√ 11 Kesalahan dalam Penyusunan Buku, Pemula Wajib Tahu!

Kesalahan dlm penyusunan buku di dunia penerbitan dapat menyebabkan naskah Anda ditolak penerbit. Kaprikornus buat Anda yg ngaku ingin menerbitkan buku anti ditolak penerbit, tentukan syarat & ketentuan yg diinginkan pihak penerbit sudah dipenuhi. 

Lantas, pertanyaannya yaitu kesalahan dlm penyusunan buku yg sering didapatkan oleh pihak penerbit? Makara pada kesempatan kali ini saya akan membuatkan beberapa kesalahan dlm penyusunan buku yg sering ditemukan oleh editor buku. 

Kesalahan dlm Penyusunan Buku yg Wajib Anda Ketahui

Oh iya, share di bawah ini bukan harga mutlak. Karena sampel editor yg saya Tanya hanya perwakilan dr sekian banyak editor buku yg ada di Indonesia. Kaprikornus, hanya cerminan kecil jadi. Semoga beberapa poin ini banyak menolong Anda yg sedang merencanakan buku. Yuks, pribadi simak ulasannya. 

1. Kesalahan Memasukan Kategorisasi Naskah 

Kesalahan dlm menyusun buku yg pertama adalah kesalahan memasukan kategorisasi naskah. Terutama buat Anda yg ingin memasukan naskah di penerbit Mayor. Anda harus rincian melihat syarat & ketentuannya. 

Karena penerbit Mayor seleksinya cukup ketat. Bisa jadi naskah yg Anda masukan tak pernah lolos lantaran salah memasukan kategorisasi. Misalnya, naskah Anda yakni naskah buku-buku pendidikan. Tetapi Anda mengirimkan naskah ke penerbit fiksi. Ya, terperinci akan ditolak. 

Ada pula jenis penerbit yg memiliki banyak lini yg mampu mempublikasikan buku fiksi, buku non fiksi hingga buku-buku pendidikan sekalipun. Nah, mampu jadi naskah Anda ditolak lantaran Anda salah memasukan kategorisasi lini. Naskah Anda buku pendidikan, tetapi Anda salah memasukan ke buku lazim. 

Kaprikornus, tipsnya adalah pastikan Anda, sebagai penulis tahu betul apa yg Anda tuliskan itu klasifikasi naskah apa. Kelihatan sepele seperti ini, namun banyak loh pengalaman kesalahan kirim naskah & salah di kategorisasi buku. 

Mungkin Anda mengajukan pertanyaan, apakah naskah yg salah pengkategorisasian tak mampu dimaklumi & dianggap benar oleh tim penyeleksi naskah atau editor? Jawabannya pun relatif. Tergantung dr si editor atau penyeleksi naskah. Umumnya, tak akan diproses. Karena tugas dr penyeleksi naskah & editor ada banyak buku yg harus mereka lakukan. 

Mereka akan mengerjakan yg memang sudah masuk sesuai syarat & ketentuan & masuk sesuai standar lolos seleksi. Makara, naskah Anda keren abis, jikalau hanya sepele salah memasukan folder klasifikasi naskah, ya siap-siap makan hati.

Dan kita tak bisa langsung menyalahkan pihak penyeleksi naskah & editor. Karena ini tergolong kesalahan teknis yg dilakukan oleh si penulis sendiri. Kaprikornus mulai kini, mulai selektif & berhati-hati. Jangan anggap sepele apapun itu. 

Baca Juga: 6 Tips Sederhana Cara Membuat Buku Novel

2. Penulisan Judul 

Kesalahan dlm penyusunan buku yg kedua ialah kesalahan dlm penulisan judul. Berbicara tentang kesalahan judul memang beragam kasusnya. Ada yg lantaran salah teknis penulisan judul. 

Misal kesalahan typo, kesalahan susunan kalimat sehingga judul terkesan kurang menawan. Bahkan, kesalahan dengan-cara teknis, mirip kesalahan penulisan kalimat yg sesuai Ejaan Bahasa Indonesia yg baik. Misal kesalahan dlm penulisan kata hubung, kata pisah & lain sebagianya. 

Memang untuk beberapa penerbit, untuk kasus kesalahan judul masih mampu di bahas. ASALKAN isi naskah memang mempesona & mempunyai peluang pasar yg baik. Sayangnya jika naskah standar-standar saja, & ditambah kesalahan penulisan judul, maka naskah akan ditolak. 

Ketika naskah Anda ditolak, tak perlu cemas & murung. Karena Anda masih mempunyai peluang menerbitkan buku ke penerbit indie & dicetak dengan-cara berdikari. Kaprikornus masih tetap ada peluang besar buku tetap terbit. 

