Menulis suatu buku yakni kebiasaan yg jarang dimiliki oleh mahasiswa Indonesia. Meskipun demikian, hal tersebut tentu tak berlaku bagi mereka yg memang menyukai dunia tulis menulis semenjak akil balig cukup akal, terutama di bidang karya fiksi. Dalam proses perkuliahan, mahasiswa sering diminta untuk membuat suatu laporan selaku peran simpulan dr mata kuliah tertentu. Aktivitas tersebut dengan-cara tak pribadi menciptakan mahasiswa harus memiliki kesanggupan yg mumpuni dlm bidang menulis, khususnya laporan perkuliahan. Tidak sedikit mahasiswa yg diminta untuk membuat laporan penelitian sebagai hasil mereka tatkala melakukan observasi di lapangan, baik dlm bentuk kelompok ataupun individu. Pada bidang ilmu sosial, nyaris setiap mata kuliah yg diambil oleh mahasiswa mensyaratkan mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dlm skala kecil sebagai salah satu komponen penilaian selesai.
Penelitian yg dilakukan oleh mahasiswa tersebut tak sedikit yg pada jadinya dijadikan salah satu materi pendapatdosen untuk melaksanakan penilaian. Bahkan tak sedikit dosen yg kemudian meminta mahasiswanya untuk melakukan penelitian semenjak awal perkuliahan dilaksanakan. Dengan kata lain, mahasiswa memiliki waktu selama enam bulan (satu semester) untuk melakukan penelitian terkait dgn mata kuliah yg bersangkutan. Selanjutnya, dosen pula memakai waktu tengah semester (ujian tengah semester) selaku fasilitas untuk mengecek perkembangan dr observasi yg dilakukan oleh mahasiswa. Lebih jauh lagi, penelitian yg dilakukan oleh mahasiswa tak selalu identik dgn turun ke lapangan (penduduk ), namun mereka pula bisa menggunakan tata cara studi literatur untuk melakukan observasi.
Bisa dibayangkan apabila setiap mata kuliah yg diambil oleh mahasiswa senantiasa meminta mahasiswa untuk membuat satu laporan penelitian, maka setidaknya akan terkumpul puluhan laporan hasil penelitian. Laporan observasi yg digunakan dosen selaku salah satu bahan pertimbangan untuk memberikan penilaian terhadap mahasiswa tersebut perlu diakui hanya menjadi angin kemudian semata. Dengan kata lain, tak ada tindak lanjut yg jelas pada nasib karya-karya ilmiah mahasiswa tersebut. Kondisi tersebut sejatinya pula serupa dgn skripsi mahasiswa yg cuma tersimpan rapi di perpustakaan atau di komputer mahasiswa dlm bentuk soft file. Tidak cuma di kelompok mahasiswa, dosen selaku tenaga pendidik pun pula condong tak peduli dgn tugas-peran mahasiswa yg mungkin sudah dikerjakan mahasiswa dengan-cara susah payah.
Berangkat dr kondisi tersebut, maka mempergunakan tugas-peran kuliah dgn cara membuat buku ialah salah satu alternatif cara untuk mempergunakan laporan penelitian yg sebelumnya sering dilakukan oleh mahasiswa. Dengan kata lain, mahasiswa bisa menindaklanjuti laporan hasil observasi yg dilakukannya dgn mengubahnya menjadi sebuah buku. Adapun buku tersebut nantinya bisa menjadi buku referensi bagi kelompok akademisi alasannya sifatnya yg cenderung ilmiah. Tidak cuma mahasiswa, dosen pun pula dapat menjadi bintang film yg menginisiasi untuk menulis buku hasil observasi mahasiswanya. Bahkan dosen & mahasiswa bisa saling berkolaborasi untuk menindaklanjuti hasil observasi yg dilakukan mahasiswa. Solusi tersebut tentu bisa dijadikan alternatif tatkala banyak hasil observasi yg sesungguhnya menarik justru mesti terhenti menjadi sebatas laporan yg disimpan rapi di komputer ataupun ruang dosen yg tinggal menanti waktu untuk dihilangkan.
