Cara membuat buku yg kurang sempurna bisa membuat gagal dlm menulis. Namun pernahkah berpikir banyak kesalahan sudah kita lakukan selama berproses?
Cara membuat buku ditemui berbagai kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut mampu berasal dr dlm diri atau dr lingkungan sekitar tanpa kita sadari. Apa saja kesalahan-kesalahan yg seringkali kita kerjakan tanpa kita sadari? Untuk mengetahuinya lebih jauh, mari kita pahami bersama uraian berikut.
“Menunggu waktu luang untuk menulis”
Jika seorang penulis memiliki pekerjaan lain selain melakukan cara menciptakan buku, ia pastinya akan lebih tertantang dlm hal manajemen waktu. Ia akan dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya di samping cara menciptakan buku. Hal tersebut memang tak gampang untuk dijalani. Namun dgn fokus yg terbagi mirip itu mampu menghambatnya untuk menuntaskan buku.
Terkadang di tengah kesibukan ia akan menyediakan waktu untuk cara menciptakan buku. Namun hal tersebut nyatanya tak mudah dilaksanakan & menjadi suatu kesalahan klasik dlm menulis. Sebaiknya seorang penulis menyempatkan waktu, bukannya menunggu waktu luang untuk menyelesaikan karyanya. Beberapa menit saja setiap harinya akan lebih mempunyai arti tatkala dikerjakan dengan-cara konsisten.
“Menulis mudah-mudahan disanjung”
Pujian & kritikan itu pada dasarnya ialah cobaan. Semuanya kembali pada langsung si penulis untuk menanggapinya. Pujian bisa saja membuat seorang penulis lebih bersemangat untuk berkarya lagi & cara menciptakan buku yg lain. Pujian pula bisa saja menciptakan seorang penulis cepat puas akan hasil pekerjaannya. Padahal seharusnya seorang penulis tak cepat puas dgn karyanya. Perlu adanya perbaikan terus-menerus supaya kualitas tulisannya meningkat.
Sementara itu, hinaan atau kritikan pedas seringkali mengerutkan semangat penulis untuk kembali berkarya. Kadang kala penulis yg minim apresiasi berhenti karena argumentasi sakit hati. Ia pun kemudian jera & tak cara menciptakan buku lagi. Padahal sebaiknya seorang penulis yg mendapatkan hinaan atau kritikan justru bisa menjadikannya selaku cambuk semangat. Ia akan berusaha lebih & lebih baik lagi agar kritikan atau hinaan tersebut tak lagi dilontarkan. Jadi, apakah sebegitu inginnya seorang penulis dipuji atas karyanya?
“Anggapan bahwa goresan pena yg dihasilkannya tak elok”
Tidak percaya diri akan membawa penulis beranggapan bahwa tulisannya tak elok. Ia akan condong membandingkan tulisannya dgn milik orang lain. Ia pula tak segan-segan membandingkan dgn para penulis besar sehingga merasa karya yg ditulisnya tak sebagus itu. Padahal sebaiknya ia berpikir bahwa ia memiliki karakteristiknya sendiri & berlainan dr penulis lain. Ia yaitu pribadi yg menciptakan goresan pena dgn gayanya sendiri tanpa menjiplak penulis lain. Ia pula hendaknya paham bahwa dirinya mampu menulis dgn gaya yg berbeda & tak kalah bagusnya dr penulis lain.
Merasa tak percaya diri pula akan menghalangi kreativitasnya dlm cara membuat buku. Ia akan ragu dlm menuangkan aneka macam ilham atau gagasannya ke dlm tulisan. Oleh karena itu, sebaiknya seorang penulis tak rendah diri & percaya bahwa ia bisa menghasilkan goresan pena yg manis dgn berproses sebaik-baiknya. Ia pula perlu memastikan bahwa ia telah melakukan yg terbaik sehingga berhasil dlm cara menciptakan buku.
“Penulis lupa meletakkan amanah dlm setiap tulisannya”
Tujuan seorang penulis yakni menyampaikan ide atau pemikiran , memberikan nilai-nilai terhadap orang lain, membuatkan ilmu, & sebagainya. Dengan kata lain ada amanah yg harus diembannya. Ia perlu menjadi seorang perantara dlm memperlihatkan pengetahuan, keterangan, atau pengetahuan gres pada para pembaca karyanya. Sudah menjadi tanggung jawab seorang penulis bahwa ia hendaknya mencerdaskan orang banyak. Ia perlu memberi tahu orang-orang yg belum memiliki pengetahuan akan sesuatu. Makara, sudah menjadi peran penulis untuk mencantumkan amanah dlm setiap tulisannya.
Terkadang hal tersebut seringkali tak terbesit dlm pikiran. Cara menciptakan buku seringkali dijadikan selaku proses menghasilkan karya saja, tanpa mempertimbangkan faedah & nilai yg bisa diberikan pada pembaca. Cara membuat buku pula sering dianggap selaku investasi diri sehingga lupa akan tujuan-tujuan penting yg bernilai untuk orang lain. Seorang penulis sering kali berpikir bahwa ia ingin diketahui melalui karyanya jika sudah berhasil cara membuat buku. Ia pula ingin memiliki pendapatan pasif dgn menjadi penulis. Hal-hal tersebut acap kali menyingkirkan tujuan mulia selaku seorang penulis.
Dengan mengetahui uraian di atas, seorang penulis sebaiknya tetap yakin pada dirinya sendiri bahwa ia bisa cara menciptakan buku dgn baik. Ia pula hendaknya tak cepat puas hanya alasannya pujian. Di samping itu, akan lebih baik pula bila kritikan terhadap karyanya ia jadikan sebagai cambuk semangat supaya di kemudian hari ia cara membuat buku dgn lebih baik. Kemudian ia pula perlu meresapi bahwa dgn cara membuat buku ia sedang menginvestasikan ilmunya untuk dibagikan pada banyak pembaca. Setelah menyingkir dr kesalahan-kesalahan tersebut, seorang penulis akan mampu memberikan manfaat kasatmata bagi dirinya sendiri & para pembacanya.
Referensi:
http://ilmukata.com/kesalahan-menulis/ diakses pada 13 Juni 2016 pukul 21.20
[Wiwik Fitri Wulandari]
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda pula bisa KONSULTASI dgn Customer Care yg siap menolong Anda hingga buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk secepatnya MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