Bagian-Bagian Telinga – Manusia mempunyai sekumpulan metode organ, yaitu tata cara saraf, tata cara hormon atau tata cara endokrin, serta metode indera yg saling melakukan pekerjaan sama mengontrol kegiatan badan. Sistem indera manusia terdiri atas mata, hidung, lidah, telinga, & kulit. Dalam hal ini yg akan di bahas lebih lanjut yakni indera pendengaran.
Sebagai organ pendengaran insan, indera pendengaran tentu mempunyai beberapa penggalan yg pantas untuk dikenali. Hal ini bermaksud semoga Anda mampu mempertahankan organ telinga dgn sebaik mungkin.
Daftar Isi
Bagian-Bagian Telinga Sebagai Indra Pendengar
Seperti yg Anda ketahui bahwa alat indra pendengar pada insan yakni sepasang indera pendengaran. Di dlm pendengaran pasti terdapat reseptor bunyi yg berfungsi mengetahui getaran bunyi atau disebut pula sebagai fonoreseptor. Fungsi lain indera pendengaran selaku indra pendengar yakni sebagai alat keseimbangan.
Telinga terdiri atas tiga kepingan utama yaitu telinga belahan luar, telinga bagian tengah, & pendengaran cuilan dlm yg mana ketiga belahan tersebut memiliki fungsinya masing – masing sebagai berikut:
- Telinga luar
Bagian yg termasuk pendengaran luar terdri atas pinna/aurikula atau daun telinga, akses pendengaran, serta membrran timpanum atau gendang telinga. Daun telinga adalah tulang rawan elastis yg dilapisi kulit sebagai pembungkus. Daun indera pendengaran memiliki fungsi selaku penangkap & kolektorgelombang bunyi.
Saluran pendengaran mempunyai fungsi untuk meneruskan gelombang bunyi ke gendang pendengaran. Di dlm jalan masuk telinga mampu ditemui kelenjar minyak serta rambut – rambut halus yg memiliki fungsi untuk menahan kotoran dr luar mirip debu, masuk ke dlm telinga.
Di susukan indera pendengaran pula terdapat kelenjar lilin yg mampu mengeluarkan cairan seperti lilin (serumen) yg memiliki fungsi untuk mempertahankan semoga permukaan jalan masuk indera pendengaran & pula gendang telinga senantiasa lembab. Sementara gendang pendengaran yakni suatu membran yg terdiri atas jaringan elastis tipis namun berpengaruh.
- Telinga tengah
Bagian yg ke dua yakni pendengaran cuilan tengah yg merupakan suatu rongga berisi udara, pada pendengaran pecahan tengah terdapat tabung eustachius yg berperan selaku penghubung telinga dgn faring, tabung eustachius mempunyai fungsi yg mampu menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpanum atau gendang telinga.
Antar indera pendengaran pecahan luar & indera pendengaran kepingan tengah dihubungkan oleh gendang telinga (membran timpanum). Sedangkan untuk telinga penggalan tengah & indera pendengaran serpihan dlm dibuhungkan oleh jendela lingkaran & jendela oval.
Sehingga dapat dibilang pada telinga penggalan tengah terdapat gendang indera pendengaran & tiga kanal pendengaran. Gendang pendengaran berhungungan dgn jendela oval & memiliki fungsi sebagai penangkap getaran bunyi & kemudian menyalurkannya ke tiga tulang pendengaran (osikula) di jendela oval.
Baca juga: struktur pendengaran insan
Tiga jalan masuk pendengarannya yaitu: tulang pendengaran maleus (martil), incus (tulang landasan), & stapes (tulang sanggurdi). Ketiga tulang pendengaran tersebut menempel pada tempatnya karena ada mediator otot & ligamen. Perlu Anda ketahui diantara tulang landasan & tulang sanggurdi terdapat sendi yg memungkinkan terjadinya gerakan bebas.
Sementara ketiga tulang pendengaran tersebut mempunyai fungsi untuk mengirim gelombang bunyi dr gendang telinga menyebrangi rongga indera pendengaran tengah menuju jendela oval.
- Telinga dalam
Telinga pecahan dlm yakni sebuah rongga yg berisi cairan yg dilindungi oleh tulang yg sangat keras yakni tulang tengkorak (kranium). Telinga cuilan dlm memiliki susuna bentuk yg rumit & komplek sehingga tidak aneh apabila cuilan ini sering disebut labirin. Susunan yg rumit & berongga – rongga tersebut acap kali disebut selaku labirin tulang & labirin membran.
Labirin membran yaitu membran yg melapisi labirin tulang, terdiri atas rumah siput atau koklea, sakulus utrikulus, & susukan setengah lingkaran. Koklea berfungsi selaku alat pendengaran, sedangkan sukulus utrikulus & terusan setengah lingkaran berfungsi sebagai alat keseimbangan badan.
