√ Cara Membuat Buku: Memilih Kata-Kata saat Menulis buku

Cara menciptakan buku, penulis yg luas penguasaan kosa kata mempunyai kesanggupan menentukan kata mana yg paling sempurna untuk mewakili idenya.

Cara menciptakan buku, kian banyak kosakata yg dikuasai seorang penulis, kian banyak pula ilham atau ide yg dikuasainya. Setelah itu, tentu saja siap untuk diungkapkan dlm tulisannya. Orang yg memiliki banyak gagasan tentu perlu menguasai banyak kosakata. Orang yg menguasai banyak kosakata akan dgn mudah menuangkan kosakata itu ke dlm tulisannya. Sebaliknya, orang yg minim penguasaan kosakatanya akan mengalami kesusahan dlm mengungkapkan gagasannya dlm goresan pena.

Secara sepintas orang bisa menilai bahwa kata meneliti sama artinya dgn kata mengusut, memperhatikan, memantau, & menyidik. Karena itu, kata-kata turunannya, mirip observasi, pengusutan, pengamatan, pemantauan, & penyidikan pun dinilai sama saja artinya.

Namun, orang yg luas penguasaan kosakatanya mampu melihat & merasakan perbedaan kata-kata tersebut. Mereka yg cermat ini berupaya untuk memutuskan kata yg tepat yg mesti dipilihnya sesuai dgn konteksnya. Sebaliknya, orang yg miskin penguasaan kosakatanya akan sulit mendapatkan kata yg sempurna,  alasannya: pertama, ia tak tahu bahwa ada kata lain yg lebih tepat; kedua, ia tak tahu  ada perbedaan antara kata-kata yg bersinonim, betapapun kecilnya perbedaan itu.

Memilih Kata-Kata selaku Kemampuan Dasar

Kemampuan memilih & menggunakan kata-kata dlm cara membuat buku merupakan salah satu kemampuan dasar yg mutlak dimiliki seorang penulis. Meski begitu, diharapkan pula kemampuan menggunakan ejaan, memakai kalimat, & menyusun paragraf. Perihal pemilihan kata atau diksi dlm cara membuat buku pada dasarnya ialah tentang menentukan kata-kata yg tepat & sesuai yg dipakai seorang penulis sesuai dgn jenis karangan, tema karangan yg mau dikemukakan, pada situasi apa, & pada para pembaca mana karangan tersebut diperuntukkan.

  √ Ternyata Berbeda, Inilah Perbedaan Modul dan Buku Ajar

Dalam menyelesaikan suatu naskah buku, penulis mesti mengetahui potongan-pecahan dlm cara menciptakan buku. Salah satunya ialah mempelajari bagaimana seluk beluk membuat kalimat. Menjadi penulis harus tahu kalimat seperti apa yg tepat disampaikan. Lalu, apa saja yg harus penulis amati dlm menciptakan kalimat tatkala menuntaskan naskah buku?

Yang pertama yaitu penulis mesti tahu kapan menciptakan kalimat yg panjang, sedangkan pada penulisan apa tatkala mesti menulis pendek. Sebagai teladan, untuk penulisan naskah genre bisnis, ada baiknya penulis memilih kalimat yg pendek & langsung to the point. Sementara untuk menulis novel, mampu menciptakan kalimat yg panjang selama tak menciptakan pembaca ngos-ngosan dikala membaca.

Selanjutnya, penulis buku harus tahu huruf calon pembaca untuk menentukan gaya bahasa. Misalnya, cara membuat buku untuk segmen remaja tentu lebih memilih menggunakan bahasa gaul, bahasa anak muda, atau bahasa sehari-hari. Sedangkan bila penulis menembak segmen kalangan profesional, tentu dapat memakai beberapa ungkapan yg tak asing bagi profesi tersebut.

Selain soal panjang atau pendek kalimat & penyeleksian kata, penulis harus tahu genre bukunya apalagi dulu. Sesuaikan pemilihan kalimat dgn genre calon buku penulis. Contohnya, penulis akan cara menciptakan buku komedi tentu menciptakan kalimat yg mampu mengocok perut. Sementara saat menulis novel romance tentu memilih kata yg membuat pembaca haru biru.

