√ Arti Peribahasa Sunda Aya Jurig Tumpak Kuda

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Salah satu peribahasa Sunda yg terkenal yakni aya jurig tumpak kuda. Paribasa Sunda atau dlm bahasa Indonesia disebut peribahasa yakni rangkaian kata lazimnya berupa kalimat yg susunan katanya sudah pasti & mengandung harti injeuman (makna konotasi).

Makna yg terkandung dlm paribasa berlawanan dgn arti kata-kata penyusunnya berdasarkan kamus. Peribahasa Sunda aya jurig tumpak kuda hartina  aya milik anu teu disangka-sangka atau mendapat rejeki dengan-cara tak disangka-sangka/ tak terduga.

Contoh kalimat:

Keur teu boga duit kieu teh sugan we aya jurig tumpak kuda (Sedang tak mempunyai duit seperti ini mudah-mudahan ada rejeki yg tak disangka-sangka).

Morfologi & arti kata berdasarkan kamus

Morfologi & arti kata-kata penyusun peribahasa tadi yakni selaku berikut:

Aya /a·ya/ artinya ada. Kata aya merupakan morfem dasar bebas, bentuknya kecap salancar. Secara undak usuk basa atau tatakrama, aya termasuk bahasa Sunda loma. Bahasa halusnya yaitu nyondong. Lawan kata aya adalah teu aya (halus) & euweuh (loma/ bergairah).

Jurig /ju·rig/ artinya hantu. Kata jurig merupakan morfem dasar bebas, bentuknya kecap salancar & termasuk kelas kecap barang atau kata benda (nomina).

Tumpak /tum·pak/ artinya menunggang; naik. Kata tumpak merupakan bentuk kecap salancar dr kelas verba keadaan. Bentuk kata kerja aktifnya yaitu numpak.

Kuda /ku·da/ artinya kuda, morfem dasar dr kelas kecap barang atau nomina.

Jika diartikan dengan-cara kata per kata menurut kamus, aya jurig tumpak kuda artinya ‘ada hantu menunggang kuda’. Ini bisa dibilang hal yg tak mungkin.

Setiap orang mungkin pernah mendapatkan rejeki dr jalan yg tak disangka-sangka. Kita boleh berharap menerimanya tetapi jangan dijadikan angkeuhan (sandaran). Harus tetap ikhtiar semaksimal mungkin dgn diiringi do’a supaya harapan yg baik bisa terwujud. Maaf tak berniat menggurui, cuma saling mengingatkan.

  √ Arti Ungkapan Beungeut Nyanghareup Ati Mungkir

Baca juga: Arti Peribahasa Sunda Lamun Teu Ngakal Moal Ngakeul

Demikianlah, gampang-mudahan berfaedah.