√ 14 Dampak Positif dan Negatif Transmigrasi dalam berbagai Bidang di Masyarakat

Dampak Positif & Negatif Transmigrasi

Transmigrasi bukanlah kebijakan gres yg dikerjakan oleh Indonesia. Program ini pada permulaan sejarahnya dimulai di bawah tata cara sosial kepemerintahan kolonial Belanda pada permulaan abad ke-20 & kemudian diambil alih oleh Pemerintah Indonesia sehabis terlaksananya kemerdekaan.

Terlepas dr sejarahnya tersebut, salah satu yg diperlukan transmigrasi dapat memperlihatkan dampak nyata bagi kondisi perekonomian, khususnya bagi transmigran, namun tetap saja ada pengaruh yg berisfat negatif dr proses sosial & interaksi sosial dlm transimigrasi.

Transmigrasi

Transmigrasi adalah landasan geopolitik Indonesia pada masa pemerintahan Suharto. Meskipun kritik dr dlm & mancanegara memuncak, program tersebut terus berlanjut hampir tak terpengaruh & dgn sedikit perubahan kebijakan sampai simpulan pemerintahan Suharto pada pertengahan 1998.

Faktanya, salah satu kegagalan terbesar skema transmigrasi terjadi pada malam jatuhnya Suharto dr kekuasaan, tatkala Rencana pemerintah untuk mengganti 1 juta ha lahan basah gambut di Kalimantan Tengah menjadi areal penanaman padi yg utama runtuh, meninggalkan jejak kerusakan di wilayah yg sangat luas.

Terlepas dr makin banyaknya bukti bahwa mega proyek Kalimantan Tengah yaitu peristiwa transmigrasi lainnya, tak banyak yg akan berubah bila krisis keuangan pada tahun 1997 kesudahannya tak menjinjing perubahan sosial dlm kepemimpinan politik yg sudah lama tertunda.

Dampak Transmigrasi

Adapun untuk beberapa efek konkret & negatif dlm proses terjadinya transmigrasi di aneka macam bidang, antara lain.

Positif

Yaitu;

  1. Pemanfaatan Lahan kosong

Salah satu manfaat acara transmigrasi adalah pemanfaatan lahan kosong pada biang pertanian, lantaran lahan tersebut akan dimanfaatkan oleh transmigran dengan-cara optimal, baik selaku lahan persawahan, ladang, maupun lahan perkebunan.

  1. Kehidupan transmigran lebih baik

Lahan kosong yg digarap serta lapangan pekerjaan yg luas menciptakan transmigran mempunyai penghasilan yg patut & mampu hidup lebih baik dibanding saat di daerah asal. Dengan demikian, banyak sekali teladan duduk perkara sosial mirip kemiskinan bisa terentaskan dgn adanya acara transmigrasi ini.

  1. Meningkatnya bikinan pertanian

Lahan kosong yg bisa termanfaatkan dgn baik oleh para transmigran untuk aktivitas pertanian akan memajukan memajukan produksi lahan pertanian di wilayah tujuan transmigrasi. Salah satunya yakni buatan padi.

Sebagai masakan pokok orang Indonesia, apabila lahan-lahan kosong di kawasan tujuan transmigrasi mampu dimaksimalkan menjadi lahan padi, maka bukan tak mungkin persediaan beras di Indonesia akan melimpah.

  1. Mengurangi jumlah pengangguran

Transmigrasi dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangu dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional di Indonesia. Para transmigran yg pada mulanya menganggur di kawasan asal dapat memperoleh lahan untuk dimasak, sehingga orang-orang tersebut menerima pendapatan yg layak.

Selain itu, lapangan pekerjaan di kawasan tujuan transmigrasi pula cukup luas, sehingga tak ada alasan bagi transmigran untuk menganggur.

  1. Meningkatkan kemakmuran transmigran

Program transmigrasi yg sukses dapat mengembangkan kesjahteraan hidup transmigran, karena mereka mereka mengolah tanah mudah-mudahan bisa produktif & mendapatkan penghasilan, yg makin lama itu akan memajukan kesejahteraan mereka daripada tetap menganggur di daerah asal.

  1. Mempercepat pemerataan penduduk

Pada dasarnya, salah satu tujuan transmigrasi adalah untuk pemerataan penduduk dr wilayah yg padat ke wilayah yg masih jarang. Persebaran penduduk yg merata akan menimbulkan perekonomian sebuah kawasan atau negara menjadi lebih baik.

  1. Meningkatkan persatuan & kesatuan

Program transmigrasi dapat menyatukan masyarakat antar suku di Indonesia. Jika hal tersebut mampu terwujud, maka akan mengembangkan persatuan & kesatuan di Indonesia, sehingga berbagai jenis konflik antarsuku pun bisa diminimalisir.

