√ Apa yang Dimaksud dengan Fabel?

Apa yg dimaksud dgn fabel ternyata tak siapa pun mengenali artinya. Padahal fabel ini sudah sangat terkenal di kalangan penduduk . Bahkan, fabel seolah menjadi potongan yg tak terlepaskan dr kehidupan insan, terutama bagi orang renta & pula anak-anak.

Mengapa demikian? Karena semenjak kecil, penduduk sudah mulai mengenalkan fabel pada anak-anaknya. Fabel dinilai memiliki nilai moral & pula nilai kehidupan yg baik yg mampu diajarkan & pula dikenalkan pada bawah umur. Sehingga tak heran jika fabel ini tersebar dr mulut ke verbal.

Tersebarnya fabel biasanya mengandung budpekerti & amanat yg baik, sehingga masyarakat dgn spontan menyebarkannya tanpa tahu siapa pengarangnya. Biasanya, fabel diperankan oleh tokoh yg merupakan binatang. Akan tetapi, huruf yg dimainkan atau diperankan seolah seperti manusia.

Mulai dr cara berbicaranya, cara berpikir, karakternya, gaya cerita lisannya, & lain sebagainya yg seolah bahwa tokoh tersebut diperankan insan, padahal bahu-membahu tokohnya ialah hewan & tak jarang ada tokoh flora di dalamnya. Sehingga dongeng tersebut akan lebih menarik bagi anak-anak, tetapi nilai moralnya tetap bisa didapat.

Meski mengenal bagaimana fabel, tapi apa yg dimaksud dgn fabel bahwasanya? Agar Anda lebih mengenal apa yg dimaksud dgn fabel, di bawah ini akan diterangkan berbagai hal perihal fabel mulai dr pengertian fabel, ciri-ciri fabel, struktur fabel, unsur-unsur fabel, & teladan fabel.

Apa yg Dimaksud dgn Fabel?

Menurut Wikipedia, fabel berasal dr bahasa Inggris fable. Fable memiliki arti cerita yg menceritakan kehidupan hewan yg berperilaku menyerupai insan . Apa yg dimaksud dgn fabel merupakan kisah fiksi atau imajinasi belaka yg merupakan fantasi. Kadang fabel; pula memasukkan karakter minoritas berupa insan yg menjadi tokoh sampingan.

Selain dr bahasa Inggris, fabel pula berasal dr bahasa Latin yakni fabula. Fabula atau fabel mempunyai arti yg sama dgn mitos yg tersebar di dlm bangsa Yunani. Dalam bahasa Yunani, fabel diartikan sebagai bentuk narasi yg menampilkan hewan yg bertingkah seperti manusia.

Cerita yg ada di dlm fabel pula sering disebut kisah sopan santun karena mengandung pesan yg berkaitan dgn moral yg dapat dipetik & dijadikan pelajaran hidup. Di dlm fabel, keseluruhan tokohnya yaitu binatang. Binatang yg menjadi tokoh di dlm fabel tersebut diceritakan mempunyai kecerdikan, tingkah laris, & mampu berbicara laiknya manusia kebanyakan.

Selain itu, di dlm fabel binatang atau binatang yg menjadi tokoh digambarkan memiliki watak & budi mirip insan yg diceritakan melalui tokoh binatang. Tak hanya menggambarkan bagaimana sifat baik & jelek manusia yg digambarkan dgn tokoh binatang, fabel pula biasanya memiliki sifat mirip manusia, yakni jujur, sopan, & lain sebagainya.

Dengan demikian, penulis atau pengarang ingin mensugesti pembaca mudah-mudahan dapat memetik nilai watak & bahkan mencontek hal baik yg ada di dlm fabel, serta menyingkir dr hal buruk yg ada di dlm fabel.

Sementara itu, dlm Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa yg dimaksud dgn fabel ialah cerita yg menggambarkan watak budi insan yg pelakunya diperankan oleh binatang & ceritanya berisi mengenai bagaimana pendidikan moral & budi pekerti yg nilainya mampu diambil & dicontoh insan.

Menurut Kamus Oxford, pengertian fabel adalah dongeng pendek atau cerpen yg mana binatang menjadi tokoh utama di dalamnya & binatang tersebut memiliki peran untuk memberikan budbahasa yg terkandung di dlm dongeng. 

Sehingga dengan-cara lazim, fabel yaitu suatu kisah fiksi yg berupa dongeng yg menceritakan binatang yg memiliki budi pekerti & watak seperti insan. Di dalamnya, tokoh binatang yg menjadi pemeran dlm fabel ini ialah binatang-binatang jinak & pula binatang liar.