3. Tidak Runtut 

Kesalahan dlm penyusunan buku yg paling biasa & sering dijalankan oleh penulis pemula, persoalan keruntutan naskah. Banyak penulis pemula yg masih tak runtut antara bab satu dgn bab yg lain. 

Padahal untuk mampu mempublikasikan buku yg layak dijual dipasaran ialah buku yg saling berintegrasi antara bab satu dgn bagian yg lain. Kaprikornus berkelanjutan begitu deh. Sebagai embel-embel berita buat Anda nih. Seorang editor buku mampu melihat dgn cepat naskah Anda itu runtut atau tak loh. 

Penasaran? Kok mampu lihat sih kalo tak nyambung dlm waktu cepat? Kaprikornus mereka bisa melihat sinkron tidaknya bab satu dgn bab yg lain dilihat dr daftar isi. Makara buat Anda yg sekarang sedang menulis naskah, mampu menggunakan sistem ini nih. 

Kaprikornus sebelum menulis buku. Buat dahulu daftar isi (sebagai kerangka tulisan). Pastikan runtut & sinkron. Setelah fix, barulah ditulis & dikembangkan daftar isi tersebut. Nulis sesimpel itu. 

Baca Juga: Kriteria Buku Ajar yg Baik & Benar

4. Penulisan Sesuai EBI

Adapun kesalahan dlm penyusunan buku yg paling banyak didapatkan. yaitu dilema penulisan yg harus sesuai EBI. Sangat banyak & kompleks banget persoalan penulisan yg sesuai dgn EBI. Sebelum mengulas kesalahan umum penulisan EBI, barangkali Anda masih gila dgn perumpamaan EBI? 

EBI kepanjangan dr Ejaan Bahasa Indonesia, yg merupakan istilah gres pengganti kata EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Nah, kesalahan penulisan EBI ini hingga kini dlm penulisan buku kasus yg paling banyak ditemukan. 

Bahkan tak cuma dijalankan oleh penulis pemula saja loh. namun pula sering ditemukan pula pada penulis senior yg bukunya pernah diterbitkan. Kembali lagi ke problem penulisan tak sesuai EBI. Apa saja sih kesalahan dlm penyusunan buku yg lazim didapatkan? Sebagai berikut. 

a. Kesalahan Penulisan Huruf Besar-Kecil 

Sebenarnya kesalahannya sepele. Misalnya kesalahan dlm penulisan karakter besar & kecil pada nama orang, nama kota, gelar-jabatan & masih banyak lagi. 

b. Kesalahan Penulisan Partikel –pun 

Terkait penggunaan partikel pun pula sering ditemukan. cuma saja untuk buku jenis buku pendidikan & buku bimbing, partikel –pun jarang ditemukan. kecuali di buku-buku fiksi, partikel satu ini akan banyak didapatkan. Kaprikornus buat Anda yg menulis buku fiksi, WASPADALAH dgn partikel -pun

c. Penggunaan Kata Depan ‘di’ & ‘ke’

Kesalahan biasa yg lain yg sering didapatkan dlm naskah ialah penggunaan kata depan ‘di’ & ‘ke’. Jadi kata ‘di’ di pisah apabila dipakai untuk membuktikan daerah. Sementara ‘di’ yg digabungkan apabila imbuhan tersebut disertai oleh kata kerja. Berlaku pula untuk penggunaan imbuhan ‘ke’.

Itulah kesalahan umum yg sering didapatkan dlm penulisan EBI. Sebenarnya masih banyak kesalahan umum terkait penulisan sesuai EBI. Misal, kesalahan penulisan kata hubung, kata ganti, penulisan angka di depan-ditengah-dibelakang kalimat. 

5. Tidak Menentukan Segmentasi Pasar

Kesalahan dlm penyusunan buku yg lain yakni tak memilih segmentasi pasar. Memang masalah pasar yaitu tugas penerbit. Realitanya, penulis pula wajib tahu segmentasi pasar bila ingin naskahnya diterima oleh pasar. 

Jika penulis asal menulis, tak memperhatikan pasar, maka hasil di pasaran pun pula biasa-biasa saja. Jika naskah buku tersebut diperkirakan penerbit, penjualannya di bawah biasa-biasa saja. Maka, siap-siap naskah Anda akan ditolak mereka. 

Itu sebabnya saya mencantumkan jikalau persoalan segmentasi pasar menjadi kesalahan dlm penyusunan buku. Sebaliknya, kalau Anda sudah semenjak awal naskah disegmentasikan pada pasar tertentu & mempunyai prospek tinggi. Maka, naskah Anda AUTO diterima & diterbitkan oleh penerbit. 