Ibarat seorang tukang kayu menggunakan serutan, pahat, & gergaji untuk menciptakan suatu perabot rumah; seorang penulis menggunakan kata-kata, kalimat, & alinea-alinea untuk membuat sebuah artikel atau dongeng. Kemampuan memakai alat-alatlah yg membedakan hasil karya mahir & hasil karya biasa.

Setiap penulis mesti mencar ilmu memakai kata-kata dengan-cara tepat. ia perlu peka dgn pilihan katanya. Dengan demikian ia seyogyanya mencermati beberapa kelompok kata berikut ini.

 

Kata-Kata yg Usang

Setiap kali Anda tergoda untuk menggunakan kata-kata lama, cobalah cari kata lain yg memunyai makna yg menyerupai. Seorang penulis menilai suatu buku menarik bila buku itu memang mengakibatkan gairah, menggerakkan semangat, berisi informasi, memesona, mengasyikkan, gres, atau abnormal. ia dapat menyatakan seorang gadis menarik dgn menuliskan bahwa gadis itu pintar, luwes, memesona, gesit, atau berbakat. Banyak kata penuh warna yg mampu digunakan penulis untuk menyatakan seorang anak manis, seorang ibu jelita, atau sebuah rumah indah. Kemampuannya cara menciptakan buku akan berkembangkalau ia menggunakan kata-kata yg banyak menyajikan citra bagi pembacanya.

 

Kata-Kata yg Tidak Perlu

Penulis perlu menahan diri untuk melakukan cara membuat buku dgn banyak kata, bila satu atau dua kata saja sudah cukup. Contohnya, “Menurut pembicara,….” yaitu lebih baik daripada “Pembicara beropini bahwa….” Seorang penulis yg baik tak kenal ampun dlm memangkas kata-kata kosong yg tak perlu, lama, & melelahkan. Setiap kata memiliki tugas masing-masing. Seorang penulis hendaknya menegaskan apakah tiap kata sudah melaksanakan tugas masing-masing dengan-cara efisien & terperinci.

 

Kata-Kata Bombastis

Kata-kata bombastis acap kali tak tepat dipakai. Mereka seperti pakaian yg kedodoran. Beberapa penulis memakai kata-kata bombastis untuk mengesankan pembacanya atau menutupi ketidakmampuannya. Semakin berpengalaman seorang penulis, kian ia sadar betapa pentingnya menyatakan satu wangsit dlm kata-kata yg dikenali & ringkas.

K.E. Eapen, kepala Departemen Jurnalisme di Hislop College, Nagpur, India, berkata: “Tidak ada aturan yg menyampaikan bahwa Anda mesti menggunakan kata-kata bombastis tatkala menulis atau berbicara. Banyak kata-kata sederhana & yg manis yg dapat dipakai untuk menyatakan semua yg ingin Anda katakan sama baiknya dgn kata-kata bombastis. Barangkali diperlukan waktu sedikit lebih banyak untuk mendapatkan kata-kata sederhana itu, namun ini dapat berarti banyak, karena kita semua mengenal kata-kata sederhana itu.”

  √ Tanpa Disadari, Inilah 5 Manfaat Membuat Buku Karya Ilmiah

“Kata-kata sederhana bergerak lincah sementara kata-kata bombastis bangkit kaku, atau lebih jelek lagi, membatasi apa yg ingin Anda katakan. Tidak benar bahwa kata-kata sederhana itu tak bisa menyampaikan sesuatu dgn baik.”

 

Kata Kerja yaitu Kata Kunci

Kalau kata-kata kerja diseleksi dengan-cara baik, mereka akan mengakibatkan gerak dlm penulisan. Mereka memberi semangat & kehidupan bagi kalimat-kalimat, menjadi titik tengah yg dilingkari oleh kata-kata lainnya.

 

[Aditya Kusuma]

 

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.

Anda pula bisa KONSULTASI dgn Customer Care yg siap menolong Anda hingga buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk secepatnya MENDAFTAR.

Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