close

Jenis-Jenis Menulis

Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan menurut dua sudut pandang yg berlawanan. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dlm melaksanakan keahlian menulis & hasil dr produk menulis itu. Klasifikasi keahlian menulis menurut sudut pandang kedua menciptakan pembagian produk menulis atau empat klasifikasi, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, & argumentasi. Di berikut ini akan dijelaskan satu persatu.

Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yg berbeda Jenis-Jenis Menulis

1. Eksposisi

Eksposisi biasa pula disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yg berupaya menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok asumsi yg mampu memperluas wawasan & persepsi seseorang. Penulis berupaya memaparkan insiden atau persoalan dengan-cara analisis & terperinci menawarkan interpretasi kepada fakta yg dikemukakan. Dalam goresan pena eksposisi, teramat dipentingkan keterangan yg akurat & lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yg sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, mirip makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau postingan pada surat kabar atau majalah.

Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat, bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk dipakai. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.

Parera (1993 : 5) mengemukakan bahwa “Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, Saya akan menceritakan pada kalian semua peristiwa & peristiwa ini & menerangkan supaya Anda mampu memahaminya.”

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa untuk menulis karangan eksposisi maka, penulis harus mempunyai pengetahuan mencukupi perihal objek yg akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis mesti memperluas wawasan dgn banyak sekali cara mirip membaca rujukan yg berkaitan dgn masalah yg dikaji melaksanakan observasi, misalnya wawancara, merekam obrolan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan kepada objek & sebagainya.

  Pendidikan Menurut Para Ahli

Dikembangkan lagi dgn beberapa pikiran penjelas. Pikiran penjelas tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa detail yg dibutuhkan. Untuk menciptakan tulisan ekposisi yg baik maka fikiran utama & anggapan penjelas mesti diorganisir dlm bentuk kerangka karangan yg kebanyakan dibagi dlm tiga kepingan yaitu, bagian pembuka (pendahuluan) potongan pengembangan (isi), & pecahan epilog yg merupakan penegasan wangsit. Untuk karangan yg bersifat kompleks, harus diuraikan dlm bentuk sub-penggalan yg lebih rinci. Dalam karangan mirip itu. Dapat disusun dlm bentuk bagian & diperinci lagi menjadi sub-sub bagian.

Contoh goresan pena Eksposisi:

Bertahun-tahun gue mengeluti usaha ini dgn sabar. Sebagai pebisnis kecil yg bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam tantangan. Persaingan dgn pebisnis-pebisnis lain yg bermodal besar yg sering berlangsung tak sehat nyaris-hampir menciptakan gue putus asa. Tetapi gue sudah bertekad tak akan mundurdalam berusaha. Sedikit demi sedikit perusahaanku memperoleh pertumbuhan. Salah satu prinsip dlm pertumbuhan dlm meningkatkan perausahaanku ialah ” melayani konsumen” gue mesti mampu melayani mereka sabaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap gue kuusahakan biar tak melebihi harga buatan serupadari perusahaan lain. Sekarang, alhamdulillah perusahaanku sudah masuk dlm kalangan perjuangan menengah, gue tak mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil buatan bisa tanpa gangguan. Tantangan – tantangan bukanlah tak ada. Selama perususahaan masih berlangsung, selama itu pula tantangan perusahaan pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dr dlm perusahaan itu sendiri, maupun dr luar. Tetapi gue percaya, kalau dlm perusahaan menjadi mirip sekarang ini, tentu dlm masa sekarang ini gue akan mampu menghadapi tantangan-tantangan itu dgn baik. Bagiku tantangan itu merupakan hak yg menawan untuk teratasi, bukan sesuatu yg mesti gue takuti. Aku yakin kita berusaha dgn benar-benar dgn jalan yg benar, tentu Tuhan akan membukakan pintu kesuksesan bagi kita.

2. Deskripsi

Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dgn kata-kata suatu benda, daerah, situasi atau kondisi. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, mampu ‘ melihat’ apa yg dilihatnya, dapat ‘mendengar’ apa yg didengarnya, ‘mencicipi’ apa yg dirasakanya, serta sampai pada ‘kesimpulan’ yg sama dengannnya. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa deskripsi merupakan hasil dr obesrvasi lewat panca indera, yg disampaikan dgn kata-kata (Marahimin. 1993.46)

Contoh Deskripsi:

Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak di seberang beling, seorang pemuda berwajah kasar.,sepasang mata menyala-nyala, bergairah, namun dlm lingkungan roman tampang yg … ya, semua orang tak perlu berimajinasi terlalu jauh untuk bisa memperoleh persamaannya dgn moncong seekor anjing Buldog. Tidak itu saja, tubuh yg kukuh kekar, pendek berotot, lengan dgn bisep kolam paha pemain sepak bola, dada bidang menambah-nambah imajinasi orang yg melihatnya, bahwa gue ini tak ubahnya seperti seekor anjing Buldog saja.

3. Narasi (kisahan)

Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yg bermaksud menceritakan rangkaian kejadian atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dr waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk menginformasikan pembaca atau pendengar ihwal apa yg sudah diketahui atau apa yg dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu & adanya pertentangan (Pusat Bahasa. 2003.46).

Contoh:

Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan kendaraan beroda empat. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami hingga di suatu rumah yangh sederhana mirip rumah-rumah di sekitarnya. Rumah-rumah itu tanpak tak semewah rumah-rumah gedung yg terletak di pinggir jalan. Pintu rumah yg sederhana itu terbuka pelan. Seorang gadis berlari & memelukku. Gadis itu tiba-datang pinsan & terkulai lemas dlm pelukanku (Pusat Bahasa .2003. 47).

4. Argumentasi

  Makalah: Pemanfaatan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dalam Menyanggupi Kebutuhan Isu Kepada Pengguna

Argumentasi merupakan corak goresan pena yg bermaksud menunjukan usulan penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca biar amenerima pendapanya. Argumentasi berupaya meyakinkan pembaca. Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilaksanakan dgn jalan menyuguhkan data, bukti, atau hasil-hasil daypikir (Pusat Bahasa. 2001. 45).

Contoh:

Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta condong menurun. Hal ini terbukti pada bertambahnaya jumlah pelanggarannya yg tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban yg meninggal akibat kecelakaan pun pula semakin meningkat. Oleh alasannya adalah itu, kesadaran mesyarakat tentang kedisplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan (Pusat Bahasa. 2003. 45).

5. Persuasi

Persuasi adalah karangan yg berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yg mampu membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini & menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yg dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi bermasalah dgn persoalan menghipnotis orang lain lewat bahasa.