpa gelar, seperti penulisan dlm daftar pustaka.

2. Judul tulisan

Judul ialah identitas & keterangan penting dr suatu buku, jurnal atau karya tulis. Karena itu, Anda harus menuliskan judul buku atau karya tulis yg menjadi sumber rujukan atau kutipan dlm footnote atau catatan kaki.

Penulisan judul buku dlm footnote atau catatan kaki ini pula harus memperhatikan ejaan yg benar, sama mirip penulisan judul di daftar pustaka.

3. Tahun terbit 

Tahun terbit yakni tahun publikasi buku, jurnal atau karya tulis tersebut. Tahun terbit dr buku atau jurnal yg menjadi sumber rujukan pula tergolong unsur penting dlm penulisan footnote atau catatan kaki, sama halnya dgn penulisan di daftar pustaka.

Supaya, pembaca paham judul & tahun penerbitan buku yg sudah dijadikan sumber rujukan penulis sehingga tak keliru dgn buku lain, yg mungkin berjudul serupa.

 4. Nomor halaman yg dikutip

Nomor halaman yakni unsur penting dlm penulisan footnote atau catatan kaki & hal inilah yg membedakannya dgn daftar pustaka. Maksudnya, penulis umumnya mengutip sebuah pernyataan dr halaman tertentu sebuah buku untuk menguatkan data yg dijabarkannya dlm karya tulis.

Maka, penulis harus mencantumkan nomor halaman dr suatu buku yg memuat pernyataan tersebut. Supaya, pembaca lebih gampang untuk mencari pernyataan yg telah Anda kutip dr buku atau jurnal lain. Hal ini menolong pembaca untuk menandakan kutipan itu benar atau tidak. 

Penulisan nomor halaman dr suatu buku yg menjadi sumber rujukan dlm footnote atau catatan kaki pun cukup ditulis dgn “hal” & derma nomor halaman pada kutipan.

Baca Juga: 4 Cara Menulis Kutipan Dari Jurnal

Ketentuan Penulisan Footnote

Bila Anda ingin mempelajari cara menulis footnote atau catatan kaki, Anda harus mengerti aturan penulisan catatan kaki. Berikut ini, ketentuan-ketentuan yg harus dimengerti tatkala menulis footnote atau catatan kaki.

1. Nomor penanda 

Cara menulis footnote atau catatan kaki mesti memakai nomor penanda, baik di bab selesai teks kutipan & pada catatan kaki di bawah lembar halaman. Nomor penunjukini ditulis menggunakan angka kuadrat & harus sama antara teks serta catatan kakinya. Ingatlah, penulis nomor penanda ini tak sampai satu spasi & ukurannya pula sedikit lebih kecil. 

2. Nama pengarang 

Cara menulis footnote atau catatan kaki mesti menyebutkan nama pengarang dr buku atau jurnal yg menjadi rujukan. Dalam catatan kaki, Anda mampu menulis nama pengarang sesuai dgn urutan nama aslinya. Tapi, Anda tak perlu menuliskan pangkat atau gelar nama pengarang, seperti Ir., Prof., Dr., tak perlu dicantumkan. 

Jika buku atau jurnal yg menjadi bahan rujukan Anda ditulis oleh 2 atau 3 pengarang. Maka, Anda mesti mencantumkan semua namanya dlm footnote. 

Jika buku, jurnal atau karya tulis yg menjadi rujukan Anda ditulis oleh lebih dr 3 pengarang. Maka, cara menulis footnote cukup menyebutkan nama pengarang pertama saja, kemudian dibarengi dgn dkk atau et all. 

3. Judul buku atau sumber referensi 

Cara menulis footnote atau catatan kaki yg benar mesti mencantumkan judul buku atau jurnal yg menjadi referensi atau rujukan. Jika Anda mengutip sebuah teori atau pandangan jago dr buku lain dlm isi karya tulis Anda  berilah tanda pada kutipan itu & tuliskan judul buku yg menjadi rujukan dlm footnote di bab bawah lembar halaman. 

Karena footnote berlainan dgn daftar pustaka, Anda pula mesti menyebutkan nomor halaman teori atau kalimat yg sudah Anda kutip. Anda mampu menulis judul buku atau jurnal rujukan itu dgn tulisan dicetak miring atau digaris bawahi dlm catatan kaki. Sementara itu, Anda mampu menulis nomor halaman buku atau jurnal yg menjadi rujukan dgn singkatan “hal”.

Bila sumber referensi Anda berasal dr jurnal di internet, cara menulis footnote tetap mesti mencantumkan nama penulisnya, judul jurnal yg dicetak miring, alamat URL & tanggal aksesnya.

4. Identitas buku referensi

Cara menulis footnote atau catatan kaki tak hanya mencantumkan judul buku & nama pengarangnya saja, namun pula tahun terbit, nama penerbit dam kota penerbit dr buku yg menjadi sumber rujukan Anda. Anda bisa menuliskan identitas ini dlm catatan kaki, sama mirip menulis daftar pustaka.

Baca Juga: Citation: Pengertian, Tujuan, Jenis-jenis, Prinsip-prinsip & Cara Penulisan

Contoh Penulisan Footnote

Adapun beberapa teladan cara menulis footnote atau catatan kaki menurut banyaknya pengarang & sumber rujukan, antara lain:

1. Cara Menulis Footnote dgn 1 Pengarang 

Bila sumber referensi goresan pena Anda, baik buku atau jurnal cuma ditulis oleh 1 pengarang saja. Maka, cara menulis footnote dgn 1 pengarang sebagai berikut: 

Nomor Kutipan, Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penyebar Ilmu: Nama Penyebar Ilmu, Tahun Terbit), Nomor Halaman. 

