20 Contoh Pantun Nasehat Pendidikan Bersajak aaaa & abab – Pantun merupakan sajak usang yang terdiri atas empat bait kalimat dimana dua bait pertama merupakan sampiran dan dua bait selanjutnya adalah isi dari pantun tersebut. Isi pantun mampu berupa usulan, kebanggaan atau sindiran terhadap sesuatu. Penggunaan pantun yang kini makin jarang sebab kepopulerannya makin menyusut. Penyampaian maksud dengan menggunakan pantun akan memperlihatkan kesan yang lebih indah dan lebih berarti kepada yang ditujukan. Keindahan pada pantun terletak pada rima yang simpulan katanya yang sanggup bersajak aaaa atau abab. Berikut 20 contoh pantun yang terdiri dari anjuran dalam pendidikan.
20 Contoh Pantun Nasehat Pendidikan
Makan manggis rasanya anggun (a)
Sambel bebek tumpah ruah (b)
Hey kau nona yang cantik (a)
Ayok kita pergi ke sekolah (b)
Daun mangga hijau warnanya (a)
Daun pandan bacin baunya (a)
Wahai kamu pemudi pemuda (a)
Belajar giat untuk bangsa tersayang (a)
Putih – putih bunga melati (a)
Merah – merah buah delima (b)
Ayam berkokok di pagi hari (a)
Tas dan sarapan sudah siap di atas meja (b)
Hujan membasahi bumi di pagi hari (a)
Warna warni pelangi di langit biru yang cerah (b)
Mentari menyingsing di pagi hari (a)
Menghantarkan aku ke sekolah (b)
Menanam cabe di tengah ladang (a)
Buahnya sangat dinanti (b)
Wahai pelajar jangan suka begadang (a)
Atau sekolah terlambat lagi (b)
Burung burung berburu ulat bulu (a)
Mengurangi jumlahnya yang padat (b)
Jangan malas mencari ilmu (a)
Jadilah anak yang bermanfaat (b)
Buah anggur warnanya ungu (a)
Biar tak asam tambahkan madu (a)
Jangan melulu menyalahkan guru (a)
Jika tak mampu membaca buku (a)
Matahari menyinsing di langit biru (a)
Burung bertengger di batang pohon (b)
Jangan berhenti belajar (a)
Selama hayat masih dikandung badan (b)
Si mbok jualan jamu (a)
Berdagang hingga jam empat (b)
Datang menimba ilmu (a)
Pergi memberi faedah (b)
Induk gajah mencari anaknya (a
Tersesat di tengah kota (a)
Menuntut ilmu agama hal utama (a)
Agar selamat dalam kehidupannya (a)
style=”display:inline-block;width:336px;height:280px”
data-ad-client=”ca-pub-9290406911233137″
data-ad-slot=”2698768695″>
Hiroshima hancur seketika (a)
Saat boom nuklir memporak – poranda (a)
Wahai kamu ananda (a)
Jangan termakan fitnah tanpa bukti yang konkret (a)
Buah kemuning daunnya hijau muda (a)
Harum sungguh aroma bunganya (a)
Berbaktilah kepada orang bau tanah (a)
Sejak kecil kita dibuainya (a)
Bermacam jenis warna (a)
Tapi hijau aku paling suka (a)
Mari gemar membaca (a)
Jika kau ingin menyaksikan indahnya dunia (a)
Dari langit hadirnya hujan (a)
Dari tanah berkembang tumbuhan (a)
Semangat belajar membara tak terelakan (a)
Cita cita yang murni akan didapatkan (a)
Putih melati (a)
Indah berseri (a)
Mari mengaji (a)
Agar bermakna (a)
Makan buah duku di tengah sawah (a)
Ditemani secangkir kopi hitam yang legenda (b)
Bangun pagi siap – siap ke sekolah (a)
Guna membangun negeri tersayang (b)
Sinar bulan purnama dibulan September (a)
Sirna seketika saat mentari tiba (b)
Jangan takut dalam berguru (a)
gagal menuntun berhasil datang (b)
Segerombolan Singa Di Sabana (a)
Sedang Mengincang Kijang (b)
Hormati Guru Bak Orang Tua (a)
Darinya Ilmu Datang (b)
Burung bersarang di atas pohon (a)
Nyanyi lagu Ocean (a)
Jangan suka menangguhkan pekerjaan (a)
Jagalah kesehatan (a)
Menanam pohon di dalam pagar (a)
Buah jatuh di atas nampan (b)
Rajin rajinlah berguru (a)
Demi masa depan (b)
Buka pintu buka jendela (a)
Sejuknya angin begitu terasa (b)
Ayah ibu ulet melakukan pekerjaan (a)
Demi nanda tersayang (b)
Sumber https://www.kakakpintar.id