Candi Abang , Goa Jepang & Goa Sentono terletak sangat berdekatan & berada dlm satu jalur sehingga ketiganya sungguh gampang dijumpai.
Ketiga tempat wisata bersejarah ini terletak di pegunungan kapur dimana Candi Abang berada di puncaknya, Goa Jepang ada di sebelah utara Candi Abang sekitar 500 meter & Goa Sentono berada di sebelah tenggara Candi Abang sekitar 750 meter.
Daftar Isi
A. Candi Abang
Secara Administrasi Candi Abang terletak di puncak bukit di Dusun Blambangan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah spesial Yogyakarta. Dinamakan selaku “Abang” alasannya bangunan ini terbuat dr batu bata merah.
Kata “Abang” bermakna merah dlm kaedah bahasa Jawa. Penempatan bangunan ini di atas bukit ada kaitannya dgn kepercayaan penduduk pada ketika itu dimana tempat yg tinggi dipercayai sebagai tempat yg suci atau tempat tinggalnya para Dewa-Dewi.
Kondisi Candi Abang berupa suatu bukit yg mempunyai tinggi sekitar 6 meter & diameter 4 meter. Keistimewaan bangunan ini yaitu materi bangunannya yg terbuat dr batu bata, ini berbeda dgn candi-candi lainnya yg umumnya menggunakan watu andesit.
Keadaan candi ini kini sudah runtuh & tertimbun tanah yg ditumbuhi rerumputan hijau. Di puncak bangunan ini ada cekungan yg beberapa pecahan masih terlihat susunan kerikil batanya.
Di sebelah selatan terdapat suatu watu andesit berupa padma persegi delapan dlm keadaan pecah terbagi dua. Kemungkinan merupakan suatu lapik area.
Data terkait Candi Abang tak diketahui dgn banyak. Catatan tertua Candi Abang berupa laporan ROD (Raport Oudheidkundige Dients) tahun 1915. Disini disebutkan bahwa di bangunan candi ini pernah didapatkan suatu lingga & arca Budha. Lingga merupakan lambang Dewa Siwa yg merupakan yang kuasa tertinggi dlm kepercayaan agama Hindu.
Di Candi Abang pula pernah didapatkan prasasti pendek pada tahun 1932. Menurut DR. Rita Margaretha, prasasti tersebut berisi pertanggalan dgn tahun 794 Saka atau 872 Masehi.
Namun pertanggalan tersebut belum dapat dipastikan sebagai tahun dibuatnya bangunan candi ini. Data dr hasil testpit (ekskavasi) menyebutkan bahwa didapatkan sisa-sisa struktur bangunan candi yg yang dibuat dr batu bata.
Selain itu terungkap pula, bahwa candi ini hanya terdiri dr satu bangunan yg mempunyai halaman dgn panjang 65 meter & lebar 54 meter. Namun hasil observasi ini masih belum cukup sehingga perlu penelitian lebih lanjut.
B. Goa Jepang
Secara administratif, Goa Jepang ini terletak Dusun Blambangan, Desa Nogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah spesial Yogyakarta. Goa ini merupakan peninggalan tentara Jepang yg dipakai untuk persembunyian sekaligus sebagai tempat penyimpanan bom-bom.
Goa ini mempunyai empat pintu masuk sejajar dgn tinggi sekitar 2 meter & lebar sekitar 3 meter. Untuk lorong potongan dlm lebarnya beraneka ragam sekitar 5 meteran & tinggi sekitar 3-4 meter dgn kedalaman mampu mencapai 10 meter.
Dari empat lorong tersebut dibagian belakangnya saling terhubung dgn sebuah lorong panjang melintang yg lebih sempit yaitu dgn lebar sekitar 2 meter & tinggi sekitar 2 meter (Baca juga: Candi Banyunibo).
C. Goa Sentono
Goa Sentono dengan-cara manajemen masuk ke dlm daerah Dusun Plambangan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah spesial Yogyakarta.
Letak goa ini berada di tenggara Candi Abang. Goa Sentono ini tak memiliki lorong yg dalam, mampu dikatakan lebih mirip dgn goresan di dinding sebuah pegunungan (Baca juga: Candi Sojiwan).
Goa Sentono terdiri dr tiga goa yg pintu masuknya sejajar.
1. Goa I
Goa I memiliki ukuran panjang 300 cm, lebar 127 cm & tinggi 146 cm. Di dlm goa ini terdapat lingga yoni yg dipahatkan menyatu dgn lantai goa (monolith).
Pada dinding sebelah utara terdapat relief arca yg menggambarkan Durga Mahisasurawardhini & Mahakala sedangkan pada dinding sebelah selatan terdapat arca yg menggambarkan Agastya & Nandiswara. Relief-relief tersebut sudah rusak khususnya cuilan wajah & tangan.
Pada dinding penggalan atas terdapat lukisan dr bahan cat bewarna hitam yg menggambarkan seorang tokoh yg sedang duduk di atas lapik berupa segiempat & lukisan lain bergaya sulur-suluran.
2. Goa II
Goa II memiliki ukuran panjang 60 cm, lebar 120 cm & tinggi 126 cm. Di dinding goa ini terdapat relief yg menggambarkan tiga arca. Arca yg di tengah terlihat sedang duduk di atas lapik persegi empat dgn perilaku tangan dharmacakramudra sedangkan 2 arca yg berada di sisi kanan-kirinya berdiri dgn sikap tribangga.
Di depan arca bagian tengah terdapat lingga yoni. Di depan goa ini terdapat lubang berupa persegiempat dgn panjang 50 cm, lebar 30 cm & kedalaman 13 cm. Lubang tersebut kemungkinan dulu digunakan untuk memuat air saat pemujaan.
3. Goa III
Goa III mempunyai ukuran panjang 180 cm, lebar 159 cm & tinggi 155 cm. Di dinding goa ini terdapat relief yg terlihat si pembuatnya belum menyelesaikannya. Kemungkinan bergambar seekor kura-kura.
Di tengah lantai goa terdapat lubang berupa segiempat dgn ukuran panjang 53 cm, lebar 50 cm & kedalaman 12 cm. Lubang tersebut diperkirakan berfungsi untuk menempatkan objek pemujaan.
Berdasarkan hasil penelitian ekskavasi yakni ketika penggalian ditemukan bahwa di halaman goa ini terdapat tanah urukan watu bata yg sama dgn kerikil bata yg ada di Candi Abang. Dengan begitu, kemungkinan Goa Sentono ini dibuat sesudah candi abang mengalami kerusakan (Baca juga: Candi Barong).
Peta Lokasi Candi Abang , Goa Jepang & Goa Sentono bisa dilihat di bawah ini.