√ Buku Referensi: Pengertian, Karakteristik, Format dan Contohnya

Tugas seorang dosen ternyata tak hanya mengajar, melainkan pula meneliti yg kemudian berlanjut ke tugas menulis buku mirip buku referensi & monograf. Menulis hasil penelitian & lalu mempublikasikannya adalah tugas wajib bagi dosen. 

Terkait peran menerbitkan buku, dosen memiliki sejumlah opsi dimana salah satunya ialah buku referensi. Buku referensi yakni salah satu jenis buku ilmiah yg lazim ditulis dosen menurut hasil observasi lalu diterbitkan dengan-cara resmi sehingga beri-ISBN. 

Buku jenis ini mampu diutamakan karena bila berhasil terbit maka dosen diberi penambahan poin angka kredit sampai 40 poin. Sejauh ini, nilai 40 poin yakni nilai angka kredit terbesar dibandingkan peran yg lain. Namun, bagaimana menyusun buku referensi dgn benar? 

Apa itu Buku Referensi?

Secara biasa , Buku Referensi adalah sebuah goresan pena ilmiah dlm bentuk buku yg substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku tersebut membahas topik yg cukup luas (satu bidang ilmu).

Sehingga di dlm satu judul buku referensi akan membicarakan banyak sekali topik di sebuah bidang keilmuan. Hal ini yg membuat isi dr buku ilmiah tersebut sungguh kompleks & jumlah halamannya mampu sangat tak mengecewakan dibandingkan dgn buku ajar maupun monograf. 

Pembahasan yg meliputi aneka macam topik di satu rumpun ilmu lalu disusun berdasarkan nalar bidang ilmu tersebut. Artinya, urutan bab atau urutan pembahasan setiap topik disesuaikan berdasarkan nalar bidang ilmu. 

Secara sederhana, urutannya dimulai dr materi paling dasar & dgn tingkat kesulitan paling ringan. Baru kemudian terus menanjak & meningkat hingga ke materi lanjutan dgn tingkat kesusahan lebih tinggi. 

Membantu mempermudah proses penyusunannya, maka ada baiknya dosen berkala berkomunikasi dgn rekan sesama dosen yg lebih senior. Sekaligus tekun mengikuti workshop penulisan buku ilmiah, terutama kalau membahas buku referensi. 

Baca Juga:

Perbedaan Buku Monograf, Buku Ajar, & Buku Referensi

Tips Menulis Buku Referensi dgn Tim Dosen

Cara Menulis Buku Referensi yg Baik

Karakteristik Buku Referensi

Buku referensi yg disusun oleh dosen kemudian wajib menyanggupi karakteristik atau ciri khas dr buku referensi pada umumnya. Dimana karakteristik khas tersebut antara lain: 

1. Bersumber dr Hasil Penelitian 

Karakteristik yg pertama yakni bersumber dr hasil observasi, khususnya penelitian yg dilakukan dosen yg bersangkutan. Meskipun begitu, dosen bisa tetap mengambil referensi dr hasil penelitian sebelumnya. 

Sehingga buku yg disusun menjadi pecahan dr pelaksanaan Tri Dharma, yakni melakukan penelitian & menyebarluaskan risikonya. Hasil penelitian dibutuhkan tak hanya diterbitkan ke dlm jurnal & prosiding, namun pula buku. 

2. Pegangan Dosen untuk Mengajar 

Buku referensi membahas seluruh topik di suatu bidang keilmuan sehingga bisa dijadikan referensi dlm penelitian maupun pendidikan. Buku ilmiah tersebut umum dipakai dosen untuk mendampingi kegiatan mengajar. 

Sehingga bisa menolong dosen memahami materi perkuliahan & memaparkannya kembali pada mahasiswa dgn terang & runtut. Oleh sebab itu, buku jenis ini perlu disusun dgn seksama mudah-mudahan bisa menjadi pegangan dosen tatkala mengajar. 

