wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Bentik curuk balas nunjuk capétang balas miwarang merupakan peribahasa Sunda. Maknanya menggambarkan tingkah laris insan yg pandai memerintah.
Daftar Isi
Arti peribahasa
Arti bentik curuk balas nunjuk capétang balas miwarang ialah suka menyuruh-nyuruh orang lain sedangkan dirinya sendiri tak ikut melakukan pekerjaan . Atau dapat pula diartinya sering menyuruh-nyuruh. Bisanya hanya menunjukkan apa yg harus dijalankan & memerintahkan orang lain untuk melakukannya.
Hartina loba tutuduh jeung nitah.
Peribahasa Sunda ini terdiri atas dua klausa. Bentik curuk balas nunjuk artinya lentik telunjuk sebab sering menunjuk, capétang balas miwarang artinya cendekia bicara alasannya sering memerintah.
Dilihat dr keindahan katanya, masing-masing klausa murwakanti maduswara; yaitu u-u & a-a. Murwakanti artinya memiliki sifat purwakanti (ada kesamaan suara). Istilah purwakanti dlm bahasa Indonesia disebut rima.
Bentik artinya agak melengkung. Merupakan kecap salancar & termasuk kata sifat (adjektiva).
Curuk artinya telunjuk. Merupakan kecap salancar & termasuk kelas kata benda (nomia). Jari perempuan yg bentik (lentik) biasanya dianggap anggun.
Balas artinya sebuah akhir yg ditimbulkan alasannya terlalu sering atau terus meneus.
Nunjuk artinya menunjuk.
Arti denotasi bentik curuk balas nunjuk yaitu ‘telunjuk melengkung akhir yg timbul alasannya terlalu sering menunjuk’.
Capétang artinya cendekia berbicara; lancar berkata. Lawan katanya aga eugeu (gagap).
Miwarang artinya memerintahkan; memerintah. Kata kerja yg tergolong bahasa Sunda lemes. Bahasa lomanya nitah.
Capétang balas miwarang dengan-cara denotatif artinya arif bicara alasannya terlalu sering memerintah.
Contoh kalimat percakapan
Uju: Teu betah abdi mah didamel téh. (Simkuring tak betah kerja ini).
Ading: Kunaon, gajihna alit? (Kenapa, gajinya kecil?)
Uju: Sanés. (bukan)
Ading: Kunaon atuh? (Lalu kenapa?)
Uju: Dunungannana bentik curuk balas nunjuk capétang balas miwarang. (Bosnya suka menyuruh-nyuruh).
Ading: Bakat panginten dunungan mah kitu. (Sudah lazimkali bos itu kaya gitu).
Uju: Ah numawi da ninggal nu sanés mah henteu. (Ah, ternyata lihat yg lain gak begitu).
Ading: Bénten-bénten atuh sifat jalmi teh. (Sifat orang itu beda-beda).
Baca juga: Arti Sasieureun Sabeunyeureun
Demikianlah, mudah-mudahan bermanfaat.