√ 17 Contoh Pergaulan Bebas yang ada di Masyarakat

Contoh Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang yg banyak terjadi di kelompok remaja. Remaja-remaja yg terjerumus dlm pergaulan bebas tersebut memperlihatkan bahwa mereka mempunyai sikap mental yg tak sehat, pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yg tak serasi,  kegagalan remaja menyerap norma sosial & norma-norma pancasila.

Pergaulan bebas ini dipengaruhi oleh bermacam-macam aspek salah satunya yakni kondisi ekonomi keluarga yg serba kekuarangan, sehingga menimbulkan anak putus sekolah lantaran tak ada biaya untuk pendidikan. Akibatnya anak gampang goyah pada hal-hal kurang baik yg ada di sekitarnya karena rendahnya pendidikan. Ada banyak contoh bentuk pergaulan bebas yg mampu terjadi pada remaja, diantaranya yaitu seks bebas, miras (alkohol), obat-obatan terlarang (narkoba), & lain-lain.

Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas merupakan pergulan yg tak sesuai dgn nilai & norma yg berlaku dlm penduduk . Hal itu biasanya terjadi di kalangan remaja yg bisa dicirikan oleh beberapa hal, diantaranya yakni: Terjerat dlm pesta hura-hura, Mabuk-mabukan & menggunakan obat-obat terlarang (narkoba), Perilaku yg tak baik, Menggunakan pakaian terbuka, & lain-lain.

Contoh Pergaulan Bebas

Berikut ini macam-macam pola pergaulan bebas, antara lain:

  1. Seks Bebas

Larangan Pergaulan Sex Bebas
Sex Bebas

Seks bebas ialah salah satu teladan pergaulan bebas yg marak di kalangan remaja. Seks bebas merupakan praktik terlibat dlm aktivitas seksual yg sering dilakukan dgn pasangan yg berlainan atau tak pandang bulu dlm menentukan pasangan seksual.

Istilah ini mampu menenteng evaluasi moral bila ideal sosial untuk kegiatan seksual yaitu kekerabatan monogami. Contoh lazim sikap yg dipandang bebas oleh banyak budaya ialah one-night stand, & frekuensinya dipakai oleh para peneliti sebagai penanda pergaulan bebas.

Contoh perilaku seks bebas lainnya misal relasi seksual di luar nikah yg dianggap menyimpang di golongan masyarakat. Terlebih lagi, apabila ini dijalankan oleh anak di belum dewasa. Hal itu lantaran menyangkut nilai moral. Selain itu, pula bisa menghancurkan masa depan pihak wanita & rentan memunculkan penyakit seksual.

  1. Narkoba

Pergaulan Bebas Narkoba
Narkoba

Narkoba yg merupakan abreviasi dr Narkotika, Psikotropika & Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah obat-obatan terlarang yg membahayakan bagi penggunanya. Pada dasarnya zat-zat tersebut dapat memiliki kegunaan dlm dunia medis asalkan sesuai takaran & petunjuk dr dokter.

Akan tetapi, penyalahgunaannya yg berlebihan baik dengan-cara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, bisa mengubah fikiran, situasi hati atau perasaan, & perilaku seseorang, yg pada kesudahannya bisa menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik & psikologis.

Bahkan, yg lebih parah lagi, konsumsi obat-obatan terlarang dapat menyebabkan seseorang terjangkit virus HIV/AIDS apabila ia menggunakan jarum suntik dengan-cara bergantian. Contoh-pola narkoba diantaranya yaitu: Opiat (heroin, morfin, ganja), Amfetamin (shabu, ekstasi, inex), Kokain, Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon).

  1. Minuman keras (Alkohol)

Minuman keras (Miras) merupakan minuman beralkohol yang mengandung etanol. Ini dihasilkan dari penyulingan etanol yg dibuat dgn cara fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran. Minuman keras dapat menimbulkan seseorang mabuk (tidak sadarkan diri). Tatkala seseorang dlm kondisi mabuk kerap kali dapat melakukan hal-hal yg di luar norma kewajaran.

Pada takaran rendah, alkohol mampu bertindak sebagai stimulan, mendorong perasaan euforia & banyak bicara, tetapi konsumsi alkohol yg berlebihan pada satu sesi bisa menimbulkan kantuk, depresi pernapasan (di mana pernapasan menjadi lambat, dangkal atau berhenti seluruhnya), koma atau bahkan kematian.

