Ingin memburu Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional? Kini banyak sekali jurnal predator, yg sifatnya tak menguntungkan penulis. Sebaliknya, mereka hanya memanfaatkan penulis. menyingkir dr jurnal predator sebetulnya bisa-mampu saja kita kerjakan. Hanya saja, butuh kejelian untuk mengetahui mana jurnal predator & mana penyuplaiatau penyelenggara jurnal berkredibel.
Kita memang tak mampu langsung menyalahkan. Kita cuma butuh kesadaran diri & menyempatkan waktu untuk mencari tahu apalagi dahulu penyelenggara publikasi ilmiah tersebut. Apakah berkredibel atau sebaliknya. Jangan lantaran proses seleksi yg mudah, pribadi menjadi sasaran empuk. Padahal, justru seleksi yg mudah & cepat tak menjamin mutu jurnal Anda. Bisa saja, isi jurnal berantakan, tetapi lantaran jurnal predator, risikonya pun kualitas jelek pun pula bisa di publikasikan.
Pada kesempatan kali ini akan mengulas bagaimana kiat supaya tak terjebak di jurnal predator. Apa saja? Tentunya Anda mesti menghindari bebera poin, selaku berikut.
Daftar Isi
Perhatikan Indek & Impact Faktor
Kaprikornus tatkala menulis hendak melakukan publikasi ilmiah di jurnal internasional, penting memperhatikan indeks & impact aspek. Tatkala menerbitkan jurnal, ternyata jurnal tersebut tak terindeks, maka percuma saja. Oleh itu sebabnya, jurnal yg di tulis terindeks pula sama pentingnya. Lantas bagaimana cara biar jurnal mampu di Indeks? Kunci utama dr index ialah melacak sekaligus mencatat jurnal yg sudah ditulis.
Di publikasi ilmiah, bergotong-royong tak hanya berupa satu index saja, tetapi ada beberapa banyak ungkapan indeks. Indeks jurnal yg popular di kelompok observasi yakni indesk scopus, ilsivier, pubmed, ebsco & masih ada banyak yg lain. Makara, setiap jurnal yg sudah di indeks, itu berarti jurnal atau publikasi tersebut sudah masuk ke database mereka.
Bagaimana dgn ungkapan Impact factor? Berbeda dgn indeks, impact factor lebih menekankan pada system penilaian. Dimana system penilaian ini di dasarkan pada parameter tertentu. Umumnya, bentuk parameter tersebut berupa download, sitasi yg sudah dikeluarkan oleh badan tertentu.
Sedangkan untuk jurnal Internasional, parameter terpercaya yg digunakan ialah IF yg dikeluarkan pribadi oleh ICV atau dr Incex Copernicus Values. Adapun parameter untuk jurnal bereputasi lain, yaitu SJIF & masih banyak lagi.
Jadi tatkala Anda hendak mempublikasikan jurnal internasional, tentukan apalagi dahulu, apakah jurnal Anda akan di indek atau tidak. Karena sayang semisal di publikasi ternyata tak di indeks, padahal demi mempublikasikan jurnal internasioanl harus mengeluarkan uang sekitar 50-100 USD. Tentu sangat di sayangkan bukan bila tak terindeks sama sekali.
Index scopus
Setiap Negara tentu saja memiliki aturan main sendiri jika ingin menerbitkan jurnal. Jangankan jurnal Internasional, jurnal nasional sendiri pun pula mempunyai syarat sendiri. Bahkan dr pihak pemerintah Indonesia, dlm hal ini yaitu Dikti pula mengeluarkan himbauan bahwa penulis jurnal penelitian minimal mempunyai publikasi internasional yg terindeks oleh scopus.
Di scopus inilah peneliti & dosen dapat mengirimkan semua jurnal observasi yg sudah dijalankan. Dimana jurnal yg di kirimkan ke scopus akan di penilaian & dipilih. Bag yg lolos seleksi, jurnal tersebut akan di publikasi. Sebaliknya, bagi jurnal yg tak lolos tak akan dipublikasikan. Menariknya, jumlah dosen yg mengimput di scopus ternyata sudah lumayan banyak dosen. Dan masih butuh di tingkatkan lagi. Bagi Anda yg belum terdaftar pun mampu segera login.
