Cara membuat jurnal yg dilakukan perlu mengamati pula penilaiannya. Penilaian jurnal perlu menyaksikan beberapa aspek.
Cara membuat jurnal ilmiah, terdapat beberapa patokan yg akan dinilai. Sebelum diterbitkan, dlm cara membuat jurnal dikerjakan dgn mempelajari & mengerti peraturan yg berlaku. Peraturan ini nantinya mampu dijadikan selaku landasan biar jurnal ilmiah layak untuk mendapatkan evaluasi atau pengakuan. Berdasarkan Permendiknas RI No. 22 Tahun 2011 terdapat beberapa standar yg mesti dipenuhi mudah-mudahan jurnal ilmiah mampu diakreditasi.
Pertama, cara membuat jurnal ilmiah harus menampung postingan yg didasarkan pada hasil observasi. Kedua, harus ada dewan redaksi atau penyunting bereputasi yg mengikuti proses cara membuat jurnal. Ketiga, keterlibatan kawan bestari dr aneka macam perguruan tinggi dan/atau lembaga observasi & pengembangan serta industri dr dlm dan/atau luar negeri untuk cara menciptakan jurnal menjadi penting. Selanjutnya, jurnal ilmiah wajib dituliskan dlm Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi PBB. Substansinya seharusnya ditampilkan sesuai format yg baku. Selain itu, tata bahasa & gaya penulisan pula mesti mengikuti kaidah yg baik & benar.
Aturan lebih detail terkait cara membuat jurnal ilmiah & pengelolaannya tercantum dlm Peraturan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional RI No. 49/Dikti/Kep/2011. Berdasarkan peraturan tersebut, cara menciptakan jurnal harus bersifat ilmiah atau menampung postingan yg konkret mengandung data & informasi yg memajukan bidang ilmu pengetahuan & teknologi. Kemudian jurnal ilmiah sekurang-kurangnyaditerbitkan enam kali (3 tahun kalau tiap tahun terbit 2 kali, atau 2 tahun jika tiap tahun terbit sebanyak 3 kali). Frekuensi penerbitan berkala minimum 2 kali per tahun. Kemudian jumlah tiras tiap penerbitannya ialah 300 eksemplar. Jumlah artikel dlm jurnal minimal 5 (lima) postingan, kecuali jikalau terdapat tulisan berupa monograf. Pengajuan ulang jurnal ialah 6 bulan sebelum habis masa pengakuan. Kemudian kalau gagal mendapatkan pengukuhan, jurnal dapat diajukan kembali paling cepat setelah 2 tahun.
Selanjutnya, terdapat beberapa kriteria penilaian lain meliputi penamaan, kelembagaan penerbit, penyuntingan, tampilan, gaya penulisan, substansi, keberkalaan, & publikasi. Total penilaian dr semua standar ini ialah 100. Kemudian bagaimana rincian penilaian jurnal ilmiah berdasarkan standar-persyaratan tersebut? Untuk mengenali lebih detail persyaratan penilaian jurnal ilmiah, kita dapat menyimak ulasan di bawah ini.
Terdapat ulasan mengenai detail penilaian terhadap jurnal ilmiah yakni:
1. Penamaan
Jika jurnal memiliki nama yg sungguh spesifik, bobot nilai yg diberikan yaitu 3. Kemudian jurnal ilmiah dgn nama cukup spesifik namun meluas meliputi bidang ilmu akan dinilai dgn bobot 2 poin. Selanjutnya, jurnal dgn nama yg kurang spesifik akan dinilai dgn bobot 1 poin, sedangkan nama yg tak spesifik dan/atau memakai nama forum/lokasi saja akan dinilai 0.
2. Kelembagaan penerbit
Jurnal ilmiah yg diterbitkan dlm organisasi profesi ilmiah akan bernilai 5. Kemudian penerbitan melalui organisasi profesi ilmiah yg bekerjasama dgn akademi tinggi dan/atau badan penelitian & pengembangan akan mendapat nilai 3. Di samping itu, jurnal ilmiah yg diterbitkan oleh akademi tinggi, tubuh penelitian & pengembangan, atau tubuh penerbitan non pemerintah akan mendapatkan nilai 1. Jurnal yg diterbitkan oleh penerbit lainnya akan mendapatkan nilai 0.
3. Penyuntingan
Ada beberapa aspek penilaian jurnal berdasarkan proses penyuntingannya yg dapat dilihat dlm tabel berikut.
