√ 7 Unsur Penting Menulis Buku Non Fiksi

7 Unsur Penting Menulis Buku Non Fiksi – Saat pergi ke toko buku, jenis buku apa yg sering dibaca? Apakah itu buku fiksi mirip novel, cerita atau komik? Atau sebaliknya, membaca buku motivasi, buku pelajaran atau buku sejarah.

Saat membaca isi buku tersebut, apa yg paling ingin dijalankan? Apakah ingin menjadi seorang penulis buku yg namanya terpampang di sampul belakang & menerima royalti dr penerbit buku rutin?

Jika iya, salah satu caranya ialah mewujudkan menjadi seorang penulis. Bisa diawali dgn menulis buku fiksi maupun buku non fiksi. Kesempatan kali ini akan mengulas bagaimana menulis buku non fiksi di penerbit buku.

Banyak orang yg berpendapat bahwa menulis buku non fiksi itu sukar, padahal menulis buku fiksi jauh lebih sukar karena mengandalkan khayalan.

Sedangkan buku non fiksi hanya menulis fakta & data yg sudah ada. Buku non fiksi terdiri dr banyak jenis, mulai dr buku motivasi, kamus, buku asuh, & masih banyak lainya. Biasannya setiap penerbit buku mempunyai genre dlm mencetak buku & fokus yg diunggulkan sendiri.

Baca pula : Ciri-ciri Buku Non Fiksi

Ada penerbit buku yg khusus mencetak buku genre fiksi & ada pula non fiksi. Pada peluang kali ini akan mengulas unsur menulis buku nonfiksi yg digemari penerbit buku.

Unsur Penting Menulis Buku Non Fiksi

Unsur penulisan buku non fiksi mencakup selaku berikut.

1. Bagian Cover Buku

Unsur pertama yaitu memperhatikan penggalan cover buku. Cover buku menjadi salah satu unsur penulisan buku non fiksi, lantaran dr cover bisa menarik perhatian pembaca.

Cover yg menarik minat pembaca yaitu cover yg mempunyai performa yg mempesona, segar & komunikatif. Sederhananya saat Anda pergi ke toko buku, selain melihat judul yg menawan, apa yg menarik perhatian & perhatianmu? Pasti cover bukan. Itu sebabnya cover menjadi hal penting dlm pembuatan buku.

2. Rincian Sub Bab Buku

Hal yg tak boleh dilewatkan agar goresan pena bukumu mendapat mempesona perhatian penerbit buku ialah menyajikan sub bab yg menarik. Sub bagian yg baik dikemas dgn uraian yg menyeluruh & mendetail.

Sehingga penerbit tahu keseluruhan isi buku yg ingin disampaikan oleh penulis. Kebanyakan penulis buku non fiksi ditolak penerbit karena tak memiliki kejelasan isi & kurang tersistematis.

3. Judul Sub Bab

Unsur penulisan buku non fiksi yg lain yaitu penulisan judul. Judul yg dimaksud di sini di bagian sub bagian. Oleh alasannya itu, buatlah penyeleksian diksi (kata) yg menawan biar sub bab yg akan disampaikan lebih greget.

Dalam satu sub bagian, tentukan untuk memaparkan pesan sedetail mungkin & sebagus mungkin. Beberapa penulis pemula yg mengawali menulis buku non fiksi banyak yg hanya menuliskan permukaannya saja.

Biasannya, kalau demikian akan memberikan kekecewaan ke pembaca. Karena esensi dr buku ialah menerangkan ulasan selengkap-lengkapnya, tak cuma permukaannya saja.

4. Isi Buku

Seperti yg telah disinggung di “sub bab” bahwa penulis buku non fiksi itu berlainan dgn menulis artikel. Tatkala menulis postingan, ulasan bisa saja singkat & tak mendalam.

Ketika menulis buku, maka isi yg disampaikan haruslah mendalam & lengkap. Karena cakupan penyampainnya lebih banyak.

5. Cara Menyajikan Isi Buku

Unsur buku non fiksi yg diminati penerbit buku dr sisi penyajian isi buku mesti disesuikan dgn abjad penerbitnya. Jika penerbit memiliki aksara jenis buku asuh, maka buku yg ditulis pula dikemas dgn bahasa yg baku & ulasan yg baku pula.

Begitu sebaliknya. Pastikan isi buku yg ditulis menggunakan bahasa yg komunikatif & gampang dipahami oleh pembaca yg awam sekalipun.

6. Bahasa yang Digunakan

Maksud dr penggunaan bahasa yg baik adalah menggunakan bahasa yg gampang dipahami oleh pembaca. Bahasa yg digunakan diadaptasi.

Misal buku motivasi, maka bahasa yg dipakai yaitu bahasa yg membangun & membangkitkan motivasi.

Sebaliknya, jika buku non fiksi tersebut berbentukbuku latih, maka bahasa yg dipakai dapat menggunakan bahasa akademis.

7. Sistematika Penulisan

Daya tarik buku tergantung dr sistematika penulisan. Sistematika yg runtut tentu akan membantu pembaca mengerti pesan & ilmu yg hendak disampaikan oleh penulis.

Adapun cara supaya tulisan tersistematis, salah satunya dgn menguasai materi & memiliki wawasan tentang tema tersebut.

Dengan wawasan yg banyak ihwal hal tersebut, maka penulis dgn lincah membuat sudut pandang penulisan. Pengambilan sudut pandang ini pula dipengaruhi oleh daya analisis & sensitivitas si penulis.

Itulah tujuh unsur non fiksi. Hal yg tak boleh dilewatkan dlm penulisan buku non fiksi di penerbit buku tetap memiliki pesan.

Makara buku yg dibentuk akan menawarkan pesan apa? Apakah pesan motivasi, pesan memberi materi pelajaran.

Baca pula : Unsur Buku Fiksi & Non Fiksi

Dengan ulasan ini mudah-mudahan berguna & mendorong untuk lebih peka & bersemangat menulis buku & mengirimkannya ke penerbit buku. (Elisa)

Referensi:

  • http://www.academia.edu/35913203/RPP_Bahasa_Indonesia_kelas_VII_Bab_VIII (diakses 5 Oktober 2018).
  • http://www.snowlife-elisa.com/2018/02/3-faktor-proses-penting-di-dunia.html (diakses 5 Oktober 2018).

  √ Kuasai 2 Tahap Penulisan Buku