Sifat-Sifat Cahaya Beserta Pengertian Dan Contohnya [Lengkap]

Sifat-sifat cahaya – Cahaya merupakan sinar atau terperinci yang mampu ditangkap mata insan. Pengertian cahaya pun bisa didefinisikan dalam ilmu fisika sebagai sebuah gelombang elektromagnetik. Cahaya mempunyai beberapa sifat-sifat tertentu di antaranya merambat lurus, menembus benda bening, serta mampu dipantulkan oleh objek tertentu.

Kita tentu sering menjumpai cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu cahaya matahari, cahaya lampu rumah, cahaya senter, atau cahaya lampu kendaraan bermotor, asalkan ada sinar yang terpancar maka tergolong dalam cahaya. Namun pernahkah kita berfikir apa saja sifat-sifat cahaya yang sering kita lihat tersebut?

Penting untuk mengenali sifat-sifat cahaya karena ada banyak faedah yang mampu digunakan, contohnya untuk membuat alat-alat optik mirip kacamata, teleskop, periskop, beling pembesar, dan sebagainya. Sifat-sifat cahaya juga mampu dipakai dalam metode kerja cermin.

(baca juga sifat-sifat bunyi)

Pengertian Cahaya

Definisi cahaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah suatu sinar atau jelas (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu, dan sebagainya) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya.

Sedangkan dalam kaitannya dengan ilmu fisika, pemahaman cahaya dalam KBBI diartikan selaku suatu bentuk gelombang elektromagnetik dalam kala frekuensi getar tertentu yang mampu ditangkap dengan mata manusia.

Adapun pemahaman cahaya secara umum yakni energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya diartikan sebagai suatu radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang yang kasat mata maupun yang tidak.

  11+ Bab-Bab Sel Beserta Fungsi, Struktur, Dan Penjelasannya

(baca juga bagian-bagian mikroskop)

sifat-sifat cahaya

Sifat-Sifat Cahaya

Di bawah ini akan dijelaskan 5 sifat-sifat cahaya dalam ilmu fisika beserta klarifikasi lengkapnya.

Cahaya Merambat Lurus

Sifat cahaya yang pertama yakni cahaya merambat lurus. Pembuktian sifat cahaya ini dapat dibuktikan dengan meninjau menurut mampu atau tidaknya benda untuk meneruskan cahaya. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya tidak bisa meneruskan cahaya yang mengenainya.

Sedangkan benda yang dapat tembus cahaya akan meneruskan cahaya yang perihal benda tersebut. Selain itu, cahaya yang merambat lurus akan melewati celah-celah kecil, contohnya saat sinar matahari yang masuk melalui sela-sela jendela dalam kamar.

Contoh penerapan sifat cahaya ini juga mampu dilihat pada penggunaan lampu senter atau lampu sorot kendaraan bermotor yang merambat lurus yang kerap dimanfaatkan oleh insan.

Cahaya Dapat Dipantulkan

Sifat cahaya selanjutnya ialah cahaya dapat dipantulkan. Ketika suatu benda terkena cahaya, cahaya yang perihal benda akan dipantulkan. Pemantulan cahaya mampu dibedakan menjadi dua, adalah pemantulan baur (difus) dan pemantulan terorganisir.

Untuk pemantulan baur terjadi jikalau cahaya perihal permukaan yang tidak rata dan bergelombang, sehingga arah pantulannya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan terstruktur terjadi ketika tentang permukaan yang rata dan licin, seperti cermin, sehingga arah pantulannya teratur.

Salah satu manfaat sifat pemantulan cahaya dapat dilihat dari cara kerja cermin yang menghasilkan bayangan yang dipakai manusia untuk bercermin.

Cahaya Dapat Dibiaskan

Cahaya juga dapat dibiaskan atau dibelokkan. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokkan arah dari rambat cahaya sebab adanya dua zat yang mempunyai kerapatan berlainan, dari zat dengan kerapatan kurang menuju ke kerapatan tinggi, sehingga arah cahaya menjadi berubah.

  Tata Cara Pencernaan Insan

Singkatnya, pembiasan ialah kejadian pembelokkan cahaya sesudah melalui suatu medium rambat. Manfaat sifat pembiasan cahaya ini lazimnya juga dipakai oleh insan untuk keperluan pembuatan berbagai alat-alat optik.

Contoh penerapan sifat pembiasan cahaya dapat dilihat pada ikan dalam akuarium yang hendak tampaklebih besar dan bersahabat, atau dikala pensil yang dimasukkan dalam gelas air jernih akan terlihat seperti patah.

Cahaya Dapat Diuraikan

Sifat cahaya selanjutnya yaitu cahaya mampu diuraikan, atau dikenal dengan ungkapan dispersi cahaya. Penguraian cahaya ialah sebuah proses penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang mempunyai warna-warna yang beraneka ragam.

Contoh penerapan penguraian cahaya dapat dilihat pada fenomena pelangi. Persitiwa pelangi terjadi secara alamiah dikarenakan adanya penguraian cahaya, dimana pelangi berisikan beberapa warna ialah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Cahaya Menembus Benda Bening

Sifat cahaya yang terakhir yakni cahaya menembus benda bening. Cahaya akan menembus dan melalui benda bening. Karena sifat inilah, cahaya matahari mampu masuk melalui jendela kaca rumah kita, tetapi tidak bisa masuk melalui tembok karena tembok tidak termasuk benda bening.

Benda bening merupakan jenis benda yang mampu ditembus oleh cahaya. Yang termasuk sebagai benda bening contohnya adalah beling, plastik, air jernih, botol bening, dan sebagainya. Sifat ini juga memungkinkan cahaya matahari menembus permukaan air jernih, sehingga ikan dan flora air juga mampu mendapatkan sinar matahari.

Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening juga dimanfaatkan manusia dalam pengerjaan alat-alat seperti kacamata, periskop, teleskop, kaca pembesar, dan kaleidoskop.

Nah itulah acuan mengenai pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya dalam ilmu fisika beserta penjelasannya lengkap. Secara biasa sifat cahaya ialah merambat lurus, dapat dipantulkan, mampu dibiaskan, mampu diuraikan, serta menembus benda bening.