Daftar Isi
Dalam menulis sebuah karya sastra, baik itu buku, novel, cerpen, naskah drama, atau naskah film, niscaya terkandung unsur intrinsik di dalamnya. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dr sebuah karya sastra. Komponen yg terdapat di dlm unsur intrinsik tersebut ialah tema, penokohan, alur dongeng yg terdiri dr alur maju, alur flashback, atau alur campuran, gaya bahasa, sudut pandang, amanat, & lain-lain.
Berbagai unsur tersebut harus termuat di dlm sebuah karya sastra karena membangun satu sama lain. Biasanya dlm menulis karya sastra, unsur intrinsik utama yg paling diperhatikan yaitu alur. Alur sendiri dengan-cara biasa dibagi menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur atau sorot balik atau alur flashback, & alur adonan atau maju mundur.
Alur merupakan rangkaian atau urutan peristiwa yg direka & dijalin sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan kisah sampai mencapai klimaks & simpulan dongeng. Selanjutnya, alur akan menjadi lika-liku dlm suatu karya sastra yg menjadi kekuatan terbesar dr cerpen, novel, drama, atau film yg dibentuk.
Unsur-unsur atau hukum yg diangkut di dlm penulisan atau pembuatan alur ini nantilah yg akan menentukan apakah alur tersebut termasuk alur maju, alur mundur atau flashback, atau alur adonan. Oleh sebab itu, penulis mesti memahami perbedaan ketiga alur tersebut.
Maka dr itu, di bawah ini akan diterangkan pengertian salah satu alur yg biasa digunakan pada karya sastra tatkala ini, yakni alur flashback. Selain memahami pemahaman dr alur flashback, Anda kemudian pula diantarkan untuk mengetahui aneka macam faktor di dlm alur flashback.
Apa Itu Alur FlashBack?
Alur merupakan salah satu unsur intrinsik yg harus ada atau terkandung di dlm mengarang kisah, baik novel, cerpen, naskah drama, atau naskah film. Alur dibagi menjadi tiga, yakni alur maju, alur mundur atau alur flashback, & alur campuran. Alur mundur atau alur flashback akan dijelaskan lebih rinci di sini.
Alur mundur atau alur flashback yg pula disebut alur sorot balik merupakan tahapan cerita yg dibentuk oleh pengarang dgn mendahulukan selesai cerita selaku pembuka kisah yg kemudian tahapan tersebut akan dikembalikan lagi menuju permulaan kisah. Artinya alur kisah pada alur flashback ini nanti akan membawa pembaca untuk mengenali dulu final ceritanya.
Alur mundur atau alur flashback pula bisa diartikan selaku alur yg menenteng pembaca ke akhir kisah dgn memulai insiden dr titik puncak, kemudian kembali ke awal cerita menuju final. Tahapan alur mundur atau alur flashback yaitu: klimaks – antiklimaks – final – peruwitan – permulaan.
Atau bisa jadi, alur flashback ini nanti akan menjinjing pembaca ke tahap tengah terlebih dahulu baru dibawa ke tahap permulaan atau awal cerita terjadi atau dikisahkan. Ciri-ciri karya sastra yg memuat alur mundur atau alur flashback ini nanti biasanya akan langsung menyajikan aneka macam adegan konflik di dalamnya.
Bahkan, beberapa karya sastra yg mempunyai alur flashback ini nanti akan pribadi menyajikan alur yg memiliki konflik sungguh meruncing. Padahal di situ, pembaca belum mengetahui bagaimana suasana & permasalahan yg menyebabkan terjadinya konflik & pertentangan di dlm cerita tersebut.
Artinya, alur mundur atau alur flashback merupakan proses jalannya kisah dengan-cara tak urut. Karena umumnya pengarang memberikan kisah dimulai dr konflik menuju penyelesaian, & kemudian kembali menceritakan latar belakang timbulnya konflik atau masa lalu tokoh dgn memakai alur mundur atau alur flashback ini.
Semua awal kisah di dlm alur flashback justru akan diceritakan atau dikisahkan sesudah peristiwa-kejadian konflik atau permasalahan dengan-cara kronologis di akhir karya sastra. Jika ditulis dlm bentuk denah atau dengan-cara garis besar alur flashback selaku berikut: D 1 A B C D 2 E D 1.