Tentu saja diciptakannya fabel memiliki tujuan tersendiri. Tujuan yg paling umum yakni menawarkan anutan watak dgn menunjukkan sifat-sifat manusia lewat simbol-simbol binatang & tokoh binatang di dalamnya. Sehingga, fabel ini tak hanya cocok bagi bawah umur, akan tetapi pula cocok bagi orang sampaumur.

Kisah-kisah yg diceritakan di dlm fabel biasanya sangat sederhana sehingga gampang dipahami. Untuk mampu mengetahui fabel ini, biasanya pembaca tak perlu tahu semua ihwal abjad atau tokohnya, karena biasanya cuma ada satu watak dr tokoh yg penting.

Ada alasan tersendiri kenapa fabel ini diperankan oleh binatang. Ternyata fabel ini diperankan oleh binatang lantaran binatang di dlm pengertian fabel dianggap mampu mewakili sikap & huruf yg dimiliki oleh manusia. Sehingga, binatang di dlm fabel diceritakan mampu bertindak seperti manusia, tetapi tak menghilangkan aksara binatang aslinya.

Tak hanya itu, penggambaran aksara pada dongeng fabel pula mempunyai arti & maksud tersendiri sesuai pemilihan karakternya. Karena biasanya, karakteristik binatang-binatang yg diceritakan hampir senantiasa mempunyai huruf atau watak yg sama dr satu kisah ke kisah yg lain. Berikut rinciannya:

– Singa: aksara singa yg ada pada fabel biasanya menggambarkan sosok yg mempunyai sifat mulia.

– Ayam jago: karakter yg digambarkan sebagai ayam jago biasanya memiliki sifat yg angkuh.

– Merak: abjad yg diperankan oleh tokoh burung merak biasanya memiliki abjad yg sering merasa gembira.

– Kancil: abjad yg diperankan oleh seekor kancil biasanya mempunyai sifat yg cerdik.

– Rubah: aksara yg digambarkan oleh rubah biasanya digambarkan sebagai tokoh yg licik.

– Kuda: huruf yg digambarkan sebagai binatang kuda mempunyai sifat pemberani.

– Kura-kura: aksara yg digambarkan selaku kura-kura memiliki sifat rendah hati.

– Keledai: karakter yg digambarkan sebagai bersifat pekerja keras.

Baca Juga:

Pengertian Fabel Menurut Para Ahli

Selain pengertian fabel dengan-cara biasa , pastinya bagi beberapa mahir menatap fabel memiliki pemahaman tersendiri. Di bawah ini yakni beberapa pengertian dr apa yg dimaksud dgn fabel menurut pengertian & pandangan para mahir.

1. Nurgiyantoro

Menurut Nurgiyantoro, pengertian fabel atau kisah binatang yaitu salah satu bentuk cerita tradisional yg memperlihatkan binatang sebagai tokoh ceritanya. Binatang-binatang tersebut memiliki pikiran & mampu berpikir serta berinteraksi layaknya insan yg hidup bermasyarakat dgn kompleksnya permasalahan hidup, persis mirip manusia.

Binatang di dlm fabel pula mempunyai logika, memiliki perasaan, bisa berbicara, bersikap, & bertingkah laris sama halnya seperti manusia pada umumnya. Bahasa yg mereka gunakan pula mirip manusia pada umumnya sehingga pengertian fabel ini seperti tak mempunyai perbedaan dgn cerita lainnya yg tokohnya merupakan manusia.

2. Danandjaja (2002)

Menurut Danandjaja, pengertian fabel yakni cerita yg tokoh utamanya yaitu binatang peliharaan & binatang liar yg bisa berbicara & berakal budi seperti manusia.

3. Satriyani (1997)

Menurut Satriyani, pengertian fabel adalah kisah binatang yg menggunakan pelaku-pelaku binatang yg diberi jiwa & tingkah laku mirip insan.

4. Yono (2014)

Sementara itu, Yono berpendapat bahwa pengertian fabel mampu membentuk kepribadian anak & orang cukup umur lantaran huruf yg diperankan oleh binatang, tanaman, atau benda lainnya diumpamakan sebagai sifat yg dimiliki manusia.

5. Aprianti (2015)

Menurut Aprianti, pengertian fabel yg ia dapatkan adalah suatu fakta bahwa dongeng pada teks fabel yg digunakan untuk siswa mengandung cerita susila & sarana dongeng pada teks yg mencakup, judul, sudut pandang, gaya bahasa, & tema.