3. Isi Buku Sesuai Alur Logika Bidang Ilmu 

Karakteristik selanjutnya yaitu isi buku yg alur penulisannya sesuai dgn akal bidang ilmu yg dibahas. Kaprikornus mirip klarifikasi sebelumnya urutan topik disesuaikan dgn alur logika bidang keilmuan, biasanya dr pembahasan dasar menuju ke pembahasan lanjutan. 

4. Menggunakan Bahasa Formal 

Buku referensi tergolong ke dlm jenis buku ilmiah sehingga terikat oleh struktur & pula bahasa yg digunakan. Pada faktor bahasa, buku ilmiah jenis ini diwajibkan memakai bahasa formal yg didominasi oleh bahasa ilmiah. 

Berhubung buku ini dibaca oleh dosen maka menggunakan bahasa ilmiah sesuai bidang keilmuan tak menjadi dilema. Sebab dosen sendiri tergolong ke dlm penduduk ilmiah yg tentu familiar dgn berbagai istilah ilmiah. 

5. Diterbitkan & Ber-ISBN 

Buku hasil observasi mirip referensi kemudian diwajibkan untuk diterbitkan dengan-cara resmi. Sehingga dosen yg menulisnya lalu mengirimkannya ke penerbit mudah-mudahan bisa diterbitkan lengkap dgn ISBN atau bahkan diurus KI-nya. 

6. Membahas Satu Bidang Keilmuan 

Karakteristik yg lain dr buku jenis referensi ini adalah membahas satu bidang keilmuan & mencakup seluruh topik di bidang keilmuan tersebut. Bagi dosen, wajib diubahsuaikan dgn latar belakang pendidikan dosen tersebut. 

Sehingga mampu dibilang sesuai dgn bidang keilmuan yg dipelajari atau dikuasai oleh dosen yg bersangkutan. Misalnya dosen psikologi maka tak bisa menyusun buku dr bidang keilmuan ekonomi, fisika, atau lainnya selain psikologi. 

7. Minimal 40 Halaman 

Buku yg disusun pula harus memenuhi syarat sekurang-kurangnyajumlah halaman sesuai ketentuan. Dimana syaratnya yakni sekurang-kurangnyasebanyak 40 halaman, & mampu lebih. 

8. Tidak Menyimpang dr UUD 1945 & Pancasila 

Isi dr buku referensi yg disusun selain harus sesuai bidang keilmuan pula mesti menjaga isinya. Supaya tak melenceng atau menyimpang dr isi Undang-Undang Dasar 1945 & pula Pancasila. 

Format Buku Referensi

Terkait format buku referensi, maka akan bekerjasama dgn format fisik & pula format struktur isi. Dilihat dr format fisik, buku referensi harus menyanggupi format fisik berikut: 

  • Format sesuai dgn format UNESCO, dgn ukuran lebar 15,5 cm, tinggi 23 cm. 
  • Ketebalan sekurang-kurangnya40 halaman. 
  • Memiliki International Serial Book Number (ISBN). 
  • Ditulis dgn gaya bahasa formal yg melibatkan & memotivasi pembaca. 
  • Diketik dgn spasi 1,15 dgn abjad serif, semisal times new roman dgn ukuran 11 pt atau 12pt. 
  • Struktur kalimat mengikuti kaidah Bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI). 
  • Bukan karya plagiarisme. 
  • Tidak menyimpang dr falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Sedangkan bila dilihat dr format isi, maka strukturnya harus mengikuti ketentuan yg ada. Dimana dijelaskan serpihan isi terdapat serpihan-belahan pokok berikut: 

  • Bagian Awal (preliminaries) terdiri atas halaman judul/cover, halaman pengakuan, daftar isi, kata pengantar, prakata, ucapan terima kasih.
  • Isi Buku (text matter) yang terdiri atas bab-bagian buku.
  • Bagian Akhir (postliminaries) terdiri atas biografi penulis, kontributor & indeks. 

