Beginilah Karakter Pada Berita Radio – Jurnalisme radio & Jurnalisme TV mempunyai sejumlah perbedaan. Perbedaan jurnalisme pada radio, & jurnalisme TV terletak pada karakternya.
Jika pada jurnalisme TV karena jangkaunya lebih luas. Maka jurnalisme TV meraih hampir semua kawasan. Sementara pada jurnalisme radio lebih terbatas. Hal ini karena siaran pada sinyal radio tak seluas mirip siaran pada media TV.
Daftar Isi
Beginilah Karakter Pada Berita Radio
Beberapa aksara pada jurnalisme radio seperti yg dikutip dlm buku berjudul Jurnalistik Radio, Masduki. Salah satunya yaitu sebagai berikut.
1. Bersifat Lokal-Emosional.
Berita radio menjadi alat komunikasi antar individu yg didengar masyarakat sekitar. Efektivitas isu tergantung pada faktor kedekatan lokalitasnya dgn pendengarnya dengan-cara geografis, psikologi, serta interaktif.
Alhasil, info-isu yg terdapat pada stasiun radio umumnya ditemukan dr liputan di lingkungan setempat.
2. Bersifat Personal.
Proses komunikasi pada isu radio berlangsung mirip seseorang yg sedang bercerita. Kaprikornus kesanya lebih kalem, personal, humbble, & partisipatif. Radio memang bersifat personal.
Maksud dr radio bersifat personal yakni, prosesnya ketika siaran akan memberikan kesan bahwa penyiar sedang mengatakan dgn santai pada pendengar. Sehingga ketika sedang siaran, akan terjalin keakraban yg cair dgn pendengar.
Baca juga: Tips menjadi penyiar radio
Sedangkan disatu segi yg lain. Gaya bahasa pada radio lebih bersifat luwes, ceria, & komunikatif. Makara penyampaian info, atau kegiatan siaran lainya. Tidak ada kesan membaca dr penyiar.
3. Bersifat Selintas.
Radio merupakan media dgn mobilitas pendengar yg tinggi, ditangkap selintas, & sekali saja. Artinya, pendengar tak betah terhadap siaran pada satu stasiun radio dlm waktu yg cukup usang. Oleh alasannya itu, untuk menarik perhatian pendengar. Makanya pada isu radio, pecahan lead (inti) mesti diletakkan pada serpihan atas.
4. Fokus, & Antidentil
Berita ialah penyiaran sebuah ide, & peristiwa yg bersifat sekilas. Kemampuan pendengar untuk mengenang sebuah detail laporan sangat terbatas sekali.
Oleh sebab itu, radio harus meringkas data & menghindari tuturan kalimat yg mempunyai makna ganda. Karena tak bisa didokumentasikan, maka di dlm radio harus meringkas data & menyingkir dari tuturan kalimat yg mempunyai arti ganda.
Karena tak bisa didokumentasikan, maka di dlm informasi radio diketahui istilah pengulangan (updating), guna mencapai kejelasan. Apalagi jika ada perkembangan informasi lanjutannya yg harus disampaikan pada rentang waktu tertentu dlm saru hari.
5. Terdapat Imajinasi.
Radio, & utamanya info radio yaitu theater of mind. Berita yg dihidangkan mesti mampu membuatkan khayalan dramatik bagi pendengar dengan-cara sempurna atas insiden yg terjadi.
Dari efek sumbangan khayalan, maka pendengar akan mencicipi seperti sedang berada di lokasi peristiwa dengan-cara pribadi atau terlibat dlm dilema yg diberitakan.
6. Bersifat Fleksibel.
Cara penyampaian isu radio sangat bergantung pada kreativitas, & gaya penyiar yg membacakannya. Seluruh pengertian, & makna teks yg disampaikan, akan tercermin dr suatu infleksi (tinggi, rendah, datar,) & kekuatan bunyi penyiar.
Perpaduan antara aksara jurnalistik dengan-cara umum, & atribut radio selaku kejutan informasi auditif akan menandakan bahwa radio unggul dlm memproduksi produk jurnalisme.
7. Aktual & Faktual
Laporan kejadian ataupun opini yg ada pada radio harus secepatnya mungkin diberitakan. Hal ini dilaksanakan supaya pendengar tak ketinggalan informasi.
8. Relevan & Berdampak Luas
Masyarakat selaku pendengar akan menerima faedah optimal dr isu radio. Manfaat yg didapat pada radio yakni meningkatkan wawasan.
Baca juga: Teknik menjadi penyiar radio pemula
Dalam hal ini, radio harus berguna bagi pergeseran penduduk yg lebih baik. Radio mesti menawarkan efek luas yg positif.