Apabila langkah cara menciptakan buku tersebut diambil oleh mahasiswa atau dosen yg bersangkutan, maka setidaknya ada satu hal penting yg perlu dilakukan mahasiswa selaku penulis. Salah satu kewajiban yg mungkin akan dilakukan kembali oleh mahasiswa adalah dgn melaksanakan observasi lanjutan, baik dgn cara turun ke lapangan (masyarakat) ataupun melalui studi literatur. Hal tersebut menjadi penting mengenang laporan hasil observasi yg dilakukan oleh mahasiswa tak sedikit yg dianggap masih terlalu dangkal & kurang komprehensif. Dengan kata lain, mahasiswa masih perlu melengkapi hasil penelitiannya sebab laporan tersebut nantinya akan menjelma sebuah buku yg tentu saja dengan-cara tulisan mesti menarik perhatian baca seseorang. Proses editing pula perlu dilakukan oleh mahasiswa supaya bahasa yg dipakai tetap menawan di mata pembaca, walaupun karya tersebut dlm bentuk goresan pena ilmiah.
Beberapa langkah tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yg memang ingin menulis buku menurut laporan hasil penelitian yg dibuatnya selama kuliah. Meskipun demikian, rasa lelah mahasiswa sebagai penulis pasti akan terbayar tatkala buku tersebut sukses diterbitkan. Hal tersebut tak dapat dilepaskan dr hadirnya rasa kepuasan tersendiri dr mahasiswa yg bersangkutan.
Daftar Isi
Selanjutnya, ada beberapa faedah yg bisa ditemukan apabila langkah cara menciptakan buku dr hasil laporan penelitian mahasiswa tersebut dapat dilaksanakan.
Pertama, buku hasil laporan observasi mahasiswa tersebut bisa dijadikan dokumentasi pribadi yg bersangkutan. Bahkan tak menutup kemungkinan buku tersebut akan disimpan oleh pihak perpustakaan selaku tumpuan yg penting bagi mahasiswa lainnya. Adanya dokumentasi pribadi tersebut dengan-cara tak langsung akan menimbulkan rasa kepuasaan tersendiri bagi mahasiswa sehingga dengan-cara tak langsung mahasiswa yg bersangkutan bisa terdorong kembali untuk menulis buku.
Kedua, diterbitkannya buku hasil laporan penelitian mahasiswa tersebut tentu dengan-cara tak eksklusif memberikan kontribusi aktual bagi pengembangan ilmu wawasan yg terus berkembang. Meskipun ada kalanya tulisan tersebut tak lagi relevan dgn fenomena-fenomena yg terus berkembang, buku tersebut masih memiliki nilai yg tinggi untuk dijadikan referensi. Dengan kata lain, buku tersebut berpotensi memiliki fungsi sebagai buku tumpuan.
Ketiga, dimilikinya publikasi berbentukbuku tersebut bisa menjadi nilai lebih bagi mereka (mahasiswa) yg memang terpesona untuk berkarir di dunia akademis, utamanya tatkala mereka ingin menjadi seorang dosen. Publikasi ilmiah tersebut tentu menjadi nilai lebih bagi mahasiswa yg bersangkutan, tergolong untuk membuktikan kualitas dirinya selaku seorang akademis.
Berangkat dr beberapa hal yg sudah dipaparkan sebelumnya, cara menciptakan buku dr hasil laporan penelitian bukanlah menjadi hal yg tak mungkin bagi mahasiswa. Mahasiswa cuma perlu mengkaji kembali laporan penelitiannya untuk kemudian diadaptasi dgn keperluan penulisan buku. Secara ilmiah, mahasiswa bisa mengonsultasikan hal tersebut pada dosen yg mengampu mata kuliah yg berhubungan dgn tema penelitian yg dilakukan oleh mahasiswa. Apabila buku tersebut sukses dipublikasikan, tentu ada rasa kepuasaan tersendiri di benak mahasiswa yg tak lain pula merupakan penulis dr buku tersebut. Tidak hanya untuk kepuasan pribadi, buku tersebut pula tentu saja menjadi sumbangsih konkret pemuda pada dunia pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, opsi untuk menulis buku dr laporan hasil penelitian tersebut yakni solusi pandai untuk mempergunakan tugas-tugas mata kuliah daripada cuma berujung di daerah sampah (laporan dlm bentuk cetak).
Sekian Artikel “Cara membuat buku : Buku dr Tugas Mata Kuliah? Bisa!” mudah-mudahan postingan ini bisa berfaedah. Selain itu Anda bisa pula membaca postingan berikut:
Cara Menerbitkan Buku : Cerdas Memilih Penyebar Ilmu Buku
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. di penerbit buku Warga Masyarakat
[Bastian Widyatama]