Alkohol, Eter, Aldehid & Keton – Apakah ananda sering menggunakan wewangian kalau akan berangkat ke sekolah? Parfum akan menawarkan anyir harum yg semerbak, tahukah kalian senyawa apa yg ada di dlm parfum sehingga menunjukkan anyir yg sungguh harum? Parfum mengandung gugus ester sehingga mengakibatkan bacin yg harum.
Ester merupakan salah satu gugus fungsi dr senyawa organik. Selain ester masih ada gugus fungsi yg lain, yakni alkohol, eter, aldehid, keton, & asam karboksilat. Bagaimana struktur & sifat dr gugus fungsi itu? Dan apa keuntungannya? Semuanya terkait Alkohol, Eter, Aldehid & Keton akan kita diskusikan pada pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
A. Alkohol
Alkohol ialah susuatu yg tak asing kita dengar, alkohol dikenal sebagai zat yg bersifat memabukkan, karena alkohol banyak dipergunakan oleh okmum-oknum dengan-cara tak benar, yaitu hanya untuk mabuk-mabukan.
Kata alkohol mengandung konotasi selaku zat yg menghancurkan, padahal masih banyak faedah yg mampu diperoleh dr alkohol. Alkohol mempunyai sifat yg mampu memabukan bagi penggunanya, sifat memabukkan ini merupakan sebagian kecil dr sifat alkohol.
Tahukah kalian acara apa saja yg memakai alkohol dlm kehidupan sehri-hari? Salah satu contohnya ialah spiritus, spiritus merupakan teladan materi yg mengandung alkohol. Penamaan alkohol dgn mengganti akhiran –a pada alkana menjadi –ol. Contoh: metana menjadi metanol, etana menjadi etanol, propana menjadi propanol, dll. Berikut yakni rumus biasa alkohol.
Keterangan: jumlah atom C =2, atom H = 6, & 1 atom O. Makara mampu ditarik kesimpulan alkohol mempunyai rumus umum molekul C2H6O.
Tatanama Alkohol
Tatanama alkohol menenggunakan sisitim tata nama IUPAC dgn hukum selaku berikut:
a) Menentukan rantai atom karbon terpanjang yg mengandung gugus OH. Pada rantai terpanjang tersebut mampu dibilang sebagai rantai utama, diberi nama sesuai dgn nama alkananya, dgn diganti akhiran –a dgn –ol.
Contoh:
Rantai terpanjang pada teladan di atas mengandung 5 atom karbon, sehingga mampu kita beri nama dgn pentanol.
b) Atom karbon yg berada di luar rantai utama dinamakan cabang, kemudian diberi nama alkil sesuai dgn jumlah atom C.
c) Penomoran pada rantai utama dimulai dr ujung terdekat dgn gugus OH, seperti pada pola berikut:
d) Urutan bantuan nama alkohol yakni selaku berikut:
- Nomor cabang
- nama alkil
- nomor gugus OH
- nama rantai utama.
Catatan: Jika terdapat banyak cabang dlm satu struktur maka penomorannya sesuai dgn urutan adjad.
Baca juga: Cara Penulisan Persamaan Reaksi Kimia
B. Eter ( alkoksi alkana)
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yg mempunya struktur berlainan dgn alkohol. Rumus molekul eter mampu dituliskan selaku berikut:
Dari contoh diatas mampu kita lihat pada gugus fungsi – O – mampu terikat pada dua gugus alkil sekaligus, gugus alkil sama ataupun di gugus alkil yg berlainan. Perhatikan rumus molekul etoksi etana di atas mampu dilihat jumlah atom C = 4, H = 10, & O = 1. Jika dituliskan rumus molekulnya ialah C4H10O. Secaraumum rumus molekul eter ialah seperti berikut.
Tata nama eter
Ada dua macam cara pertolongan nama eter, yaitu:
- Penamaan dengan-cara trivial, pada penamaan ini dmuali dgn menyebutkan alkil yg terikat pribadi pada gugus – O – kemudian dibarengi oleh kata eter.
- Penamaan dengan-cara IUPAC, pada penamaan ini dijalankan dgn cara merubah akhiran ana pada alkana asal dgn akhiran oksi.
Perhatikan pola pada tabel berikut:
Keisomeran eter
Eter mempunyai keisomeran fungsi dgn alkohol, dgn rumus biasa eter R – O – R’, & alkohol (R – OH).
