√ Bahaya Gadget Bagi Anak Di Bawah Umur!

Kemajuan teknologi tidak cuma mempunyai dampak aktual dan memudahkan bagi penggunanya. Namun, banyak efek negatif yang sering terabaikan yang tidak diamati oleh orang renta. Apalagi bagi para pengguna gadget di belum dewasa, sungguh tidak direkomendasikan untuk memberikan kemudahan ini terhadap anak-anak, karena yaitu akan mempunyai pengaruh negatif bagi berkembang kembang anak anda.

Kemajuan teknologi tidak hanya berdampak positif dan memudahkan bagi penggunanya √ Ancaman Gadget Bagi Anak Di Bawah Umur!

Gambar : www.kinghtmlcode.com

Sejumlah psikolog sekarang lagi sensi dan uring-uringan sama yang namanya gadget dan game virtual.

Tiba-datang psikolog diserbu perkara gadget effect, gadget syndrome, game addiction, p0rn*grafi atau gadget mania dalam jumlah hebat. Sementara psikolog yang mampu menanganinya sangat sedikit.

Persoalan ini tidak hanya mempunyai efek pada bawah umur. Tapi juga pada orang renta, komitmen nikah dan relasi sosial. Masalahnya, pemerintah tak punya regulasi dan budget untuk ini, sebab adalah belum masuk dalam daftar gangguan jiwa.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (kini LPA) udah prihatin banget dengan ini. Wantimpres udah rapat intensif dengan Kemenhan, yang menjajal melihatnya selaku proxy war.

Yang pertama hilang dari interaksi berlebihan dengan gadget ialah feeling, emphaty, intuition, social attachment dan social concern.

Pada tahap medium, bawah umur mulai kehilangan creativity, uniqueness, thinking ability, ego-strength dan independency.

Pada taraf adiksi, anak kehilangan reality awareness, self-existence dan reality testing. Anak mulai punya waham schizophrenic, nggak mampu lagi bedain mana realita mana khayalan.

Mengingat ancaman gadget dan game online bagi anak, maka Steve Jobs pernah bilang :

” Yang paling aku takutkan ialah jikalau anak-anak pegang i-pad”

Saat ini para pakar IT di Silicon Valley kebanyakan memasukkan anak-anaknya sekolah di Waldorf School. Kenapa? Karena pendidikan di Waldorf School berpegang pada prinsip :

” No screen… No cable… No keyboard…”

” Tidak ada layar … tidak ada kabel … tidak ada keyboard … “

Anak-anak kelas 6 SD di Silicon Valley disuruh googling masih pada kagok. Kalo di sini anak TK aja udah ahli googling ngkali ya hahaha…

  Cara Melihat Google Form yang Telah Kita Kirim

Jangan pernah kenalkan anak di bawah 7 tahun dengan gadget. Di Jepang, anak baru boleh pegang HP dikala berusia 7 tahun. Itupun fiturnya cuma 3 : nelpon, sms dan GPS

Teknologi sih nggak salah. Namun semuanya harus digunakan pada waktunya. Bukankah kalkulatorpun nggak cocok buat anak SD ?

Albert Einstein pernah mencemaskan hal ini jauh-jauh hari :

” I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots” ( Albert Einstein)

” Aku takut sebuah hari, bahwa teknologi akan melampaui interaksi manusia . Dunia akan mempunyai generasi idiot ”

sumber : facebook.com


Sumber https://wirahadie.com