Berbicara tentang scopus, ternyata dapat diidentifikasi dgn cara mengenali ciri-cirinya. Ciri-ciri jurnal Internasional yg terindeks scopus memiliki Digital Object Identifier & DOI. Hal yg paling menonjol dr index scopus adalah, akan terasa perbedaan, lantaran di sini ada tahap seleksi atau reviewer. Jadi ada jurnal yg diterima & ada jurnal yg di tolak.
Ubah mindset Melirik ke Impact Factor
Selama ini tatkala hendak menerbitkan jurnal penelitian apa? Jika dulu lantaran gengsi, popularitas & permintaan. Maka perlu di ubah mindsetnya. Jangan lantaran mengejar-ngejar kuantitas, mengabaikan kualitas. Kita tahu bahwa peningkatan jurnal di Indonesia sudah mengalami perkembangan, namun tatkala di jejerkan dgn Negara-negara lain, Indonesia masih kurang manis. Berbeda dgn Negara mirip Jepang & Negara maju yg lain.
Di Negara luar jurnal yg dipublikasikan dr segi kuantitas memang baik, tetapi pula diiringi oleh mutu jurnal itu sendiri pula baik. Maka, kita pula mulai publikasi melirik impact factornya. Jadi kita tak sekedar focus pada jurnal yg terindeks oleh scopus, tetapi pula perlu meningkatkan di PubMed maupun di Elsivier.
Memang jurnal Internasional memakan waktu lebih lama. Bahkan, untuk jurnal yg terindeks di Elsivier PubMed, bisa mengkonsumsi waktu 5 bulan untuk satu macam jenis jurnal. Itupun untuk satu tahap. Meski mengkonsumsi waktu yg cukup menyedot, reputasinya tak di ragukan lagi. Tatkala jurnal observasi Anda lolos seleksi, Anda pun akan memperoleh banyak hal. Selain memperoleh popularitas, branding, pula tentunya bisa menambah poin angka kredit.
Publikasi di IF > 5
Cara belajar publikasi ilmiah di jurnal Internasional yg tak kalah penting mempelajari tentang publikasi IF > 5. Sedikit mengulas tentang IF > 5 di dunai penerbitan buku pendidikan, mungkin Anda pernah mendengar perumpamaan hibah buku bimbing, dimana penulis akan memperoleh dana insentiv untuk membuat buku latih. Begitupun dgn publikasi jurnal Internasional.
Misal untuk Jurnal ilmiah Internasional yg terindex di Thomson Reuters untuk IF > akan memperoleh insentif sebanyak sekitar 17 juta. Ada pula untuk 2 < IF < 5 b akan menerima insentif sekitar 13 juta. Untuk 0 < If < 2 akan menerima insentif 10 juta. Sebenarnya jumlah dana insentif tak mutlak, mampu berubah ketika-waktu, & tergantung dr pihak pemberie insentif.
Itulah beberapa cara belajar publikasi ilmiah di Jurnal Internasioanal. Jika anda masih binggung lebih detail, Anda dapat mempelajari lebih lanjut di google. Tidak ada salahnya pula bertanya pada dosen senior yg lebih berpengalaman tentang peblikasi ilmiah di Jurnal Internasional. Siapa tahu justru mereka mempunyai tips, inovasi baru terkait dgn penulisan jurnal. Semoga dgn ulasan ini, banyak membantu Anda. Ingat, jangan focus pada kuantitas saja, tetapi pula focus dgn kualitas jurnal.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara GRATIS. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa eksklusif Kirim Naskah dgn mengikuti mekanisme berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak wacana publikasi ilmiah, Anda mampu melihat artikel-artikel kami berikut:
- Tanpa Disadari, Inilah 5 Manfaat Membuat Buku Karya Ilmiah
- Punya Karya? Pastikan Sudah Mendapatkan ISBN, & Rasakan Manfaatnya!
- Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah: Inilah 5 Jenis Tulis Ilmiah
- Cara Membuat Jurnal Agar Layak Menjadi Referensi Karya Tulis
- 2 Tips Teknik Menulis Menghindari Plagiarisme dlm Karya Ilmiah
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan kemudahan KONSULTASI MENULIS dgn TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan