Lingkungan hidup – Setiap hari, kita selalu berinteraksi dengan orang lain. Mulai dari orang. orang yang ada di rumah seperti bapak, ibu, kakak, dan adikhinggamereka yang ada di luar rumah seperti tetangga, teman di sekolah maupun ibu dan bapak guru.
Di dalam hubungan tersebut terdapat sikap dan perilaku yang saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan tersebut semata-mata dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan masing-masing yang harus terpenuhi.
Walau demikian, kita tidak boleh terlalu memaksakan kehendak kita selama berhubungan dengan orang lain. Kita harus sadar pada kedudukan dan peran masing-masing agar tidak melanggar aturan-aturan yang ada. Setiap perbuatan kita tidak boleh keluar dari nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Selain berhubungan dengan mereka, di sekitar kita terdapat tumbuhan dan binatang. Mereka juga mahluk hidup seperti kita yang sangat berperan untuk kehidupan.
Daftar Isi
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Pengertian Lingkungan Hidup – Tumbuhan dan binatang merupakan sumber makanan untuk kita hidup. Masih banyak lagi kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi dari tumbuhan dan binatang, seperti: bahan bangunan dan pakaian. Karena itu, keberadaan dan kelestariannya perlu dijaga agar tidak punah.
Tidak hanya mahluk hidup, di sekitar kita juga terdapat benda mati yang tidak kalah penting peranannya bagi kehidupan. Udara diperlukan mahluk hidup untuk bernafas.
Sinar matahari merupakan sumber energi yang dapat membantu tumbuhan untuk menghasilkan makanan juga memberikan kehangatan pada tubuh kita. Tanah tempat kita berpijak adalah media bagi kehidupan tumbuhan. Semua mahluk yang hidup di planet bumi ini sangat perlu air. Baik untuk tubuhnya maupun sebagai alat. Misal; untuk membantu proses pencernaan.
Semua yang ada di sekitar kita, baik mahluk hidup maupun berupa benda mati sangat mempengaruhi keberlangsungan kehidupan di muka bumi ini, semata-mata untuk memenuhi kebutuhan manusiadalam hidupnya.
Itulah yang kita namakan lingkungan hidup, yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraanmanusia serta makhluk hidup lain (UU Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997).
Manusia, tumbuhan, binatang, udara, sinar matahari, air, tanah, dan lainnya merupakan komponen-komponen yang saling berinteraksi dan membentuk kesatuan yang kompleks sebagai lingkungan hidup.
Satu sama lain diantara komponen-komponen tersebut memiliki kedudukan dan perannya. Bilamana satu saja komponen yang hilang atau tidak berfungsi maka menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan. Bayangkan apabila kalian tidak ada air untuk diminum atau punahnya tumbuhan dan binatang sebagai sumber makanan kita.
Lingkungan hidup dapat berarti suatu wilayah yang luas atau sempit. Rumah dan pekarangan yang kita tempati sesungguhnya merupakan lingkungan untuk penghuninya yang relatif sempit di ruang lingkupnya.
Tetapi kota Bandung, Indonesia atau bahkan lapisan bumi dan makhluk hidup di atasnya termasuk biosfer adalah yang disebut lingkungan hidup meski skala-nya lebih luas.
B. Komponen Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup dapat dikelompokkan atas lingkungan alam, lingkungan binaan, dan lingkungan sosial budaya. Komponen abiotik (benda tak hidup) dan biotik (mahluk hidup) termasuk kelompok lingkungan alam sedangkan lingkungan fisik hasil karya manusia, dikelompokkan sebagai lingkungan binaan.
Adapun kehidupan manusia bermasyarakat dengan segala pola perilaku dan keteraturannya dikelompokkan dalam lingkungan sosial budaya. Agar kalian lebih memahami, pelajari uraian berikut.
1. Pengertian Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan alam yaitu satu lingkungan yang sudah ada secara alami bersinergi tanpa diganggu ataupun dimodifikasi oleh kita (manusia).
Lingkungan hidup terdiri dari dua jenis komponen yaitu komp biotik & komp abiotik.
a. Pengertian Komponen Biotik
Komponen biotik adalah semuanya makhluk hidup, bahkan mikroorganisme pun juga tumbuhan serta binatang.
Lingkungan biotik oleh para ilmuwan sering disebut juga dengan lingkungan organik.
b. Pengertian Komponen Abiotik
Lingkungan abiotik adalah segala benda, makhluk mati ataupun kondisi yang berada di sekitar makhluk hidup yang bukan organisma
Misalnya, batu-batuan, tanah-tanah, zat mineral, udara (oksigen, nitrogen, CO2) angin, cuaca dan curah hujan, sinar cahaya matahari, dan lain-lain.
