5 Fase Proses Pembelahan Mitosis – Pertumbuhan dan pertumbuhan organisme multiseluler tak lain yaitu hasil dari reproduksi sel atau pembelahan sel. Semua organisme multiseluler berasal dari satu sel yang kemudian membelah secara mitosis membentuk banyak sel. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menciptakan dua sel anak yang bersifat identik. Pembelahan mitosis berperan dalam proses regenerasi sel somatik pada organisme multiseluler, dan juga sebagai cara perkembangbiakan pada beberapa organisme yang menggunakan tunas. Namun, pada tubuh flora, selain terjadi untuk regenerasi sel somatik, pembelahan mitosis juga terjadi pada pembentukan sel gamet (sperma dan ovum). Sel akan memeiliki kendali untuk mengontrol pembelahan mitosis, kehilangan kontrol tersebut sanggup mengakibatkan pembelahan yang tidak terkendali, hal inilah yang terjadi pada sel kanker. Sel kanker ialah sel somatik (sel tubuh) yang kehilangan kendali akan pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis penting dalam siklus sel yang menjaga sifat sel anak identik dengan induk dengan tujuan untuk regenerasi sel, pertumbuhan dan kemajuan. Berbeda dengan pembelahan amitosis yang terjadi pada organisme uniseluler, pembelahan mitosis berlangsung melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
TAHAPAN PEMBELAHAN MITOSIS
1. Interfase
Interfase diketahui selaku fase istirahat, hal ini dikarenakan belum tampakfase pembelahan yang spesifik. Interfase merupakan tahapan pendahuluan sebelum melakukan pembelahan sel baik mitosis maupun meisosi. Pada pembelahan mitosis, interfase merupakan tahapan yang paling lama. Sementara fase mitotiknya sendiri berjalan sangat cepat. Meski demikan, dalam interfase sel aktif mempersiapkan pembelahan. Interfase dibedakan menjadi tiga tahapan:
• Tahap pertumbuhan I (G1)
Tahap gap1 atau kemajuan pertama akan terjadi pertumbuhan (pertambahan) massa sitoplasma menyerupai duplikasi organel.
• Tahap sintesis (S)
Pada tahapan ini akan terjadi duplikasi substansi genetik, DNA. hal ini bertujuan untuk menjiplak gosip genetik yang hendak dibagikan terhadap anaknya. DNA mengandung info genetik suatu individu, pada pembelahan mitosis akan terjadi pewarisan sifat yakni arahan genetik dalam DNA dari induk ke anak. Dengan demikian sel anak akan mewarisi semua isu genetik yang dimiliki oleh induk.
• Tahap Pertumbuhan II (G2)
Tahap ini ialah tahap pertumbuhan lanjut dan indikator bahwa sel telah siap menuju fase pembelahan mitosis.
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
2. Profase
Tahapan profase ditandai dengan pembentukan kromatid yang berasal dari pemendekan benang – benang kromatin. Pada interfase, DNA telah diduplikasikan. Kromosom dalam bentuk benang – benang disebut dengan kromatin.untai kromatin ini kemudian memadat dan menjadikan ukurannya memendek membentuk struktur yang lebih padat sepeti batang yang disebut kromatid. Kemudian kromatid berduplikasi dengan tetap berada dalam satu sentromer membentuk kromatid sister.
Ciri lain yang menandakan tahapan profase yaitu menghilangnya anak inti (nukleolus) dan membran inti (nukleolema). Sementara itu, sentrosom membelah menjadi dua sentriol. Masing – masing sentriol tersusun atas mikrotubula. Sentriol ini kemudia memisah, masih – masing menuju kutub yang berlawan. Masing – masing mikrotubula pada sentriol memanjang dan menangkap kromatid sister pada bab sentromernya.
3. Metafase
Tahapan metafase ditandai dengan berkumpulnya kromosom pada pelat metafase (ekuator). Masing – masing kromosom berikatan dengan mikrotubula sentriol dari arah yang bertentangan. Kinetokor adalah kawasan atau titik pada sentromer yang berikatan dengan mikrotubula sentriol. Semua kromosom yang terdiri atas kromatid sister (dua kromatid) pada sel yang sedang membelah akan berjajar sejajar di bidang ekuator, bidang khayal yang membagi sel membagi dua wilayah sama besar.
4. Anafase
Pada tahapan anafase akan terjadi pemisahan kromatid sister. Tahapan ini ditandai dengan memendeknya mikrotubula sentriol pada masing – masing kutub. Ikatan yang besar lengan berkuasa pada mikrotubula dengan masing – masing segi kinetokor kromosom akan mempesona masing – masing kromatid pada kromosomtersebut. Dengan demikian, kromatid akan kesengsem ke kutub yang berlawanan, kromatid sister berpisah seiring dengan pemendekan mikrotubula sentriol yang kian memendek ke bentuk semula. Pada risikonya, masing – masing kutub akan memiliki koleksi kromosom yang lengkap.
5. Telofase
Merupakan tahapan akhir pada pembelahan mitosis. Ciri – ciri tahapan ini ialah kebalikan dari tahapan profase. Kromatid yang telah mencapai kutubnya masing – masing akan terurai kembali menjadi kromatin. Sementara itu, selain sudah terjadi pembagian organel, masing – msing kutub akan terbentuk membran inti dan anak inti. Telofase mampu diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang ditandai dengan terbentuknya cincin pembelahan yang kian menjepit sel dan hasilnya membagi sel menjadi dua. Secara biasa , tahapan telofase dibedakan menjadi:
– Karyokinesis
Merupakan tahapan pembelahan inti, yaitu terjadi eksklusif sehabis anafase. Pembentukan membran inti pada masing – masing kutub ialah menunjukan dari berakhirnya tahapan karyokinesis.
– Sitokinesis
Artinya pembelahan sitoplasma (sito = sitoplasma; kinesis= pembelahan). Sitokinesis terjadi seterlah karyokinesis. Sitokinesis akan membagi sel manjadi dua. Tidak semua pembelahan mitosis dibarengi dengan sitokinesis. Pada tahap morula, zigot hanya membelah hingga pada tahap karyokinesis.
Sumber https://www.kakakpintar.id