Awal dr dongeng yg memiliki cerita yakni tokoh A, B, & C ialah tokoh yg ditinggalkan dlm kejadian atau kisah yg disorot balik & mempunyai kemelut atau duduk perkara utama pada rumah tangga tokoh. D 2 sengaja dibuat sedemikian rupa untuk mampu menegaskan adanya pertalian kronologis D 1 & E merupakan kelanjutan kejadian dongeng permulaan D 1 yg mempunyai simpulan cerita.
Alur flashback pula merupakan pembalikan kisah atau sorot balik dr berbagai kejadian yg diawali pertentangan gres ke tahap awal atau perkenalan. Setelah menulis atau mengarang inti dongeng atau pertentangan dongeng & akan masuk ke tahap sebelumnya atau perkenalan, bisa dijalankan beberapa cara.
Penulis bisa seolah menuliskan tokoh untuk merenung & jadinya terungkap kisah masa lalunya, atau penulis bisa seolah menceritakan seorang tokoh menceritakan ke tokoh lain mengenai kisah masa lalunya, baik dengan-cara lisan maupun tertulis, tokoh pula bisa menceritakan mengenai tokoh lain yg menceritakan masa lalunya, atau diceritakan sendiri oleh penulis.
Baca Juga:
21 Jenis-Jenis Novel Berdasarkan Genrenya
Cara Menulis Novel untuk Pemula
Penokohan dlm Menulis Buku Novel
Ciri-ciri Alur Flashback
Untuk dapat membedakan alur maju, alur mundur atau alur flashback, & alur adonan, penulis lebih dulu harus mengetahui ciri-ciri atau perbedaan di antara ketiga alur tersebut. Meski sudah mengetahui pengertiannya, kerap kali penulis pemula atau penulis gres masih resah dlm memilih alur yg akan ia gunakan.
Oleh alasannya adalah itu, berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri alur, terutama alur mundur atau alur flashback. Alur mundur atau alur flashback merupakan jenis alur kisah yg diawali dgn suatu penyelesaian. Artinya terperinci bahwa alur mundur akan menampung ciri-ciri pertentangan kisah yg ditaruh di awal cerita.
Kemudian disusul dgn menulis latar belakang terjadinya pertentangan atau masa kemudian tokoh sesudah penulisan pertentangan atau di cuilan tamat dongeng. Maksudnya, bahwa alur mundur ini memiliki ciri-ciri menuliskan akhir dongeng atau latar belakang dongeng di potongan akhir karya sastra atau tulisan.
Selain dr alur terjadinya dongeng atau tahapan cerita, alur mundur atau alur flashback pula mempunyai ciri lain yakni umumnya memakai setting pada masa lampau. Masa lampau ini mesti ditulis dengan-cara mendetail & terperinci biar pembaca tak kebingungan saat membaca kisah, apakah cerita yg ia baca yaitu dikala ini atau masa lampau si tokoh tersebut.
Dalam menulis alur mundur, penulis harus memperhatikan transisi waktu yg terjadi di dlm alur kisah tersebut. Artinya, alur mundur mempunyai ciri yakni ciri khas transisi waktu yg terjadi di kisah mesti besar lengan berkuasa sehingga dapat membangun alur mundur yg baik & tak membingungkan pembaca.
Alur mundur pula mesti memiliki konflik yg besar lengan berkuasa. Maksudnya, ciri-ciri dr alur mundur ini harus mempunyai pertentangan kisah yg berpengaruh supaya tatkala menceritakan pertentangan demi konflik pada awal cerita, pembaca tak akan bosan & justru akan semakin kesengsem membaca lanjutan cerita demi lanjutan dongeng setelahnya.
Hal ini lantaran pembaca sudah disajikan ending atau selesai kisah di belahan akhir tulisan. Sehingga akhir kisah ini mesti mempesona perhatian & harus mengungkap diam-diam besar yg akan menjawab pertanyaan pembaca di akhir cerita.
Ciri-ciri alur mundur selanjutnya ialah alur flashback ini diusulkan untuk ditulis oleh penulis-penulis yg sudah sudah biasa menulis dgn menggunakan format atau struktur karangan yg konvensional. Mulai dr pengenalan karakter atau dilema, konflik terjadinya dongeng, & ending atau permasalahan.