Lingkungan abiotik umumnya sering juga dinamakan anorganik.
c. Hubungan atau Pengaruh Komponen Biotik & Abiotik
Di dalam lingkungan biotik terdapat hubungan yang saling mempengaruhi.
Keberadaan tumbuhan dapat mempengaruhi jenis dan perilaku binatang di suatu wilayah. Padang rumput merupakan habitat bagi binatang kuda, rusa, dan kambing. Lain halnya ular Phyton yang sangat menyukai tempat hidupnya di hutan tropis. Di daerah dengan tumbuhan yang beragam memungkinkan untuk hidupnya berbagai jenis binatang.
Keberlangsungan mahluk hidup dapat terjadi karena adanya hubungan saling mempengaruhi antara komponen abiotik dengan biotik.
Komponen abiotik misalnya tanah, air, batu-batuan, oksigen, udara (cuaca dan iklim) sejatinya akan memberi pengaruh pada organisme di satu tempat.
Pun demikian dengan tumbuhan. Maka ia pasti dipengaruhi oleh kondisi tanah, cuaca dan iklim.
Kita ambil contoh tumbuhan palawija. Palawija atau sayuran sangat bagus apabila bertumbuh di area pegunungan. Alasan pertama, karena suhunya dingin. Yang kedua tanahnya subur karena adanya vulkanik.
Maka sebaliknya, tumbuhan yang berjenis palma misalnya kelapa, kurma dan lain-lain. Ia sangat baik pertumbuhannya jika berada di daerah pantai yang bersuhu panas (megaterma).
Adanya saling mempengaruhi ini tak hanya satu arah. Komp biotik pun pasti mempengaruhi abiotik. Contoh sederhana, suhu udara di area banyak tumbuhannya, akan membuat udara lebih sejuk dan akan terasa lebih nyaman.
2. Pengertian Lingkungan Hidup Binaan
Interaksi antarkomponen penyusun lingkungan hidup berlangsung secara alami dan terus-menerus untuk mencapai keseimbangan. Walau demikian, kita juga harus menyadari bahwa lingkungan memiliki “keterbatasan kemampuan” (daya lenting) dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Jumlah manusia yang semakin meningkat mengakibatkan jumlah dan jenis kebutuhan semakin banyak dan beragam.
Lingkungan alam memiliki siklus dan aturan yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Karena itu, terdapat usaha-usaha manusia untuk “memperpanjang usia” lingkungan hidup yang disebut dengan lingkungan binaan, yaitu berusaha membentuk, memodifikasi, atau mengelola lingkungan hidup.
Pentingnya memodifikasi lingkungan binaan supaya semuanya kembali normal seperti semula, yaitu yang aman untuk semua makhluk, pun seimbang secara ekologi.
Contoh pembuatan kawasan binaan, misalnya melaksanakan penghijauan hutan, melaksanakan pengolahan air kotoran supaya bersih kembali serta nyaman bila dibuang ke perairan, mengadakan budidaya tanaman pertanian, serta peternakan.
Kalian juga dapat menciptakan lingkungan binaan di sekitar rumah, misalnya dengan membuat dan menata taman di halaman.
Seharusnya manusia terus menerus melakukan upaya lingkungan binaan. Tetapi, rata- rata orang tidak melaksanakannya alhasil banyak terjadi kehancuran kawasan/lingkungan dimana- mana.
Upaya yang tidak menciptakan kawasan/lingkungan binaan berimbas negatif pada lingkungan alam.
Bagaimana agar tidak rusak, manusia perlu merencanakannya dengan baik, setiap akan mendirikan bangunan atau membuka hutan harus diupayakan untuk tidak menggangu kelestarian lingkungan alami.
Jika lingkungan yang dimodifikasi manusia tak mampu mengembalikan keadaan jadi seimbang secara ekologis maka nanti dalam jangka panjang akan mempengaruhi keadaan lingkungan sosial budaya manusia itu sendiri.
3. Pengertian Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan tidak terbatas pada unsur-unsur fisikal semata; namun, lebih luas lagi menyangkut unsur manusia dan bentuk-bentuk hubungan yang terjadi didalamnya.
Di dalam lingkungan hidup, unsur manusia memegang peranan paling dominan hingga membentuk lingkungan tersendiri yang dinamakan lingkungan sosial budaya.
Setiap manusia yang menjadi unsur-unsur lingkungan sosial saling berhubungan dan berinteraksi membentuk masyarakat. Namun perlu ada pembedaan terhadap hubungan yang terjadi pada masing-masing organisme hidup.
Pada kehidupan tumbuhan dan binatang berlangsung hubungan simbiosis yang merupakan hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup yang berbeda spesiesnya.