Koklea atau rumah siput tersusun atas akses bergulung yg berisi cairan & terbagi dengan-cara membujur menjadi tiga ruang yg dipisahkan oleh membran. Ketiga jalan masuk tersebut yaitu terusan vestibula, jalan masuk tengah, & terusan timpanum.
Saluran vestibula merupakan kanal atau ruang paling atas dr koklea yg berafiliasi dgn jendela oval. Kemudian kanal timpanum yakni terusan atau ruang paling bawah dr koklea yg berhubungan eksklusif dgn jendela lingkaran.
Pada susukan vestibula & susukan timpanum terdapat cairan yg disebut dgn perilimfa. Sedangkan pada kanal penggalan tengah terdapat cairan endolimfa. Saluran – saluran tersebut saling berafiliasi lewat lubang kecil berjulukan helikotrema yg terdapat pada ujung koklea.
Kemudian antara jalan masuk tengah & vestibula terdapat membran reissner, antara kanal tengah dgn jalan masuk timpanum terdapat membran basiler. Pada potongan tengah kanal tengah terdapat penonjolan membran tektorium yg kurang fleksibel.
Membran tektorium sendiri terentang pararel dgn membran basiler pada bagian koklea. Membran basiler menyokong organ corti tepat di bawah membran tektorium. Organ corti tersebut terdiri atas kurang lebih 25.000 sel – sel rambut sensori yg pada cuilan dasarnya bekerjasama langsung dgn saraf auditori atau saraf pendengaran.
Sedangkan dibagia atas sel – sel sensori mampu ditemui rambut – rambut sensori yg berhungungan pribadi dgn membran tektorium. Fungsi utama organ corti ialah mengganti getaran bunyi menjadi rangsang saraf yg berlangsung ke otak pada sepanjang saraf pendengaran (saraf auditori)
Pada pendengaran pecahan dlm pula terdapat akses setengah lingkaran yg terdiri atas tiga jalan masuk melengkung yg di dalamnya berisi cairan. Apabila Anda menggerakkan kepala maka cairan yg ada di dlm kanal setengah lingkaran akan bergerak.
Pada salah satu ujung dr setiap saluran terdapat pembengkakan atau bongkol yg disebut dgn ampula. Di dlm ampula terdapat kupula yg berfungsi untuk mendeteksi pergerakan cairan & batu keseimbangan dr zat kapur yg disebut dgn otolit.
Proses Mendengar
Suara dapat merambat lewat udara dlm bentuk gelombang yg tak terlihat. Supaya Anda bisa mendengarnya gelombang tersebut mesti diubah memnjadi bunyi oleh indera pendengaran Anda. Getaran bunyi yg ditimbulkan oleh sumber suara dikumpulkan oleh daun telingan & lubang indera pendengaran yg selanjutnya akan di bawa ke saluran telinga.
Di dlm terusan pendengaran, gelombang suara menghantam – mukul gendang indera pendengaran & diubah menjadi getaran – getaran suara. Kemudian getaran tersebut diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran ke jendela oval. Getaran pada jendela oval menimbulkan gelombang pada perilimfa yg terdapat pada terusan vestibula.
Selanjutnya getaran tadi akan mengakibatkan bergetarnya membran Reissner & pula endolimfa yg menjadikan bergeraknya membran basiler & membelokkan rambut – rambut pada sel sensori sehingga menyentuh membran tektorium.
Ketika rambut – rambut sensori membelok, maka akan menciptakan rangsang pada sel – sel sensori yg kemudian dibawa oleh saraf auditori menuju otak kawasan rangsang – rangsang tersebut diterjemahkan menjadi suara.
Gangguan Pada Indera Pendengar diantaranya :
- Tuli atau disebut pula dgn tuna rungu, yakni terjadinya ketidakmampuan atau penurunan seseorang dlm mendengarkan bunyi atau bunyi.
- Furunkulosis, merupakan suatu kelainan atau gangguan pada indera pendengaran yaitu terdapat bisul pada liang pendengaran.
- Otitis media, merupakan gangguan indra pendengaran yakni pendengaran tengah mengalami infeksi yg mampu terjadi pasca flu, campak, sinusitis, atau infeksi basil
- Mastoiditis, adalah gangguan pada indra pendengaran yg mampu menyebabkan sel-sel tulang mastoid berongga.
Dengan mengetahui bagian-bagian indera pendengaran beserta fungsi & gangguan yg mungkin terjadi pada telinga. Tentu sangat diperlukan kita mampu menjaga pendengaran yg berperan sangat penting sebagai indra pendengaran insan.
Daftar Pustaka
Kusuma, Alvian, et all. (2015). SBMPTN Saintek 2017. Genta Smart Publisher. Solo.
Pujianto, Sri. (2014). Menjelajah Dunia Biologi. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Surakarta.
Suharsono & Popo Musthofa Kamil. (2020). Penuntun Praktikum Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. FKIP Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.