√ Cara Cerdas Memasarkan Buku Melalui Komunitas

Hal terpenting sesudah mempublikasikan buku adalah memasarka buku. Dimana pada zaman kini ini, orang-orang yg menguasai informasi akan menguasai pasar. Penulis tak lagi bertugas hanya di belakang meja memproduksi tulisan sebanyak-banyaknya & lepas tangan setelah menerbitkan buku

.

Tuntutan zaman mewajibkan penulis yg sudah pula aktif menampilkan merek dirinya mudah-mudahan ikut terangkat bersama bukunya. Dari segi produk, jangan sampai tatkala kita menerbitkan buku tanpa mengetahui buku ini untuk siapa & menyanggupi kebutuhan apa dr pembaca. Kalau posisi buku tak terperinci, akan menyulitkan bagi toko buku untuk menjual. Maka dr itu, dibutuhkan trik khusus untuk memasarkan buku tersebut.

Oleh alasannya adalah itu, penulis pula perlu terlibat dengan-cara aktif dlm memasarkan buku & diskusikan dgn penerbit terkait acara apa saja yg bisa dilaksanakan untuk gotong royong mempromosikan buku kita. Sehingga penting bagi setiap penulis membangun jaringan yg luas. Tatkala mempunyai jaringan yg luas, maka hal ini akan memudahkan acara promosi pasca mempublikasikan buku. Salah satu cara membangun jaringan yaitu dgn aktif di berbagai komunitas pembaca & penulis. Di Indonesia berbagai komunitas membaca pembaca & penulis banyak bermunculan. Hal tersebut pasti menjadi peluang yg mampu dimanfaatkan untuk memasarkan buku yg telah diterbitkan. Ada yg berbasis Internasional dgn Indonesia selaku cabang cabangnya, ada pula yg berbasis setempat. Beberapa komunitas yg bisa kita aktif di dalamnya di antaranya yakni:

 

  1. Goodreads Indonesia

Goodreads Indonesia dibentuk tanggal 7 Juni 2007 oleh Femmy Syahrani & ditujukan untuk para pembaca buku berbahasa Indonesia yg ingin mendiskusikan buku-buku tersebut & pula upaya untuk mengumpulkan buku-buku berbahasa Indonesia. Goodreads Indonesia berupaya untuk senantiasa berperan aktif dlm dunia perbukuan di Indonesia. Goodreads Indonesia tak ingin berhenti cuma pada tahapan sebagai komunitas pembaca pasif. Komunitas ini berkehendak untuk menjadi komunitas pembaca aktif yg diwujudkan dlm pelbagai aktivitas, baik kegiatan di dunia maya maupun di dunia aktual.

Jika Anda ingin memasarkan buku Anda disini, keterangan lebih lengkap tentang Goodreads Indonesia bisa dgn mengunjungi http://www.goodreads.com/group/show/345-goodreads-indonesia.

  1. Blogger Buku Indonesia

Blogger Buku Indonesia (BBI) menyadari bahwa selaku organisasi haruslah mempunyai tujuan & impian. BBI merasa terpanggil untuk menunjukkan donasi positif bagi pertumbuhan dunia buku di Indonesia lewat menulis di blog. Visinya yaitu menjadi komunitas blogger Indonesia yg peduli terhadap dunia perbukuan. Sedangkan misinya yaitu menimbulkan blog buku sebagai wadah yg dapat dipercaya oleh dunia perbukuan Indonesia.

Jika Anda ingin menjual buku Anda disini, keterangan lebih lengkap bisa mendatangi http://blogbukuindonesia.com/

  1. Komunitas Baca Buku

Komunitas Baca Buku (KBB) yakni komunitas bagi para pecinta buku. Semua orang yg suka & bahagia membaca buku, minat jadi penulis, atau suka berbagi ilmu dipersilahkan gabung dgn grup ini. KBB dibuat pada tahun 2009 oleh Senda Irawan & ditujukan untuk para pembaca buku di seluruh wilayah Indonesia. Sobat komunitas mampu kirim resensi dr buku yg diminati & bisa banyak sekali dongeng & pengalaman terhadap buku tersebut.

Jika Anda ingin memasarkan buku Anda disini, keterangan lebih lengkap tentang Komunitas Baca Buku bisa dgn mendatangi http://komunitasbacabuku.blogspot.com/

  1. Kompasiana

Kompasiana yakni sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang mampu mewartakan pertistiwa, menyampaikan pertimbangan & ide, seta menyalurkan aspirasi dlm bentuk tulisan, gambar, ataupun rekaman audio & video. Kompasiana memuat bermacam-macam konten yg menarik, bermanfaat & mampu dipertanggung-jawabkan dr semua lapisan masyarakat dgn beragam latar belakang budaya, kegemaran, profesi, & kompetensi. Keterlibatan warga dengan-cara masif ini diinginkan mampu mempercepat arus keterangan & memperkuat pondasi demokratisasi dlm kehidupan berbangsa & bernegara.