Aspek penilaian | Dasar evaluasi | Banyaknya nilai |
Ditelaah dengan-cara anonim oleh kawan bestari | Mitra bestari berkaliber internasional & terlibat lebih dr 50% dengan-cara luas
Mitra bestari berkaliber nasional & terlibat lebih dr 50% dengan-cara luas Mitra bestari yg terlibat yakni mitra bestari setempat Tidak ada keterlibatan kawan bestari |
7
4
2
0 |
Dampak keterlibatan mitra bestari dlm pengolahan substansi naskah | Mitra bestari terlibat sangat kasatmata
Mitra bestari terlibat hanya dengan-cara konkret Tidak ada keterlibatan kawan bestari |
5
3 0 |
Kualifikasi anggota dewan penyunting | Akademisi bergelar doktor, master, atau guru besar, serta peneliti yg pernah menulis artikel di jurnal ilmiah internasional dgn porsi keterlibatan lebih dr 50%
Kalangan yg sama dgn keterlibatan kurang dr 50% Pihak lain yg terlibat namun belum terlatih dlm penulisan postingan di terbitan ilmiah internasional |
3
2
1 |
Mutu, gaya, & format penyuntingan | Mutu sangat baik & sungguh konsisten
Mutu baik & konsisten Mutu tak baik & tak konsisten |
3
2 0 |
4. Penampilan
Cara menciptakan jurnal dgn Penampilan jurnal pula menjadi sorotan selaku bahan pertimbangan saat penilaian dilaksanakan. Rincian evaluasi & banyaknya nilai dapat dilihat dlm tabel di bawah ini.
Aspek evaluasi | Dasar penilaian | Banyaknya nilai |
Ukuran kertas | Konsisten dgn ukuran kertas A4
Konsisten dgn ukuran kertas yg lain Menggunakan kertas dgn jenis & ukuran yg tak konsisten |
1
0,5
0 |
Jenis kertas yg dipakai | Konsisten, berkualitas tinggi, kelompok coated paper
Konsisten, bermutu sedang, bukan kalangan coated paper Tidak konsisten & berkualitas rendah |
1
0,5
0 |
Tata letak & tipografi | Konsisten antarartikel & antarterbitan
Kurang konsisten Tidak konsisten |
1
0,5 0 |
Desain sampul | Berciri khas
Tidak berciri khas |
1
0 |
Jumlah halaman per jilid per volumenya | Lebih dr 500
Antara 200-500 Kurang dr 200 |
2
1 0 |
5. Gaya penulisan
Gaya penulisan akan dinilai menurut beberapa aspek berikut.
Aspek penilaian | Dasar evaluasi | Banyaknya nilai |
Efektivitas judul | Ringkas & lugas
Kurang lugas & kurang ringkas Tidak lugas & tak ringkas |
2
1
0 |
Pencantuman nama & lembaga penulis | Nama & forum penulis lengkap & konsisten
Nama & lembaga penulis konsisten Nama & lembaga penulis tak lengkap & tak konsisten |
1
0,5
0 |
Abstrak | Dalam 2 bahasa, terperinci, & ringkas
Dalam 1 bahasa, kurang terperinci, & kurang ringkas Tidak terang & tak menggunakan bahasa yg baku |
2
1
0 |
Kata kunci | Ada & merefleksikan konsep penting dlm artikel
Ada tetapi kurang mencerminkan konsep penting dlm postingan Tidak ada |
1
0,5
0 |
Sistematikan penyusunan bab | Lengkap & bersistem baik
Lengkap tetapi tak bersistem Kurang lengkap & tak bersistem |
1
0,5 0 |
Pemanfaatan instrumen pendukung | Informatif & komplementer
Kurang informatif & komplementer Tak termanfaatkan |
1
0,5 0 |
Cara pengacuan & pengutipan, serta penyusunan daftar pustaka | Baku & konsisten
Kurang baku & kurang konsisten Tidak baku & tak konsisten |
1
0,5 0 |
Petunjuk bagi calon penulis | Terperinci, lengkap, terperinci, & sistematis
Kurang lengkap & kurang jelas Tidak lengkap & tak jelas |
1
0,5 0 |
Peristilahan & kebahasaan | Baik
Cukup Buruk |
2
1 0 |
6. Substansi Isi
Berdasarkan substansi, jurnal ilmiah akan dinilai berdasarkan beberapa faktor dlm tabel berikut.
