wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Parahu kumereb yakni nama jenis suhunan atau atap rumah adat Jawa Barat.
Suhunan rumah akhlak Sunda sendiri banyak macamnya. Selain bentuk parahu kumereb ada lagi julang ngapak, tagog anjing, suhunan jolopong, warak heuay, & capit gunting.
Baca juga: Nama & Bentuk Rumah Adat Sunda
Bentuk suhunan imah parahu kumereb ialah seperti perahu terbalik atau telungkup. Atap rumah khas Sunda ini sedikit menyerupai suhunan jolopong, namun potongan depan & belakangnya tertutup. Ujung atap atas depan & belakang tak full karena ada kemiringan atap depan & belakang.
Secara bahasa, parahu kumereb artinya bahtera telungkup atau perahu terbalik.
Parahu artinya bahtera, morfem dasar bebas dr kata benda (nomina). Kumereb artinya sama dgn nangkub, dlm terjemahan bahasa Indonesia kumereb yaitu telungkup.
Baca juga: Arti & Bentuk Suhunan Julang Ngapak
Rumah penduduk Sunda pada zaman dulu biasanya rumah panggung yg hampir seluruh bahannya dr bahan alam. Kaki-kakinya dr batu balok, tiangnya dr balok kayu, papannya dr papan atau palupuh bambu, dindingnya dr bilik bambu, atapnya dr hateup (ijuk, eurih, atau kiray).
Zaman terus berkembang, atap mulai diganti dgn genting. Rumah pun dr tadinya nyaris semua menggunakan materi alam mulai berubah jadi duduk jandela.
Rumah duduk jandela yakni rumah semi permanen. Setengah (cuilan bawahnya) permanen, sedangkan setengahnya lagi panggung dgn atap genting. Sekarang, di kampung-kampung masyarakat Sunda sudah banyak rumah yg permanen.
Demikianlah, mudah-mudahan berfaedah.