wargamasyarakat.org, Sampurasun baraya! Di setiap bahasa daerah ada kata-kata ciri khasnya masing-masing yg susah diterjemahkan ke dlm bahasa Indonesia atau bahasa daerah yg lain. Bahasa Sunda pun memiliki kata-kata yg menjadi ciri khasnya, yakni téh, mah, & sotéh. Kalau tatkala berbicara tak ada kata-kata tersebut rasanya ada yg kurang.
Simkuring pula sering menyaksikan pemain sinetron atau FTV yg memerankan orang Sunda suka mengucapkan kata téh & mah. Tapi jujur saja menurut pengertian cara menempatkannya kurang tepat. Di postingan ini simkuringakan coba menerangkan arti téh, mah, & sotéh sependek wawasan & pemahaman saya.
Dafar Isi
Daftar Isi
Arti Téh
“Abdi téh hoyong eueut cai entéh kabita ku téh Kokom”, artinya simkuringtéh mau minum air teh kepincut (dengan yg diminum) oleh mba Kokom.
Téh yg pertama pada kalimat di atas yakni teh yg akan simkuringbahas pada postingan ini, cari enteh artinya air teh & teh pada teh Kokom ialah abreviasi dr teteh. Teteh ialah sebutan untuk abang perempuan atau panggilan untuk perempuan bukan saudara yg masih berusia muda. Teteh mampu pula memiliki arti mba.
Apa arti téh?
Téh tak memiliki arti, namun memiliki fungsi:
1. Untuk memastikan kata sebelumnya.
Contohnya:
- “Nami abdi Gumilar” merupakan pernyataan biasa.
- Jika ditambah téh, menjadi: “Nami abdi téh Gumilar” memastikan bahwa “nama simkuringGumilar”.
- “Anjeun téh Gumilar téa nya?” untuk menegaskan atau meyakinkan bahwa “kau itu Gumilar ya?”
- “Usaha téh tiiseun keur usum korona mah”, téh di sini untuk memastikan “usaha pada isu terkini wabah corona itu sepi”.
Dengan menambahkan téh kalimat pernyataan atau pertanyaan jadi tak datar.
2. Menunjuk kata sebelumnya pada subjek yg tak disebutkan.
Contohnya:
- “Kahayang téh ulah kitu”, artinya “keinginan (saya) jangan begitu”.
- “Sakola téh sing getol”, artinya “(kamu) sekolah yg rajin”.
3. Mengaskan sesuatu yg telah pernah dibicarakan atau sudah sama-sama diketahui
- Sapatu téh bade janten diical moal?, artinya “sepatu (yang pernah kita bicarakan) itu mau jadi dijual tidak?”
- “Domba téh teu daek nyatu”, artinya domba (itu) tak mau makan.
Arti Mah
“Abdi mah hoyong eueut cai entéh kabita ku téh Kokom”
Mah pula tak memiliki arti, namun memiliki fungsi:
1. Meluruskan
Contohnya:
- “Nami abdi mah Husni”, artinya “nama simkuringHusni”. Nama simkuringHusni bukan yg lain.
2. Mengkhususkan atau mengecualikan.
Contoh:
- “Buku ieumah nu urang”, artinya “buku yg ini punyaku”. Hanya buku ini, buku yg lain bukan punyaku.
- “Usaha usum korona mah tiiseun”, artinya “perjuangan di trend korona sepi”. Ini bisa mengandung arti perjuangan di trend normal ramai.
- “Tah ieu mah buku téh alus”, artinya “nah yg ini buku anggun”. Mah menawarkan arti bahwa hanya ieu (ini) buku yg cantik, (mungkin) yg lain tak bagus. Téh memastikan benda yg berbentukbuku.
Arti Sotéh
Soteh fungsinya untuk menyatakan argumentasi, atau mampu diartikan alasannya.
Contoh:
- “Abdi mah hoyong eueut cai entéh sotéh kabita ku téh Kokom”. Artinya “ simkuringmau minum air teh alasannya kepincut menyaksikan mba Kokom minum air teh”. Mungkin jikalau tak melihat mba Kokom minum air teh simkuringtak akan mau minum air teh.
- Daek soteh diburuhan, artinya “mau alasannya diberi upah”. Mungkin bila tak dikasih upah tak akan mau.
Demikian, gampang-mudahan penjelasan ini mampu dipahami. Terima kasih.