6. Ampera (2010)

Ampera menyatakan bahwa apa yg dimaksud dgn fabel yakni kisah yg isinya wacana binatang. Binatang-binatang tersebut dapat berpikir & bertingkah laris seperti insan.

7. Mihadja (2012)

Mihadja menyatakan pengertian fabel ialah kisah wacana binatang yg bertingkah laku layaknya insan.

8. Sutarmadji (2010)

Menurut Sutarmadji, apa yg dimaksud dgn fabel yakni cerita yg semua pelakunya diperankan oleh binatang & atau tumbuhan yg seolah-olah bisa mengatakan seperti manusia. Menurutnya, fabel tak cuma menceritakan perihal kehidupan binatang saja, tetapi pula kehidupan tanaman-tanaman yg mendukung jalannya kisah.

Dari aneka macam pengertian yg telah diterangkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yg dimaksud dgn fabel yakni cerita dongeng tentang binatang maupun tumbuhan yg bertingkah laku layaknya manusia. Di dlm fabel, ceritanya menampung pesan adab & pula kehidupan yg dapat dijadikan pelajaran bagi pembaca atau pendengarnya.

Fabel ini terkadang tak dikenali siapa penulisnya. Biasanya, fabel ini meluas & dikenal seluruh masyarakat karena penyebarannya dilaksanakan dr mulut ke mulut semenjak zaman dahulu. Fabel ini diceritakan dgn inti yg sama namun dgn cara penyampaian berlainan-beda menurut penceritanya.

Fabel ini tergolong bentuk sastra rakyat yg bertahan paling usang & disebarkan dengan-cara lisan, sehingga biasanya fabel ini diceritakan menurut versi masing-masing & dianggap sah-sah saja. Tak hanya di Indonesia, fabel seolah menjadi literatur yg ada di nyaris setiap negara dgn dongeng sesuai dgn budaya & asalnya masing-masing.

7 Ciri-ciri Fabel

Setelah mengenal apa yg dimaksud dgn fabel, tentu saja Anda ingin tahu apa karakteristik atau ciri-ciri yg membedakan fabel dgn karya sastra lainnya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dr fabel atau yg membedakan fabel dgn karya sastra lainnya.

1. Fiksi 

Cerita fabel termasuk di dlm karya sastra pada cerita fiksi atau bukan merupakan kisah konkret.

2. Tokohnya Binatang 

Tokoh-tokoh yg digambarkan di dlm cerita fabel yaitu para binatang.

3. Watak Tokoh Digambarkan Seperti Manusia

Watak tokoh pada binatang digambarkan seperti manusia, jadi ada yg baik, tekun, suka membantu, tetapi ada pula yg jelek, contohnya suka berbohong, sering mencuri, & lain sebagainya.

4. Seperti Manusia

Tokoh para binatang yg digambarkan pada fabel bisa mengatakan sama mirip insan kebanyakan.

5.  Mengandung Amanat

Di dlm pengertian fabel, cerita fabel ini mengandung amanat atau watak dongeng yg bisa dipetik oleh pembaca.

6. Kalimat Naratif 

Ciri bahasa pada pengertian fabel biasanya menggunakan kalimat naratif, yakni berbentukkalimat eksklusif & menggunakan bahasa percakapan.Fabel biasanya memakai latar tokoh mirip alam, baik hutan, sungai, sawah, & lain sebagainya.

7. Adanya Sebab-Akibat

Cerita dr pengertian fabel biasanya memiliki alur rangkaian peristiwa yg menunjukkan adanya peristiwa sebab-akhir yg dirangkai menjadi rangkaian alasannya-balasan dr awal sampai tamat kisah.

Tak hanya mempunyai karakteristik atau ciri dengan-cara lazim, fabel pula memiliki ciri-ciri kebahasaan yg membedakan karya sastra tersebut fabel atau bentuk karya sastra yg lain. Berikut yakni ciri-ciri kebahasaan pada apa yg dimaksud dgn fabel:

– memakai kalimat naratif untuk menjelaskan peristiwa yg terjadi,

– memakai kalimat pribadi berupa dialog para tokoh, dan

– memakai bahasa percakapan berbentukkata-kata sehari-hari dlm suasana yg tak formal.

Baca Juga:

6 Struktur Fabel 

Untuk mampu membangun apa yg dimaksud dgn fabel, maka di dalamnya mesti ada struktur yg dibangun supaya menjadi satu-kesatuan kisah fabel. Berikut ini adalah struktur yg membangun kisah fabel.

