√ Cara Menerbitkan Buku: Jadi Pembeda sampai Naskah Diterima Penyebar-Ilmu Buku

Siapa yg tak ingin tahu menerbitkan buku? Banyak orang yg berusaha menerbitkan buku dgn aneka macam motivasi. sayangnya tak sedikit penulis yg belum berhasil menembus penerbit buku.

Baik alasannya adalah naskahnya mandeg di tengah proses penulisan atau naskah belum menyanggupi patokan penerbit buku. Pada awal menulis, jikalau memang berencana untuk menerbitkan buku maka harus memastikan siapa segmen pembaca & apa tujuan penulisan naskah buku. Tidak lupa menciptakan target yg masuk akal sehingga kita tahu kapan buku akan selesai.

Menulis buku membutuhkan waktu yg tak sebentar, ada banyak godaan mulai dr malas, wangsit mandeg, mood yg tak baik, sehingga diperlukan janji & disiplin diri yg baik untuk menulis dengan-cara berkala . Meskipun demikian, jangan terlalu membuat sasaran yg muluk-muluk yg justru akan menciptakan beban anggapan sehingga malas-malasan untuk menulis. Akhirnya usaha mempublikasikan buku cuma menjadi angan semata.

Ada banyak cara untuk menerbitkan buku, melalui self publishing atau penerbit mayor. Masing-masing opsi memiliki keunggulan & kekurangannya masing-masing.

Berbicara wacana penerbit buku, pada prinsipnya mengatakan tentang  proses bisnis. Dimana ada banyak pihak yg terlibat dlm industri penerbitan. Dibutuhkan keuntungan (profit) mudah-mudahan perusahaan mampu tetap berlangsung. Dengan demikian tatkala naskah buku diantarpada penerbit buku tak serta merta semua naskah dapat diterbitkan.

Ada seleksi pada naskah yg dikirim. Salah satu penilaian penerbit terkait naskah buku yaitu berhubungan dgn topik. Apakah Apakah topik menawan, cukup dicari di pasaran atau sudah banyak ditulis tetapi beda dgn yg lainnya.

  √ Merasa Buntu atau kehabisan Ide dalam Menulis? Ini Trik nya

Baca juga: Menghidupkan Kreativitas Saat Menulis Buku

Semakin besar potensi buku untuk diterima oleh pembaca, maka potensi buku terjual di pasaran semakin besar. Hal ini berarti akan memperlihatkan keuntungan bagi penerbit buku, atau justru sebaliknya. Penulis mesti cendekia memilih topik menarik yg mampu diterima oleh pembaca sebelum menerbitkan buku.

Menurut Bambang Trim, Pendiri InstitutPenulis.id terdapat 10K Topik yg Paling Diinginkan atau Dicari Penyebar Ilmu & Pembaca, yakni:

  1. Kanak-kanak & kawula;
  2. Kekayaan – kewirausahaan;
  3. Kesehatan;
  4. Kesalehan;
  5. Kisah (fiksi & faksi);
  6. Kesenangan (kegemaran) & kemampuan;
  7. Kependidikan;
  8. Keluarga;
  9. Kuliner;
  10. Komputer;

Kenali Penilaian Naskah oleh Penyebar Ilmu

Sebagaimana ungkapan Ambrose Bierce “There is nothing new under the sun but there are lots of old things we don’t know”, sehingga walaupun topik yg ditulis bukan sesuatu hal yg gres, kita dapat membuat pembeda dgn menyempurnakan goresan pena sebelumnya atau mampu pula menulis topik yg sama dgn sudut pandang yg berlainan.

Meskipun demikian, setidaknya ada dua pendapatpenerbit dlm menilai naskah buku sebagaimana yg diuraikan oleh Akbar Zainudin Penulis Buku Best Seller “Man Jadda Wajada”, yairu isi buku (content) & segi komersil. Pertama, dr segi isi, apakah tema buku mempesona?.

Bagaimana penulis mampu menghidangkan suatu tema yg sama dgn sudut pandang yg berlainan, sehingga terasa tingkat keunikan & keasliannya. Isi buku pula tak plagiarisme & tak mengandung komponen SARA. Kedua, evaluasi dr segi komersil. Penyebar Ilmu pasti akan melihat bagaimana potensi penjualan buku.

Hal tersebut akan dilihat dr tren apa yg sedang ramai, bagaimana penulis jeli melihat moment dan  keperluan pasar. Selain itu, tingkat kompetisi buku terhadap buku dgn tema yg sama di pasaran pula menjadi pertimbangan penerbit buku dlm mempublikasikan buku.

