Jumlah penduduk di Indonesia paling banyak yakni di Pulau Jawa. Banyak orang yg tenteram hidup di Pulau Jawa dgn segala kemudahan & pembangunan infrastruktur yg ada. Masyarakat yg ada di desa pula memilih untuk merantau ke berbagai kota yg lazimnya pula berada di Pulau Jawa, Sumatra, Kaliamantan, Sulawesi, Bali, & Papua.
Hal ini tentusaja menciptakan persebaran penduduk terus berubah, & penduduk di kota-kota besar yg ada di berbagai kawasan semakin banyak, sehingga menjadikan berbagai efek kepadatan penduduk dlm banyak sekali bidang. Hal ini lantaran kian padat wilayah bertambah banyak dilema sosial yg akan timbu.
Daftar Isi
Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk ialah perbandingan antara jumlah perkembangan penduduk dgn luas tanah yg di tempati. Semakin banyak orang yg tinggal dlm luas tertentu maka dapat dibilang wilayah tersebut merupakan daerah yg padat.
Kepadatan penduduk di sebuah negara perlu dilaksanakan untuk mengenali persebaran penduduk di negara tersebut. Tatkala sudah mengenali persebaran & dirasa tempat tertentu terlalu padat penduduk maka pemerintah mampu melakukan kebijakan tertentu agar menanggulangi permasalahan tersebut.
Kita tahu adanya acara sewasembada pangan yg pernah dilakukan oleh Soeharto di masa pemerintahnya yg disertai dgn urbanisasi besar-besaran. Kebijakan tersebut dikerjakan untuk menangani permasalahan penduduk di Indonesia.
Dampak Kepadatan Penduduk
Dampak yg ditimbulkan mungkin ada yg eksklusif dicicipi & tak eksklusif. Hal tersebut tergantung pada bidang apa & peran sosial penduduk dlm bidang tersebut. Berikut merupakan beberapa efek kepadatan penduduk yg ada di dlm bebagai bidang.
Dampak pertama dr adanya kepadatan penduduk dlm bidang kesehatan, antara laon;
-
Membutuhkan banyak air dlm satu tempat
Ketika penduduk tinggal pada satu tempat yg sama maka dlm satu tempat akan memerlukan jumlah air yg lumayan banyak. Kebutuhan utama manusia salah satuya adalah air, sehingga kian padat maka jumlah air yg diperlukan bertambah banyak.
Kita tahu di wilayah yg padat dgn piramida penduduk yg tinggi pasti akan dipenuhi oleh pemukiman penduduk. Kadang penduduk tak mempedulikan resapan air yg ada di lingkungannya. Mereka hanya tau memakai tanpa ingin tau ketersediaan air di wilayah tersebut, sehingga di kota besar kadang sumber air tanah sudah mengering tinggal air permukaan.
Sumber air yg terbatas maka banyak penduduk yg mengambil air dr tempat lain dgn belangganan air dr PDAM. Bahkan di beberapa kota besar air PDAM tak dapat di konsumsi hanya keperluan mandi, mencuci, & lain-lain, maka untuk keperluan masak & makan mesti berbelanja air bersih lagi.
-
Air tak mampu meresap ke tanah
Banyaknya rumah penduduk yg sangat berhimpitan & di berdiri memakai aspa atau beton maka air tak dapat diserap oleh tanah. Air tersebut terus mengalir sampai sungai atau bahari yg menjadi muara pada kawasan tersebut.
Permasalahan air ini ditambah tingkat kepedulian penduduk yg rendah terhadap kondisi air utamanya saluran air. Semakin tak peduli dgn air maka usang ke lamaan untuk menyanggupi kebutuhan air dibutuhkan pengorbanan yg lebih tinggi, baik dr segi biaya & waktu.
-
Kondisi udara makin buruk
Banyaknya asap kendaraan dlm lokasi tertentu akan membuat jumlah karbondioksida lebih banyak dibanding oksigen. Tatkala jumlah karbondioksida banyak namun tak ada penanganan yg tepat maka akan terjadi polusi udara yg parah.
Kita tahu di lingkungan yg padat penduduk tak akan ada tanaman hijau yg lumayan banyak. Jumlah tanaman tak cukup untuk mengolah karbondioksida menjadi oksigen kembali dlm proses fotosintesis. Apabila hal ini tak disadari maka akan timbul banyak permasalahan lain khusunya wilayah yg tingkat kepadatan orangnya tinggi.