1. Judul

Judul merupakan salah satu struktur penting di dlm fabel. Judul yakni kepala karangan, sehingga mempunyai fungsi selaku pengarah pikiran pembaca atau pendengar mengenai bagaimana gambaran dongeng yg terkandung di dalamnya.

2. Orientasi

Selain judul, fabel pula dibangun dr struktur orientasi. Orientasi di dlm fabel merupakan kalimat yg ada di permulaan dongeng. Orientasi mempunyai fungsi untuk mengenalkan waktu, tempat, tokoh, & karakternya sehingga memudahkan pembaca atau pendengar mengenal ceritanya.

3. Komplikasi

Di dlm fabel, biasanya jalan ceritanya dibangun menurut komplikasi, di mana menimbulkan adanya persoalan atau konflik yg menjadi jalan cerita fabel tersebut.

4. Klimaks

Struktur pembangun selanjutnya ialah klimaks. Yang mana di dalamnya merupakan puncak terjadinya pertentangan atau persoalan di dlm cerita fabel.

5. Resolusi

Di dlm fabel pula terdapat resolusi. Resolusi ialah struktur yg merupakan serpihan penyelesaian dilema atau pemecahan konflik yg terdapat pada kisah pengertian fabel tersebut.

6. Koda

Koda di dlm apa yg dimaksud dgn fabel merupakan pesan etika yg disampaikan pengarang & penyelesaian persoalan yg bisa diambil nilai adab & pesannya.

Unsur-unsur Fabel

Selain dibangun berdasarkan struktur, fabel pula dibangun berdasarkan unsur-unsur pembangun. Unsur pembangun yg ada pada fabel yakni: (1) tokoh, (2) penokohan, (3) watak, (4) latar atau setting, (5) tema, & (6) amanat.

1. Tokoh

Tokoh adalah para pelaku yg terdapat di dlm sebuah dongeng. Berbeda dgn dongeng atau dongeng lainnya, fabel memiliki tokoh yakni binatang yg hadir sebagai personifikasi manusia. Binatang di dongeng fabel dikisahkan mirip manusia kebanyakan.

2. Penokohan

Penokohan yaitu pemberian huruf pada tokoh atau aksara yg bisa bersifat antagonis atau protagonis.

3. Watak

Watak merupakan penggambaran langkah-langkah tokoh yg digambarkan dgn obrolan, monolog, komentar, atau narasi dr penulis tentang tokoh tersebut & bagaimana penggambaran fisiknya.

4. Latar atau setting

Tempat atau waktu perihal peristiwa serta suasana yg terdapat di dlm fabel.

5. Tema

Tema merupakan ide yg mendasari apa yg dimaksud dgn fabel. Tema biasanya mengandung kalimat atau keyword yg diungkapkan tokoh pada peristiwa.

6. Amanat

Amanat di dlm apa yg dimaksud dgn fabel merupakan pesan yg ingin disampaikan penulis atau pengarang di dlm fabel.

Contoh Fabel

Kancil Cerdik & Buaya

Pada suatu hari, kancil yg sedang kelaparan merasa kesusahan menyeberang sungai. Padahal, rumahnya ada di seberang sungai di hutan yg sedang ia kunjungi. Secara kebetulan bertemu dgn buaya di tepi sungai. Melihat ada buaya, kancil pun berteriak & mengganggu tidur para buaya.

“Kancil, diam kamu! Kalau tak diam, akan ku makan kau!” kata salah satu buaya yg terbangun dr tidur.

“Tidak! Aku datang ke sini karena ingin memberikan pesan dr raja hutan,” kata kancil.

Para buaya pun penasaran dgn pesan yg dibawa kancil & semua buaya pun terbangun.

Kancil kemudian meminta para buaya berkumpul & berhitung.

“Buaya-buaya, berjajarlah dgn rapi & berhitunglah. Raja hutan ingin tahu berapa jumlah anggotamu,” ujar Kancil.

Para buaya pun berjajar di sungai hingga membentuk jembatan.

“Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,” kata Kancil sembari menginjak buaya tersebut & menyeberang ke sungai yg dlm dgn tunjangan buaya.

Kancil pun kemudian kabur & berhasil menyeberang serta lolos dr para buaya yg lapar.

Pesan yg dapat diambil dr kisah kancil & buaya tersebut yaitu kecerdikan kancil yg berhasil menyeberangi sungai dgn kecerdikannya.

Artikel Terkait:

  √ Mewariskan Budaya Melalui Menulis Buku