Contohnya:

¹Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 13.

2. Cara Menulis Footnote dgn 2-3 Pengarang 

Bila buku atau jurnal yg menjadi sumber referensi Anda ditulis oleh 2-3 orang, Anda pula harus mencantumkan semuanya. Cara menulis footnote dr buku yg memiliki 2-3 pengarang, berikut ini. 

Nomor Kutipan, Nama Pengarang (2-3 orang), Judul Buku (Kota Penyebar Ilmu: Nama Penyebar Ilmu, Tahun Terbit), Nomor Halaman.

Contohnya:

²Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 26.

3. Cara Menulis Footnote dgn Lebih dr 3 Pengarang 

Bila buku atau jurnal referensi Anda ditulis oleh lebih dr 3 pengarang, Anda tak mesti mencantumkan semua namanya. Maka, cara menulis footnote untuk buku dgn lebih dr 3 pengarang sebagai berikut ini. 

Nomor Kutipan, Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penyebar Ilmu: Nama Penyebar Ilmu, Tahun Terbit), Nomor Halaman.

Contohnya: 

¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 4. 

4. Cara Menulis Footnote dr Buku 

Buku acap kali menjadi sumber referensi penulis dlm bikin sebuah karya tulis. Terkadang, penulis pula perlu mengutip suatu kalimat atau persepsi hebat dr buku tersebut untuk karya tulisnya. Maka, cara menulis footnote untuk referensi yg berasal dr buku seperti ini. 

Nomor kutipan Nama Penulis, Judul Buku (Kota Terbit: Nama Penyebar Ilmu, Tahun Terbit), Nomor Halaman. 

Contohnya:

³Budi Martono, Penyusutan & Pengamanan Arsip Vital dlm manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

5. Cara Menulis Footnote dr Jurnal, Makalah atau Laporan Penelitian 

Bila sumber referensi atau kutipan dlm karya tulis Anda berasal dr suatu jurnal atau laporan observasi. Maka, cara menulis footnote berlawanan dgn sumber yg berasal dr buku, seperti berikut ini. 

Nomor Kutipan, Nama Penulis, “Judul Artikel”, Nama Jurnal, Edisi, Tahun Terbit, Nomor Halaman.

Contohnya: 

²Yahya Saputra, “Kekerasan Terhadap Wanita dlm Hukum Islam”, Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016. Hal.15. 

6. Cara Menulis Footnote dr Majalah 

Majalah pula bisa dimanfaatkan selaku sumber referensi bikin karya tulis maupun kutipan. Tapi, Anda harus mencantumkannya dlm catatan kaki yg tentu saja berlawanan dgn penulisan sumber lain. Cara menulis footnote untuk sumber yg berasal dr majalah yakni sebagai berikut. 

Nomor Kutipan, Nama Penulis, “Judul Majalah”, Nama Penyebar Ilmu, Kota Penyebar Ilmu, Tahun Terbit, Nomor Halaman. 

Contohnya: 

³Mochtar Naim, “Mengapa Orang Minang Merantau?”, Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36. 

7. Cara Menulis Footnote Skripsi, Tesis atau Disertasi 

Sumber referensi & kutipan sebuah karya tulis pula bisa berasal dr skripsi, tesis maupun disertasi, tak hanya laporan penelitian. Cara menulis footnote untuk sumber dr skripsi & semacamnya itu mirip berikut ini. 

Nomor Kutipan, Nama Penulis, Jenis Karya Tulis : “judul karya tulis dicetak miring” (Kota Terbit: Penyebar Ilmu, Tahun Terbit), Nomor Halaman. 

Contohnya: 

²Adnan Syarief, Skripsi: “Sistem Pendaftaran Praktikum Berbasi Laravel” (Yogyakarta: UMY, 2017), Hal 30. 

8. Cara Menulis Footnote dr Buku Terjemahan

Cara menulis footnote untuk sumber referensi tulisan dr buku saja pastinya berlawanan dgn buki terjemahan. Bila referensi Anda ialah buku terjemah, Anda mampu menuliskan footnote berikut ini. 

Nomor Kutipan, Nama Pengarang, Judul Buku, Nama Penerjemah, (Kota Penyebar Ilmu: Nama Penyebar Ilmu, Tahun Terbit), Nomor Halaman. 

Contohnya: 

⁴Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin & Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23. 

9. Cara Menulis Footnote dr Koran 

Cara menulis footnote untuk sumber tulisan dr majalah juha pasti akan berlawanan dgn koran. Berikut ini, cara menulis catatan kaki untuk sumber yg berasal dr koran. 

Nomor Kutipan, Nama Penulis, “Judul Artikel”, (Sumber Kutipan, Tanggal Terbit, Tahun Terbit), Nomor Halaman. 

Contohnya: 

³Bambang, “Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak” (Kompas, 30 April, 2016), Hal. 14. 

10. Cara Menulis Footnote dr Internet 

Bila buku, laporan observasi koran hingga majalah tak cukup dipakai selaku referensi atau kutipan. Anda bisa mencari sumbernya dr internet & mencantumkannya dlm catatan kaki. Cara menulis footnote untuk sumber dr internet berikut ini.

Nomor Kutipan, Nama Penulis, “Judul Artikel”, (URL web, Tanggal Akses, Tahun Akses). 

  √ Mau Menulis Pendahuluan Esai Lebih Mudah? Kuasai 4 Tips Berikut ini