Kompasiana pula melibatkan kelompok jurnalis Kompas Gramedia & para tokoh penduduk , pengamat, serta pakar dr berbagai bidang, keahlian, & disiplin ilmu untuk ikut mengembangkan keterangan, pertimbangan & pemikiran . Di kompasiana, setiap orang didorong menjadi seorang pewarta warga yang, atas nama dirinya sendiri, melaporkan kejadian yg dialami atau terjadi di sekitarnya. Tren Jurnalisme Warga (Citizen Jurnalism) mirip ini sudah mewabah di banyak negara maju sebagai konsekuensi dr lahirnya wb 2.0 yg memungkinkan penduduk pengguna internet (netizen) menempatkan & menayangkan konten dlm bentuk teks, foto, & video. Kompasianer (istilah orang-orang yg beraktifitas di Kompasiana) pula diberi keleluasaan menyampaikan ide, pertimbangan , ulasan, maupun balasan sepanjang tak melanggar ketentuan yg berlaku. Setiap konten yg tayang di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer yg menempatkannya.

Selain itu, Kompasiana menyediakan ruang interaksi & komunikasi antar-anggota. Setiap Kompasianer mampu menjalin pertemanan dgn Kompasianer lain. Mereka pula mampu berkomunikasi lewat email, komentar, & fitur interaktif lainnya. Dengan bermacam-macam fitur & kemudahan interaktif tersebut, Kompasiana yg mengusung semangat mengembangkan & saling terhubung (sharing, connecting) telah berwujud menjadi suatu social media yang informative, interaktif, kkomunikatif, & mencerahkan bagi setiap orang.

Jika Anda ingin memasarkan buku Anda disini, keterangan lebih lengkap ihwal Kompasiana mampu dgn mendatangi www.kompasiana.com

  1. Warung Blogger

“Sengaja dipilih nama ‘Warung’, bukan restoran atau café selaku nama grupnya, dgn harapan bisa tercipta nuansa penuh kebersamaan & kesederhanaan di dalamnya. Ya, suatu warung yg siapa pun bisa menikmati segala isi yg ada di dalamnya. Bukanlah suatu cafe atau restoran yg akan menciptakan kita melihat lebih dahulu isi dompet kita dikala hendak memasukinya”, tutur Uncle Lozz (sebutan bersahabat sang pendiri) dlm blognya. Waktu demi waktu, anggota Warung Blogger makin bertambah banyak sehingga timbul beberapa proposal untuk membentuk Warung Blogger di Twitterland.

Akhirnya akun @Warunkblogger pun lahir tak usang sehabis itu. Tak berlainan dgn Group WB di Facebook, followers bertambah begitu pesat. Warga makin bersahabat, & ilham-inspirasi serta anjuran bertambah banyak untuk mengubah nama akun Twitter WB. Hal ini ditanggapi positif oleh para admin dgn mengubah nama akun menjadi @Warung_Blogger pada tanggal 3 Februari 2012. Semakin hari Warung Blogger semakin mantap selaku komunitas dunia maya yg diakui oleh publik. Berbagai jadwal & konferensi sudah diadakan di beberapa kota di Indonesia. Anggotanya pun tak hanya berdomisili di Indonesia, namun pula dr berbagai negara.

Jika Anda ingin memasarakan buku Anda disini, keterangan lebih lengkap ihwal Warung Blogger bisa mengunjungi www.warungblogger.org

  1. Forum Lingkar Pena

Forum Lingkar Pena (FLP) ialah lembaga untuk komunitas para penulis & kandidat penulis. Forum Lingkar Pena (FLP) diresmikan menjadi tempat komunikasi, interaksi, & sharing antara satu penulis dgn penulis yg lain. Komunitas FLP tersebar di seluruh penjuru tanah air. Forum ini merupakan salah satu lembaga terbesar bagi penulis. Ruang lingkupnya yg sangat besar memungkinkan bagi para penulis saling mencar ilmu antara satu dgn yg lain. Bagi para penulis, sangat baik bergabung dgn komunitas ini sehingga produktivitas menulis tetap tersadar.

Selamat menjajal , Mari tetap menulis !!!

 

Referensi:

Zainudin, Akbar, 2015, UKTUB! Panduan Lengkap Menulis Buku dlm 180 Hari, Jakarta: renebook.

[Ulin Nafi’ah]

  √ Ingin Lolos Menulis Buku Ajar? Kuasai 5 Format Buku Ajar Dikti