Sedangkan dlm bidang pertanian memiliki efek sebagai berikut;
-
Kebutuhan pangan meningkat
Manusia untuk bertahan hidup memerlukan masakan. Jenis kuliner yg diharapkan pula beragam tergantung kemauan masing-masing. Jumlah pedagang masakan pula akan meningkat.
Apabila kita lihat di kota akan lebih banyak pedagang masakan & tetap laris, karena memang jumlah masyarakat di kota lebih banyak. Terutama di wilayah peralihan & pemukiman kumuh. Orang yg tinggal di daerah tersebut biasanya pendatang dr luar kota. Pendatang yg tak mampu kembali ke desa atau yg hanya tinggal untuk sementara.
-
Lahan pertanian berkurang
Kepadatan penduduk yg terjadi di desa akan menciptakan banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan pemukiman. Kita tahu tatkala penduduk di desa membuat rumah niscaya akan memerlukan lahan yg luas, karena bentuk rumah & budaya yg ada di desa.
Semakin padat jumlah penduduk di lokasi tersebut maka bertambah banyak lahan pertanian yg beralih menjadi pemukiman. Prihal ini tatkala sudah menjadi pemukiman maka sangat di mungkinkan jumlah pendapatan dr hasil pertanian akan menyusut & memperngaruhi terpenuhinya keperluan pangan penduduk .
Sedangkan dlm lingkungan & pembangunan memiliki efek pada banyak sekali bidang. Antara lain;
-
Kemacetan di jalan kian parah
Jumlah kendaraan yg ada biasanya menyesuaikan dgn jumlah penduduk. Kita tahu setiap rumah mempunyai kendaraan lebih dr satu, apabila dlm satu keluarga memiliki kesibukan yg berlawanan & memakai kendaraan sendiri-sendiri niscaya volume kendaraan bertambah banyak di jalan.
Banyaknya volume kendaraan ini akan menciptakan kemacetan di banyak sekali tempat. Hal ini harus segera terselesaikan biar semua permasalahan secepatnya ada penyelesaian. Hal-hal yg dikerjakan dlm jangka pendek perlebaran jalan, pengarahan untuk teransportasi masal, & lain-lain.
-
Kekurangan sarana & prasarana
Sarana & prasarana tak menyanggupi kebutuhan penduduk , hal ini karena karena jumlah penduduk terlalu banyak. Sarana yg ditawarkan terbatas untuk jumlah penduduk tertentu. Hal ini berkaitan pada bidang pendidikan & kemudahan biasa .
-
Meningkatnya tempat pemukiman kumal
Dampak negatif dlm lingkungan penduduk di kota, maka akan kian banyak jumlah penduduk yg tinggal di daerah pinggiran. Penduduk tersebut akan tinggal di pemukiman kumal yg sangat padat.
Apabila di kota besar mungkin tak ada sekat antara rumah satu dgn yg lain. Selokan kadang pula tak higienis & dibiarkan begitu saja. Tingkat pendidikan penduduk pula rendah.
-
Kompetisi di dunia kerja makin tinggi
Suatau darah yg memiliki penduduk banyak maka akan membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup. Jumlah keperluan pekerjaan tersebut akan menciptakan persaingan di dunia kerja pula semakin tinggi.
Ketika kemampuan rendah maka sungguh susah untuk bersaing di lingkungan seperti ini. Melihat banyak orang dgn keahlian yg sama & ingin mendapatkan pekerjaan yg sama di waktu yg bersamaan.
-
Kualitas lingkungan menurun
Banyaknya polusi, sampah, jumlah penduduk, kendaraan, & kegiatan lain membuat kualitas lingkungan menurun. Kualitas tesebut dilihat dr beberapa hal anatara lain, air, udara, tanah, & lain-lain.
Ketika mutu lingkungan menurun maka sangat mungkin untuk golongan tertentu akan merasa kurang tenteram berada di daerah tersebut. Keterbatasan biaya yg dimiliki membuat seseorang tak mampu menentukan timpat tinggal lain. Penurunan mutu lingkungan ini sangat besar lengan berkuasa pada kesehatan seseorang.
-
Stabilitas keamanan terganggu
Semakin banyak penduduk tak melakukan pekerjaan maka banyak orang yg menentukan cara instan dlm mencari duit, tindakan tersebut merugikan banyak orang. Tatkala hal ini terjadi maka keamanan penduduk akan terusik & merasa semakin tak kondusif hidup di darah tersebut.
