Peta Pertentangan Negara : Apa Penyebab Pertentangan Antara Rusia Dan Ukraina?

Ukraina menjadi negara merdeka dengan jatuhnya Uni Soviet pada 1991. Itu ialah bab permulaan dari kekaisaran Rusia dan kemudian menjadi Republik Soviet, serta menyingkirkan warisan kekaisaran Rusia, sehingga membentuk kekerabatan dekat dengan Barat. Sejak kemerdekaannya, negara ini memerangi korupsi dan perpecahan internal. Negara segi barat menghendaki integrasi dengan Barat, sedangkan wilayah timur dengan Rusia.

Konflik dimulai ketika Victor Yanukovych, Presiden Ukraina, menolak perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa demi hubungan yang lebih erat dengan Moskow. Para pengunjuk rasa menggulingkannya dalam ‘Revolusi Martabat (Revolution of Dignity).’

Sebagai imbalannya, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina dan mendukung pemberontakan separatis Ukraina timur. Setelah itu, mereka menyerang Donbas yang ialah jantung industri negara Ukraina. Lebih dari 14.000 orang kehilangan nyawanya dalam pertentangan bersenjata antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia.

Ukraina dan Barat menuduh Rusia mengerahkan pasukan dan mengantarsenjata ke pemberontak, lalu tuduhan ini disanggah oleh Rusia. Namun, Rusia mengecam keras Amerika Serikat (AS) dan NATO karena membantu Ukraina dengan senjata dan latihan militer bersama.

Presiden Putin juga menyatakan keprihatinan atas planning beberapa anggota NATO untuk mendirikan pusat pelatihan militer di Ukraina karena akan memfasilitasi pijakan militer di daerah itu bahkan tanpa Ukraina bergabung dengan NATO.

Rusia dalam permintaan keamanannya mengatakan bahwa mereka tidak ingin Ukraina menjadi negara anggota NATO dan ingin menghentikan semua latihan NATO di dekat perbatasannya, serta penarikan pasukan NATO dari Eropa Tengah dan Timur. Perlu dicatat bahwa masuknya Ukraina ke NATO akan memerlukan kesepakatan lingkaran dari 30 negara anggotanya.

Konflik Rusia vs Ukraina: November 2021 Gambar satelit menunjukkan penumpukan gres pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina, dan Kyiv menyampaikan Moskow sudah memobilisasi 100.000 prajurit bersama dengan tank dan perangkat keras militer yang lain.

  Politik, Gagasan Dengan Pandangan Kuasa

7 Desember 2021 Joe Biden, Presiden AS, memperingatkan Rusia tentang hukuman ekonomi Barat jikalau menyerang Ukraina. 17 Desember 2021 Rusia mengajukan permintaan keamanan yang jelas terhadap Barat, tergolong bahwa NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa Timur dan Ukraina serta NATO tidak pernah mendapatkan Ukraina atau negara-negara bekas Soviet lainnya selaku anggota.

3 Januari 2022 Presiden AS, Biden, meyakinkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bahwa AS akan ‘menyikapi dengan tegas’ jikalau Rusia menginvasi Ukraina. Kedua laki-laki itu mengatakan di telepon untuk membahas antisipasi serangkaian pertemuan diplomatik yang mau tiba guna menanggulangi krisis tersebut.

10 Januari 2022 Pejabat AS dan Rusia berjumpa di Jenewa untuk obrolan diplomatik namun perbedaan tetap tidak diselesaikan sebab Moskow mengulangi tuntutan keselamatan yang bagi Washington tidak mampu diterima.

24 Januari 2022 NATO menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat kedatangan militernya di Eropa Timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur. Beberapa negara Barat mulai mengevakuasi staf kedutaan yang tidak penting dari Kyiv. Kemudian, AS menempatkan 8.500 tentara dalam siaga.

26 Januari 2022 Washington menyajikan balasan tertulis kepada tuntutan keamanan Rusia, mengulangi akad kepada kebijakan ‘pintu terbuka’ NATO sambil memperlihatkan ‘penilaian yang berprinsip dan pragmatis’ atas keprihatinan Moskow.

27 Januari 2022 Presiden AS, Biden, memperingatkan kemungkinan invasi Rusia pada Februari. China menawarkan bobot politiknya di belakang Rusia dan menginformasikan AS bahwa ‘masalah keselamatan sah’ Moskow harus ‘dianggap serius.’

28 Januari 2022 Vladimir Putin, Presiden Rusia, mengatakan tuntutan keamanan utama Rusia belum ditanggapi tetapi Moskow siap untuk terus berbicara.  Presiden Ukraina, Zelensky, memperingatkan Barat untuk menghindari menciptakan ‘kepanikan’ yang hendak berpengaruh negatif kepada perekonomian negaranya.

