wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Beurat nyuhun beurat nanggung beurat narimakeunnana merupakan paribasa Sunda untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Peribahasa ini bukan ucapan terima kasih biasa, tetapi istilah terima kasih yg begitu besar & sukar diungkapkan dgn kata-kata serta berat untuk membalasnya.
Dilihat dr sisi gaya bahasanya, peribahasa Sunda tersebut memakai majas rarahulan atau hiperbola. Gaya bahasa rarahulan yaitu gaya bahasa yg melebih-lebihkan & (terkesan) dramatis.
Baca juga: 10 Contoh Gaya Bahasa Rarahulan dlm Kalimat Sunda
Orang yg merasa kehutangan kebijaksanaan yg sangat besar, hingga menganggap sulit untuk membalas jasanya, bisa menyampaikan beurat nyuhun beurat nanggung beurat narimakeunnana sebagai ucapan terima kasih.
Baca juga: Ucapan Terima Kasih dlm Bahasa Sunda
Selain dikarenakan telah dibantu, mampu pula karena diberi sesuatu yg sangat bernilai. Ucapan dgn peribahasa ini lebih dr sekadar mengatakan hatur nuhun atau nuhun saja.
Arti kata-kata penyusunnya menurut kamus
Beurat /beu·rat/ artinya berat, termasuk adjektiva dlm bentuk kecap salancar dua engang (suku kata). Dalam undak usuk basa Sunda, kata beurat tergolong ke dlm bahasa loma. Bahasa Sunda halus dr kata beurat adalah abot. Lawan kata beurat yaitu hampang.
Nyuhun /nyu·hun/ artinya menyimpan di kepala, termasuk verba aktif dlm bentuk kecap rundayan. Asalnya dr kata suhun ditambah dgn rarangkén hareup N-.
Nanggung /nang·gung/ artinya memikul; menenteng sesuatu dgn cara dipikul. Nanggung termasuk verba aktif, asalnya dr kata tanggung (pikul) diambah dgn rarangkén hareup N-.
Narimakeunnana /na·ri·ma·keun·na·na/ artinya mendapatkannya. Narimakeunnana termasuk kata kerja aktif, bentuk kecap rundayan. Asalnya dr kata tarima (terima). Kata narimakeunnana dibuat dr 5 morfem, yaitu 1 morfem dasar & 4 imbuhan. N- + tarima + -keun + -na + -na.
Baca juga: Arti Asa Kagunturan Madu Karagragan Menyan Putih
Demikianlah, mudah-mudahan berguna.