Contoh:
Pada kedua senyawa diatas mempunyai rumus molekul yg sama, yaitu C3H8O sedangkan gugus fungsi yg berlainan. Makara alkohol & eter mempunyai keisomeran fungsi. Contoh lain, Eter selain berisomer dgn sesamanya, pula berisomer dgn alkohol (isomer fungsi) yg rumusnya sama yaitu CnH2n+2O.
Contoh: isomer C4H10O.
Sifat-sifat eter
Eter memiliki sifat-sifat selaku berikut:
- Memiliki sifat yg gampang menguap, mudah terbakar, & beracun.
- Dapat bereaksi dgn HBr atau HI.
- Titik didih eter lebih rendah dibandingkan dgn titik didih alkohol, hal ini disebabkan lantaran eter tak membentuk ikatan hidrogen diantara molekul-molekul. Tetapi massa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dgn titik didih alkana.
C. Aldehid
Aldehid atau alkanal yakni senyawa turunan alkana yg memiliki gugus fungsi selaku berikut:
aldehid mempunyai gugus fungsi yg hampir sama dgn keton, adapun rumus lazim struktur aldehid ialah
Contoh:
Pada teladan tersebut dapat dituliskan rumus molekulnya adalah C2H2n O karena mamiliki jumlah atom C = 2, H = 4, & O = 1.
Rumus lazim
Perhatikan rumus struktur beberapa aldehid pada tabel berikut:
Tatanama Aldehid
a) Nama IUPAC
Pada penamaan tata nama aldehid, dr nama alkana diganti akhiran a menjadi al.. Perhatikan pola pada tabel berikut:
b) Nama Lazim (trivial)
Penamaan senyawa aldehida di ambil dr asam karboksilat dgn mengubah at menjadi akhiran aldehida. Misalnya asam asetat menjadi asetaldehid, mirip pada tabel berikut:
Baca juga: Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Kimia
D. Keton
Rumus biasa keton mempunyai rumus yg nyaris ibarat dgn aldehid, cuma mengganti satu atom H yg terikat pada gugus karbonil dgn gugus alkil. Keton mempunyai rumus biasa CnH2nO.
Perhatikan beberapa senyawa keton berikut:
Dari tebel tersebut mampu di lihat bahwa gugus karbonil (-CO-) mengikat dua gugus alkil (R) yg sama atau tak sama, sehingga senyawa keton memepunyai rurmus struktur sebagai berikut:
a) Tata Nama
Secara lazim penamaan senyawa alkanon (keton) dapat dijalankan dgn dua cara, yaitu cara trivial & tata cara IUPAC.
- Cara Trivial
Pada penamaan dgn cara trivial ini mampu dilakukan dgn cara menyebutkan apalagi dahulu gugus alkil yg terikat pada atom C, lalu kemudian di ikuti keton.
Penyebutan gugus alkil mengikuti urutan abjad.
Contoh :
- Sistem IUPAC
Tata nama senyawa dgn menggunakan sistim IUPAC ialah:
- Pertama-tama menentukan rantai induk dlm sebuah senyawa, rantai induk ini ialah rantai atom C terpanjang yg mengandung gugus karbonil.
- Lalu kemudian memberi nomor dr salah satu ujung, sehingga atom C pada gugus karbonil (gugus yg bercabang) mendapat nomor terkecil.
- Urutan penamaan: dimulai nomor cabang, nama cabang, nomor atom C gugus karbonil, & nama rantai induk (alkanon).
b) Keisomeran
- Keisomeran kerangka
- Isomer Posisi
Molekul C5H10O mampu terbentuk:
- Isomer Fungsi
Molekul C4H8O dapat terbentuk:
Demikian pembahasan kita pada materi Alkohol, Eter, Aldehid & Keton ini, mudah-mudahan goresan pena ini bisa memberi faedah untuk sobat-sobat, adik- adik atau yg lainya. Apabila ada yg tak kalian pahami atau ingin bertanya lebih lanjut bisa isi dolom komentar, terima kasih.
Baca juga: Tata Nama Senyawa Anorganik
Referensi:
Soewardi, dkk. (2009). Panduan Pembelajaran Kimia Untuk Sekolah Menengan Atas & MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Sukmawati Wening. (2009). Kimia Untuk Sekolah Menengan Atas Dan Ma Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Utami Budi, dkk. (2009). Kimia Untuk Sekolah Menengan Atas/MA Kelas XII Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.