Jika dirangkum, inilah banyak sekali ciri-ciri dr alur flashback.
1. Diawali dgn pertentangan kisah atau solusi kisah.
Alur mundur akan lebih dulu menceritakan konflik & penyelesaian kisah terlebih dahulu, baru masuk ke tahap latar belakang cerita atau awal mula terjadinya pertentangan.
2. Latar belakang terjadinya konflik sudah selesai
Alasan terjadinya konflik atau bisa pula masa kemudian yg dimiliki tokoh akan diceritakan sesudah penulis menulis pertentangan & penyelesaiannya. Artinya dlm memberikan latar belakang atau masa lalu tokoh ini, penulis mesti sudah menyelesaikan konflik di dalamnya.
3. Alur mundur biasanya memakai setting pada masa lampau.
Hal ini terjadi tatkala pertentangan selesai, maka penulis akan menenteng tokoh ke masa kemudian atau masa lampaunya, sehingga setting masa lampau pasti ada pada alur mundur. Tetapi, penulis harus menulis setting masa lampau ini dengan-cara terang & mendetail.
Jika setting cerita dituliskan kurang terperinci, dikhawatirkan pembaca akan bingung memutuskan alur dongeng atau jalannya cerita yg dibuat oleh penulis & menggunakan alur mundur ini.
4. Ciri-ciri alur mundur selanjutnya yakni mengamati transisi waktu.
Transisi waktu yg terjadi antara pertentangan menuju solusi duduk perkara menuju latar belakang persoalan atau masa lalu tokoh mesti diceritakan dgn jelas dgn perbedaan yg mesti bisa atau mudah diketahui oleh pembaca.
5. Alur mundur harus memiliki konflik yg kuat.
Artinya tatkala pertentangan yg terjadi di dlm kisah kuat, maka akan membuat pembaca kian kesengsem & ingin tau dgn ceritanya. Tatkala konflik yg termuat tak kuat, maka pembaca akan jenuh & bisa jadi tak melanjutkan membaca kisah selanjutnya.
6. Disarankan untuk penulis yg sudah memahami format atau penulisan alur.
Dalam hal ini, bukan bermakna penulis pemula tak boleh untuk menulis alur flashback. Akan tetapi, penulis yg sudah sudah biasa menulis dgn format atau penulisan, khususnya alur mundur akan lebih mengalir saat menulis alur mundur.
Sedangkan penulis gres, ada banyak hal yg mesti disediakan & dilaksanakan biar tatkala menulis cerita dgn alur mundur, ceritanya terperinci & tak menciptakan pembaca galau memutuskan jalan kisah yg dibentuk.
Kelebihan Alur Flashback
Dalam menentukan alur di dlm dongeng, pasti ada kelebihan & kelemahan yg dimiliki setiap jenis alur. Salah satunya yakni alur mundur atau alur flashback. Dalam penulisannya, alur mundur tetap memiliki kelebihan & tetap memiliki kelemahan. Berikut ini merupakan keunggulan dr alur mundur atau alur flashback.
Kelebihan apabila penulis menggunakan alur mundur dlm kisah atau karya tulis yg dibuat adalah alur ini bisa membuat pembaca merasa penasaran dgn tahapan demi tahapan yg memuat kisah hidup tokoh di masa lalunya atau bagaimana awal dr pertentangan di dlm dongeng bisa terjadinya.
Alur ini pula menyimpan jalan dongeng di masa kemudian yg akan membuat pembaca menunggu bahu-membahu apa yg terjadi di permulaan kisah hingga pada terjadinya konflik yg dituliskan di cuilan permulaan cerita.
Kekurangan Alur Flashback
Selain mempunyai keunggulan, tentu saja penulisan alur mundur ini pula mempunyai kekurangan di dalamnya. Memang pada dasarnya, alur mundur ini akan membuat pembaca makin penasaran dgn tahapan cerita selanjutnya & akan terus membaca kisah sampai memahami apa yg sebenarnya terjadi.
Kasus di atas akan terjadi tatkala jalan kisah & konflik yg ditulis menarik & terang. Namun tatkala pertentangan yg ditulis kurang besar lengan berkuasa & bias, maka pembaca bisa mengalami kebingungan dikala membaca cerita demi cerita. Ia akan merasa bingung & berhenti di tengah kisah.