31 Januari 2022 AS dan Rusia berdebat wacana krisis Ukraina pada sesi tertutup khusus Dewan Keamanan PBB. Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB, menyampaikan kepada dewan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan mengancam keselamatan global.

  Perang Parit Masa Post Modern

Vasily Nebenzya, Utusan Rusia untuk PBB, menuduh Washington dan sekutunya mengobarkan bahaya perang walaupun Moskow beberapa kali menyangkal planning invasi.  “Diskusi wacana ancaman perang sangat provokatif. Anda hampir menyerukan ini. Anda ingin itu terjadi,” kata Nebenzya.

1 Februari 2022 Putin membantah merencanakan invasi dan menuduh AS mengabaikan permintaan keamanan negaranya. “Sudah terang bahwa kekhawatiran mendasar Rusia balasannya diabaikan,” tegasnya.

6 Februari 2022 Rusia sudah membangun 70 persen dari pembangunan militer yang diperlukan untuk meluncurkan invasi skala sarat ke Ukraina, menurut pernyataan pejabat Amerika yang dikutip secara anonim di media AS.

8 Februari 2022 Emmanuel Macron, Presiden Prancis, bertemu Putin untuk obrolan maraton di Moskow dan menyampaikan kepada wartawan bahwa Rusia tidak akan memajukan krisis Ukraina. Namun, juru bicara, Kremlin Dmitry Peskov, membantah bahwa Macron dan Putin mencapai kesepakatan untuk meminimalisir eskalasi krisis. Peskov mengatakan bahwa “Dalam situasi saat ini, Moskow dan Paris tidak dapat meraih kesepakatan apapun.”

10 Februari 2022 Liz Truss, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris dan Sergey Lavrov, Menlu Rusia mengadakan obrolan tanpa hasil. Konferensi pers yang acuh taacuh, Lavrov menggambarkan pertemuan itu sebagai ‘percakapan antara orang bisu dan tuli.’ 

Dia menyertakan bahwa ‘fakta’ yang disajikan oleh timnya pada krisis ‘memantul’ rekan-rekan Inggris mereka. Truss, yang memperingatkan hukuman keras Barat bila Ukraina diserang, menantang Lavrov tentang pernyataannya bahwa penumpukan pasukan dan persenjataan Rusia tidak mengancam semua orang.

11 Februari 2022 Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, menyampaikan intelijen AS menawarkan invasi Rusia dapat dimulai dalam beberapa hari, sebelum Olimpiade Beijing berakhir pada 20 Februari. Pentagon menyuruh embel-embel 3.000 prajurit AS untuk dikirim ke Polandia buat meyakinkan sekutu. Sementara itu, sejumlah negara menyerukan warganya untuk meninggalkan Ukraina, dengan beberapa perayaan bahwa evakuasi militer tidak akan dijamin jika terjadi perang.

  Fashion Busana Acuh Taacuh Di Amerika Serikat

12 Februari 2022 Biden dan Putin mengadakan pembicaraan melalui konferensi video. Presiden AS mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan ‘penderitaan manusia yang meluas’ dan bahwa Barat berkomitmen pada diplomasi untuk menyelesaikan krisis namun ‘sama siap untuk skenario lain.’

Putin mengeluh dalam usul itu bahwa AS dan NATO belum merespon secara membuat puas permintaan Rusia biar Ukraina dihentikan bergabung dengan aliansi militer dan NATO mempesona mundur pasukan dari Eropa Timur. Yuri Ushakov, tangan kanan utama kebijakan mancanegara Putin, menyampaikan bahwa sementara ketegangan telah meningkat selama berbulan-bulan, dalam beberapa hari terakhir ‘situasinya telah dibawa ke titik absurditas.’ Dia mengatakan Biden menyebutkan kemungkinan sanksi yang mampu dikenakan pada Rusia, namun “Masalah ini bukan fokus selama percakapan yang cukup panjang dengan pemimpin Rusia.”

Adapun legenda sepak bola Ukraina Andriy Shevchenko juga turut bersuara. Mantan pemain AC Milan dan Chelsea mengatakan, “Ukraina yakni tanah air saya! Saya senantiasa gembira dengan rakyat dan negara aku,” tulisnya dalam unggahan kisah di akun Instagram.

“Kami sudah lewat banyak abad sukar, dan selama 30 tahun terakhir kami telah terbentuk selaku suatu bangsa. Bangsa yang lapang dada, pekerja keras, dan warga yang mengasihi keleluasaan. Ini ialah aset paling penting kami. Hari ini ialah kala yang sulit bagi kita semua, tapi kita harus bersatu. Dalam persatuan, kita akan menang,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kacau! Rusia Serang Ukraina. Ini Penyebab Konflik Rusia dan Ukraina”, Klik selengkapnya disini

 : https://kabar24.bisnis.com/read/20220224/19/1504409/kacau-rusia-serang-ukraina-ini-penyebab-pertentangan-rusia-dan-ukraina.