Baca Juga:

4 Kriteria Mutu Buku Referensi

Pelajari 4 Dasar Menerbitkan Buku Referensi yg Bermutu & Marketable

Syarat Menulis Buku Referensi Hasil Penelitian

Perbedaan Buku Referensi dgn Buku Monograf

Bagi dosen muda biasanya akan sedikit kebingungan dlm membedakan antara buku referensi dgn buku monograf. Apalagi banyak sumber yg memperlihatkan definisi yg sama terhadap kedua jenis buku ilmiah tersebut. 

Lalu, apa saja yg membedakan antara buku monograf dgn referensi yg sama-sama ditulis dosen & sama-sama diterbitkan dgn ISBN? Secara garis besar, berikut perbedaan fundamental dr keduanya: 

1. Substansi Pembahasan 

Perbedaan paling menonjol dr buku monograf & referensi adalah substansi pembahasan. Dimana buku monograf hanya membahas satu topik di suatu bidang keilmuan. Sementara buku referensi membahas semua topik di bidang keilmuan. 

2. Jumlah Poin Angka Kredit 

Perbedaan yg kedua ialah dr jumlah angka kredit yg ditemukan dosen dikala menerbitkan buku ilmiah. Sesuai dgn PO PAK Tahun 2019, buku monograf mempunyai nilai 20 poin angka kredit. Sementara buku referensi lebih tinggi, yakni 40 poin. 

Supaya dosen mendapatkan penambahan poin angka kredit, maka buku tersebut sudah mesti diterbitkan, dilaporkan, & pula sudah terverifikasi oleh asesor BKD. Sehingga dosen tersebut eksklusif mendapatkan embel-embel poin angka kredit. 

Jika ditelisik lebih dalam, ada dua hal tersebut yg membedakan antara buku monograf dgn referensi. Kaprikornus, kunci utamanya yakni isi pembahasan sementara untuk hasil terkait angka kredit diubahsuaikan dgn pelaporan dlm BKD masing-masing dosen. 

Diluar dua hal tersebut, maka dengan-cara garis besar keduanya ialah sama. Seperti sumber penulisan yg sama-sama dr hasil observasi dosen, sama-sama digunakan untuk observasi & pengajaran dosen, sama-sama diterbitkan & beri-ISBN, & lain sebagainya. 

Cara Membuat Buku Referensi

Pembahasan selanjutnya adalah tata cara menciptakan buku referensi, yg pastinya wajib diketahui sebelum proses menulis mulai dikerjakan. Makara, ada beberapa tahapan yg perlu dilakukan dosen. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Memahami Kode Etik Kepenulisan 

Tahapan pertama ialah mengerti isyarat etik kepenulisan supaya mampu jujur dlm menulis, untuk memastikan isi tulisan ialah buah anggapan sendiri. Sekaligus bebas dr langkah-langkah plagiarisme yg sanksinya berat bagi dosen. 

2. Paham Pengertian Buku Referensi 

Jika isyarat etik kepenulisan sudah diketahui, maka dosen mampu mengerti pula pengertian buku referensi. Sehingga mampu tahu nanti isinya apa saja & bagaimana menjabarkan isi berdasarkan hasil penelitian & referensi komplemen lainnya. 

3. Paham Struktur Isi Buku Referensi 

Tahapan selanjutnya ialah mempelajari struktur isi buku referensi, lantaran buku jenis ini merupakan buku ilmiah. Sehingga ada aturan ketat yg menyertai kepenulisannya. Mulai dr gaya bahasa hingga pecahan isinya ada apa saja. 

Pemahaman ini penting supaya isi dr buku yg disusun sudah memenuhi ketentuan. Apalagi jika ingin mendapatkan angka kredit dr penerbitannya, sudah tentu wajib sesuai yg dicantumkan di dlm PO PAK. 

4. Mengumpulkan Data Sebanyak Mungkin

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data dimana data utama yakni hasil penelitian. Meskipun begitu, dosen pasti tak cukup hanya mengandalkan data penelitian sendiri. 

Jadi, perlu mencari referensi sebanyak mungkin mudah-mudahan kualitas isi bisa terjamin & pembahasannya pula bisa mendalam. 

