Sejarah Penemuan Renium

 adalah unsur kimia dengan simbol Re dan nomor atom  Sejarah penemuan Renium
Renium,  75Re

Renium aatau Rhenium yaitu unsur kimia dengan simbol Re dan nomor atom 75. Ini yakni logam transisi berwarna putih keperakan, berat, baris ketiga pada golongan 7 dari tabel periodik. Dengan perkiraan fokus rata-rata 1 bab per miliar (ppb), renium ialah salah satu elemen paling langka di kerak bumi. Renium memiliki titik lebur tertinggi ketiga dan titik didih tertinggi kedua dari bagian apapun pada 5903 K. Rhenium menyerupai mangan dan teknesium secara kimia dan utamanya diperoleh sebagai produk sampingan dari ekstraksi dan penyempurnaan molibdenum dan bijih tembaga. Renium memberikan dalam senyawanya banyak sekali keadaan oksidasi mulai dari -1 hingga +7.

Ditemukan pada tahun 1925, renium yakni komponen stabil terakhir yang bisa ditemukan. Itu dinamai sungai Rhine di Eropa.

Superalloy berbasis nikel dari renium dipakai di ruang bakar, bilah turbin, dan nosel knalpot mesin jet. Paduan ini mengandung renium hingga 6%, membuat konstruksi mesin jet menjadi penggunaan tunggal terbesar untuk komponen ini, dengan penggunaan katalitik industri kimia menjadi yang terpenting selanjutnya. Karena rendahnya ketersediaan relatif terhadap seruan, renium harganya mahal, dengan harga rata-rata sekitar US $ 2.750 per kilogram (US $ 85,53 per troy ounce) per April 2015 ; Ini juga penting militer strategis, alasannya penggunaannya di jet militer berperforma tinggi dan mesin roket.

Sejarah penemuan

Rhenium ( bahasa Latin : Rhenus berarti: ” Rhine “) yaitu yang terakhir didapatkan dari komponen-komponen yang memiliki isotop stabil (bagian baru lainnya ditemukan di alam sejak saat itu, seperti francium, bersifat radioaktif). Keberadaan elemen yang belum didapatkan pada posisi ini di tabel periodik pertama kali diprediksi oleh Dmitri Mendeleev. Informasi lain yang dihitung diperoleh Henry Moseley pada tahun 1914.

  Sejarah Penemuan Bagian Bohrium

Orang yang dianggap sudah mendapatkan bagian ini adalah Walter Noddack, Ida Tacke, dan Otto Berg di Jerman. Pada tahun 1925 mereka melaporkan bahwa mereka sudah mendeteksi komponen bijih platinum dan di kolumbit mineral. Mereka juga mendapatkan renium di gadolinite dan molibdenite. Pada tahun 1928 mereka mampu mengekstrak 1 g bagian dengan mengolah 660 kg molibdenit. Diperkirakan pada tahun 1968 bahwa 75% logam renium di Amerika Serikat dipakai untuk observasi dan pengembangan paduan logam tahan api. Butuh beberapa tahun sejak ketika itu sebelum superalloy menjadi banyak digunakan.

(Baca juga: “Walter Noddack – Penemun Unsur Renium“)

(Baca juga: “Ida Tacke / Ida Noddack – Penemu Unsur Renium“)

Pada tahun 1908, jago kimia Jepang Masataka Ogawa menginformasikan bahwa dia sudah mendapatkan komponen ke-43 dan menamakannya nipponium (Np) sehabis Jepang ( Nippon in Japanese). Namun, analisis terakhir menunjukkan adanya renium (unsur 75), bukan unsur 43, meskipun reinterpretasi ini kontroversial. Simbol Np lalu digunakan untuk unsur neptunium, dan nama “nihonium“, juga dinamai berdasarkan nama Jepang, bersama dengan simbol Nh, kemudian dipakai untuk komponen 113 . Elemen 113 juga didapatkan oleh tim ilmuwan Jepang dan diberi nama penghormatan hormat pada karya Ogawa. (Sumber: en.wikipedia.org)