Negatif

Antara lain;

  1. Taraf hidup transmigran menurun

Menurunnya taraf hidup tranmigran mampu terjadi apabila para transmigran memperoleh tempat tujuan dgn potensi pertanian yg rendah. Hal itu akan kian parah bila transmigran berasal dr wilayah yg nonpertanian & tak mampu bercocok tanam atau tak mampu mengolah tanah dgn baik.

Dan yg lebih parah lagi adalah kalau transmigran tersebut tak melakukan pekerjaan dgn benar-benar. Bukan hanya transmigran, pemerintah pula akan mengalami kerugian.

  1. Tanah & iklim di lokasi gres tak seproduktif di kawasan asal

Seringkali acara transmigrasi gagal lantaran tanah & iklim di lokasi gres mereka umumnya tak seproduktif tanah vulkanik di Jawa & Bali.

Para pemukim sering kali yaitu orang-orang yg tak mempunyai tanah & kurang mempunyai keahlian bertani, terlebih keahlian yg sesuai untuk mengolah tanah gres, sehingga membahayakan kesempatan keberhasilan mereka sendiri.

  1. Mempercepat deforestasi

Transmigrasi dapat memiliki peluang untuk mempercepat deforestasi di daerah hutan. Hal itu disebabkan karena daerah yg sebelumnya berpenduduk jarang lalu mengalami peningkatan jumlah penduduk yg cukup besar.

Peningkatan jumlah penduduk itulah yg mendorong terjadinya alih fungsi lahan dr daerah hutan untuk daerah pemukiman yg tentunya mewajibkan penebangan pepohonan yg ada di hutan.

  1. Konflik antar Suku

Kurangnya adaptasi yg baik serta penerimaan penduduk asal yag kurang baik pula terhadap transmigran mampu mengakibatkan timbulnya arti pertentangan antar suku. Hal itu dapat diperparah oleh kecemburuan sosial dr penduduk setempat terhadap transmigran.

Oleh alasannya itu, diperlukan adanya tugas pemerintah  kawasan untuk mengurus keragaman sosial budaya di wilayah tujuan transmigrasi supaya pertentangan antar suku mampu dihemat bahkan dihilangkan. Contoh kasusnya misalnya terjadi di Provinsi Lampung sebagai tempat transmigrasi pertama di Indonesia, dimana dlm wilayah tersebut kerapkali ada pertentangan suku antara masyarakat asli & pendatang.

  1. Menghabiskan anggaran negara dlm jumlah banyak

Transmigrasi memang membutuhkan budget yg cukup besar, karena untuk mendukung program ini pemerintah mesti menyiapkan arti kebutuhan bagi transmigran seperti rumah, biaya hidup, & sebagainya. Meskipun transmigrasi swadaya & bedol desa pula memebutuhkan budget negara, budget untuk keduanya masih terbilang kecil jikalau dibanding anggaran dana transmigrasi biasa .

  1. Transmigran merasa tak betah berada di kawasan tujuan transmigrasi

Karena berada di kawasan yg mungkin baru & berlawanan dgn wilayah asalnya, ada kemungkinan transmigran merasa tak betah tinggal di wilayah baru tersebut. Hal itu membuat transmigran melakukan pekerjaan setengah hati di kawasan tujuan transmigrasi, bahkan menetapkan untuk kembali kampung halamannya.

Akibatnya yg ditimbulkan yakni kerugian finansial yg mesti ditanggung oleh pemerintah. Bukan hanya itu, ketidakbetahan transmigran tersebut bisa menjadi preseden jelek bagi program transmigrasi. Imbasnya yaitu keengganan masyarakat untuk bertransmigrasi.

  1. Penduduk lokal di daerah tujuan transmigrasi merasa terpinggirkan

Fasilitas yg ditemukan oleh para transmigran, mirip lahan, rumah, ongkos hidup, & ongkos transportasi, mampu menyebabkan penduduk lokal di kawasan tujuan transmigrasi merasa cemburu & terpinggirkan.

Oleh sebab itu, pemerintah harus memberikan perlakukan yg adil bagi transmigran maupun penduduk lokal, karena apabila tak ditangani dgn baik, tujuan transmigrasi untuk bisa mempersatukan bangsa akan gagal tercapai. Justru yg sebaliknya memicu terjadinya konlifk antarsuku.

Kesimpulan

Dari penjelasan yg dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa intisari transmigrasi ialah proses perpindahan penduduk dr sebuah wilayah atau pulau yg mempunyai kepadatan penduduk tinggi ke wilayah atau pulau yg kepadatan orangnya masih jarang dgn tujuan untuk kepentingan pembangunan dlm suatu negara.

Hal ini tentusaja menjadi dua mata pisau, dimana yg satu mengunungkan & satunya mampu merugikan keberlangsungan hidup atas lingkungan sosial yg dilewatinya.

Nah, demikianlah postingan yg bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkaitan dgn efek faktual & negatif adanya kebijakan transmigrasi di masyarakat, baik dlm bidang ekonomi, sosial, pertanian, politik, dlm kehidupan sehari-hari.

  √ 18 Contoh Gejala Sosial di Masyarakat dalam Keseharian