√ 4 Kesalahan Pra Writing – Cara Menulis Buku untuk Diterbitkan

Cara menulis buku untuk diterbitkan perlu Anda pahami dgn benar supaya buku Anda diterima oleh penerbit. Ada beberapa tahapan yg perlu dilalui supaya buku Anda mampu diterbitkan.

Prosesnya mulai dr tahap perencanaan, menulis, editing, hingga publikasi. Kita akan diskusikan satu per satu, ya. Pada pembahasan ini kita akan membahas kesalahan penulisan apa saja yg kerap terjadi.

Sebelum menulis, kita akan memasuki pra writing. Tahapan pra writing ini penting sebagai salah satu cara menulis buku untuk diterbitkan. Di sini terdapat proses menyiapkan & menggodok sebuah tema supaya tulisan Anda optimal. Sayangnya beberapa penulis masih melaksanakan kesalahan yg tak mereka sadari.

Berikut ini 4 Kesalahan Pra Writing :

  1. Kurang Mencari Referensi

Bagi penulis pemula umumnya memulai menulis ialah hal yg sulit. Mau menulis apa? Nanti kata-katanya apa? Hal itu dapat disebabkan lantaran ide tak berhasil didapatkan maka sang penulis tak dapat berkarya. Penulis akan galau mau menulis apa.

Ada banyak cara yg bisa dikerjakan penulis supaya mendapatkan ide bukuya. Misalnya seperti J.K. Rowling penulis Harry Potter justru memperoleh pemikiran tatkala ia dlm perjalanan di kereta api. Ada pula penulis yg menemukan idenya tatkala ia sedang berkencan bersama kekasihnya. Tapi ada pula penulis yg mendapat inspirasi tatkala banyak membaca buku sebagai tumpuan lain.

  1. Kurang Membaca

Kesalahan cara menulis buku untuk diterbitkan selanjutnya ialah penulis jarang membaca sehingga kurang mempunyai kosa kata gres. Kosa. Untuk mengembangkan kesanggupan menulis & memperbanyak kosa kata dlm tulisan, Anda memang perlu membaca banyak buku. Selain kosa kata yg bertambah banyak, pengetahuan & sudut pandang Anda pun pula akan bertambah. Dengan bertambahnya sudut pandang & pengetahuan maka Anda akan semakin gampang dlm menulis.

  1. Tidak Aware Dengan Sekitar

Kesalahan yg kerap dilakukan dlm cara menulis buku untuk diterbitkan adalah penulis tak aware dgn sekitar. Padahal supaya ide kian banyak muncul bila Anda lebih aware dgn keadaan sekitar. Maksudnya, penulis harus peka dgn dunia sekitar. Contohnya, dikala Anda memiliki banyak sahabat wanita yg manis baik hati & parasnya, Anda dapat menilik tentang seluk beluk dunia keayuan. Melalui fenomena keayuan sahabat-sobat Anda tadi dapat diangkat selaku ide menulis suatu buku.

kesalahan menulis buku

Perlu disadari bahwa profesi penulis merupakan profesi yg tak bisa lepas dr kreativitas. Dengan kreativitas, Anda akan bisa mengangkat fenomena sederhana menjadi tulisan yg mempesona & bahkan inspiratif. Sama halnya tatkala Anda menulis buku ajar. Anda bisa melihat fenomena sederhana yg biasa ditemui di kelas atau bersama mahasiswa. Misalnya, cara menciptakan karya ilmiah yg gampang. Dan masih banyak tema sederhana lain.

  1. Membatasi Kreativitas

Pada tahap ini seorang penulis akan mulai menulis naskah bukunya. Saat proses ini, penulis boleh menulis apa saja untuk naskahnya. Kesalahan yg sering terjadi yaitu penulis merasa cemas mengeluarkan idenya sehingga menghalangi kreativitasnya. Padahal dlm menulis buku untuk diterbitkan, penulis boleh bebas menulis yg ada dipikirkan wacana ide yg sudah diseleksi. Menulis dgn bebas artinya kita menulis tanpa beban, kita betul-betul menumpahkan segala kreativitas yg kita miliki.

Dalam proses drafting, sikap kreatif harus betul-betul dijunjung tinggi. Dengan kreativitas inilah seorang penulis akan membuat karya-karyanya. Oleh karena itu, saat proses menulis naskah teknik menulis betul-betul dibutuhkan. Kemampuan merangkai kata, kesanggupan memakai majas, kesanggupan berekspresi, semuanya perlu dikeluarkan agar tercipta goresan pena yg menawan dibaca.

Menulis bukan soal talenta atau kemampuan khusus. Menulis itu keahlian yg bisa ditekuni. Supaya pada proses drafting ini Anda tak kesulitan, maka mulai banyak latihan menulis mulai dr kini, ya! Setelah seorang penulis menuntaskan proses drafting maka ia akan mempunyai draft pertama dr tulisannya.


Kontributor: Novia Intan

  √ Alur Struktur Buku Ajar