Makara, kesimpulan di sub bab ini, tentukan Anda sebagai penulis memperhitungkan masalah ini supaya buku yg anda buat tak menghabiskan waktu. Anda untung & senang, pihak penerbit yg mempublikasikan naskah Anda pun pula sama-sama senang. 

Baca Juga: 4 Kesalahan Penulisan yg Harus Dihindari dikala Menerbitkan Buku

6. Malas Membaca Buku

Siapa nih di sini yg merasa tak suka membaca buku, namun ingin menjadi penulis buku? Tidak dapat dipungkiri jikalau menulis buku diharapkan pengetahuan yg luas wacana tema yg hendak dibentuk. Salah satu caranya ya hanya dgn membaca buku. 

Jika mengaku tak suka membaca buku & ingin jadi penulis, apakah Anda sudah siap dgn akibatnya? Ya, walaupun ada pula beberapa orang yg menemukan pengetahuan tak melulu melalui buku sih. Ada pula yg lewat pengalaman yg mereka dapatkan, dr renungan hidup mereka & melalui training-pembinaan. 

Apalagi jaman kini sudah banyak susukan & cara memperoleh pengetahuan, pengalaman & kompetensi selain melalui membaca. Hanya saja, dgn membaca setidaknya menunjukkan ilmu pemanis disamping ilmu-ilmu yg tadi disebutkan. 

Dan lagi, bertambah banyak membaca, makin membuat lebih mudah Anda dlm mengungkapkan pemikiran . Ulasan buku semakin kritis, menawan & endingnya niscaya akan digemari pembaca lantaran goresan pena Anda memang memberi banyak pengetahuan gres. 

7. Tidak Ada Sinopsis 

Kesalahan dlm penyusunan buku yg sering terlewatkan ialah tak menyertakan sinopsis. Ups, entah terlupakan atau memang tak tahu, itu cuma mampu dikenali oleh si penulis buku. Makara penting banget nih setiap kali mengantarkan naskah ke penerbit buku, Anda wajib menambahkan sinopsis buku. 

Sinopsis cukup dibentuk dengan-cara singkat, padat, terang tetapi pula ada daya tariknya. Tipsnya, tonjolkan impresi emosi atau konflik dr isi buku Anda (buku fiksi). JIka buku Anda non fiksi, tonjolkan selling point atau yg berlainan dr buku Anda ketimbang buku-buku yg lainnya. Memang tak gampang sih membuat sinopsis yg pendek tetapi berisi & berimpresi mirip itu. 

Sekali lagi yg perlu dikenang, jangan anggap sepele sinopsis buku. Karena nasib baik naskah Anda diterima atau tidak, bergantung pada sinopsis yg Anda buat. Makara, jangan sia-siakan potensi ini.  karena diterima atau tidaknya naskah sebetulnya pula tergantung dr usaha & pengorbanan Anda juga. 

Baca Juga: Kenali 4 Poin Penting Menyusun Buku Teks

8. Tidak Memiliki Semangat Menulis

Kesalahan dlm penyusunan buku dengan-cara lazim yaitu tak memiliki semangat menulis buku. Penting banget buat pemula nih. Pertama kali menulis & mengantarkan buku, ditolak penerbit itu hal biasa. Selalu ada penolakan pertama, kedua, ketiga & mungkin lebih banyak dr itu, sebelum bukunya diterbitkan. 

Buat penulis pemula yg gigih & benar-benar ingin menjadi penulis, penolakan bukan kendala. penolakan tak menyurutkan semangat untuk menulis lagi. Nah, sayangnya tak semua penulis pemula memiliki mental & keberanian mirip itu. 

Jadi penting banget nih buat penulis pemula membangun mental yg gigih & tahan banting. Meskipun gagal, tak menjadi dilema. Oh iya, buat Anda yg mungkin naskahnya baru kemarin ditolak & ini pengalaman pertama, Anda mampu mengantarkan naskah yg ditolak ke penerbit lain loh.

Karena penerbit A menolak naskah ananda bukan bermakna naskah ananda buruk. Bisa jadi karena lantaran selera penerbitnya berlainan. banyak loh pengalaman penulis-penulis lain yg naskah tolakan diterbitkan di penerbit yg lain. 

Jadi, Anda tak perlu putus asa & pribadi mengalah. Karena memang begitulah siklus penerbit buku yg sarat lika liku yg unik. 

Baca Juga: Mengintip Pengertian – Karakteristik & Susunan Buku Monograf

9. Kerapian Naskah 

Kesalahan dlm penyusunan buku yg lazim ditemukan yg lain dilema kerapian naskah. Kerapian naskah dlm hal ini dengan-cara layout. Sedikit penulis yg bisa menulis dgn rapi. Misalnya di atur margin kanan kiri. 