5. Menyusun Kerangka Karangan 

Selama proses menghimpun referensi & data, maka dosen mampu sekaligus menyusun kerangka karangan. Namun mampu pula dilakukan setelahnya, alasannya isi setiap bagian pasti perlu disesuaikan dgn data yg berhasil didapatkan. 

Kerangka karangan akan menolong dosen memiliki peta dlm menulis buku referensi. Sehingga tetap sistematis sesuai urutan nalar bidang keilmuan & pula memudahkan dosen menulis setahap demi setahap tanpa resiko kesasar & pembahasan melebar. 

6. Mulai Menulis 

Jika kerangka karangan sudah selesai dibuat & data pula sudah dirasa lengkap. Maka dosen bisa mulai menulis dimana idealnya dimulai dr bab pertama menuju ke bab terakhir. 

Pastikan menulis saban hari meskipun hanya 30 menit atau 1 jam, lantaran dosen perlu meluangkan waktu untuk menulis. Bukan malah menunggu waktu luang yg tak mungkin dimiliki saking sibuknya. 

7. Dibaca Ulang 

Setelah proses menulis selesai dilakukan, maka silahkan dibaca ulang untuk mengevaluasi ada kesalahan atau tidak. Seperti kesalahan menyusun kalimat, penggunaan tanda baca, & kesalahan ketik (typo). 

8. Dikirim ke Penyebar Ilmu 

Jika sudah melakukan editing & revisi mandiri, silahkan kirimkan naskah ke penerbit. Sebab buku referensi perlu diterbitkan dengan-cara resmi agar memiliki ISBN & diganjar dgn 40 poin angka kredit. 

30 Contoh Buku Referensi

Berikut yakni beberapa teladan buku referensi yg disusun oleh dosen & diterbitkan bersama penerbit wargamasyarakat: 