Aspek evaluasi | Dasar evaluasi | Banyaknya nilai |
Cakupan keilmuan | Super seorang ahli
Spesialis Cabang ilmu Disiplin ilmu Bunga rampai & variasi berbagai disiplin ilmu |
4
3 2 1 0
|
Aspirasi Wawasan | Internasional
Regional Nasional Kawasan lokal |
5
4 3 2 0 |
Kepioniran ilmiah atau orisinalitas karya | Hanya memuat postingan karya orisinal
Memuat ≥ 80% artikel berisi karya orisinal Memuat ≥ 60% artikel berisi karya orisinal Memuat ≥ 40% postingan berisi karya orisinal Lainnya |
7
5
3
1
0 |
Makna santunan bagi kemajuan | Tinggi
Cukup Sedang Kurang Tidak ada |
4
3 2 1 0 |
Dampak ilmiah | Besar
Cukup Sedang Kurang Tidak ada |
7
5 3 1 0 |
Nisbah sumber contoh primer berbanding sumber lainnya | Lebih dr 80%
Antara 40-80% Kurang dr 40% |
3
2 1 |
Derajat kemutakhiran pustaka contoh | Baik
Cukup Sedang Kurang |
4
3 2 1 |
Analisis & sintesis | Baik
Cukup Sedang Kurang |
4
3 2 1 |
Penyimpulan & perampatan | Baik
Cukup kurang |
3
2 1 |
7. Keberkalaan & penyebarluasan
Aspek penilaian terhadap keberkalaan & penyebarluasan jurnal mampu dilihat dlm tabel berikut.
Aspek penilaian | Dasar penilaian | Banyaknya nilai |
Jadwal penerbitan | Lebih dr 80% sesuai dgn periode yg ditentukan
Antara 40-80% sesuai dgn periode yg diputuskan Kurang dr 40% sesuai dgn periode yg diputuskan |
3
1
0 |
Tata penomoran | Baku & bersistem
Tidak baku namun bersistem Tidak bersistem & tak baku |
2
1
0 |
Penomoran halaman | Berurut dlm satu volume
Tiap nomor dimulai dgn halaman gres |
2
0 |
Indeks tiap jilid atau volume | Berindeks subjek & pengarang yg terperinci
Berindeks subjek saja atau pengarang saja Tidak berindeks |
2
1
0 |
Jumlah tiras atau besar pelanggan | Lebih dr 1000 eksemplar
Antara 401-1000 eksemplar Antara 300-400 eksemplar |
2
1
0 |
Menyediakan cetak lepas untuk penulis artikel | Ya, dgn bukti terlampir
Tidak |
2
0 |
Selain rincian di atas, terdapat pula beberapa disinsentif yg bisa meminimalkan penilaian pada jurnal ilmiah. Pertama, jurnal yg tak mempunyai ISSN akan mendapat skor -2. Kemudian jika terdapat pelanggaran berupa plagiarisme akan ada penghematan skor sebanyak 10 poin. Jika jurnal ilmiah tak menyanggupi ketentuan wajib simpan & tak diunggah dlm portal elektronik nasional, pengurangan nilainya adalah 3 & 4 poin. Sementara itu kalau jurnal tak menampung foto penulis artikel, nilai jurnal akan dikurangi 1 poin.
Dari hasil penghitungan berdasarkan rincian di atas akan diperoleh skor final. Jika jurnal memperoleh nilai lebih dr 85, akreditasi yg diberikan adalah A. Kemudian jika nilainya berkisar antara 70-85, maka jurnal terkareditasi B. Terakhir, akreditasi C diberikan untuk jurnal yg memperoleh nilai kurang dr 70.
Demikian artikel berjudul Cara Membuat Jurnal: Bagaimana Penilaian Jurnal Ilmiah? Semoga berfaedah.
[Wiwik Fitri Wulandari]
Referensi:
- http://www.kopertis12.or.id/2012/02/02/mengenal-tolok ukur-jurnal-ilmiah-jurnal-ilmiah-nasional-jin-terakreditasi-jurnal-internasional.html
- Universitas Katolik Parahyangan, “Pengalaman Memulai Mengelola Jurnal Ilmiah”.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.
Anda pula mampu KONSULTASI dgn Customer Care yg siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