wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Cara membedakan kata kerja & kata sifat dlm bahasa Sunda cukup mudah.
Kata kerja atau verba dlm bahasa Sunda disebut kecap pagawéan. Sedangkan kata sifat atau ajektiva bahasa Sundanya yaitu kecap sipat.
Dafar Isi
Daftar Isi
Cara Membedakan Kata Kerja & Kata Sifat Basa Sunda
Perbedaan verba & ajektiva bahasa Sunda mampu dilihat dr ciri-ciri morfologi & sintaksis.
Morfologi atau dlm basa Sunda disebut tata kecap, adalah ilmu potongan dr tata bahasa yg mempelajari bentuk-bentuk kata & segala unsur pembentuknya.
Sintaksis dlm bahasa Sunda disebut tata kalimah, yakni ilmu yg mempelajari seluk beluk frasa, klausa, kalimat, & ihwal.
Simpelnya, morfologi mempelari bentuk kata sedangkan sintaksis mempelari bentuk frasa, klausa, kalimat, & ihwal.
Kata kerja & kata sifat termasuk kelas kata yg menjadi objek bahasan morfologi.
Berikut ini ciri-ciri morfologi & sintaksis kata kerja & kata sifat bahasa Sunda.
Ciri Sintaksis Kata Kerja Basa Sunda
Bentuk kata kerja basa Sunda ada yg terdiri dr morfem dasar, ada pula yg digabungkan dgn morfem imbuhan (rarangkén).
Morfem dasar yg bangun sendiri (bebas) umpamanya: bawa, cokot, indit, leumpang, lumpat, jsb.
Kata kerja morfem terikat umpamanya: ablu, abrul, ablag, jsb. Morfem terikat mampu berfungsi dgn baik jikalau ditambah morfem imbuhan, contohnya: ng- + ablu → ngablu.
Secara morfologi, kata kerja bahasa Sunda tak mempunyai ciri khusus karena tak ada imbuhan khusus.
Verba basa Sunda dapat dibedakan dgn ajektiva lewat ciri sintaksis berikut ini.
1. Kata kerja basa Sunda mampu membentuk frasa dgn kata remen, mindeng, atau sering. Artinya sering; terkadang.
Remen & mindeng termasuk tingkat basa loma (sedang), sering tergolong tingkatan lemes (halus).
Contoh:
Ceurik → remen ceurik
Nangis → sering nangis
Seuri → mineng seuri
2. Kata kerja basa Sunda tak mampu membentuk frasa dgn kata pisan.
Contoh: Ceurik → ceurik pisan
Kelas kata lain seperti kata sifat & kata benda dapat dibuat menjadi kata kerja dgn cara menyertakan rarangkén (imbuhan) tertentu.
Contoh:
Sirah (kata benda) : kepala → nyangirah (verba) : menghadapkan kepala.
Kasep (kata sifat) → gumasep (verba).
Baca juga: Arti Kasep & Gumasep
Ciri Morfologi & Sintaksis Kata Sifat
Kata sifat mampu dikenali dr ciri morfologi & sintaksis.
1. Secara morfologi, kata sipat mampu ditambah rarangken pang- -na.
Contoh:
Alus (elok)→ pangalusna (terbaik).
Seungit (harum) → pangseungitna (paling harum).
Bodas (putih) → pangbodasna (paling putih).
2. Secara sintaksis, kata sipat dapat membentuk frasa dgn kata meni atau pisan.
Contoh:
Alus → meni alus/ alus pisan (sangat bagus).
Seungit → meni seungit/ seungit pisan (sangat harum).
Bodas → meni bodas / bodas pisan (sungguh putih).
Itulah cara membedakan verba & ajektiva basa Sunda, gampang-mudahan berguna.