 

Menjadi Pembeda

Penulis harus inovatif dlm menulis naskah sehingga tak hanya mampu menangkap topik yg menawan tetapi pula mampu menjadi pembeda. Pembeda mampu dijalankan dgn menulis dr sudut pandang yg berlawanan atau pembeda dr segi penyajian. Dikutip dr Menulispedia, berikut  pembeda yg dapat kita terapkan dlm menulis naskah buku, yaitu:

  1. Sudut pandang, menjadi pembeda dgn menyajikan topik yg sama dgn sudut pandang yg berlainan dr penulis yg lain.
  2. Penyajian naskah, banyak hal yg mampu dikerjakan untuk menyuguhkan naskah lebih menawan & berlainan dgn penulis kebanyakan. Misalnya menciptakan penyuguhan naskah yg lebih mudah dipahami oleh pembaca dgn menggunakan gambar, skema, grafik, penyeleksian diksi yg lebih sederhana. Selain itu, kombinasi penyusunan kalimat serta rancangan yg lebih menarik pula mampu diterapakan untuk menjadi pembeda dlm penyuguhan naskah.
  3. Referensi, data & fakta. Melakukan riset yg mendalam sebelum menulis naskah sehingga memunculkan data, fakta, & referensi yg lebih baru serta belum banyak dikenali oleh pembaca mampu menjadi pembeda yg menonjol dlm menulis naskah buku.
  4. Pengalaman & acuan. Setiap penulis memiliki pengalaman baik empiris maupun mudah yg berlawanan-beda terkait dgn topik yg ditulis. Hal ini dapat menjadi pembeda dlm menulis naskah meski dgn topik yg sama. Selain itu, pengalaman yg berlawanan akan menawarkan acuan & perbandingan yg berlawanan yg kian memperkaya isi naskah.

 

Uji Kelayakan Isi Buku

Ketika memastikan topi, bahan telah siap, telah menetukan judul, segmen pembaca, serta tujuan penulisa, maka mudah-mudahan kesempatan naskah makin besar untuk diterima penerbit, perlu melaksanakan ujia kelayakan isi buku. Ada beberapa hal yg mampu dikerjakan untuk menyaksikan kelayakan isi buku.

Kinoysan (2016,38) menguraikan terdapat dua indikator yg mampu digunakan untuk menyaksikan kelayakan terkait dgn isi buku, yakni pertama, daya tarik. Apakah naskah yg ditulis menawarkan sesuatu yg baru, sehingga mampu mempesona pembaca. Meskipun demikian, dlm menulis buku tetap mesti masuk akal, teruji, & tak mengakibatkan perdebatan yg berlarut-larut.

Kedua, asas faedah. Apa manfaat penulisan buku bagi pembaca. Setidaknya ada tiga poin penting berkaitan dgn asas faedah yg mesti diamati: (1) manfaat wawasan yg gres – ihwal apa saja; (2) mempunyai uraian kemampuan/skill yg simpel & bisa dibarengi, mirip membatik, mengolah masakan, merajut, membuat rancangan, dsb; (3) memperlihatkan solusi terkait dgn masalah yg ada, misalnya: cara menanam padi di lahan kering dgn hasil sama baiknya dgn menanam padi di lahan berair yg memiliki persediaan air.

Menerbitkan buku lewat penerbit buku merupakan proses bisnis  dengan produk yg dijual berupa buku. Sebagai penulis harus berilmu memilih topik yg sedang tren serta mempunyai kreativitas & sudut pandang yg menjadi ciri khas dibanding penulis lain. Hal ini akan menjadi pembeda, sehingga naskah lebih berpotensi  diterima oleh pembaca & pula penerbit. Selamat berkarya, selamat menulis. [Ulin Nafi’ah]

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Jika Anda ingin mengenali lebih banyak perihal teknik menulis anda mampu menyaksikan Artikel-artikel berikut:

  1. Cara Membuat Buku: Membangun Kebiasaan Menulis Naskah Ramah Penyebar Ilmu Buku
  2. Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yg Perlu Anda Tahu
  3. Penyebar Ilmu Buku & Teknik Menulis Buku Secara Indie
  4. Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS di sini!

Jika Anda menghendaki EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.

Referensi:

  • Bambang Trim, 2016, Menulispedia: Panduan Menulis untuk Mereka yg Insaf Menulis, Bandung: Penyebar Ilmu Nuansa
  • Akbar Zainudi, 2015, UKTUB! Panduan Lengkap Menulis Buku dlm 180 Hari, Jakarta: renebook
  • Ari Kinoysan, 2016, Kaprikornus Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!!!, Yogyakarta: Penyebar Ilmu Andi