Bentuk-bentuknya antara lain, parasistisme, komensalisme, dan mutualisme. Sedangkan dalam lingkungan sosial terjadi hubungan sosial, yaitu hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup yang sama yaitu antar manusia dalam bentuk kooperatierja sama), akomodatif (keseimbangan), asimilasi (penyesuaian) maupun kompetisi (persaingan).
Interaksi sosial yang berlangsung antara orang perorangan, kelompok dengan perorangan, atau kelompok dengan kelompok yang dilakukan secara berulang menurut pola yang sama, dan bertahan untuk jangka waktu yang relatif lama, maka akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan.
Kemapanan hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat semata-mata terjadi karena adanya nilai-nilai dan norma yang disepakcati bersama untuk mengatur hubungan tersebut.
Kehidupan bersama dan saling berinteraksi antaranggota masyarakat dalam waktu yang cukup lama maka akan menghasilkan kebudayaannya.
Misalnya, kalian mengenal budaya Sunda, Jawa, atau Batak, perbedaan budaya tersebut karena dibentuk oleh anggotaanggota masyarakatnya yang saling berinteraksi secara terus menerus sehingga menghasilkan kebiasaan-kebiasaan masing-masing yang dapat dibedakan dengan masyarakat lainnya.
Adanya proses interaksi secara langsung antara satu dengan lainnya diantara beragam komponen lingkungan.
Lingkungan hidup sosial budaya dengan ciri atau corak tertentu sebetulnya berkaitan dengan lingkungan alam sekitarnya.
Sebagai ilustrasi pada suatu wilayah yang area alamnya berbentuk pegunungan akan menciptakan lingkungan sosial budaya spesifik berupa kehidupan petani penggarap dengan bermacam adat istiadat, norma serta nilai yang dianutnya.
Kondisi pegunungan pasti berbeda dengan lingkungan sosial budaya masyarakat di daerah pantai yang berorientasi pada laut.
Komponen sosial budaya pula bakal pengaruhi unsur abiotik ataupun biotiknya.. Buat memenihi keperluan hidupnya, manusia menggunakan lahan serta hutan buat kegiatan pertanian ataupun non pertanian.
Semakin maju suatu masyarakat, semakin intensif pemanfaatannya. Tingkat kehancuran yang ditimbulkannya pula bakal berbeda.
Masyarakat modern yang katanya berpengetahuan dan maju teknologinya malah lebih sering mengeksploitasi sumber daya alam karena dorongan ego kebutuhan yang didukung oleh kemampuan teknologinya.
Masyarakat yang katanya primitif, tradisional, masyarakat pedesaan atau sederhana, malah mampu mempertahankan kelestarian lingkungannya karena adanya norma dan nilai tertentu yang diterapkan dalam menjaga kelestarian lingkungannya.
Dalam interaksinya dengan lingkungan alamnya, manusia menduduki bagian yang menonjol(dominan) karna manusia dikaruniai keterampilan akal budi melampaui kemampuan makhluk- makhluk yang lain.
Melalui kemampuan akal budinya itu, manusia mampu mengubah apa yang ada di muka bumi ini. Sudah barang tentu tiap kelompok masyarakat punya budaya dan cirikhasnya masing-masing.
Masyarakat modern yang sudah maju dengan teknologi biasanya mampu memanfaatkan lingkungannya untuk digunakan dalam kehidupannya.
Sebaliknya, bagi masyarakat yang masih sederhana, pemanfaatan sumber daya lingkungannya juga terbatas.
Kita bisa tau jika melihat kebudayaan masyarakat Baduy atau Kampung Naga, dimana masyarakatnya yang sederhana sangat bijak dalam mengelola alamnya.
C. Manfaat Lingkungan Hidup
Pada dasarnya orang bisa bertahan hidup sebab kebutuhannya dipenuhi oleh elemen- elemen lingkungan hidup.
Semenjak dalam rahim ibu kita, bahkan sampai dikuburkan di liang lahat, kita masih butuh akan komponen- komponen lingkungan di luar manusia.
Jadi, jika kita ditanya apakah faedah lingkungan hidup untuk kita sebagai manusia? Jelas tanggapannya sungguh banyak, karena kita sendiri pada dasarnya merupakan salah satu bagian dari lingkungan hidup.
Akan tetapi, untuk lebih jelasnya. Berikut manfaat lingkungan hidup untuk manusia, kita rinci:
- Udara buat kepentingan pernapasan, tidak bakal ada orang yang bisa bertahan hidup tanpa bantuan udara.
- Air buat kebutuhan minum, mandi dan aktivitas bersama- sama kayak pengairan ladang serta pembangkit daya listrik. Apalagi saat ini, air bersih telah jadi barang ekonomi.