  1. Buku Referensi Epigenetika karya Prof. Dr. Trina Ekawati Tallei dr Universitas Sam Ratulangi. 
  2. Buku Referensi Toksikologi Lingkungan karya Juli Soemirat dr Universitas Gadjah Mada. 
  3. Buku Referensi Fonetik karya Prof. Dr. Marsono, S.U. dr Universitas Gadjah Mada. 
  4. Buku Referensi Mengukur Usability Perangkat Lunak karya Dr. Tenia Wahyuningrum, S.Kom., M.T.
  5. Buku Referensi Strategi Pemasaran 5.0 karya Dr. Dr. E. H. R. Zulki Zulkifli Noor, S.T., S.H., M.H., M.Kn., M.M.
  6. Buku Referensi Intellectual Capital Improve Your Employee Productivity And Performance karya Dr. Elvie Maria Silalahi, M.M. dr Universitas IBBI. 
  7. Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab & Potensi Longsor karya Dr. Muzani, M.Si.. 
  8. Buku Referensi Transformasi Perkotaan karya di Indonesia karya Prof. Bakti Setiawan dr Universitas Gadjah Mada. 
  9. Buku Referensi Kebutuhan Pasien di Ruang Perawatan Intensif Ditinjau dr Sudut Pandang Keluarga karya Dr. Moch. Bahrudin, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB. dr Poltekkes Kemenkes Surabaya. 
  10. Buku Referensi: Esensi Penyusunan Anggaran Responsif Gender di Pemerintah Daerah karya Paskanova Christi Gainau dr STIE Eben Haezar Manado. 
  11. Buku Referensi Bioremediasi Limbah Biometik Cair. 
  12. Buku Referensi Papuanomic karya Hariman Dahrif & Subandriyo. 
  13. Buku Referensi Human Trafficking dlm Perspektif Yuridis & Sosiologis Kemasyarakatan. 
  14. Bahan Ajar Manajemen Pemasaran Kekuatan Preferensi Pengalaman sebagai Solusi Peningkatan Niat Melanjutkan Pembelian Produk karya Septiana Novita Dewi. 
  15. Buku Teknik Manajemen Referensi & Layout Karya Tulis ilmiah karya Kistan. 
  16. Buku Teknik Penulisan Referensi Karya Ilmiah karya Dian Ferriswara. 
  17. Buku Atribut Produk & Kelompok Referensi dlm Perspektif Pelanggan Kerajinan Lokal karya Dr. Muchtar Ramin Ahmad, S.Pd., M.Si. 
  18. Buku Mudah Membuat Referensi & Bibliografi karya Rudy Agung Nugroho, M. Si., Ph.D dr Universitas Mulawarman. 
  19. Buku Arboretum Garut: Primadona Baru Wisata Edukasi, Pelestarian Dan Penelitian karya Apt. Asman Sadino, M.Farm. Dr. Apt. Deden Winda Suwandi, M.Farm. Riza Apriani, M.Si.
  20. Buku Antioksidan Alami (Blumea Balsamifera) sebagai Antihiperkolesterolemia karya I Gede Widhiantara & I Made Jawi. 
  21. Buku  Marketing Strategic karya Dr. Anggono Raras Tirto Sakti, S.I.P., M.M., Dr. Ade Salman Al Farisi, S.E., Ak., M.M., & Dr. Dayan Hakim NS, S.E., Ak., M.M., CA.
  22. Buku Serum Leptin Placenta: Menilik Perbedaan Kadar Pada Berat Bayi Baru Lahir Dari Ibu Obesitas karya Rini Febrianti, S.S.T., M.Keb
  23. Buku Sejahterakah Bermukim di Rusunawa karya Dr. Intan Rahmawati, M.Si., Prof. Drs. Koentjoro, M.B.Sc., Ph.D., Psikolog., & Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D.
  24. Buku Seleksi Varietas Unggul Ubi Jalar Berdasarkan Keragaman Genetik, Aksi Gen, Dan Stabilitas Hasil karya Dr. Yohanis Amos Mustamu, SP., M.Si, Prof. Ir. Dedi Ruswandi, M.Sc., Ph.D, Prof. Dr. Ir. Hersanti, MP, & Dr.Sc.Agr. Ir. Agung Karuniawan, M.Sc.Agr. 
  25. Buku Menuju Industri Kecil Menengah (IKM) Berdaya Saing Di Era Industri 4.0: Produk Rotan Indonesia Bangkit karya Indra Muis, S.S., M.M. & Solikin, S.Si., M.T.
  26. Buku Mengolah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Kewirausahaan karya  Dr. Sri Adelila Sari, M.Si, dkk. 
  27. Buku Studi Kelayakan Dan Proposal Bisnis karya Gst. Ayu Ketut Rencana Sari Dewi, S.E., M.Si.
  28. Buku Mahir Tenses Tanpa Mikir karya A. Soerjowardhana & R. Arief Nugroho. 
  29. Buku Masalah Medis Di Kedokteran Gigi karya Yudith Yunia Kusmala, dr., M.Kes., Sp.P.D., dkk. 
  30. Buku Manajemen Pusat Sumber Belajar karya Dr. Ajat Rukajat, M.M.Pd.

Artikel Terkait:

Keuntungan Menerbitkan Buku Ajar & Buku Referensi

Mengenal Lebih Jauh perihal Buku Referensi

Pedoman Penulisan Buku Referensi Bagi Para Dosen


Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dlm PO PAK 2019.

Sayangnya, kegiatan dlm mengajar, menciptakan dosen lupa dgn kewajiban lainnya yaitu berbagi karir. Maka dr itu, Penyebar Ilmu Warga Masyarakat hadir untuk menolong para dosen meningkatkan poin KUM dgn menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, mudah-mudahan konsultan kami mampu secepatnya menghubungi Anda.

Selain itu, kami pula mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yg mampu menolong Anda dlm menyusun buku. Berikut opsi E-Book Gratis yg bisa Anda dapatkan:

  √ Cara Membuat Jurnal Agar Layak Menjadi Referensi Karya Tulis