Konsumerisme sejatinya mampu diartikan sebagai sebagai suasana dimana seseorang membeli beragam barang cuma untuk kesenangan, bukan sebab memerlukan barang tersebut. Sehingga dlm hal ini bentuk langkah-langkah sosial yg dijalankan banyak dianggap merugikan.
Contohnya saja mirip adanya sikap seseorang membeli barang-barang mahal dgn uang pinjaman online, padahal barang tersebut tak bukan tegolong sebagai kebutuhkan primer, seperti halnya jam tangan, kendaraan beroda empat mewah, & lainnya. Hingga akibatnya atas perilakunya yg mengedepankan gengsi menjadikannya mesti mencicipi balasan negatif dr sikap konsumerisme.
Daftar Isi
Konsumerisme
Konsumerisme ialah sebuah arti ideologi yg mempesona masyarakat dlm sistem produksi massal & merubah pola pandang pada konsumsi. Sehingga dlm penggunaan biasa , konsumerisme pula dapat mengacu pada kecenderungan orang untuk hidup dlm ekonomi kapitalisme sehingga menerapkan pola hidup materialisme yg berlebihan, berkisar pada konsumsi berlebihan yg refleksif, boros, atau menonjol .
Dalam pengertian di atas, tentusaja konsumerisme diketahui dengan-cara luas berkontribusi pada penghancuran nilai-nilai & cara hidup tradisional, eksploitasi konsumen oleh bisnis besar, degradasi lingkungan, & efek psikologis negatif.
Dampak Negatif Konsumerisme
Dampak negatif yg menjadi kerugian atas sikap konsumerisme, diantaranya:
-
Buruk untuk industri kecil
Industri setempat berisiko terkena pengaruh negatif dr maraknya konsumerisme. Alasanya alasannya negara-negara konsumtif biasanya memiliki daya beli yg lebih tinggi, barang-barang berkualitas tinggi yg tak tersedia di dlm negeri di impor dr kawasan lain.
Dalam ekonomi konsumerisme, orang bersedia membayar harga yg lebih tinggi untuk merek yg telah mapan dgn cita-cita menerima produk yg asli atau bermutu lebih tinggi meskipun merek lokal mungkin akan membuat hal yg sama dgn harga yg lebih rendah.
Dalam masalah mirip itu, industri lokal mungkin tersingkir dr pasar sebab kurangnya pelanggan; bila mereka tetap dlm bisnis, mereka terpaksa memproduksi barang-barang yg lebih hemat biaya dgn kualitas rendah alasannya adalah kurangnya pemasukan.
-
Gangguan ekologi
Konsumerisme memiliki arti membangun lebih banyak pabrik & mendorong proses urbanisasi pada skala yg lebih luas. Hal itu mengarah pada penipisan sumber daya alam yg serius; hutan ditebang & badan air ditutup untuk memberi ruang bagi pembangunan perkotaan atau kepentingan komersial.
Akibatnya terjadi kerusakan dlm skala yg jauh lebih besar dgn dampak yg cukup besar pada keadaan ekologi. Lingkungan pula terpengaruh sebab meningkatnya tingkat polusi dr pabrik & pemukiman, serta polusi yg dengan-cara langsung dihasilkan dr produk yg dijual & dibeli.
-
Gaya hidup penduduk berganti
Konsumerisme menyebabkan pola hidup penduduk berganti, dlm arti mereka lebih boros, sarat dgn kenyamanan materi dibandingkan dgn berkonsentrasi pada kesederhanaan. Spiritualisme & filsafat Timur senantiasa menekankan kesederhanaan.
Akan tetapi, bagi orang-orang yg menganut gaya hidup konsumerisme, kekayaan bahan ialah aspek penentu tentang apakah suatu masyarakat sungguh maju atau tidak. Akibatnya, nilai-nilai spiritual dianggap remeh. Hal itu mungkin tak cocok untuk seseorang dr Timur, yg lazimnya menghargai nilai-nilai spiritual.
-
Meningkatnya angka kriminalitas & stress
Konsumerisme pula dapat mempunyai dampak negatif pada peningkatan angka kriminalitas. Tingkat kriminalitas tersebut mengalami kenaikan seiring dgn meningkatnya keinginan untuk mempunyai produk-produk mahal. Pencurian & perampokan menjadi hal yg sudah biasa terjadi.
Selain kriminalitas, konsumerisme pula dapat mempunyai pengaruh pada kesehatan psikologi seseorang bila keinginannya yg kuat untuk mempunyai suatu barang tak tercukupi. Akibatnya orang tersebut akan mengalami depresi. Adanya kecemburuan sosial & rasa iri hati mampu mengarah pula pada kejahatan atau kriminalitas.
Contoh Dampak Negatif Konsumerisme
Adapun untuk acuan konsumerisme yg terjadi selaku penggambaran atas dampak negatif. Misalnya saja;
-
Anak Nia Daniaty Artis Tersohor Melakukan Penipuan Karena Konsumsi yg Tinggi
Bukan hal yg privat lagi adanya sikap konsumerisme yg tinggi menimbulkan munculnya langkah-langkah nekat yg dilaksanakan oleh beberapa public figure. Dalam hal ini misalnya saja kasus ihwal adanya Nia Daniaty berjulukan Olivia Nathania ditahan atas adanya kasus penipuan rekrutmen calon PNS.
Terjadinya kasus ini dilaksanakan Olivia Nathania untuk memenuhi keinginannya dlm berbelanja barang-barang glamor. Akibatnya dlm beberapa tahun kebelakang Olivia Nathania mesti ditahan oleh pihak berwajib (Kepolisian).
Nah, itulah saja klarifikasi & pengulasan yg bisa dibagikan pada semua golongan berkenaan dgn adanya efek negatif dr sikap konsumerisme & pola kasusnya. Semoga saja bisa memberi wawasan bagi kalian seluruhnya.