-
Menghancurkan habitat asli hewan
Banyak lahan yg diubah menjadi pemukiman menciptakan hewan kehilangan habitatnya. Tatkala habitat binatang sudah hancur mungkin hewan tersebut akan mencari tempat yg jauh dr manusia atau malah menganggu kehidupan insan.
Akhir-final ini kita sering melihat atau menyimak info beberapa binatang memasukki kawasan penduduk. Hal ini terperinci dampak dr ulah manusia itu sendiri yg mengalih fungsikan lahan.
-
Meningkatnya pemburuan hewan untuk menyanggupi kebutuhan kuliner
Masyarakat di desa yg akrab dgn hutan akan menentukan untuk berburu dlm upaya menyanggupi segala kebutuhan pangannya. Bahkan beberapa binatang yg seharusnya tidakm boleh dikejar kadang diburu untuk keperluan tertentu.
-
Sumber energi tak dapat terbarui makin menyusut
Semakin banyak orang yg memakai listrik, air, bensin, & lain-lain. Jumlah keperluan manusia yg terus meningkat membuat tindakan eksploitasi pada sumber daya tertentu kian besar sampai menimbulkan kerusakan bagi pemakainya.
-
Tanah longsor
Bencana yg timbul akibat pemanfaatan bahan yg ada di hutan secara berlebih ialah tanah longsor. Banyak orang yg memakai bahan kayu untuk menciptakan piranti rumah atau bahkan membangun rumah sehingga hasilnya kayu dlm hutan yg berfungsi menangkal adanya tanah longsor akan hilang.
-
Banjir
Banjir yg disebabkan oleh langkah-langkah masyakat yg kurang peduli terhadap lingkungan. Masyakat cenderung berperilaku semena-mena tanpa mempertimbangkan pengaruh yg akan muncul dr hal-hal yg sudah dijalankan. Salah satu tindakan yg dilaksanakan ialah mencampakkan sampah sembarang pilih, tak memiliki selokan, tak ada resapan air, & lain-lain.
-
Bertambahnya sampah plastik
Jumlah penduduk yg makin bertambah maka akan membuat jumlah sampah yg dihasilkan pula semakin banyak & besar khususnya sampah plastik. Dimana jenis sampah plastik merupakan sampah yg paling sukar diolah.
Adapun efek adanya kepadatan penduduk dlm dilema sosial & ekonomi. Antara lain;
-
Pengangguran meningkat
Diakui ataupun tak jumlah pengangguran meningkat, melihat jumlah pekerjaan terbatas sementara orang yg membutuhkan pekerjaan semakin banyak. Tatkala keadaan tersebut telah terjadi maka banyak sekali jenis pengangguran akan semakin banyak.
-
Kriminalitas meningkat
Terdapatya banyak arti kriminalitas yg tinggi mampu disebabkan oleh pengaruh pengangguran ini akan semakin membuat orang menentukan jalan yg cepat untuk mendapatkan apa yg diinginkan. Hal ini menciptakan kian banyak orang merasa khawatir akan keselamatan dirinya tatkala melakukan kegiatan di luar rumah.
-
Kebutuhan tempat tinggal
Banyaknya jumlah penduduk tentu membutuhkan tempat tinggal untuk berteduh. Hal ini membuat siapa pun akan membuat rumah dgn mempergunakan lahan yg ada. Bahkan sangat mungkin memakai lahan pertanian yg dimiliki oleh masyarakat.
Dari adanya penjelasan terkait dgn dampak kepadatan penduduk terhadap kerusakan lingkungan, kesehatan, sosial, ekonomi, & pertanian diatas tentusaja menciptakan pemerintah mengambil aneka macam kebijakan untuk memeratakan setiap orang yg berdomisili di wilayah tertentu. Meski, sampai tatkala ini kita tahu banyak orang jawa yg tinggal di Kalimantan & Sumatera.
Akan tetapi yg niscaya semua kebijakan ini memang belum sepenuhnya berhasil tetapi pernah dicoba untuk melaksanakan pemerataan penduduk yg bermaksud untuk menghemat jumlah kepadatan penduduk di Jawa.
Nah, demikianlah tadi artikel yg mampu kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dgn banyak sekali pengaruh kepadatan penduduk yg ditemukan dlm bidang kesehatan, pertanian, lingkungan, pembangunan, sosial, & ekonomi. Semoga mampu memberi referensi.