  1. Clubbing/DUGEM

Di Indonesia khususnya DKI Jakarta, clubbing biasa diketahui dgn Istilah “DUGEM”. Dalam Bahasa Prancis, clubbing artinya pergi ke Club pada malam hari dgn tujuan untuk menghibur diri ataupun bersosialisasi (scoialize),atau banyak sekali tujuan hiburan  yg lain.

  1. Tawuran

Tawuran (atau tubir) merupakan bentuk kekerasan antara dua kelompok atau lebih. Periwstiawa ini banyak terjadi di kalangan anak-anak sekolah berusia remaja, yg acap kali  dipengaruhi oleh lingkungan sosial di sekeliling serta prasangka dr penduduk .

Tawuran yg terjadi antarpelajar menjadi potret buram dlm dunia pendidikan Indonesia. Pada bulan Januari-Juni 2012, kejadian tawuran sudah terjadi 139 tawuran yg menewaskan 12 orang pelajar.

  1. Merokok Sebelum 18 Tahun

Usia 18 tahun merupakan syarat minimal bagi perokok, karena orang di atas usia tersebut yg hendak menjadi perokok pemula pasti telah mempunyai pemikiran rasional ihwal kerugian rokok, baik dr sisi kesehatan maupun ekonomi.

Minimarket & warung pun dihimbau mudah-mudahan tak menjual rokok pada mereka yg belum dewasa. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak anak-anak dibawah umur yg sudah merokok lantaran ikut-ikutan sahabat atau diajarkan kakak atau bahkan orangtua yg tak mengetahui hukum pembatasan usia tersebut.

  1. Mengenakan Pakaian yang Tidak Sesuai Norma

Ada beberapa masyarakat yg melarang penggunaan pakaian yg tak sesuai dgn norma kesopanan setempat. Sebagai contoh, perempuan tak boleh mengenakan busana minim & ketat, sedangkan lelaki yg tak boleh mengenakan celana pendek.

Akan tetapi, ada kawasan yg memperbolehkan mengenakan busana bikini di daerah pantai, tetapi mampu dibilang sebagai hal yg menyimpang apabila digunakan di luar kawasan pantai.

Di kelompok remaja, utamanya remaja perempuan yg terjerumus dlm pergaulan bebas, mereka kadang-kadang berpakaian tak sesuai norma atau terlalu terbuka tatkala berjumpa dgn sahabat-temannya yg pula sama-sama terjerumus dlm pergaulan yg tak baik tersebut.

  1. Menonton Film Yang Berunsur Pornografi

Ini merupakan pergaulan bebas di golongan remaja sebagai salah satu dampak negatif kemajuan teknologi internet, karena lewat internet mereka bisa mengakses apapun tergolong konten-konten yg berbau pornografi. Hal ini pada hasilnya mampu mendorong remaja untuk melakukan seks bebas atau seks di luar nikah, apalagi lagi bagi yg masih di anak-anak.

  1. Balapan Liar di Jalanan

Balapan liar di jalanan lazimnya dijalankan pada larut malam dgn memakai sepeda motor modifikasi oleh anak-anak jalanan. Kegiatan yg satu ini sangat meresahkan masyarakat & bisa membahayakan penduduk yg melintas sehingga dibilang menyimpang, yg biasanya terjadi di kelompok remaja tatkala mereka terjerat dlm pergaulan bebas.

  1. Mencuri

Mencuri merupakan mengambil benda milik orang lain tanpa ijin dgn maksud untuk memiliki benda tersebut dengan-cara ilegal. Tindakan termasuk contoh kriminalitas yg pelakunya mampu diberi hukuman pidana maupun dikucilkan penduduk . Pada dasarnya, mencuri bukan hanya tindak criminal yg terjadi di golongan remaja saja, tapi ini lebih dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi.

Meskipun demikian mencuri bisa menjadi salah satu langkah-langkah yg dikerjakan oleh seseorang tatkala terjerat dlm pergaulan bebas, Misalnya, seoarng remaja dr keluarga kurang bisa yg berteman dgn remaja dr keluarga berada yg suka hura-hura.

Karena merasa supaya bisa sejajar dgn teman-temannya, maka remaja dr kelurga kurang bisa tersebut bisa melaksanakan segala cara agar diakui oleh sobat-temannya dr sisi ekonomi, meski dikerjakan melalui mencuri.