- Tanaman serta hewan untuk hajat pemenuhan keperluan protein binatangi serta nabati. Jika kita makan, tidak pas hanya nasi saja, bakal namun butuh sayur- mayur serta lauk pauk. Dari manakah sayur- mayur serta lauk pauk itu kita dapat? jelas saja dari alam lingkungan kita.
- Tidak hanya buat sumber masakan, tanaman serta hewan bisa pula dijakdikan sumber kekuatan serta kegembiraan. Di daerah – daerah khusus, masihkah kamu suka melihat lembu ataupun kerbau dijadikan sebagai penarik bajak di kebun, kuda buat menarik andong serta dijadikan kendaran olah raga berkuda.
- Butuh pula kita sadari, kalau oksigen yang kita hirup tiap saat dari udara, beberapa besarnya berawal dari pohon dalam proses fotosintesis, serta kebalikannya gas karbondioksida yang diperoleh dari pernapasan kita bakal dipakai oleh pohon buat fotosintesis pula.
- Lahan buat kebutuhan mendirikan prasarana individu ataupun sosial. Rumah tempat tinggal yang kita maanfaatkan buat menjaga diri dari panas serta hujan, dan sarana sosial semacam gedung- gedung pemerintahan, olah raga serta kantor pertokoan semua kita bangun di atas lahan. Tidak cuma sebatas itu saja, cobalah kamu tengok ke wilayah pedesaan, lahan menempati peran yang amat berarti, karena di atas lahanlah mereka para petani penggarap melangsungkan aktivitas rutinnya. Terlebih lagi jika kita meninggalpun, kita bakal dikubur pada tanah.
Apa yang bakal terjadi bila lingkungan kita hancur? Kehancuran lingkungan pada akhirnya bakal berakibat negatif untuk manusia serta makhluk hidup yang lain.
Bayangkan, bila udara yang kita hirup merupakan udara yang telah terkontaminasi. Udara yang kita hirup bakal masuk lewat saluran pernapasan serta mengacaukan fungsi dari alat- alat pernapasan kita kayak hidung, kerongkongan, serta alat pernapasan. Udara yang memiliki bahan pencemar juga bisa masuk ke dalam darah serta mengacaukan jaringan syaraf.
Apa yang terjadi seandainya lingkungan perairan kita terkontaminasi sampah? Air sampah yang terkontaminasi bakal amat berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia.
Makhluk hidup dalam air semacam ikan, siput serta lain- lain bakal menyimpan bahan- bahan pencemar yang terselip dalam air di dalam badannya.
Pada gilirannya bila manusia menyantap ikan ataupun makhluk air yang lain, bahanbahan pencemar itu bakal menumpuk dalam badan manusia. Akhirnya, bisa memunculkan bermacam macam penyakit kayak penyakit kulit, kanker, kecacadan pada bayi serta lain- lain.
Sebab itu, kita harus melindungi peranan dari masing- masing komponen lingkungan supaya senantiasa bisa mendukung kehidupan. Bayangkanlah seandainya komponen- komponen itu alami kerusakan, sehingga pada akhirnya manusia jua yang bakal merasakan imbas negatifnya.
tragedi alam yang berlangsung kayak banjir serta kekeringan biasanya merupakan sebab perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab bukan hanya karna proses alamiah. Hutan yang berperan melindungi cadangan air di waktu kemarau akhirnya tidak bisa lagi menjaga peranannya tersebut sebab sudah ditebang buat kepentingan pertanian serta perumahan. Akhirnya pada masa hujan cuma sedikit air yang diserap oleh tanah serta sebagian besar dialirkan ke perairan serta menimbulkan banjir.
Rangkuman
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan seluruh benda, energi, kondisi, serta makhluk hidup, termasuk manusia serta perilakunya, yang pengaruhi kelanjutan perikehidupan serta keselamatan manusia dan makhluk hidup lain.
Lingkungan terdiri atas komponen lingkungan alami, lingkungan binaan, serta lingkungan sosialbudaya.
Lingkungan natural terdiri atas area abiotik serta biotik. Lingkungan binaan ialah lingkungan hasil rekayasa manusia. Lingkungan sosial budaya ialah lingkungan hidup manusia dalam masyarakat dengan seluruh tradisinya.
Manusia mempunyai peranan yang amat penting selaku salah satu komponen lingkungan.
Melalui ilmu serta teknologinya, manusia bisa memelihara serta melestarikan lingkungan alam ini. akan tetapi dengan ilmu serta teknologinya pula manusia bisa dengan mudah menghancurkan serta merusak lingkungan hidup.
Sebab itu, usaha memelihara serta melestarikan fungsi lingkungan pada dasarnya buat kepentingan manusia itu sendiri.