Pembaca yg tak galau pula bisa mengalami kejenuhan karena pertentangan yg disajikan kurang terperinci sehingga tak mau melanjutkan ke jalan cerita berikutnya.
Baca Juga:
Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula
Contoh Alur Flashback
Penyesalan Nadia
Pulang sekolah, gue melewati jalan yg biasa kulewati bersama Nadia & Tami. Sayangnya, kali ini gue mesti pulang sendiri lantaran Nadia & Tami memiliki kesepakatan dgn teman masa kecilnya untuk makan siang di salah satu mall di bersahabat sekolah kami. Sembari bernyanyi, gue mengayuh sepedaku dgn santai.
Saat sedang mengayuh sepeda, datang-tiba di depanku tampakkumpulan orang yg menunjukkan raut paras ketakutan. “Ada kecelakaan, Neng,” ujar salah seorang kakak-kakak yg berlari ke arah kerumunan orang tadi. Aku lantas ingin tahu kecelakaan apa yg terjadi & memarkirkan sepedaku di erat pohon besar di bersahabat daerah peristiwa tersebut.
Kaget bukan kepalang tatkala gue menyaksikan dua sahabatku Nadia & Tami tergolek lemas lantaran terjatuh. Nadia & Tami eksklusif dibopong oleh abang-kakak ke angkutan umum & akan dibawa ke tempat tinggal sakit. Tidak tampakluka parah dr Nadia & Tami, tetapi gue ikut cemas & berusaha menghubungi keluarga mereka.
Sebelum peristiwa kecelakaan tersebut terjadi, gue sempat menanyakan alasan Nadia yg hari ini membawa sepeda motor milik kakaknya. “Aku nggak mau telat sampai lokasi. Jadi gue meminjam motor kakakku,” ujar Nadia kepadaku saat kutanya argumentasi menenteng motor. Padahal, Nadia sendiri belum mempunyai surat izin mengemudi (SIM).
Aku pula sempat meminta Nadia untuk naik angkutan lazim yg lebih kondusif & pula tak terjebak macet karena jalanan hari ini cukup lenggang, namun Nadia menolak dgn argumentasi takut terlambat. Sementara Tami pula sama sepertiku yg cemas & cukup cemas dgn keputusan Nadia membawa sepeda motor.
“Ya sudah terserah Nadia saja, yg penting hati-hati ya, Nad. Soalnya gue pula nggak bawa helm,” tutur Tami tatkala jadinya terbujuk oleh usul Nadia untuk membonceng dirinya naik motor.
FAQ Seputar Alur Flashback
Ada. Alur flashback ada di dlm jenis alur. Alur flashback akan menceritakan bagaimana pertentangan yg terjadi di dlm cerita, gres disusul dgn latar belakang cerita.
Alur flashback yg pula disebut alur sorot balik merupakan tahapan kisah yg dibuat oleh pengarang dgn mendahulukan akhir dongeng selaku pembuka kisah yg kemudian tahapan tersebut akan dikembalikan lagi menuju permulaan cerita. Artinya alur dongeng pada alur flashback ini nanti akan membawa pembaca untuk mengetahui dulu simpulan ceritanya
Sama halnya dgn karya sastra lain, alur flashback dalam drama merupakan jalan dongeng di mana tokoh di dlm drama akan memainkan tugas yg memunculkan pertentangan persoalan, gres sesudah itu tokoh akan menenteng penonton menuju permulaan terjadinya konflik atau masa kemudian tokoh.
Alur progresif & alur flashback yaitu dua alur yg saling berkebalikan. Alur progresif merupakan alur kisah yg bersifat runtut & terstruktur. Menceritakan bagaimana cerita dr permulaan mula hingga ke masa kini. Artinya menceritakan masa lalu, menuju ke pertentangan & penyelesaiannya.
Sementara alur flashback ialah kebalikannya, yakni menceritakan masa kini ke masa kemudian. Yaitu menceritakan konflik terlebih dulu, baru setelah itu menceritakan latar belakang tokoh atau masa kemudian tokoh.
Artikel Terkait:
Teknis Menulis Buku Alur Novel
Tips Membuat Alur Cerita yg Menarik