  1. Bergabung Geng-Geng yg Tidak Bermoral

Pada dasarnya, penting bagi remaja untuk membentuk kelompk-kelompok sosial supaya mereka belajar bersosialisasi dgn baik. Akan tetapi, terkadang mereka terjerat dlm pergaulan bebas sehingga mereka tergabung dlm geng-geng yg terkadang justru meresahkan masyarakat. Misalnya saja geng balap liar, preman, & lain-lain.

  1. Kebiasaan Menyontek

Meskipun terdengar sederhana, tapi mencontoh merupakan salah satu bentuk perilaku meyimpang yg banyak dikerjakan oleh anak-anak sekolah. Kebiasaan mencontek dapat disebabkan oleh aspek eksternal & internal.

Faktor eksternal mampu berupa

  1. Lingkungan mencar ilmu yg buruk
  2. Sistem pendidikan yg jelek
  3. Kurangnya pengawasan
  4. Ada perlakuan khusus pada murid yg pandai.

Selain itu, faktor eksternal kebiasaan mencontoh pula bisa diakibatkan karena seseorang terjerat dlm pergaulan bebas, sehingga ia tak pernah belajar dgn baik. Sedangkan faktor internal dapat berupa malas mencar ilmu & tak suka membaca.

  1. Bolos Sekolah

Bolos sekolah merupan tindakan yg tergolong sikap menyimpang yg pula banyak dijalankan oleh anak-anak sekolah. Ini pula tergolong salah satu tindakan yg mampu terjadi tatkala seorang anak terjerat dlm pergaulan bebas.

Tindakan membolos sekolah dapat merugikan siswa itu sendiri lantaran tak menerima ilmu & pula merugikan orangtua karena telah sia-sia mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya.

  1. Melanggar Lalu Lintas

Kebiasaan melanggar kemudian lintas pula bisa diakibatkan oleh seseorang yg terjerumus dlm pergaulan bebas, yg dikaitkan dgn kurangnya adab dlm mematuhi peraturan yg berlaku.

Meskipun ini seringkali dimaklumi oleh penduduk , bahkan pihak kepolisian. Akan tetapi, apabila dibiarkan ini dapat merugikan diri sendiri. Misalnya tatkala lampu merah yg sebaiknya berhenti tapi sesorang tetap menerobos, maka besar kemungkinan untuk terjadi kecelakaan lalu lintas.

  1. Mencoret-coret di Sembarang Tempat

Tindakan yg satu ini pula bisa terjadi tatkala seseorang terjerumus dlm pergaulan bebas yg meyebabkan rendahnya adat yg dimiliki. Kegiatan mencoret-coret tembok atau yg sering kita kenal dgn istilah graffiti yakni hal yg baik karena termasuk bentuk kreatifitas seni.

Akan tetapi, tatkala itu dijalankan di tempat-tempat yg tak sebaiknya maka itu tergolong sikap yg menyimpang. Terlebih lagi, coret-coret tersebut berisikan gambar-gambar atau kata-kata yg tak patut, contohnya umpatan atau kata-kata kotor lainnya.

  1. Memakai Anting atau Kalung bagi Pria

Bagian yg lain yg tergolong selaku cuilan ketimbang pergaulan bebas ialah menggunakan kalung ataupun anting bagi seorang laki-laki. Alasannya karena hal ini bertentangan dgn budaya timur sebagimana yg dianut oleh masyarakat Indonesia, bahkan dlm beberapa lowongan pekerjaan ada syarat penerimaan mudah-mudahan seseorang tak pernah melaksanakan tindik (anting).

  1. Adanya Penyimpangan Seksual

Penyimpangan seksual simpulan-final ini menjadi serpihan dibandingkan dgn pergaulan bebas yg ada di masyarakat. Misalnya saja seperti harapan untuk berhubungan sesama jenis yg kemudian diketahui dgn LGBT. Prihal ini meskipun dgn dalih keleluasaan HAM (Hak Asasi Manusia) namun tetap saja sebagai warga negara Indonesia yg baik adanya pengukuhan LGBT akan menunjukkan pengaruh jelek bagi kehidupan setiap individu & kelompok yg melakukannya.

Nah, itulah tadi artikel yg bisa kami uraikan pada segenap pembaca. Berkenaan dgn pola-contoh pergaulan bebas yg ada di penduduk pada saat ini. Semoga melalui postingan ini bisa memberi edukasi, referensi, serta literasi bagi kalian yg membutuhkannya.

  √ 6 Faktor Penyebab Penyakit Sosial dan Cara Mengatasinya