Kemudian dr bagian ke sub bagian ada gejala. Misalnya memakai bold, menggunakan bullet & numbering & masih banyak lagi. Masalah kerapian naskah ternyata hal yg dianggap sepele bagi penulis. padahal sungguh penting bagi editor. 

Setidaknya naskah yg ditulis kurang rapi, relatif tak mempesona bagi penyeleksi naskah atau editor buku. Selain tak menarik, dr tingkat keterbacaan pun pula membuat mata editor sakit kepala. Dari perspektif yg lain, naskah yg tak rapi bukannya penulis tak rapi & teliti. Tetapi karena tak tahu bagaimana menertibkan naskah agar rapi & enak baca.

Jadi buat Anda yg hendak mengantarkan naskah, tak ada salahnya lihat buku yg sudah diterbitkan. Sekedar melihat bagaimana menulis naskah yg rapi. Karena ini sungguh penting banget buat para penulis.   

10. Pemilihan Diksi 

Pemilihan diksi ternyata pula menjadi kesalahan dlm penyusunan buku yg sering didapatkan. untuk menghindari hal seperti ini, penulis sebelum mengirimkan naskah perlu dibaca & diedit ulang apalagi dahulu. Agar tak mengakibatkan ketidaknyamanan. 

Buat Anda yg mungkin tak memiliki waktu luang tentang hal ini, Anda mampu kok mencari jasa editor pribadi. Misalnya, Anda punya sobat yg mempunyai talenta mencari kesalahan teknis penulisan, bisa pula tuh Anda jadikan editor pribadi Anda. 

Lumayan bukan? Anda bisa tetap produktif menulis karya yg lain. Sementara kesalahan yg kecil bisa terselesaikan oleh pihak editor pribadi Anda. Jika sudah dirasa tepat, maka baru deh naskah Anda dikirimkan ke penerbit incaran Anda. 

Baca Juga: Model Pengembangan Alinea dlm Menyusun Buku Ajar

11. Penyampaian Naskah 

Penyampaian naskah pula menjadi kesalahan dlm penyusunan buku yg pula penting loh. Seringkali apa yg ingin disampaikan oleh penulis, saat dituangkan dlm goresan pena sulit dipahami oleh editor atau pembaca. 

Ada pula kasus dimana naskah yg disampaikan tak sesuai dgn selera penerbit. Seperti yg sudah disinggung sebelumnya. Misalnya penerbit yg Anda tuju ialah penerbit buku fiksi, maka penyampaian naskah mampu menggunakan bahasa yg kalem, & relative tak ada aturan & batasan yg baku & kaku. 

Sementara bila penyampaian naskah yg terlalu kaku, kalau dimasukan ke penerbit fiksi justru potensi untuk di tolak lantaran tak sesuai dgn selera mereka. Ada pula dilema naskah yg terlalu vulgar, padahal penerbit yg dituju bukanlah penerbit yg menerima topik & tema yg bersifat vulgar. 

Jadi dgn kata lain, Anda mesti pilih-pilih & mengenal betul mirip apa karakter & jenis buku yg hendak Anda tuju. 

Itulah kesalahan dlm penyusunan buku yg sering didapatkan. dr beberapa share pengalaman ihwal kesalahan biasa di atas, mudah-mudahan menunjukkan gambaran biar Anda mampu lebih hati-hati dlm menyusun naskah. 

Tentu saja, saya berharap ulasan ini membantu Anda lebih waspada dlm banyak hal yg sudah disebutkan di atas. Semoga sedikit ulasan ini menunjukkan wawasan, gambaran & pemahaman. Buat Anda yg naskahnya masih belum ada yg lolos redaksi, Anda mampu kok menerbitkan buku Anda dengan-cara indie di Penyebar Ilmu Warga Masyarakat. DIJAMIN TERBIT! (Irukawa Elisa)

Artikel Terkait:

10 Tips Menerbitkan Buku Agar Menarik

Cara Membuat Buku mudah-mudahan Diterima Penyebar Ilmu & Pembaca

Langkah-Langkah Menerbitkan Buku Digital Secara Mandiri

Menerbitkan Buku tatkala WFH, Kenapa Tidak?

Apa Saja Keuntungan Menerbitkan Buku di Penyebar Ilmu Indie?

5 Langkah Mudah Menerbitkan Buku Sendiri

Cara Menerbitkan Buku Ber ISBN

Cara Menerbitkan Buku di Media


Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Warga Masyarakat, buku Anda kami terbitkan dengan-cara gratis. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku

Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yg Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yg Bisa Anda Download selaku Berikut:

Ebook : Cara Mudah Menulis Buku

Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar

Ebook : Self Publishing

Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme

Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf

Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi

  √ 12 Alasan Pentingnya Menulis Sejak Dini, Sudahkah Saat Ini Mulai Menulis?